26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Bernabeu Gagal, Calderon Pun Jadi

TERJAWAB sudah simpang siur soal venue final Copa del Rey musim ini yang mempertemukan Barcelona dan Athletic Bilbao. Akhirnya disepakati markas Atletico Madrid, Vicente Calderon, yang akan menjadi tuan rumah.

Semula, ada beberapa opsi selain Calderon, di antaranya markas Valencia, Mestalla, dan Estadio de La Cartuja di Seville. Pilihan itu diberikan RFEF kepada Barca dan Bilbao seiring dengan penolakan Real Madrid terkait penggunaan Santiago Bernabeu.

Ya, Real menolak Bernabeu dijadikan sebagai venue. Tentu saja mereka tidak ingin menjadi tuan rumah dan melihat rival abadinya berpesta di sana. Apalagi dua klub finalis berasal dari Catalan dan Basque yang agak anti-Spanyol.

Semula Bilbao ngotot supaya final di Bernabeu. Alasannya, stadion itu memiliki daya tampung yang besar. Banyak suporter Bilbao yang bisa menyaksikan final karena daya tampung Bernabeu mencapai 85.454 penonton.

Sedangkan Barca sedikit melunak, tetapi tetap berharap final dihelat di Ibu Kota. “Kalau memang Real tidak menginginkan kami bermain di sana. Mereka tidak ingin menjadi tuan rumah, sebaiknya dimainkan di lokasi lain,” kata Josep Guardiola, seperti dikutip Goal.
Baik Calderon, Mestalla, maupun La Cartuga, memiliki kapasitas yang jauh di bawah Bernabeu. Yang sebanding adalah Nou Camp, markas Barca, tetapi tentu tidak mungkin dimainkan di stadion berkapasitas 99.354 penonton itu.

Akhinya, pilihan dijatuhkan kepada Calderon dengan pertimbangan tetap berada di Ibu Kota Spanyol. Atletico bersedia menjadi tuan rumah dan mereka menjamin rumput akan berada pada kondisi yang bagus, meski lima hari sebelum final ada konser Coldplay.
Soal waktu final, RFEF mengeluarkan dua kemungkinan jadwal, yakni pada 20 Mei dan 25 Mei. (ham/jpnn)

TERJAWAB sudah simpang siur soal venue final Copa del Rey musim ini yang mempertemukan Barcelona dan Athletic Bilbao. Akhirnya disepakati markas Atletico Madrid, Vicente Calderon, yang akan menjadi tuan rumah.

Semula, ada beberapa opsi selain Calderon, di antaranya markas Valencia, Mestalla, dan Estadio de La Cartuja di Seville. Pilihan itu diberikan RFEF kepada Barca dan Bilbao seiring dengan penolakan Real Madrid terkait penggunaan Santiago Bernabeu.

Ya, Real menolak Bernabeu dijadikan sebagai venue. Tentu saja mereka tidak ingin menjadi tuan rumah dan melihat rival abadinya berpesta di sana. Apalagi dua klub finalis berasal dari Catalan dan Basque yang agak anti-Spanyol.

Semula Bilbao ngotot supaya final di Bernabeu. Alasannya, stadion itu memiliki daya tampung yang besar. Banyak suporter Bilbao yang bisa menyaksikan final karena daya tampung Bernabeu mencapai 85.454 penonton.

Sedangkan Barca sedikit melunak, tetapi tetap berharap final dihelat di Ibu Kota. “Kalau memang Real tidak menginginkan kami bermain di sana. Mereka tidak ingin menjadi tuan rumah, sebaiknya dimainkan di lokasi lain,” kata Josep Guardiola, seperti dikutip Goal.
Baik Calderon, Mestalla, maupun La Cartuga, memiliki kapasitas yang jauh di bawah Bernabeu. Yang sebanding adalah Nou Camp, markas Barca, tetapi tentu tidak mungkin dimainkan di stadion berkapasitas 99.354 penonton itu.

Akhinya, pilihan dijatuhkan kepada Calderon dengan pertimbangan tetap berada di Ibu Kota Spanyol. Atletico bersedia menjadi tuan rumah dan mereka menjamin rumput akan berada pada kondisi yang bagus, meski lima hari sebelum final ada konser Coldplay.
Soal waktu final, RFEF mengeluarkan dua kemungkinan jadwal, yakni pada 20 Mei dan 25 Mei. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/