30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bukti Jawara

Brasil adalah tim terbesar di pentas sepakbola dunia. Tak satu negara pun mampu melewati lima trofi yang mereka renggut pada tahun 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002.

Tahun 2014 nanti, tim berjuluk Selecao itu berpeluang menambah trofi Wolrd Cup untuk yang keenam, karena pentas sepak bola sejagad akan berlangsung di Brasil.

Namun begitu, Selecao yang memiliki segudang pemain bertalenta plus supporter yang fanatik tak lantas hanya menaruh harapan pada kedua hal tersebut di atas.

Persiapan pun terus digeber Luis Felipe Scolari untuk mendapatkan tim yang selain didukung faktor teknis mumpuni, juga memiliki kekuatan mental yang teruji.

Untuk mendapatkannya, tak ayal sejumlah laga ujicoba pun digelar. Di tahun 2013 ini saja, dua raksasa sepak bola Eropa, Inggris dan Italia telah dijajal.

Menghadapi Inggris pada 6 Februari lalu Selecao dipaksa kalah dengan skor 1-2. Tapi ketika menghadapi Italia pada empat hari lalu, David Luiz dkk menunjukkan performa yang meningkat setelah berbagi angka imbang 2-2.

“Tak harusnya pertandingan itu berlangsung imbang. Memang, di babak kedua mereka (Italia) terus menekan kami. Tapi saya pikir, peluang yang kami ciptakan di babak pertama lebih banyak daripada peluang yang mereka miliki di babak kedua,” tandas Felipe Scolari, pelatih Brasil.

“Pemain melakukan sejumlah kesalahan. Itu tak boleh terjadi saat kami menghadapi Rusia. Mereka tim yang sangat disiplin. Akan sulit menghadapi tim seperti ini,” tambah pria yang akrab disapa Big Pil itu.

Ya, dini hari nanti Selecao kembali melakukan pertandingan ujicoba. Kali ini yang dihadapi adalah Rusia. Pertandingan berlangsung di markas klub Chelsea, Stadion Stamford Bridge.

Bagi Big Pil, Stamford Bridge bukan tempat yang asing, sebab pada tahun 2008 dirinya pernah menjadi pembesut The Blues (julukan Chelsea).

“Pergi ke London adalah sebuah sukacita. Ini merupakan kesempatan terbaik bagi saya untuk kembali mengucapkan terima kasih kepada fans Chelsea yang selalu mendukung saya di sana (Stamford Bridge),” bilang Scolari.
Terlepas dari dukungan yang akan didapat Big Pil dari fans The Blues agar timnya meraih sukses, sesungguhnya Selecao pun memiliki catatan yang hebat setiap kali menghadapi Rusia.

Betapa tidak, dari sepuluh pertandingan yang pernah terjadi di antara kedua tim, Selecao meraih kemenangan sebanyak 8 kali, dengan dua pertandingan lainnya berakhir imbang. Dengan kata lain, Rusia tak pernah mengalahkan Brasil di kompetisi apapun dan di manapun.
Walau demikian, pelatih Rusia Fabio Capello yang pernah menukangi timnas Inggris mengaku jika magis Stamford Bridge akan menghinggapinya. Berbekal itu, Capello yakin padapertandingan nanti anak asuhnya mampu meraih kemenangan atas Brasil.
Kondisi fisik yang lebih bugar diyakini Don Fabio (julukan Fabio Capello) membuat timnya bakal tampil agresif. “Tiga hari lalu kami batal menghadapi Irlandia Utara di ajang kualifikasi Piala Dunia. Ini membuat pemain bergairah menghadapi Brasil. Seluruh konsentrasi dan tenaga akan kami curahkan pada laga ini,” janji Capello. Mantan pelatih AC Milan dan AS Roma tentunya tak asal bicara.
Buktinya, khusus menghadapi Iralndia Utara dan Brasil dirinya hanya banyak memanggil pemain muda, yang tentunya memiliki semangat serta tenaga lebih baik dari pada pemain senior. Dampak dari kebijakannya itu tentu saja banyak pemain senior yang harus dipinggirkan.
Dua nama yang paling menjadi sorotan atas kebijakan Capello adalah Andrei Arshavin dan Pavel Pogrebnyak. Pemain yang bermain untuk klub Premier League Arsenal dan Reading itu dinilai tak cukup kuat untuk bahu membahu dengan pemain lainnya.
“Selalu terbuka kesempatan kepada mereka. Jika mereka mampu meningkatkan kondisinya, saya pikir tidak ada alasan untuk meninggalkan pemain sarat pengalaman seperti mereka,” tandas Capello lagi.
“Saat ini kami memimpin grup F dengan memenangkan semua pertandingan. Ini sebagai bukti jika tidak ada yang salah atas kebijakan yang telah kami lakukan,” tambah Capello.
Pertanyaannya, cukupkah bagi Capello bermodalkan pemain muda untuk mengalahkan Brasil yang justru membawa seluruh pemain terbaiknya? (*)

Brasil adalah tim terbesar di pentas sepakbola dunia. Tak satu negara pun mampu melewati lima trofi yang mereka renggut pada tahun 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002.

Tahun 2014 nanti, tim berjuluk Selecao itu berpeluang menambah trofi Wolrd Cup untuk yang keenam, karena pentas sepak bola sejagad akan berlangsung di Brasil.

Namun begitu, Selecao yang memiliki segudang pemain bertalenta plus supporter yang fanatik tak lantas hanya menaruh harapan pada kedua hal tersebut di atas.

Persiapan pun terus digeber Luis Felipe Scolari untuk mendapatkan tim yang selain didukung faktor teknis mumpuni, juga memiliki kekuatan mental yang teruji.

Untuk mendapatkannya, tak ayal sejumlah laga ujicoba pun digelar. Di tahun 2013 ini saja, dua raksasa sepak bola Eropa, Inggris dan Italia telah dijajal.

Menghadapi Inggris pada 6 Februari lalu Selecao dipaksa kalah dengan skor 1-2. Tapi ketika menghadapi Italia pada empat hari lalu, David Luiz dkk menunjukkan performa yang meningkat setelah berbagi angka imbang 2-2.

“Tak harusnya pertandingan itu berlangsung imbang. Memang, di babak kedua mereka (Italia) terus menekan kami. Tapi saya pikir, peluang yang kami ciptakan di babak pertama lebih banyak daripada peluang yang mereka miliki di babak kedua,” tandas Felipe Scolari, pelatih Brasil.

“Pemain melakukan sejumlah kesalahan. Itu tak boleh terjadi saat kami menghadapi Rusia. Mereka tim yang sangat disiplin. Akan sulit menghadapi tim seperti ini,” tambah pria yang akrab disapa Big Pil itu.

Ya, dini hari nanti Selecao kembali melakukan pertandingan ujicoba. Kali ini yang dihadapi adalah Rusia. Pertandingan berlangsung di markas klub Chelsea, Stadion Stamford Bridge.

Bagi Big Pil, Stamford Bridge bukan tempat yang asing, sebab pada tahun 2008 dirinya pernah menjadi pembesut The Blues (julukan Chelsea).

“Pergi ke London adalah sebuah sukacita. Ini merupakan kesempatan terbaik bagi saya untuk kembali mengucapkan terima kasih kepada fans Chelsea yang selalu mendukung saya di sana (Stamford Bridge),” bilang Scolari.
Terlepas dari dukungan yang akan didapat Big Pil dari fans The Blues agar timnya meraih sukses, sesungguhnya Selecao pun memiliki catatan yang hebat setiap kali menghadapi Rusia.

Betapa tidak, dari sepuluh pertandingan yang pernah terjadi di antara kedua tim, Selecao meraih kemenangan sebanyak 8 kali, dengan dua pertandingan lainnya berakhir imbang. Dengan kata lain, Rusia tak pernah mengalahkan Brasil di kompetisi apapun dan di manapun.
Walau demikian, pelatih Rusia Fabio Capello yang pernah menukangi timnas Inggris mengaku jika magis Stamford Bridge akan menghinggapinya. Berbekal itu, Capello yakin padapertandingan nanti anak asuhnya mampu meraih kemenangan atas Brasil.
Kondisi fisik yang lebih bugar diyakini Don Fabio (julukan Fabio Capello) membuat timnya bakal tampil agresif. “Tiga hari lalu kami batal menghadapi Irlandia Utara di ajang kualifikasi Piala Dunia. Ini membuat pemain bergairah menghadapi Brasil. Seluruh konsentrasi dan tenaga akan kami curahkan pada laga ini,” janji Capello. Mantan pelatih AC Milan dan AS Roma tentunya tak asal bicara.
Buktinya, khusus menghadapi Iralndia Utara dan Brasil dirinya hanya banyak memanggil pemain muda, yang tentunya memiliki semangat serta tenaga lebih baik dari pada pemain senior. Dampak dari kebijakannya itu tentu saja banyak pemain senior yang harus dipinggirkan.
Dua nama yang paling menjadi sorotan atas kebijakan Capello adalah Andrei Arshavin dan Pavel Pogrebnyak. Pemain yang bermain untuk klub Premier League Arsenal dan Reading itu dinilai tak cukup kuat untuk bahu membahu dengan pemain lainnya.
“Selalu terbuka kesempatan kepada mereka. Jika mereka mampu meningkatkan kondisinya, saya pikir tidak ada alasan untuk meninggalkan pemain sarat pengalaman seperti mereka,” tandas Capello lagi.
“Saat ini kami memimpin grup F dengan memenangkan semua pertandingan. Ini sebagai bukti jika tidak ada yang salah atas kebijakan yang telah kami lakukan,” tambah Capello.
Pertanyaannya, cukupkah bagi Capello bermodalkan pemain muda untuk mengalahkan Brasil yang justru membawa seluruh pemain terbaiknya? (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/