Spanyol tak Bisa Ambil Hati Publik Donetsk
Spanyol memang melaju ke final Euro 2012. Mereka berpeluang menjadi tim pertama yang meraih gelar back to back setelah menang adu penalti 4-2 melawan Portugal kemarin dini hari.
Biar begitu, Spanyol tak bisa mengambil hati publik Donetsk. Permainan buruk mereka selama 2×45 menit menjadi sasaran hujatan penonton.
Teriakan ‘huuu’ sering terjadi saat mereka lama memainkan bola di belakang. Permainan tiki taka Spanyol gagal berkembang.
Justru Portugal yang banyak mendapatkam simpati atas permainan impresifnya. Meski, Cristiano Rolando dkk juga gagal mencetak gol ke gawang Spanyol yang dikawal Iker Casillas.
Donbass Arena, Donetsk, memang dipenuhi penonton lokal. Gabungan fans Spanyol dan Portugal tidak sampai 40 persen jumlah penonton. Masalahnya, penonton lokal itu tidak berpihak kepada tim manapun sejak awal. Yang bermain bagus mereka dukung.
Semisal ketika Pepe melakukan tekling keras atau pelanggaran, suara sumbang langsung keluar dari penonton lokal. Padahal, nyaris sepanjang pertandingan mereka mendukung Portugal. Lalu, mereka juga beralih dukungan ke Spanyol ketika perpanjangan waktu di mana masuknya Pedro Rodriguez dan Jesus Navas membuat permainan Spanyol lebih hidup.
“Ini sama-sama bukan tim kami. Jadi kami datang hanya ingin menyaksikan pertandingan bagus. Sayang, permainan Spanyol tidak secantik biasanya,” jelas Andriy Galenko, penonton di Donbaas Arena, kepada Jawa Pos (Grup Sumut Pos).
Ya, Xavi Hernandez yang biasanya menjadi pengatur permainan La Furia Roja, julukan Spanyol, gagal tampil maksimal. Dia kerap kalah bertarung dengan gelandang-gelandang Portugal yang lebih bertenaga, seperti Miguel Veloso, Joao Moutinho, dan Raul Meireles.Namun, pertandingan akhirnya harus ditentukan melalui adu penalti setelah selama perpanjangan tidak ada gol tercipta dan kondisi tetap imbang tanpa gol. Jelang adu penalti terlihat sekali kegusaran di bench Portugal. Mereka tampak kurang siap.
Semula Ronaldo disiapkan sebagai eksekutor pertama, lalu saat pelatih Paulo Bento meminta pendapat Ronaldo, dia menggelengkan kepala. Setelah itu, mereka kembali berkumpul lagi untuk menentukan urutan penendang, Ronaldo disiapkan sebagai eksekutor kelima.Beda dengan Spanyol yang tetap tenang dan para pemainnya lebih sibuk memulihkan tenaga. Hasilnya, eksekutor pertama Spanyol memang gagal, yakni Xabi Alonso. Tetapi, eksekutor pertama Portugal juga gagal, yakni Moutinho.
Setelah itu, semua eksekutor Spanyol tidak ada yang gagal, sedangkan eksekutor Portugal, Bruno Alves gagal. Makanya, begitu penendang kelima Spanyol Cesc Fabregas mampu mencetal gol, Spanyol langsung merayakan kemenangan.
Tak perlu lagi Ronaldo menendang, karena tak akan mengubah keadaan. Para pemain Portugal tampak sangat terpukul, Meireles bersujud ke tanah dan menangis. Hingga Bento mendekati para pemain satu persatu dan menyalami mereka. Dia berusaha tegar.
“Anda bisa lihat sendiri perjuangan para pemain di lapangan. Selama 90 menit dan perpanjangan, kami bisa mengatasi permainan Spanyol. Sayang kami gagal cetak gol. Semua pemain telah bekerja dengan baik dan pantas pulang dengan kepala tegak” ucap Bento usai pertandingan.
Di mixed zone, terlihat sekali para pemain Portugal sangat terpukul. Mereka tidak semangat melayani wawancara dan memilih secepatnya menaiki bus rombongan untuk pulang ke hotel Victoria. (ham/diq/jpnn)