APOEL vs Real Madrid
NICOSIA- Perjalanan APOEL Nicosia di Liga Champion musim ini bak cerita dongeng. Tak diperhitungkan, mereka bangkit menerjang hingga akhirnya layak bersanding dengan klub-klub mapan Eropa. Lalu, apakah dongeng itu akan mengambil ending di tangan Real Madrid?
Banyak ulasan yang menyebutkan bahwa APOEL akan usai di babak ini saja. Tak ada lagi kisah menakjubkan. Klub asal Syprus ini memang fenomenal. Mereka mencatatkan diri sebagai tim pertama yang bisa beradu hingga babak knock out Liga Champion. Sebelumnya, klub-klub asal Syprus paling banter cuma sampai babak penyisihan.
Langkah mereka seperti dituntun mukjizat. Sebelum sampai ke penyisihan grup G, APOEL mesti melakukan perjalanan kompetisi melelahkan. Dimulai dari cobaan dari klub Albania Skenderbeu Korce di babak kedua penyisihan pada Juli 2011 lalu. Cobaan ini gampang saja karena APOEL mampu menang total 6-0 secara agregat.
Ada lagi hambatan ketika harus meladeni Slovan Bratislava di babak ketiga. APOEL pun menang setelah mengantongi dua gol di kandang Slovan setelah sebelumnya imbang di Strovolos-markas APOEL. Hasil itu tak serta membawa APOEL masuk penyisihan grup. Mereka harus melalui babak play off.
Di babak play off, APOEL ditantang Wisla Krakow dari Polandia. APOEL menang lagi dengan agregat 3-1. Kemenangan itulah yang mengantar mereka ke penyisihan grup G bersama Zenit, Porto dan Shakhtar Donetsk. Tak terduga, APOEL lolos ke perdelapan final sebagai juara grup dengan nilai sembilan unggul selisih gol dari Zenit. Di sini publik pemerhati bola Eropa mulai tercengang. Ah, pasti di perdelapan final-lah langkah mereka akan berakhir. Eh tak dinyana, ketika drawing memastikan mereka mesti ketemu Lyon, kemenangan lagi-lagi berpihak kepada klub yang berdiri pada 1926 itu. Agregat 1-1 dituntaskan lewat adu penalti. Kini, mereka harus benar-benar butuh mukjizat ekstra jika ingin kembali menang atas Real Madrid.
Sang kiper, Dionisis Chiotis pernah bilang bahwa timnya sebenarnya siap melawan siapa saja dan berhak masuk final. Tapi sebelum drawing perdelapan final, Chiotis sempat berharap tak ketemu Real Madrid, Barcelona atau Munchen. Dan harapannya itu tak terkabul.
Kami telah mencapai perempat final, impian saya adalah melihat APOEL di final Liga Champions. Saya menyadari itu merupakan hal yang sangat sulit. Tetapi ketika Anda bermimpi langitlah yang menjadi batasnya,” kata Chiotis. “Tapi kami berharap tak bertemu Madrid, Barca atau Munchen,” lanjutnya sehari sebelum drawing lalu. Well, kenyataan sudah harus ditatap. Yang bakal menyerang gawang Chiotis ada lah pemain sekaliber Cristiano Ronaldo, Karim Benzema hingga Higuain. Belum lagi barisan lini tengah tingkat dewa yang siap menyulitkan rekan-rekan Chiotis di lini pertahanan.
Kemapanan Real Madrid di Liga Champion tak perlu diragukan. Mereka sudah punya sembilan trofi itu di lemari prestasi klub. Dan sial bagi APOEL, klub yang dikendalikan Jose Mourinho di Liga Champion tak pernah tersingkir di perempat final. Lihat saja Porto, Chelsea, Inter, hingga Real Madrid. Bagaimana sekarang APOEL? (*)