Benfica vs Chelsea
LISBON – Jorge Jesus girang bukan kepalang setelah mengetahui hasil drawing perempat final Liga Champions di Nyon, Swiss, dua pekan lalu (16/3). Doa pelatih Benfica tersebut untuk dipertemukan dengan Chelsea akhirnya terkabul.
Dibandingkan klub most wanted di perempat final, APOEL Nicosia, Jesus memang lebih senang bertemu Chelsea. Alasannya sederhana, karena Chelsea adalah klub Inggris. Sebagai catatan, Benfica dan Chelsea belum pernah bertemu sebelumnya.
“Saya tidak akan mengubah opini. Saya memang lebih memilih menghadapi klub Inggris karena dalam pandangan saya, kami beradaptasi lebih baik ketika menghadapi klub Inggris,” kata Jesus sebagaimana dikutip AFP.
Pengalaman di fase grup menjadi parameter Jesus. Yakni, ketika Benfica bersua jagoan Britania Raya, Manchester United. Dari dua pertemuan, Benfica dua kali menahan seri United, masing-masing 1-1 di kandang sendiri, Estadio da Luz, dan 2-2 di Old Trafford.
Pengalaman itulah yang memotivasi si Elang “ sebutan Benfica “ untuk memangsa Chelsea di Da Luz dini hari nanti. “Jika kami mampu finis lebih baik dari Manchester United di fase grup, kami juga yakin bisa melakukannya melawan Chelsea,” koar gelandang bertaha Benfica Javi Garcia di situs resmi klub.
“Kami akan bermain home. Kami tentu saja tidak berharap seri. Kami akan memforsir kemenangan,” sahut Nicolas Gaitan, winger Benfica, kepada A Bola.
Gaitan bahkan optimistis Benfica menang clean sheet. Pemain 24 tahun asal Argentina itu menyoroti seretnya produktivitas striker-striker Chelsea seperti Didier Drogba, apalagi Fernando Torres, sepanjang musim ini. “Kami yakin bisa meredam serangan mereka sekalipun bakal sulit,” jelas pemain yang tengah diburu United tersebut.
Sebagai catatan, Drogba hanya mengemas sembilan gol musim ini. Pemain tersubur Chelsea musim ini, Frank Lampard, memiliki empat gol lebih banyak Tapi, itu masih kalah jauh dengan striker Benfica asal Paraguay, Oscar Cardozo, yang telah menjaringkan 26 gol.
Perbandingan lainnya, seperti performa home away di Liga Champions musim ini, juga lebih berpihak kepada Benfica. Si Elang tidak terkalahkan di Da Luz alias empat menang dan dua seri, sedangkan Chelsea tidak pernah menang alias dua seri dan dua kalah.
Namun, pelatih interim Chelsea Roberto Di Matteo mengatakan apabila dia memiliki kartu truf untuk menyulitkan Benfica. Yakni, keberadaan David Luiz dan Ramires. Kedua pemain asal Brazil adalah mantan Benfica.
Informasi dari Luiz dan Ramires sangat berharga karena Chelsea memang buta kekuatan Benfica. Faktor itulah yang membuat United kerepotan menghadapi si Elang di fase grup.
Sebagai catatan pula, raksasa Inggris Manchester City juga tersingkir di babak 16 besar Europa League setelah tidak mampu melewati hadangan klub Portugal lainnya, Sporting Lisbon. (dns/jpnn)