BOENOS AIRES-Perbedaan terbesar antara Barcelona, klub di mana Messi sangat bersinar, dan La Albiceleste adalah Los Blaugrana bermain sebagai satu kesatuan.
Opini yang sudah jamak terdengar sebagai penyebab kegagalan demi kegagalan Argentina di turnamen-turnamen akbar, terakhir di Copa America 2011, ini kembali diutarakan Alfio Basile. Figur berusia 67 tahun ini merupakan eks arsitek Tim Tango dalam dua periode, 1991-1994 serta 2006-2008, dengan sumbangan dua titel CA pada 1991 dan 1993.
Menurut Basile, perbedaan terbesar antara Barcelona, klub di mana Messi sangat bersinar, dan La Albiceleste adalah Los Blaugrana bermain sebagai satu kesatuan.
“Di Barcelona, mereka merasa nyaman karena tim tidak bermain untuknya. Mereka bermain sebagai sebuah tim, untuk Barcelona. Mereka bermain melalui Xavi, Sergio Busquets, selain itu juga ada Dani Alv,” tuturnya kepada EFE.
“Sedangkan bagi Argentina, hal pertama yang dilakukan setiap pemain adalah memberikan bola kepada Messi lalu berharap dia akan mengkreasikan segalanya,” tambahnya lagi. Selain itu, mantan nakhoda Boca Juniors ini juga menilai tipe pemain bertahan di Amerika Selatan lebih tanpa kompromi dibanding yang biasa dihadapi Messi di Eropa.
“Di lapangan di sini, mereka sering menendang Anda sehingga Anda mengakhiri laga dengan kaus kaki yang robek. Bek Amerika Selatan lebih susdah dilewati daripada di Eropa. Di Spanyol, mereka lebih bersih dan ‘membiarkan’ Anda bermain,” ungkap Basile. Terakhir, Basile menyampaikan pandangannya tentang Neymar, bintang belia Santos yang digembar-gemborkan memiliki talenta luar biasa.
“Dia memiliki potensi tapi masih perlu belajar. Dia masih harus membuat banyak kemajuan dan bukanlah hal yang sama bermain untuk tim lokal di Brasil dengan bermain bagi sebuah klub Eropa,” beber Basile.
“Dia bagaikan pekerjaan yang masih dalam proses, bukan pemain yang sudah jadi,” tandas eks pemain belakang Racing Club dan Huracan itu. (net/jpnn)