30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Adiyiah Menyesal ke Rossoneri

MILAN-Dominic Adiyiah sempat digadang-gadang jadi rising star setelah tampil gemilang di Piala Dunia U-20 tahun 2009. Tapi setelah bergabung dengan AC Milan, Adiyiah kini terbuang di divisi dua Liga Turki.

Adiyiah mengantar Ghana menjadi juara Piala Dunia U-20. Adiyiah bahkan membawa pulang gelar top skorer setelah membuat delapan gol dari tujuh pertandingan. Raihan tersebut membuatnya diyakini bakal jadi bintang baru dari Afrika.
Adalah Milan yang kemudian berhasil merekrutnya. Karena usianya masih belia dia tak mampu menembus skuad utama Rossoneri (sebutan AC Milan). Adiyiah kemudian dipinjamkan Reggina serta Partizan.

Malang buat Adiyiah. Di dua klub tersebut dia tak bisa berbuat banyak. Di awal musim ini Adiyiah kembali dipinjamkan. Namun bukan lagi di klub yang berlaga di divisi utama karena dilepas ke Karsýyaka yang berlaga di Divisi Dua Liga Turki. “Buat saya, harus saya katakan kalau itu (pindah ke Milan) adalah sebuah kesalahan besar,” sahut Adiyiah dalam wawancaranya dengan sebuah acara televisi dan dikutip dari Soccernet.

“Tapi sebagai pemain muda saat tim sebesar Milan membutuhkan Anda maka Anda tidak bisa berkata tidak. Tapi saat Anda sampai di sana dan tak ada tempat buat Anda, itulah saat Anda memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk melakukan yang terbaik dan kembali lagi,” lanjut pemain 21 tahun itu.

Adiyiah saat ini masih berstatus pemain Milan. Namun sejak dibeli dua tahun lalu dia belum sekalipun membela Diavolo Rosso di ajang resmi.

“Saya pikir dia bisa pindah ke klub yang lebih baik. Belgia, Denmark atau Belanda lebih baik dibanding Divisi Dua Turki, tapi semua sama saja,”  ungkap mantan pemain timnas Ghana Augustine Arhinful.(net/jpnn)

MILAN-Dominic Adiyiah sempat digadang-gadang jadi rising star setelah tampil gemilang di Piala Dunia U-20 tahun 2009. Tapi setelah bergabung dengan AC Milan, Adiyiah kini terbuang di divisi dua Liga Turki.

Adiyiah mengantar Ghana menjadi juara Piala Dunia U-20. Adiyiah bahkan membawa pulang gelar top skorer setelah membuat delapan gol dari tujuh pertandingan. Raihan tersebut membuatnya diyakini bakal jadi bintang baru dari Afrika.
Adalah Milan yang kemudian berhasil merekrutnya. Karena usianya masih belia dia tak mampu menembus skuad utama Rossoneri (sebutan AC Milan). Adiyiah kemudian dipinjamkan Reggina serta Partizan.

Malang buat Adiyiah. Di dua klub tersebut dia tak bisa berbuat banyak. Di awal musim ini Adiyiah kembali dipinjamkan. Namun bukan lagi di klub yang berlaga di divisi utama karena dilepas ke Karsýyaka yang berlaga di Divisi Dua Liga Turki. “Buat saya, harus saya katakan kalau itu (pindah ke Milan) adalah sebuah kesalahan besar,” sahut Adiyiah dalam wawancaranya dengan sebuah acara televisi dan dikutip dari Soccernet.

“Tapi sebagai pemain muda saat tim sebesar Milan membutuhkan Anda maka Anda tidak bisa berkata tidak. Tapi saat Anda sampai di sana dan tak ada tempat buat Anda, itulah saat Anda memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk melakukan yang terbaik dan kembali lagi,” lanjut pemain 21 tahun itu.

Adiyiah saat ini masih berstatus pemain Milan. Namun sejak dibeli dua tahun lalu dia belum sekalipun membela Diavolo Rosso di ajang resmi.

“Saya pikir dia bisa pindah ke klub yang lebih baik. Belgia, Denmark atau Belanda lebih baik dibanding Divisi Dua Turki, tapi semua sama saja,”  ungkap mantan pemain timnas Ghana Augustine Arhinful.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/