(3)MLS All-Star v Chelsea(2)
PHILADELPHIA – Kesebelasan bintang-bintang MLS All-Star sukses bikin Chelsea kandas di partai pramusim mereka di Amerika Serikat, dini hari lalu. MLS All-Star menang 3-2. Gol kemenangan MLS All-Star dijaringkan Eddie Johnson pada injury time babak kedua.
Juara bertahan Liga Champions itu sebenarnya tampil dengan kekuatan utamanya. Bahkan, sang kapten John Terry diturunkan pelatih Roberto di Mateo sebagai starter. Namun, justru MLS All-Star lah yang unggul lebih dulu melalui penyerang asal klub San Jose Chris Wondolowski pada menit ke-21. Tertinggal satu gol membuat The Blues tersentak.
Selanjutnya sundulan Terry memanfaatkan tendangan penjuru Frank Lampard yang berhasil menggetarkan gawang MLS All-Star yang dijaga Jimmy Nielsen. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Chelsea langsung mengambil inisiatif penyerangan. Usaha mereka tidak sia-sia karena pada menit ke-58 untuk pertama kalinya Chelsea berhasil unggul terlebih dulu melalui Frank Lampard.
Sayang, keunggulan The Blues tak bertahan lama. 15 menit kemudian tepatnya pada menit ke-73, penyerang pengganti Chris Pontius berhasil menyamakan kedudukan.
Malapetaka bagi Chelsea hadir pada injury time babak kedua. Bekas penyerang Fulham Eddie Johnson secara tak terduga sukses membobol gawang The Blues yang dijaga Ross Turnbull pada menit ke-91. Chelsea pun terpaksa mengakhiri laga dengan kekalahan 2-3. Pada laga sebelumnya di tur pra-musim mereka ke Amerika Serikat, Chelsea juga nyaris ditekuk PSG sebelum meyamakan kedudukan menjadi 1-1 di akhir-akhir babak kedua.
Arsitek The Blues, Roberto Di Matteo kecewa dengan kekalahan tersebut. Namun, pria asal Italia itu melihat masih ada sisi positif dari kekalahan tersebut. “Kami kecewa dengan hasilnya. Kami selalu mencari kemenangan dan kami agak sedikit longgar di babak kedua,” ucap Di Matteo di situs resmi klub.
Di Matteo memainkan sejumlah pemain utama seperti John Terry, Ashley Cole, Michael Essien, Frank Lampard, hingga para pemain anyar seperti Marko Marin dan Eden Hazard. Terry dan Lampard sukses membuat gol, tapi secara keseluruhan Di Matteo menilai bahwa Chelsea masih punya beberapa kekurangan.
“Saya membuat beberapa perubahan, tetapi sepertinya tim menjadi kurang kompak di babak kedua, jika dibandingkan dengan babak pertama di mana kami lebih stabil. Tim MLS tampak lebih siap dan tengah menjalani musim, jadi mereka terlihat lebih tajam dari kami.”
Di Matteo menilai bahwa meski kalah, Chelsea sudah berhasil membuat para pemain lebih banyak berkeringat. Hal tersebut dinilainya penting untuk mengembalikan kebugaran pemain ke level terbaik.
“Bagi kami, penting untuk membuat para pemain mendapatkan menit bermain sebanyak mungkin. Masih ada yang harus diperbaiki, tapi saya senang dengan permainan yang ditunjukkan di babak pertama dan pertandingan ini merupakan ujian yang bagus untuk kami,” katanya. (bbs/jpnn)