30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Maroko Tersingkir Dramatis

LIBREVILLE – Satu lagi tim dengan tradisi hebat di Afrika tersisih pada fase grup Piala Afrika 2012, setelah Senegal, sekarang Maroko.

Mereka tersingkir setelah menelan kekalahan dramatis dari tuan rumah Gabon di grup C, kemarin dini hari (27/1).

Kekalahan itu membuat peluang mereka pupus. Sebab, pada partai pertama mereka sudah kalah dari rivalnya Tunisia 1-2 (23/1). Dampaknya, laga terakhir melawan Niger (31/ 1) tidak berarti lagi buat Maroko. Niger juga sudah tersisih setelah kalah 1-2 dari Tunisia.

Sangat menyakitkan bagi Maroko, karena kepastian mereka tersisih terjadi pada injury time. Pertarungan antara Gabon yang berstatus tuan rumah melawan Maroko di Stade d?Angondje, Libreville, berlangsung amat sengit. Maroko lebih dulu unggul melalui HoussineKharja pada menitke-25. Tetapi, Gabon mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui gol Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-77 dan Daniel Cousin di menit ke-79.

Memasuki injury time, Kharja membuka harapan Maroko untuk tetap bertahan di Piala Afrika 2012 melalui golnya dari titik penalti pada menit pertama tambahan waktu. Penalti diberikan karena bek Gabon Charly Moussono dinyatakan handsball.

Ternyata, pada injury time juga harapan itu pupus. Sepakan kaki kananBrunoMbanangoyemembawa Gabon unggul 3-2. Saat itu, injurytimesudahmemasukimenitketujuh.

Penyesalan luar biasa bagi para pemain Maroko.

“Anda bisa melihat kenyataan di depan mata kalian dan tidak bisa disembunyikan.

Sekarang kami tersisih dan kami memainkan babak kedua layaknya kami bukanlah timnas Maroko,” sesal Eric Gerets, pelatih Maroko, seperti dikutip Reuters.

Menyakitkan bagi Maroko yang punya reputasi bagus di Afrika. Tim berjuluk Lion of Atlas itu pernah empat kali beraksi di Piala Dunia.

Mereka juga pernah menjuarai Piala Afrika 1976. Bandingkan dengan Gabon tidak pernah tampil di Piala Dunia dan jarang-jarang berkompetisi di Piala Afrika.

Meskimasihmenyisakansatupertandingan lagi, tetap Gabon dan Tunisia telah memastikan tiket ke perempat final. Sehingga laga ketiga pada 31 Januari nanti tinggal penentu juara grup C. “Kami dapatkan hasil bagus dan lolos.

Tetapi, belum memenangkan apapun,” kata Gernot Rohr, pelatih Gabon. Kemenangan atas Maroko disambut sangat meriah di Gabon.

Wajar, ini kali kedua mereka lolos ke perempat final. “Berikutnya, kami harus menghadapi Tunisia dan kami ingin finis menjadi juara grup,” bilang Rohr. (ham/jpnn)

LIBREVILLE – Satu lagi tim dengan tradisi hebat di Afrika tersisih pada fase grup Piala Afrika 2012, setelah Senegal, sekarang Maroko.

Mereka tersingkir setelah menelan kekalahan dramatis dari tuan rumah Gabon di grup C, kemarin dini hari (27/1).

Kekalahan itu membuat peluang mereka pupus. Sebab, pada partai pertama mereka sudah kalah dari rivalnya Tunisia 1-2 (23/1). Dampaknya, laga terakhir melawan Niger (31/ 1) tidak berarti lagi buat Maroko. Niger juga sudah tersisih setelah kalah 1-2 dari Tunisia.

Sangat menyakitkan bagi Maroko, karena kepastian mereka tersisih terjadi pada injury time. Pertarungan antara Gabon yang berstatus tuan rumah melawan Maroko di Stade d?Angondje, Libreville, berlangsung amat sengit. Maroko lebih dulu unggul melalui HoussineKharja pada menitke-25. Tetapi, Gabon mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui gol Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-77 dan Daniel Cousin di menit ke-79.

Memasuki injury time, Kharja membuka harapan Maroko untuk tetap bertahan di Piala Afrika 2012 melalui golnya dari titik penalti pada menit pertama tambahan waktu. Penalti diberikan karena bek Gabon Charly Moussono dinyatakan handsball.

Ternyata, pada injury time juga harapan itu pupus. Sepakan kaki kananBrunoMbanangoyemembawa Gabon unggul 3-2. Saat itu, injurytimesudahmemasukimenitketujuh.

Penyesalan luar biasa bagi para pemain Maroko.

“Anda bisa melihat kenyataan di depan mata kalian dan tidak bisa disembunyikan.

Sekarang kami tersisih dan kami memainkan babak kedua layaknya kami bukanlah timnas Maroko,” sesal Eric Gerets, pelatih Maroko, seperti dikutip Reuters.

Menyakitkan bagi Maroko yang punya reputasi bagus di Afrika. Tim berjuluk Lion of Atlas itu pernah empat kali beraksi di Piala Dunia.

Mereka juga pernah menjuarai Piala Afrika 1976. Bandingkan dengan Gabon tidak pernah tampil di Piala Dunia dan jarang-jarang berkompetisi di Piala Afrika.

Meskimasihmenyisakansatupertandingan lagi, tetap Gabon dan Tunisia telah memastikan tiket ke perempat final. Sehingga laga ketiga pada 31 Januari nanti tinggal penentu juara grup C. “Kami dapatkan hasil bagus dan lolos.

Tetapi, belum memenangkan apapun,” kata Gernot Rohr, pelatih Gabon. Kemenangan atas Maroko disambut sangat meriah di Gabon.

Wajar, ini kali kedua mereka lolos ke perempat final. “Berikutnya, kami harus menghadapi Tunisia dan kami ingin finis menjadi juara grup,” bilang Rohr. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/