Banyak opsi transportasi umum di Ukraina. Setiap pendatang bisa memakai bus, trem, atau taksi. Bila dalam kondisi terburu-buru dan kurang memahami lokasi, tentu pilihan yang paling bagus adalah taksi, meski harganya berada di atas rata-rata transportasi umum darat lainnya.
Di Ukraina, baik itu di Kiev, Kharkiv, Lviv, atau Donetsk, yang merupakan empat kota penyenggara Euro 2012, untuk naik taksi jangan harap memakai argo. Para sopirnya dipastikan enggan memakai argo, kecuali setiap pelanggan menelpon dulu ke operator taksi.
Masalahnya, nyaris semua operator taksi di Ukraina kurang memahami bahasa Inggris. Alhasil, terpaksa harus nego di tempat dengan bahasa isyarat. Dalam kondisi inilah, peta sangat penting buat para pendatang. Bila tidak, bisa kena harga yang selangit dari sopir taksi untuk jarak yang tidak seberapa jauh.
Lalu, yang tidak beda jauh di antara hampir semua taksi di Ukraina, para sopirnya selalu berkendara ugal-ugalan. Itu sudah seperti ciri khas dari para sopir taksi. Jadi, jangan berharap bisa merasa nyaman. Harus selalu berpengangan karena tiba-tiba menginjak gas dalam atau tiba-tiba menginjak rem. Padahal, jalan rayanya tidak rata.
Pernah juga Jawa Pos (grup Sumut Pos) naik bus kota, ternyata cara mengemudinya tidak beda jauh, sama-sama ugal-ugalan. Kecuali, bus umum yang berlogo Euro 2012 yang memang disiapkan khusus untuk Euro 2012. Busnya baru-baru dan bermerk Hyundai sebagai ofisial sponsor Euro 2012.
Parahnya, sopir bus resmi Euro 2012 yang mengantar rombongan jurnalis ke lokasi latihan tertentu, seperti lokasi latihan timnas Prancis di Kirsha Training Facility, base camp latihan klub lokal Shakhtar Donetsk, juga suka ugal-ugalan. “Heran, kenapa semua pengendara di negara ini,” ketus Shanon Moloney, jurnalis asal Republik Irlandia. (ham/jpnn)
