Inter Milan v Partizan b
MILAN- Bukan Partizan Belgrade yang paling ditakuti Inter Milan jelang matchday ketiga fase grup Europa League dini hari nanti, melainkan suporter mereka. Sekitar 4 ribu suporter Partizan diperkirakan akan membanjiri kota Milan.
Publik Italia belum lupa dengan insiden di Luigi Ferraris pada kualifikasi Euro 2012 di grup C, 13 Oktober tahun lalu, yang dikenal dengan insiden Marassi. Ketika itu, Italia menjamu Serbia. Suasana berlangsung panas dan terpaksa pertandingan dihentikan.
Wasit Craig Thompson terpaksa menghentikan pertandingan karena dinilai tidak aman. Apalagi kembang api terus dilemparkan. Para suporter juga sudah saling serang. Serbia pun akhirnya disanksi kalah 0-3 dari Gli Azzurri, julukan Italia.
Nah, di Serbia, suporter Partizan termasuk kategori suporter yang berbahaya dan sering bikin onar. Ini adalah kali pertama pertandingan antara klub Italia melawan Serbia setelah kerusuhan yang digalang fans garis keras Red Star Belgrade Ivan Bogdanov itu.
“Kami menyadari, ini pertandingan yang berrisiko tinggi. Kami sudah mengontak kepolisian Serbia yang berpengalaman menangani masalah seperti ini. Kami juga meminta bantuan kepolisian Roma,” kata Pietro Ostuni, kepala polisi Milan, seperti dikutip AP.
Sejatinya, bukan 4 ribu pendukung bertiket yang berbahaya, yang lebih berbahaya adalah mereka yang datang dari Beograd, Serbia, tanpa tiket. Diperkirakan lebih dari 300 pendukung tanpa tiket untuk nekat berangkat ke Milan.
Berdasarkan laporan La Gazzetta dello Sport, potensi rusuh bukan terjadi antara para pendukung Inter dengan tamunya, melainkan antara para suporter tamu. Di Serbia, kelompok-kelompok suporter itu dikenal kurang akur satu sama lainnya.
Dari dalam lapangan, Inter berambisi meraih kemenangan supaya mereka lebih dekat dengan tiket lolos ke babak berikutnya. Saat ini mereka berada di posisi kedua di grup H dengan empat angka. Sama banyak dengan Rubin Kazan yang memimpin klasemen.
“Performa kami sudah bagus di pentas lokal. Kami harap di pentas Eropa juga tetap terjaga. Banyak isu soal keamanan dan lain sebagainya, tetapi sebagai pemain, fokus kami hanya berada di lapangan,” ujar Esteban Cambiasso, gelandang Inter. (ham/jpnn)