30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ini Final LC

PERSAINGAN sengit di pentas Premier League bukan hanya melibatkan tim papan atas yang saling berebut jatah tiket ke tiket Liga Champions tahun depan. Manchester City, Arsenal, Chelsea dan Tottenham adalah empat tim yang berpeluang besar meraih tiga tiket tersisa di pentas Liga Champions.

Tapi perlu diingat bahwa saat ini tim-tim yang berada di papan bawah pun ikut-ikutan panas, karena sebuah kesalahan bisa saja mengantarkan mereka bersaing di pentas yang lebih rendah.

Reading dan QPR adalah dua tim yang hampir pasti terdegradasi. Tim di atasnya seperti Wigan, Aston Villa, Newcastle, Stoke City dan Sunderland pun rawan menyusul kedua tim itu.

Karenanya, jangan heran bila pada setiap pertandingan yang melibatkan tim-tim tadi, target meraih kemenangan diusung oleh semua pelatihnya. Tak terkecuali Paul Lambert dan Paolo di Canio.

Ya, dini hari nanti Lambert yang menangani Aston Villa bakal kedatangan Sunderland di Villa Park Stadium dalam lanjutan Premier League matchday ke-35.

Saat ini Aston Villa menempati peringkat ke-17 dengan poin 34. Tim ini meraih hasil 8 kali menang, 10 kali imbang dan 16 kali kalah. Itu hanya unggul tiga angka dari tim berperngkat ke-18 Wigan Athletic yang kemarin menahan imbang Tottenham Hotspurs dengan skor 2-2.
Poin yang dimiliki oleh anak asuh Paul Lambert ini tertinggal tiga angka dari Sunderland yang diasuh Paolo di Canio. Artinya, jika tim tamu kalah di Villa Park nanti, maka keduanya akan memiliki poin yang sama.

“Kami akan mengalahkan mereka (Sunderland, Red) karena kemenangan adalah hal mutlak yang harus diraih di saat pertandingan hanya menyisakan beberapa laga lagi,” bilang Paul Lambert, tactician Aston Villa.

Beruntung bagi Lambert, karena di saat tekad untuk meraih kemenangan atas Sunderland diusung tinggi-tinggi, di saat itu pula tiga pemain andalannya Kristen Benteke, Andreas Weimann dan Gabriel Agbonlahor mengaku siap tempur.

“Pada November lalu saya bisa membobol gawang mereka. Kini saya ingin mengulanginya lagi,” timpal Gabriel Agbonlahor.
Di tempat terpisah pelatih Sunderland Paolo Di Canio mengatakan bahwa pertandingan di Villa Park dini hari nanti kalsana final Liga Champions bagi kedua tim yang bertanding.

“Semua tim di Eropa pasti berhasrat memenangi trofi itu (trofi Liga Champions). Akan sangat bangga bila bisa memenanginya. Tapi, bagi saya, kebanggaan yang diraih jika mengalahkan The Villans sama besarnya dengan memenangi Liga Champions,” tandas Di Canio.
Sah-sah saja jika Di Canio berkata seperti itu. Pasalnya, sejak The Black Cats (julukan Sunderland) dibesut mantan ikon Lazio itu, tak sekalipun mereka mengalami kekalahan.

Dua pertandingan terakhir menghasilkan enam angka berkat kemenangan atas Newcastle (3-0) dan Everton (1-0).
Sayangnya, pada laga nanti The Black Cats bakal kehilangan topskor klub Steven Fletcher yang masih cedera. Selain pemain yang telah mencetak 11 gol itu, The Black Cats juga terancam tampil tanpa striker pinjaman dari Sheffield Wednesday Connor Wickham, Lee Cattermole dan West Brown.

Dengan kondisi itu maka akan sulit bagi Paolo Di Canio untuk membawa timnya meraih kemenangan di Villa Park, seperti saat Phil Bardsley mencetak satu-satunya gol kemenangan bagi Sunderland pada pertemuan yang berlangsung 5 Januari 2011.
Sebaliknya, Paul Lambert memiliki kesempatan untuk mengakhiri puasa kemenangan atas Sunderland. Tim yang berbasis di Kota Birmingham ini sudah lima tahun tak pernah menang dari Sunderland di Villa Park. Terakhir kali Aston Villa mengalahkan mereka di sana adalah pada 27 September 2008. Saat itu Aston Villa menang dengan skor 2-1. Dua gol untuk Aston Villa dicetak Ashley Young (18′) dan John Carew (33′), sementara gol untuk Sunderland dilesakkan Djibril Cissé (11′). (*)

PERSAINGAN sengit di pentas Premier League bukan hanya melibatkan tim papan atas yang saling berebut jatah tiket ke tiket Liga Champions tahun depan. Manchester City, Arsenal, Chelsea dan Tottenham adalah empat tim yang berpeluang besar meraih tiga tiket tersisa di pentas Liga Champions.

Tapi perlu diingat bahwa saat ini tim-tim yang berada di papan bawah pun ikut-ikutan panas, karena sebuah kesalahan bisa saja mengantarkan mereka bersaing di pentas yang lebih rendah.

Reading dan QPR adalah dua tim yang hampir pasti terdegradasi. Tim di atasnya seperti Wigan, Aston Villa, Newcastle, Stoke City dan Sunderland pun rawan menyusul kedua tim itu.

Karenanya, jangan heran bila pada setiap pertandingan yang melibatkan tim-tim tadi, target meraih kemenangan diusung oleh semua pelatihnya. Tak terkecuali Paul Lambert dan Paolo di Canio.

Ya, dini hari nanti Lambert yang menangani Aston Villa bakal kedatangan Sunderland di Villa Park Stadium dalam lanjutan Premier League matchday ke-35.

Saat ini Aston Villa menempati peringkat ke-17 dengan poin 34. Tim ini meraih hasil 8 kali menang, 10 kali imbang dan 16 kali kalah. Itu hanya unggul tiga angka dari tim berperngkat ke-18 Wigan Athletic yang kemarin menahan imbang Tottenham Hotspurs dengan skor 2-2.
Poin yang dimiliki oleh anak asuh Paul Lambert ini tertinggal tiga angka dari Sunderland yang diasuh Paolo di Canio. Artinya, jika tim tamu kalah di Villa Park nanti, maka keduanya akan memiliki poin yang sama.

“Kami akan mengalahkan mereka (Sunderland, Red) karena kemenangan adalah hal mutlak yang harus diraih di saat pertandingan hanya menyisakan beberapa laga lagi,” bilang Paul Lambert, tactician Aston Villa.

Beruntung bagi Lambert, karena di saat tekad untuk meraih kemenangan atas Sunderland diusung tinggi-tinggi, di saat itu pula tiga pemain andalannya Kristen Benteke, Andreas Weimann dan Gabriel Agbonlahor mengaku siap tempur.

“Pada November lalu saya bisa membobol gawang mereka. Kini saya ingin mengulanginya lagi,” timpal Gabriel Agbonlahor.
Di tempat terpisah pelatih Sunderland Paolo Di Canio mengatakan bahwa pertandingan di Villa Park dini hari nanti kalsana final Liga Champions bagi kedua tim yang bertanding.

“Semua tim di Eropa pasti berhasrat memenangi trofi itu (trofi Liga Champions). Akan sangat bangga bila bisa memenanginya. Tapi, bagi saya, kebanggaan yang diraih jika mengalahkan The Villans sama besarnya dengan memenangi Liga Champions,” tandas Di Canio.
Sah-sah saja jika Di Canio berkata seperti itu. Pasalnya, sejak The Black Cats (julukan Sunderland) dibesut mantan ikon Lazio itu, tak sekalipun mereka mengalami kekalahan.

Dua pertandingan terakhir menghasilkan enam angka berkat kemenangan atas Newcastle (3-0) dan Everton (1-0).
Sayangnya, pada laga nanti The Black Cats bakal kehilangan topskor klub Steven Fletcher yang masih cedera. Selain pemain yang telah mencetak 11 gol itu, The Black Cats juga terancam tampil tanpa striker pinjaman dari Sheffield Wednesday Connor Wickham, Lee Cattermole dan West Brown.

Dengan kondisi itu maka akan sulit bagi Paolo Di Canio untuk membawa timnya meraih kemenangan di Villa Park, seperti saat Phil Bardsley mencetak satu-satunya gol kemenangan bagi Sunderland pada pertemuan yang berlangsung 5 Januari 2011.
Sebaliknya, Paul Lambert memiliki kesempatan untuk mengakhiri puasa kemenangan atas Sunderland. Tim yang berbasis di Kota Birmingham ini sudah lima tahun tak pernah menang dari Sunderland di Villa Park. Terakhir kali Aston Villa mengalahkan mereka di sana adalah pada 27 September 2008. Saat itu Aston Villa menang dengan skor 2-1. Dua gol untuk Aston Villa dicetak Ashley Young (18′) dan John Carew (33′), sementara gol untuk Sunderland dilesakkan Djibril Cissé (11′). (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/