23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Langsung Diuji Man City

BARU saja menjadi pelatih Chelsea, Rafael Benitez langsung menghadapi laga menyulitkan kontra Manchester City di Stamford Bridge, Minggu (25/11) malam WIB. Dalam kondisi ‘normal’ saja, City sudah jadi lawan yang membahayakan buat Chelsea. Terlebih kini, saat mereka harus beradaptasi dengan manajer baru dan sangat mungkin skema permainan baru. Hal-hal tersebut akan jadi tantangan besar buat Rafa, yang kedatangannya ke Stamford Bridge dapat ressitensi dari beberapa fans ‘Si Biru’.

Saat Chelsea tengah menurun dengan catatan gagal menang di empat pertandingan terakhir, penampilan The Citizens masih sangat stabil. Performa buruk di Liga Champions tak sampai membuat Sergio Aguero cs terpengaruh di kompetisi domestik karena mereka kini menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan.

Meraih delapan kemenangan dan empat kali imbang, skuat besutan Roberto Mancini bertengger di posisi teratas dengan poin 28.
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada ajang Community Shield di pertengahan Agustus lalu. Ketika itu City keluar sebagai pemenang dengan skor ketat 3-2. Sementara musim lalu, Chelsea dan City sama-sama menang di kandang masing-masing dengan skor 2-1.

Kemenangan atas Chelsea akan mengokohkan City di puncak klasemen. Tapi jika sampai gagal dapat poin penuh apalagi kalah, posisi City akan dilengserkan MU, yang pada pertandingan lain bakal dapat lawan lebih mudah saat menjamu Queens Park Rangers.

Sementara itu, mantan pelatih Chelsea, Jose Mourinho mendoakan agar Benitez sukses bersama The Blues.

“Aku tak pernah senang mendengar kabar pemecatan manajer, karena itu bisa terjadi pula padaku,” tutur Mourinho dikutip Telegraph.
“Aku selalu merasa menyesal buat dia (Di Matteo) dan keluarganya, karena kehidupan kami sangat sangat mirip. Tapi semua orang tahu, aku menyukai tim-tim lamaku. Aku suka Chelsea, Inter, Porto. Aku senang kalau tim-tim lamaku menang. Jadi, aku selalu mendoakan yang baik untuk setiap manajer klub-klub lamaku. Begitu pula untuk Benitez,” tandasnya.

Mourinho hingga kini dianggap sebagai manajer terbaik Chelsea karena memberikan dua titel Premier League, dua Piala Liga, satu Piala FA dan Community Shield hanya dalam waktu tiga tahun. Setelah Chelsea ia pindah ke Inter, dan ketika meninggalkan klub Italia itu tempatnya diduduki Benitez — tapi hanya bertahan enam bulan.(bbs/jpnn)

BARU saja menjadi pelatih Chelsea, Rafael Benitez langsung menghadapi laga menyulitkan kontra Manchester City di Stamford Bridge, Minggu (25/11) malam WIB. Dalam kondisi ‘normal’ saja, City sudah jadi lawan yang membahayakan buat Chelsea. Terlebih kini, saat mereka harus beradaptasi dengan manajer baru dan sangat mungkin skema permainan baru. Hal-hal tersebut akan jadi tantangan besar buat Rafa, yang kedatangannya ke Stamford Bridge dapat ressitensi dari beberapa fans ‘Si Biru’.

Saat Chelsea tengah menurun dengan catatan gagal menang di empat pertandingan terakhir, penampilan The Citizens masih sangat stabil. Performa buruk di Liga Champions tak sampai membuat Sergio Aguero cs terpengaruh di kompetisi domestik karena mereka kini menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan.

Meraih delapan kemenangan dan empat kali imbang, skuat besutan Roberto Mancini bertengger di posisi teratas dengan poin 28.
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada ajang Community Shield di pertengahan Agustus lalu. Ketika itu City keluar sebagai pemenang dengan skor ketat 3-2. Sementara musim lalu, Chelsea dan City sama-sama menang di kandang masing-masing dengan skor 2-1.

Kemenangan atas Chelsea akan mengokohkan City di puncak klasemen. Tapi jika sampai gagal dapat poin penuh apalagi kalah, posisi City akan dilengserkan MU, yang pada pertandingan lain bakal dapat lawan lebih mudah saat menjamu Queens Park Rangers.

Sementara itu, mantan pelatih Chelsea, Jose Mourinho mendoakan agar Benitez sukses bersama The Blues.

“Aku tak pernah senang mendengar kabar pemecatan manajer, karena itu bisa terjadi pula padaku,” tutur Mourinho dikutip Telegraph.
“Aku selalu merasa menyesal buat dia (Di Matteo) dan keluarganya, karena kehidupan kami sangat sangat mirip. Tapi semua orang tahu, aku menyukai tim-tim lamaku. Aku suka Chelsea, Inter, Porto. Aku senang kalau tim-tim lamaku menang. Jadi, aku selalu mendoakan yang baik untuk setiap manajer klub-klub lamaku. Begitu pula untuk Benitez,” tandasnya.

Mourinho hingga kini dianggap sebagai manajer terbaik Chelsea karena memberikan dua titel Premier League, dua Piala Liga, satu Piala FA dan Community Shield hanya dalam waktu tiga tahun. Setelah Chelsea ia pindah ke Inter, dan ketika meninggalkan klub Italia itu tempatnya diduduki Benitez — tapi hanya bertahan enam bulan.(bbs/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/