26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Usir Kengerian 19 Tahun Lalu

MANCHESTER – Ryan Giggs terkenang-kenang duel Galatasaray kontra Manchester United 19 tahun silam. Saat itu United melawat ke Turki dan pulang dengan kepala tertunduk karena kalah agregat.

November 1993. United menjalani laga knock-out putaran kedua ke markas Galatasaray. Belum apa-apa, United menurut Giggs sudah diteror dari berbagai sisi. Teriakan Welcome to Hell menggema di mana-mana.

Giggs saat itu berusia 19 tahun. Winger Wales ini dibawa Sir Alex Ferguson menjalani pertandingan leg kedua Liga Champions itu. Sebagai pemain muda minim pengalaman, mental Giggs terguncang dengan sambutan fans Gala.

Pendukung asal Turki yang memang dikenal militan melempari bus tim United dengan berbagai benda. Hotel tempat menginap skuad United juga dikerubungi ratusan fans yang terus bernyanyi sepanjang malam. Sebagian fans lain menelepon kamar-kamar pemain United untuk memastikan bahwa penggawa Setan Merah sulit tidur.

Situasi tak menjadi lebih baik ketika United mencoba lapangan. Fans Gala rupanya sudah menunggu di dalam stadion untuk mengintimidasi pemain United. United akhirnya kalah agregat dan tersingkir musim itu.

Pengalaman itu rupanya sangat membekas dalam benak Giggs. Kini kenangan itu muncul kembali ketika United akan menghadapi Galatasaray dalam ajang yang sama.

“Ketika pertandingan usai, semua menjadi tak terkendali. Eric Cantona yang mendapat kartu merah sudah berada di ruang ganti. Ada polisi dengan senjata lengkap yang tampak waspada. Saat itu kami hanya ingin mencapai ruang ganti secepatnya,” kenang Giggs.
Tapi itu cerita dulu. Kini situasinya beda jauh. Apalagi pertemuan awal ini digelar di Old Trafford. Giggs berharap kehadiran pemain baru, Robin van Persie dan Shinji Kagawa membawa tuah tersendiri.

“Robin (van Persie) memiliki pengalaman bermain di Eropa bersama Arsenal. Gol-gol yang ia miliki diharapkan dapat memberi kami keuntungan lebih baik musim ini,” kata Giggs, seperti dilansir Goal, Selasa (18/9).

“Sementara Shinji merupakan tipe pemain yang akan bersinar di Eropa. Dia dapat menjaga bola dan berada di posisi di mana ia sulit untuk dibendung. Saya percaya bahwa mereka akan menjadi pemain yang bagus di Eropa bagi kami,” lanjut Giggs.
United tergabung di Grup H, bersama wakil Rumania, CFR 1907 Cluj, Wakil Turki, Galatasaray, dan wakil Portugal, SC Braga. (bbs/ful)

MANCHESTER – Ryan Giggs terkenang-kenang duel Galatasaray kontra Manchester United 19 tahun silam. Saat itu United melawat ke Turki dan pulang dengan kepala tertunduk karena kalah agregat.

November 1993. United menjalani laga knock-out putaran kedua ke markas Galatasaray. Belum apa-apa, United menurut Giggs sudah diteror dari berbagai sisi. Teriakan Welcome to Hell menggema di mana-mana.

Giggs saat itu berusia 19 tahun. Winger Wales ini dibawa Sir Alex Ferguson menjalani pertandingan leg kedua Liga Champions itu. Sebagai pemain muda minim pengalaman, mental Giggs terguncang dengan sambutan fans Gala.

Pendukung asal Turki yang memang dikenal militan melempari bus tim United dengan berbagai benda. Hotel tempat menginap skuad United juga dikerubungi ratusan fans yang terus bernyanyi sepanjang malam. Sebagian fans lain menelepon kamar-kamar pemain United untuk memastikan bahwa penggawa Setan Merah sulit tidur.

Situasi tak menjadi lebih baik ketika United mencoba lapangan. Fans Gala rupanya sudah menunggu di dalam stadion untuk mengintimidasi pemain United. United akhirnya kalah agregat dan tersingkir musim itu.

Pengalaman itu rupanya sangat membekas dalam benak Giggs. Kini kenangan itu muncul kembali ketika United akan menghadapi Galatasaray dalam ajang yang sama.

“Ketika pertandingan usai, semua menjadi tak terkendali. Eric Cantona yang mendapat kartu merah sudah berada di ruang ganti. Ada polisi dengan senjata lengkap yang tampak waspada. Saat itu kami hanya ingin mencapai ruang ganti secepatnya,” kenang Giggs.
Tapi itu cerita dulu. Kini situasinya beda jauh. Apalagi pertemuan awal ini digelar di Old Trafford. Giggs berharap kehadiran pemain baru, Robin van Persie dan Shinji Kagawa membawa tuah tersendiri.

“Robin (van Persie) memiliki pengalaman bermain di Eropa bersama Arsenal. Gol-gol yang ia miliki diharapkan dapat memberi kami keuntungan lebih baik musim ini,” kata Giggs, seperti dilansir Goal, Selasa (18/9).

“Sementara Shinji merupakan tipe pemain yang akan bersinar di Eropa. Dia dapat menjaga bola dan berada di posisi di mana ia sulit untuk dibendung. Saya percaya bahwa mereka akan menjadi pemain yang bagus di Eropa bagi kami,” lanjut Giggs.
United tergabung di Grup H, bersama wakil Rumania, CFR 1907 Cluj, Wakil Turki, Galatasaray, dan wakil Portugal, SC Braga. (bbs/ful)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/