26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Alfred Riedle Belum Gajian Dua Bulan

Karut marut di PSSI berimbas pada persiapan timnas. Baik timnas junior maupun senior. Pada 23 dan 28 Juli timnas
senior dijadwalkan berlaga di putaran II kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Lawan yang akan dihadapi adalah Turkmenistan. Piala 16-24 Juli timnas junior akan berlaga di ajang Piala AFF U-23 dan para November turun di kancah SEA Games.

Menyongsong even-even  krusial tersebut berhembus kabar tidak sedap dari timnas. Dimana pelatih Alfred Riedl ternyata belum digaji dalam dua bulan terakhir. Tak hanya itu, staf Badan Tim Nasional  (BTN) juga belum gajian dalam tiga bulan terakhir.

“Begitulah kondisinya. Situasi persepakbolaan kita saat ini membuat semuanya jadi kacau,” kata salah satu pengurus PSSI yang mewanti-wanti namanya tidak mau dikorankan.

Menurutnya, jika kondisi ini tidak segera teratasi bisa saja Alfred Riedl melaporkannya kepada FIFA.
“Kalau Riedl tidak bisa menerima kita khawatir dia akan melapor ke FIFA. Itu memang hak dia. Riedl pelatih profesional,” lanjutnya. Kontrak Alfred Riedl baru tuntas pertengahan tahun depan. Tiap bulannya pelatih asal Austria itu digaji sekitar Rp 175 juta.

Dikonfirmasi mengenai  kabar tersebut, deputy bidang teknik BTN Iman Arif tidak bersedia berkomentar. Iman hanya mengatakan jika sampai saat ini Alfred Riedl yang sudah tiba di Jakarta sejak empat hari lalu tetap berkomitmen dengan kontraknya.

“Kami sudah melakukan pembicaraan dengan coach Alfred. Semua program yang kita rancang sejauh ini belum ada yang berubah,” kata Iman. Menurut mantan ketua BTN ini, keputusan dari FIFA dan hasil kongres PSSI akan sangat menentukan  nasib timnas.

“Mudah-mudahan saja polemic yang terjadi sekarang  ini segera selesai dan kita bisa menata kembali persepakbolaan Indonesia,” beber Iman.

Menyongsong SEA Games dan agenda – agenda lainnya, timnas butuh dana besar. Untuk rencana pemusatan latihan sekitar dua bulan ke Austria yang dijadwalkan mulai awal September timnas butuh anggaran sekitar Rp 1,7 miliar dalam sebulan.

Belum lagi untuk pemutusatan latihan menjelang Piala AFF U-23 dan untuk timnas senior yang akan berlaga di Kualifikasi Paia Dunia 2014.

“Dalam kondisi saat ini BTN bingung juga mau mengajukan dana kemana. Ke PSSI kita tahu kondisinya seperti apa. Ke kemenpora, sekarang situasinya juga lagi memanas. Kita hanya bisa menunggu kondisi  ini cepat selesai,” papar Iman Arif. (ali/jpnn)

Karut marut di PSSI berimbas pada persiapan timnas. Baik timnas junior maupun senior. Pada 23 dan 28 Juli timnas
senior dijadwalkan berlaga di putaran II kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Lawan yang akan dihadapi adalah Turkmenistan. Piala 16-24 Juli timnas junior akan berlaga di ajang Piala AFF U-23 dan para November turun di kancah SEA Games.

Menyongsong even-even  krusial tersebut berhembus kabar tidak sedap dari timnas. Dimana pelatih Alfred Riedl ternyata belum digaji dalam dua bulan terakhir. Tak hanya itu, staf Badan Tim Nasional  (BTN) juga belum gajian dalam tiga bulan terakhir.

“Begitulah kondisinya. Situasi persepakbolaan kita saat ini membuat semuanya jadi kacau,” kata salah satu pengurus PSSI yang mewanti-wanti namanya tidak mau dikorankan.

Menurutnya, jika kondisi ini tidak segera teratasi bisa saja Alfred Riedl melaporkannya kepada FIFA.
“Kalau Riedl tidak bisa menerima kita khawatir dia akan melapor ke FIFA. Itu memang hak dia. Riedl pelatih profesional,” lanjutnya. Kontrak Alfred Riedl baru tuntas pertengahan tahun depan. Tiap bulannya pelatih asal Austria itu digaji sekitar Rp 175 juta.

Dikonfirmasi mengenai  kabar tersebut, deputy bidang teknik BTN Iman Arif tidak bersedia berkomentar. Iman hanya mengatakan jika sampai saat ini Alfred Riedl yang sudah tiba di Jakarta sejak empat hari lalu tetap berkomitmen dengan kontraknya.

“Kami sudah melakukan pembicaraan dengan coach Alfred. Semua program yang kita rancang sejauh ini belum ada yang berubah,” kata Iman. Menurut mantan ketua BTN ini, keputusan dari FIFA dan hasil kongres PSSI akan sangat menentukan  nasib timnas.

“Mudah-mudahan saja polemic yang terjadi sekarang  ini segera selesai dan kita bisa menata kembali persepakbolaan Indonesia,” beber Iman.

Menyongsong SEA Games dan agenda – agenda lainnya, timnas butuh dana besar. Untuk rencana pemusatan latihan sekitar dua bulan ke Austria yang dijadwalkan mulai awal September timnas butuh anggaran sekitar Rp 1,7 miliar dalam sebulan.

Belum lagi untuk pemutusatan latihan menjelang Piala AFF U-23 dan untuk timnas senior yang akan berlaga di Kualifikasi Paia Dunia 2014.

“Dalam kondisi saat ini BTN bingung juga mau mengajukan dana kemana. Ke PSSI kita tahu kondisinya seperti apa. Ke kemenpora, sekarang situasinya juga lagi memanas. Kita hanya bisa menunggu kondisi  ini cepat selesai,” papar Iman Arif. (ali/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/