KARENA jarang mendapatkan kesempatan bermain, beberapa media di Prancis melaporkan Nicolas Anelka tidak betah di Juventus. Mantan striker Chelsea itu juga berencana memutus kontrak yang sedianya berakhir pada pengujung musim ini.
Sontak berita dari 10Sport, membuat petinggi Juve kaget. Mereka pun bertanya-tanya apakah Anelka ingin pergi. Tidak mau kontroversi terus merebak dan mengganggu suasana ruang ganti Juve pada akhir musim ini, Anelka langsung mengklarifikasi.
“Saya tidak pernah berpikir untuk memutus kontrak dengan Juventus. Sekali lagi 10Sport membuat berita bodoh,” kecam Anelka, seperti dikutip Football Italia.
Memang, Anelka yang bergabung ke Juve pada Januari lalu, jarang sekali mendapatkan kesempatan bermain dari pelatih Juve Antonio Conte. Dia kalah bersaing dengan Mirko Vucinic, Fabio Quagliarella, Alessandro Matri, dan Sebastian Giovinco.
Parahnya, sejak bergabung ke Juve, total menit bermainnya hanya 35 menit. Itu didapatkannya dari dua pertandingan saat bermain sebagai pengganti. Yakni, ketika melawan AS Roma di Serie A (16/2) dan melawan Celtic di babak 16 besar Liga Champions (12/2).
Dengan reputasi sebagai pemain yang pernah membela sejumlah klub elite, seperti Real Madrid, Arsenal, Liverpool, Manchester City, dan Paris Saint-Germain (PSG), membuktikan Anelka punya kualitas .(ham/jpnn)
KARENA jarang mendapatkan kesempatan bermain, beberapa media di Prancis melaporkan Nicolas Anelka tidak betah di Juventus. Mantan striker Chelsea itu juga berencana memutus kontrak yang sedianya berakhir pada pengujung musim ini.
Sontak berita dari 10Sport, membuat petinggi Juve kaget. Mereka pun bertanya-tanya apakah Anelka ingin pergi. Tidak mau kontroversi terus merebak dan mengganggu suasana ruang ganti Juve pada akhir musim ini, Anelka langsung mengklarifikasi.
“Saya tidak pernah berpikir untuk memutus kontrak dengan Juventus. Sekali lagi 10Sport membuat berita bodoh,” kecam Anelka, seperti dikutip Football Italia.
Memang, Anelka yang bergabung ke Juve pada Januari lalu, jarang sekali mendapatkan kesempatan bermain dari pelatih Juve Antonio Conte. Dia kalah bersaing dengan Mirko Vucinic, Fabio Quagliarella, Alessandro Matri, dan Sebastian Giovinco.
Parahnya, sejak bergabung ke Juve, total menit bermainnya hanya 35 menit. Itu didapatkannya dari dua pertandingan saat bermain sebagai pengganti. Yakni, ketika melawan AS Roma di Serie A (16/2) dan melawan Celtic di babak 16 besar Liga Champions (12/2).
Dengan reputasi sebagai pemain yang pernah membela sejumlah klub elite, seperti Real Madrid, Arsenal, Liverpool, Manchester City, dan Paris Saint-Germain (PSG), membuktikan Anelka punya kualitas .(ham/jpnn)
