MANCHESTER, SUMUTPOS.CO – Manchester United akan menjalani salah satu pertandingan terpentingnya di Premier League musim ini.
Bermain di Old Trafford, Red Devils menjamu pemuncak klasemen sementara, Chelsea (Live SCTV/BeIN Sports 3 pukul 23.00).
Hasil positif bakal membuat peluang United memburu gelar terbuka. Sebaliknya jika jeblok, pasukan Louis van Gaal tampaknya harus mulai melupakan perburuan sebagai kampiun.
Saat ini United berada di posisi ke-6 tertinggal 10 poin dari Chelsea. Hasil seri di kandang West Bromwich Albion 2-2 pekan lalu, sangat tidak menguntungkan bagi United.
Start lambat United musim ini disebabkan oleh banyak hal. Terutama adalah faktor cedera pemain belakang. Melawan Chelsea, absennya pemain penting masih juga menjadi masalah.
Kapten dan bomber utama Wayne Rooney masih menjalani hukuman larangan bertanding. Angel di Maria tidak fit karena mengalami cedera paha.
Namun, agaknya winger Argentina itu akan dipaksa bermain. Posisi Di Maria sangat penting. Eks Real Madrid itu bermain gemilang dengan mencatat empat assist dalam lima laga Premier League.
Sementara itu bek Jonny Evans (cedera kaki), Jesse Lingard (lutut), dan Antonio Valencia (hamstring) dipastikan absen. Jadi Van Gaal agaknya tetap memainkan pola 4-3-1-2 dengan menempatkan Juan Mata di belakang Robin van Persie dan Falcao.
Laga ini juga menjadi duel pertama Van Gaal melawan bekas asistennya, Jose Mourinho. Pelatih asal Belanda itu pernah menjadi bos Mourinho dalam dua musim ketika membesut Barcelona pada 1997-1998 dan 1998-1999.
“Dia adalah pelatih yang yang hebat. Melihatnya menjadi pemenang di beberapa negara berbeda sangat fantastis,” ucap Van Gaal kepada BBC.
“Dia memang sangat spesial. Namun dia sangat spesial bagi saya karena kami melanjutkan hubungan ketika dunia sepak bola tidak normal. Ini baik sekali,” imbuh pelatih berusia 63 tahun tersebut.
Sementara itu, Chelsea datang dengan kepercayaan sangat tinggi ke Old Trafford. Dalam delapan pertandingan Premier League, The Blues memenangkan tujuh laga dan hanya sekali bermain imbang.
Kedatangan Diego Costa dan Cesc Fabregas benar-benar mengubah wajah Chelsea musim ini. Jose Mourinho tidak lagi fokus untuk bermain pragmatis, pasif, dan lebih memprioritaskan pertahanan.
Mou mengubah skema Chelsea menjadi lebih agresif dan mengambil inisiatif permainan. Apalagi Costa juga menggila. Dia berada di puncak daftar pencetak gol sementara Liga Inggris dengan sembilan gol. Sama dengan torehan bomber Manchester City, Sergio Aguero.
Namun, Costa lebih efisien karena menciptakannya dalam tujuh laga, lebih sedikit satu pertandingan ketimbang Aguero. Di sisi lain, Fabregas menjadi inspirator penting dari lini tengah.
Mantan pemain Barcelona dan kapten Arsenal itu terlibat dalam delapan gol Chelsea dalam delapan pertandingan. Fabregas mencetak satu gol dan tujuh assist.
Tetapi Chelsea juga menghadapi masalah dengan cedera pemain. Costa diragukan tampil baik karena masih bermasalah pada hamsting. Sementara itu, striker pelapis, Loic Remy mengalami masalah pada kunci pahanya. Remy kesakitan dalam pertandingan melawan Maribor tengah pekan lalu dalam penyisihan Grup G Liga Champions.
Jika Costa dan Remy tidak bisa bermain, striker veteran Didier Drogba bisa menjadi starter. Mourinho juga bisa memasang Andre Schurrle sebagai false nine.
Sementara itu, full back kiri Cesar Azpilicueta absen karena menjalani skorsing akibat kartu merah ketika melawan Crystal Palace (18/10).
“Tidak peduli siapa manajernya, atau posisinya di klasemen, atau komposisi pemainnya, Manchester United tetaplah Manchester United. Mereka tim yang berbahaya,” kata Mourinho kepada Sky Sports.
“Besok (malam ini, red) saya tidak akan melawan Louis (van Gaal). Ini adalah pertandingan antara Chelsea melawan Manchester United. Dalam pertandingan, saya tidak punya waktu untuk melihat siapa manajer lawan,” imbuh mantan pelatih Real Madrid, Inter Milan, dan FC Porto itu. (nur)