26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perjuangan Lima Tahun yang Mengubah Eropa

BOSMAN Ruling telah membuat banyak pemain diuntungkan karena bisa pergi dengan gratis dari klubnya saat kontrak berakhir. Semua itu tidak akan terwujud tanpa perjuangan seorang pemain asal Belgia, Jean-Marc Bosman.

Ironisnya, aturan itu tidak banyak menguntungkan buat Bosman. Sebab, dia lebih banyak menghabiskan masa emas sepak bolanya dengan berkutat di pengadilan untuk memenangkan gugatannya kepada klub Belgia RFC Liege, asoasiasi sepak bola Belgia, UEFA, dan FIFA.

Karir di lapangan hijaunya tidak mengkilap, bahkan akhir karirnya pun tidak begitu jelas. Tapi, Bosman tetap dikenang sebagai sosok yang merevolusi wajah sepak bola Eropa sejak Aturan Bosman diberlakukan pada 1995.

“Dia (Bosman) menghabiskan karirnya di meja hijau untuk menyelesaikan kasus itu. Tetapi, segalanya tetap seperti dulu. Klub besar tetap lebih diuntungkan dan klub kecil akan semakin miskin,” kata Luc Misson, pengacara Bosman, seperti dikutip Daily Telegraph.

Perlawanan Bosman terhadap klubnya dimulai dari ketertarikan klub Prancis Dunkirk kepadanya pada 1990 saat kontraknya telah selesai di Liege. Ternyata, Liege ogah melepas. Mereka memasang banderol tinggi, padahal kontraknya sudah habis.

Kala itu, tindakan Liege itu dibenarkan oleh hukum Belgia. Berbeda dengan pemain pada umumnya yang menerima saja situasi itu, Bosman melawan. Alasannya, dalam pekerjaan apapun, saat kontrak sudah habis, boleh pergi dengan bebas.

Selain itu, dia juga menuntut kepada UEFA dan FIFA agar pembatasan pemain asing di Eropa diubah. Bila sebelumnya pemain Prancis tetap berstatus asing di Italia atau sebaliknya, maka Bosman menuntut agar sesama pemain dari negara Uni Eropa tidak dianggap asing.

Setelah perjuangan selama lima tahun, pada 1995 tuntutan Bosman diluluskan pengadilan Eropa. Klub tidak boleh melarang pemainnya yang habis kontrak untuk pergi dan tak ada pembatasan untuk pemain Uni Eropa bermain di sesama negara Uni Eropa.

Sejak aturan itu berlaku, sejumlah pemain yang habis kontraknya langsung diuntungkan. Seperti Edgard Davids yang menjadi pemain Eropa pertama yang menikmati Bosman Ruling. Dia pindah dari Ajax Amsterdam ke AC Milan dengan gratis. (ham/ttg)

BOSMAN Ruling telah membuat banyak pemain diuntungkan karena bisa pergi dengan gratis dari klubnya saat kontrak berakhir. Semua itu tidak akan terwujud tanpa perjuangan seorang pemain asal Belgia, Jean-Marc Bosman.

Ironisnya, aturan itu tidak banyak menguntungkan buat Bosman. Sebab, dia lebih banyak menghabiskan masa emas sepak bolanya dengan berkutat di pengadilan untuk memenangkan gugatannya kepada klub Belgia RFC Liege, asoasiasi sepak bola Belgia, UEFA, dan FIFA.

Karir di lapangan hijaunya tidak mengkilap, bahkan akhir karirnya pun tidak begitu jelas. Tapi, Bosman tetap dikenang sebagai sosok yang merevolusi wajah sepak bola Eropa sejak Aturan Bosman diberlakukan pada 1995.

“Dia (Bosman) menghabiskan karirnya di meja hijau untuk menyelesaikan kasus itu. Tetapi, segalanya tetap seperti dulu. Klub besar tetap lebih diuntungkan dan klub kecil akan semakin miskin,” kata Luc Misson, pengacara Bosman, seperti dikutip Daily Telegraph.

Perlawanan Bosman terhadap klubnya dimulai dari ketertarikan klub Prancis Dunkirk kepadanya pada 1990 saat kontraknya telah selesai di Liege. Ternyata, Liege ogah melepas. Mereka memasang banderol tinggi, padahal kontraknya sudah habis.

Kala itu, tindakan Liege itu dibenarkan oleh hukum Belgia. Berbeda dengan pemain pada umumnya yang menerima saja situasi itu, Bosman melawan. Alasannya, dalam pekerjaan apapun, saat kontrak sudah habis, boleh pergi dengan bebas.

Selain itu, dia juga menuntut kepada UEFA dan FIFA agar pembatasan pemain asing di Eropa diubah. Bila sebelumnya pemain Prancis tetap berstatus asing di Italia atau sebaliknya, maka Bosman menuntut agar sesama pemain dari negara Uni Eropa tidak dianggap asing.

Setelah perjuangan selama lima tahun, pada 1995 tuntutan Bosman diluluskan pengadilan Eropa. Klub tidak boleh melarang pemainnya yang habis kontrak untuk pergi dan tak ada pembatasan untuk pemain Uni Eropa bermain di sesama negara Uni Eropa.

Sejak aturan itu berlaku, sejumlah pemain yang habis kontraknya langsung diuntungkan. Seperti Edgard Davids yang menjadi pemain Eropa pertama yang menikmati Bosman Ruling. Dia pindah dari Ajax Amsterdam ke AC Milan dengan gratis. (ham/ttg)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/