25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Layak Lawan Barca

Marseille vs Munchen

MARSEILLE- Belum lagi sukses di misi perempat final Liga Champion, Bayern Munchen sudah merasa layak melawan Barcelona di final. Jikapun mampu mengatasi perlawanan Marseille di dua leg, Munchen masih akan bertemu pemenang APOEL versus Real Madrid.

Kenapa hal itu sudah mengemuka? Tentu saja sebagai perwujudan kuatnya mental. Atau ini hanya perang urat syaraf. Siapa yang melontarkan keyakinan kepedean itu? Tak lain tak bukan adalah presiden mereka sendiri: Franz Beckenbauer.

Legenda hidup sepak bola Jerman ini memang suka ‘ngasal’. Tapi ungkapannya itu mungkin dirasa perlu untuk merangsang semangat juang Frank Ribery dkk. Wajar, sebab di kompetisi domestik pun mereka tak memuncaki klasemen karena kehebatan Borussia Dortmund. Dan Munchen sejauh ini hanya mampu menguntit di peringkat dua.

Jadi belum lama ini, Sky Sport bertanya kepada Der Kaiser soal PR Munchen ke depannya. Lalu dijawabnya dengan pede. “Kami sudah di final Piala Liga Jerman. Dan tentu saja kami layak masuk final Liga Champion,” kata Beckenbauer seperti dilansir Goal.

Lalu kalaupun Munchen masuk final dan ketemu Barcelona, apakah mereka masih yakin bisa jadi juara. “Saya pikir hal itu akan terjadi. Jika masuk final, maka kami akan main di rumah sendiri. Dan kalaupun lawannya Barcelona, kami tetap favorit,” lanjutnya.

Faktanya, kubu The Bavarian kini sedang menatap leg pertama perempat final kontra Marseille. Melawat ke Stade Velodrome bukan perkara mudah, meskipun kedua tim belum pernah saling sikut di ajang apapun.

Tapi, beberapa skuad Munchen sempat main di Marseille. Yang sedang bugar dan bakal turun adalah Frank Ribery. Ada juga bek Daniel van Buyten, tapi dia sedang tak fit karena cedera parah Januari lalu.

Bagi Ribery, Marseille merupakan tim hebat yang sulit dikalahkan. Meskipun musim ini, Marseille sedang gundah gulana karena gagal menang di delapan laga terakhirnya. Sang arsitek Didier Deschamp pun galau. Ancaman pemecatan tampak membayang apalagi klub sekaliber Marseille kini terjerembab di posisi sembilan klasemen sementara Liga Prancis.

“Situasinya beda. Ini adalah Liga Champion dan Marseille adalah tim terbaik. Jadi melawan mereka pasti akan sulit,” kata Ribery kepada Goal.
Setelah lima tahun merantau ke negeri orang, akhirnya Ribery akan kembali ke negaranya dan bersua mantan klub. Seperti apa rasanya? “Tentu saja masih ada rasa sayang. Tapi aku sudah sangat senang di Bayern,” sambung pemain yang dua musim membela Marseille itu.
Lalu peluang bawa poin penuh dari Marseille bagaimana? “Tim kelelahan karena jadwal ketat di kompetisi lokal. Pasti akan sulit, tapi aku pikir ini normal,” pungkasnya.

Dari kubu tuan rumah, kebangkitan mental untuk segera menang tentu saja menjadi masalah tersendiri. Ketika kompetisi domestik saja sudah merepotkan, kini mereka dihadapkan laga berat kontra Munchen.

Klub dari pesisir selatan Prancis ini belum menang sejak mengalahkan Inter di leg pertama 16 besar Liga Champion lalu.  Lebih tragis lagi, Marseille bahkan kalah tujuh laga berturut-turut sebelum akhirnya bisa imbang atas Nice di laga terakhirnya.
Tapi seperti dikatakan Ribery tadi, situasinya kini berbeda. Ada darah lain ketika skuad merumput di altar Liga Champion. Ya kita lihat saja. (*)

Marseille vs Munchen

MARSEILLE- Belum lagi sukses di misi perempat final Liga Champion, Bayern Munchen sudah merasa layak melawan Barcelona di final. Jikapun mampu mengatasi perlawanan Marseille di dua leg, Munchen masih akan bertemu pemenang APOEL versus Real Madrid.

Kenapa hal itu sudah mengemuka? Tentu saja sebagai perwujudan kuatnya mental. Atau ini hanya perang urat syaraf. Siapa yang melontarkan keyakinan kepedean itu? Tak lain tak bukan adalah presiden mereka sendiri: Franz Beckenbauer.

Legenda hidup sepak bola Jerman ini memang suka ‘ngasal’. Tapi ungkapannya itu mungkin dirasa perlu untuk merangsang semangat juang Frank Ribery dkk. Wajar, sebab di kompetisi domestik pun mereka tak memuncaki klasemen karena kehebatan Borussia Dortmund. Dan Munchen sejauh ini hanya mampu menguntit di peringkat dua.

Jadi belum lama ini, Sky Sport bertanya kepada Der Kaiser soal PR Munchen ke depannya. Lalu dijawabnya dengan pede. “Kami sudah di final Piala Liga Jerman. Dan tentu saja kami layak masuk final Liga Champion,” kata Beckenbauer seperti dilansir Goal.

Lalu kalaupun Munchen masuk final dan ketemu Barcelona, apakah mereka masih yakin bisa jadi juara. “Saya pikir hal itu akan terjadi. Jika masuk final, maka kami akan main di rumah sendiri. Dan kalaupun lawannya Barcelona, kami tetap favorit,” lanjutnya.

Faktanya, kubu The Bavarian kini sedang menatap leg pertama perempat final kontra Marseille. Melawat ke Stade Velodrome bukan perkara mudah, meskipun kedua tim belum pernah saling sikut di ajang apapun.

Tapi, beberapa skuad Munchen sempat main di Marseille. Yang sedang bugar dan bakal turun adalah Frank Ribery. Ada juga bek Daniel van Buyten, tapi dia sedang tak fit karena cedera parah Januari lalu.

Bagi Ribery, Marseille merupakan tim hebat yang sulit dikalahkan. Meskipun musim ini, Marseille sedang gundah gulana karena gagal menang di delapan laga terakhirnya. Sang arsitek Didier Deschamp pun galau. Ancaman pemecatan tampak membayang apalagi klub sekaliber Marseille kini terjerembab di posisi sembilan klasemen sementara Liga Prancis.

“Situasinya beda. Ini adalah Liga Champion dan Marseille adalah tim terbaik. Jadi melawan mereka pasti akan sulit,” kata Ribery kepada Goal.
Setelah lima tahun merantau ke negeri orang, akhirnya Ribery akan kembali ke negaranya dan bersua mantan klub. Seperti apa rasanya? “Tentu saja masih ada rasa sayang. Tapi aku sudah sangat senang di Bayern,” sambung pemain yang dua musim membela Marseille itu.
Lalu peluang bawa poin penuh dari Marseille bagaimana? “Tim kelelahan karena jadwal ketat di kompetisi lokal. Pasti akan sulit, tapi aku pikir ini normal,” pungkasnya.

Dari kubu tuan rumah, kebangkitan mental untuk segera menang tentu saja menjadi masalah tersendiri. Ketika kompetisi domestik saja sudah merepotkan, kini mereka dihadapkan laga berat kontra Munchen.

Klub dari pesisir selatan Prancis ini belum menang sejak mengalahkan Inter di leg pertama 16 besar Liga Champion lalu.  Lebih tragis lagi, Marseille bahkan kalah tujuh laga berturut-turut sebelum akhirnya bisa imbang atas Nice di laga terakhirnya.
Tapi seperti dikatakan Ribery tadi, situasinya kini berbeda. Ada darah lain ketika skuad merumput di altar Liga Champion. Ya kita lihat saja. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/