Kartu Prabayar Murah, Usai Dipakai Dibuang
Sekarang ini, kartu SIM ponsel dari berbagai operator di Indonesia dijual dengan sangat murah. Konsumen dengan mudah berganti kartu. Kondisi ini yang dinilai rentan untuk dimanfaatkan pelaku kejahatan. Selain itu pelaku juga sulit terlacak, karena usai digunakan untuk menipu kartu langsung dibuang.
D irektur Keamanan Informasi Kemeninfo, Bambang Heru Thahjono mengata kan 80 persen pengguna ponsel di Indonesia memakai kartu prabayar. Padahal syarat untuk mengaktifkan nomor prabayar sangat mudah, terutama dalam hal pendaftaran identitas pemegangnya.
“Bukan rahasia umum lagi, operator memang mempersyaratkan memasukkan identitas lengkap dengan alamat. Namun diisi asal-asalan pun sudah diterima. Misalnya hanya dengan menulis nama dengan huruf AAA saja, kartu baru sudah bisa diaktifkan,” ujar Bambang, saat menjadi pembicara dalam seminar tentang pengamanan internet, di Hotel Best Western Premier, Solo, Kamis (6/10).
Kelemahan lain dari prabayar, kata dia, adalah harganya yang murah. Dengan harga yang sangat murah, orang bisa mendapatkan kartu baru.
Dengan demikian orang tidak akan sayang mengganti kartu. Orang yang berniat jahat akan memanfaatkan kelemahan-kelemahan itu untuk menggunakan kartu yang mudah dan murah dioperasikan namun sulit dilacak.
“Para penyidik kita, baik yang di kepolisian maupun di kejaksaan, selalu mengalami kesulitan menghadapi hal-hal seperti ini. Para pelaku kejahatan dengan menggunakan telepon selular merasa dimanjakan dengan kemudahan dan kemurahan itu. Kita harus segera melakukan evaluasi tentang hal ini,” ujar Bambang.
Menanggapi hal ini, provider telah mengeluarkan berbagai kebijakan. “Kita memberikan edukasi kepada masyarakat terkait masalah ini, dan juga melakukan konfirmasi lebih dari sekali, untuk meyakinkan pelanggan untuk berlanggan layanan tersebut,” ujar koordinator marketing VAS and Community Sales Area Medan Indosat, Philip Habinsaran mengatakan siap untuk bekerja sama dengan pihak yang berwajib, karena ini merupakan tindak pidana yang menjadi salah satu tugas pihak berwajib. “Kita siap bekerja sama untuk membongkarnya,” kata Philips.
GM Corporate Communications Telkomsel, Ricardo Indra menyatakan, terkait kembali maraknya SMS penipuan yang berasal dari nomor seluler biasa (long number), Telkomsel mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan menyediakan saluran pengaduan SMS penipuan. Sejak tahun 2010, Telkomsel telah membuka layanan SMS 1166 sebagai sarana pengaduan SMS penipuan.
Format yang harus diisi dalam SMS pengaduan tersebut adalah: Penipuan#isi SMS penipuan#nomor pelaku penipuan.
Seluruh data pengaduan yang diterima melalui layanan SMS 1166 akan digunakan Telkomsel sebagai dasar menindaklanjuti ke pihak berwenang. Telkomsel mendorong pelanggan yang menerima SMS penipuan seperti ini, untuk melaporkan kepada pihak berwajib, karena hal tersebut merupakan kewenangan pihak berwajib untuk menindaklanjutinya dan Telkomsel bekerjasama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk dapat mengungkap pelaku penipuan.
Telkomsel juga menyediakan akses layanan call center 24 jam sepanjang hari secara gratis dengan akses 111 untuk pelanggan kartu HALO dan 116 simPATI dan Kartu As, serta 128 khusus pelanggan korporat. Tersedia pula akses ke nomor lain, yakni 08071811811. Tersedia pula akses khusus via website www.telkomsel.com/web/telkomselwebcare, atau email ke cs@telkomsel.co.id. Pelanggan Telkomsel juga dapat mengunjungi GraPARI terdekat untuk berkonsultasi langsung dengan petugas customer service yang akan senantiasa membantu dan memberikan solusi sesuai kebutuhan.
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Telkomsel selalu menerapkan kode etik dan menjaga kerahasiaan informasi pelanggan. Pijakan terhadap koridor hukum yang berlaku dan tidak memberikan toleransi atas terjadinya kesengajaan yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran aturan juga menjadi landasan bisnis Telkomsel yang kini telah dipercaya lebih dari 104 juta pelanggan. (mag-9)