25.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Dinasti Baru Dortmund

BERLIN- Pertengahan dekade 1990-an tidak diragukan lagi merupakan masa keemasan Borussia Dortmund. Kala itu, di bawah kepelatihan Ottmar Hitzfield, Matthias Sammer cs memenangi Bundesliga dua musim beruntun (1994-1995 dan 1995-1996) serta mengangkat trofi Liga Champions untuk kali pertama pada musim 1996-1997.

Tapi, krisis keuangan membuat Dortmund berangsur-angsur kolaps dan tersisih dari persaingan elite sekalipun masih mampu memenangi Bundesliga musim 2001-2012. Kini, atau setelah satu dekade, publik sepak bola Jerman kembali melihat kebesaran Dortmund.

Sukses Dortmund memenangi gelar Bundesliga secara beruntun (back to back) kemarin dini hari WIB (23/4) menunjukkan kapabilitas klub berjuluk Die Borussen tersebut bukan seperti VfL Wolfsburg kala juara pada musim 2008-2009, VfB Stuttgart (2006-2007), maupun Werder Bremen (2003-2004).
Tim besutan Juergen Klopp itu telah membuktikan dalam dua musim terakhir apabila mereka-lah antitesis klublangganan juara, Bayern Munchen. Di musim ini, Dortmund pun dua kali memecundangi Bayern dengan skor masing-masing 1-0.

Tidak hanya itu. Klopp boleh dibilang telah melahirkan dinasti baru. Para pemain muda seperti Mario Goetze (19 tahun), Sven Bender (22 tahun), serta Shinji Kagawa, Mats Hummels dan Neven Subotic (masing-masing 23 tahun) makin matang dan menjadi tulang punggung Dortmund memenangi titel kelima Bundesliga atau kedelapan di kompetisi kasta teratas Jerman.

Perayaan gelar Dortmund terasa lengkap karena berlangsung di kandang sendiri, Signal Iduna Park, yang sold out (80.720 penonton). Sebastian Kehl menerima “Piring Salad” atau sebutan untuk trofi Bundesliga setelah menang dua gol tanpa balas atas Borussia Moenchengladbach.
Gol-gol Ivan Perisic (23″) dan Shinji Kagawa (59″) membuat Dortmund unggul delapan angka dari Bayern (75-67) dan tidak mungkin terkejar seiring kompetisi hanya menyisakan dua laga lagi. Kemenangan itu sekaligus memperpanjang catatan tidak terkalahkan Dortmund menjadi 26 laga terakhir.
“Jika ada tim yang layak memenangi liga musim ini, mereka adalah yang tengah berselebrasi di lapangan hari ini (kemarin, Red),” kata Klopp seperti dilansir SID.(dns/jpnn)

BERLIN- Pertengahan dekade 1990-an tidak diragukan lagi merupakan masa keemasan Borussia Dortmund. Kala itu, di bawah kepelatihan Ottmar Hitzfield, Matthias Sammer cs memenangi Bundesliga dua musim beruntun (1994-1995 dan 1995-1996) serta mengangkat trofi Liga Champions untuk kali pertama pada musim 1996-1997.

Tapi, krisis keuangan membuat Dortmund berangsur-angsur kolaps dan tersisih dari persaingan elite sekalipun masih mampu memenangi Bundesliga musim 2001-2012. Kini, atau setelah satu dekade, publik sepak bola Jerman kembali melihat kebesaran Dortmund.

Sukses Dortmund memenangi gelar Bundesliga secara beruntun (back to back) kemarin dini hari WIB (23/4) menunjukkan kapabilitas klub berjuluk Die Borussen tersebut bukan seperti VfL Wolfsburg kala juara pada musim 2008-2009, VfB Stuttgart (2006-2007), maupun Werder Bremen (2003-2004).
Tim besutan Juergen Klopp itu telah membuktikan dalam dua musim terakhir apabila mereka-lah antitesis klublangganan juara, Bayern Munchen. Di musim ini, Dortmund pun dua kali memecundangi Bayern dengan skor masing-masing 1-0.

Tidak hanya itu. Klopp boleh dibilang telah melahirkan dinasti baru. Para pemain muda seperti Mario Goetze (19 tahun), Sven Bender (22 tahun), serta Shinji Kagawa, Mats Hummels dan Neven Subotic (masing-masing 23 tahun) makin matang dan menjadi tulang punggung Dortmund memenangi titel kelima Bundesliga atau kedelapan di kompetisi kasta teratas Jerman.

Perayaan gelar Dortmund terasa lengkap karena berlangsung di kandang sendiri, Signal Iduna Park, yang sold out (80.720 penonton). Sebastian Kehl menerima “Piring Salad” atau sebutan untuk trofi Bundesliga setelah menang dua gol tanpa balas atas Borussia Moenchengladbach.
Gol-gol Ivan Perisic (23″) dan Shinji Kagawa (59″) membuat Dortmund unggul delapan angka dari Bayern (75-67) dan tidak mungkin terkejar seiring kompetisi hanya menyisakan dua laga lagi. Kemenangan itu sekaligus memperpanjang catatan tidak terkalahkan Dortmund menjadi 26 laga terakhir.
“Jika ada tim yang layak memenangi liga musim ini, mereka adalah yang tengah berselebrasi di lapangan hari ini (kemarin, Red),” kata Klopp seperti dilansir SID.(dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/