MILAN-Siapa yang tak kenal Paolo Maldini? Pria yang menjadi legenda hidup sepak bola Italia ini bukan hanya sohor di tanah kelahirannya, tapi juga di seantro jagad.
Di masa keemasannya, kiprah pemain AC Milan bernomor punggung 3 ini sangat spektakuler. Tak kurang tujuh gelar scudetto (1988, 1992, 1993, 1994, 1996, 1999, 2004) dipersembahkannya untuk Rossoneri (julukan AC Milan).
Selain gelar di atas, Maldini juga berkontribusi besar terhadap 5 gelar Liga Champions (1989, 1990, 1994, 2003, 2007) dan 5 Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994, 2003, 2007). Torehan prestasi Maldini terasa semakin lengkap dengan satu gelar FIFA Club World Cup yang diraihnya paada tahun 2007.
Apiknya torehan prestasi bersama Rossoneri tentunya mendatangkan popularitas yang diiringi dengan gemerincing uang. Namun siapa sangka jika pemain yang kerap bermain di sisi kiri pertahanan Rossoneri dan Gli Azzuri (julukan timnas Italia) itu kini terganjal kasus pengelapan pajak?
Ya, saat ini beredar kabar jika Maldini sedang menjalani pemeriksaan terkait tuduhan korupsi. Bersama istrinya, Adriana, mentan pemain berambut gondrong itu harus menjalani pemeriksaan.
Penyelidik Kota Milan juga menuduh pasangan tersebut mengakses secara ilegal komputer yang berisi catatan pajak.
Penyelidikan terhadap Maldini mulai dilakukan menyusul diungkapnya hasil penyadapan pembicaraan ditelepon antara legenda Rossoneri itu dengan seorang petugas pajak bernama Luciano Bressi.
Kabarnya, Maldini membayar Bressi sebesar 40.000 euro supaya perusahaan real estate yang dia kembangkan bersama istrinya lolos dari pemeriksaan pajak.
Apa yang dilakukan Maldini ini tentu saja berpotensi mengantarkannya ke balik jeruji besi menyusul Bressi yang telah lebih dulu dijebloskan. Namun begitu, Danilo Buongiorno selaku kuasa hukum Maldini menyatakan bahwa kliennya tidak risau dengan dakwaan yang telah ditujukan kepadanya. “Ia tidak pernah melakukannya. Tidak ada bukti mengenai korupsi itu,” ucapnya.
Sah-sah saja bila Danilo Buongiorno berkata seperti itu, namun hanya pengadilan yang berhak memutuskan apakah Maldini bersalah atau tidak.
Nah, bagi kubu Rossoneri, kasus yang menimpa Maldini ini bukanlah yang pertama.
Sebelumnya, pada Juni 2002 lalu, pengadilan Italia juga menyatakan bersalah kepada tiga mantan koleganya asal Belanda saat Rossoneri masih berjuluk The Dream Team.
Ketiga rekan Maldini , Ruud Gullit, Marco Van Basten dan Frank Rijkaard dinyatakan bersalah akibat penggelapan pajak pada awal 1990-an.
Ketiganya dihukum percobaan tiga bulan penjara yang kemudian diubah menjadi denda 1.465 dolar AS. (bbs/jpnn)
Pada waktu bersamaan, Galliani dan enam ofisial lainnya dari klub Seri A itu dan Fininvest memalsukan pembukuan menyangkut transfer Gianluigi Lentini dari Torino pada 1992. Wow.
Karenanya, menarik untuk terus diikuti apakah mantan peraih Ballon d’Or Bronze Award tahun 1994 dan 2003 itu dinyatakan bersalah seperti ketga kawannya tadi, ataukah dinyatakan bebas sehingga pamornya yang sempat menjulang tak ikutan redup seiring kasus penggelapab pajak tadi. (bbs/jpnn)