Juventus vs AS Roma
ROMA- Persaingan di pentas Serie A kembali dimulai setelah sempat ditunda untuk menghormati meninggalnya gelandang Livorno Piermario Morosini (14/4). Sorotan kembali ditujukan kepada dua raksasa Juventus dan AC Milan yang hanya terpisah satu angka (68-67).
Menjadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan di kompetisi top eropa, Juventus kini bertengger di puncak klasemen Seri A. Dari 32 partai yang sudah dilalui, Juve mengoleksi 18 kemenangan dan 14 kali seri. Begitupun di Coppa Italia, mereka melaju ke final tanpa sekalipun menderita kekalahan.
Ini merupakan prestasi gemilang bagi anak asuh Antonio Conte itu, karena mereka jadi satu-satunya tim yang mampu melakukannya sejauh ini di Eropa. Bahkan Barcelona, Real Madrid, atau Manchester United sudah beberapa kali merasakan kekalahan.
Nah, mematahkan rekor tak terkalahkan ‘Si Nyonya Tua’ inilah yang menjadi ambisi sang Serigala Ibukota, AS Roma kala bertandang ke Juventus Arena, Senin (23/4) dinihari WIB (Siaran Langsung Indosiar pukul 01.45 WIB). Mampukah?
“Kami 100 persen termotivasi dan Anda tidak boleh melakukan kesalahan ketika melawan Juve. Kami tidak lupa kekalahan 0-3 pada Coppa Italia di Juventus Stadium,” kata Luis Enrique, pelatih Roma, seperti dikutip Football Italia.
Meski pernah kalah telak, Enrique membantah skuadnya minder. Dia berjanji akan tetap menampilkan permainan terbuka. “Kedua tim terbiasa bermain terbuka dan kami mengetahui dengan jelas apa yang akan mereka lakukan,” lanjut Enrique.
Sayang, dini hari nanti Roma kehilangan Juan, Marco Cassetti, Bogdan Lobont, dan Nicolas Burdisso karena cedera. Karena itu, Daniele De Rossi yang aslinya gelandang bertahan bakal dimainkan sebagai bek tengah.
“De Rossi bisa menjadi opsi di jantung pertahanan. Tetapi, tugas utamanya tetap gelandang,” ujar mantan pelatih Barcelona B itu.
Gelandang Roma Miralem Pjanic mengaku optimis mampu menundukkan Juventus sekaligus membuka peluang mereka meraih tiket lolos ke Liga Champions musim depan.
“Roma akan jadi tim pertama yang mengalahkan Juventus musim ini,” seru Miralem Pjanic di Football Italia.
“Posisi tiga masih mungkin untuk kami, di mana masih ada enam laga penting tersisa dan Juventus bertarung untuk memperebutkan Scudetto, kami bertarung untuk posisi ketiga. Kami ingin tampil hebat dan berharap mengakhiri rekor tak terkalahkan mereka. Ini seperti partai Liga Champions,” lanjut Pjanic.
Namun dalam pertandingan penting tersebut, Roma kemungkinan tidak akan diperkuat Borini yang tampil cukup bagus sepanjang musim ini. Pemain pinjaman dari Parma ini sudah mencetak sembilan gol dalam 19 pertandingan di liga.
Pemain berusia 21 tahun itu menurut Il Corriere dello Sport, hanya menjalani latihan selama 15 menit, Jumat (20/4), karena harus menjalani perawatan setelah terkena cedera ringan.
Borini masih harus menjalani tes untuk memastikan apakah ia bisa diturunkan dalam pertandingan melawan Juve. Sementara itu, penjaga gawang Maarten Stekelenburg sudah pulih dari cedera dan siap diturunkan dalam laga di Turin nanti.
Meladeni Roma dini hari nanti, pelatih Juve Antonio Conte sepertinya akan kembali ke formasi 4-3-3. Sebelumnya dia sering memainkan 3-5-2. Alessandro Matri, Mirko Vucinic, dan Fabio Quagliarella bakal menjadi trisula di lini depan. Tetapi, Alessandro Del Piero juga punya peluang turun sebagai pengganti. Bila turun, ini menjadi potensi bentrok terakhir Del Piero dengan Francesco Totti di Serie A. Sebab, Del Piero tidak diperpanjang kontraknya musim depan. “Apakah ini akan menjadi pertemuan terakhir Totti dan Del Piero? Mereka telah melewati momen hebat di sepak bola Italia, sama-sama menang di Piala Dunia 2006, mereka telah melewati semuanya,” kata Marchisio.
Sementara Alessandro Matri menegaskan, Juventus tak boleh tersandung di sisa musim apabila ingin impian mencaplok gelar dobel, scudetto dan Coppa Italia. Apalagi, Si Nyonya Tua sudah cukup lama tak meraih scudetto karena sempat turun kasta ke Serie B menyusul skandal calciopoli 2006.
Walau mengaku pada awalnya tak menduga Bianconeri bakal begitu impresif musim ini, Matri tentu tak ingin Juventus membuang begitu saja kesempatan menjadi kampiun di dua ajang domestik.
“Pada awal musim akan sulit membayangkang memuncaki klasemen dengan enam laga tersisa dan menjadi finalis Coppa Italia,” kata striker 27 tahun itu kepada Juventus Channel.
“Tapi, seiring bulan-bulan yang berlalu, kami telah menyadari kekuatan dan hasrat kami untuk menempati posisi di mana kami berada sekarang. Saat ini adalah momen menentukan di musim ini dan kami tak boleh menyerah sekarang. Kami ingin merealisasikan kedua target dan memenuhi impian kami,” tegasnya.
“Laga melawan Roma akan menjadi pertarungan yang terbuka karena kedua tim berjuang mencapai target penting,” tutur eks bomber Cagliari itu.(ham/bas/jpnn)