27 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Tak Ada Kata Mundur

Soal batas wilayah adalah soal marwah. Karena itu, ketika ada yang bernai mngklaim, seperti Malaysia, maka adalah wajib Indonesia bersikap. Hal ini ditekankan oleh Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq.

Itulah sebab kini dia mendesak Pemerintah RI untuk menambah jumlah personel TNI di Camar Bulan dan Tanjung Datu guna meredam arogansi Malaysia.

“Mencegah terulangnya sukses story Malaysia dalam menguasai Pulau Sipadan dan Ligitan yang kini kembali berupaya mencaplok Camar Bulan dan Tanjung Datu di Kalimantan Barat, pemerintah harus menambah jumlah personel di kedua daerah tersebut,” kata Mahfudz Siddiq, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (10/10).

Seakan menjawab, TNI memastikan wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia sejauh ini tidak mengalami kendala serius. Hal tersebut disampaikan Panglima Daerah Militer XII Tanjung Pura Mayor Jenderal Geerhan Lantara menyikapi temuan anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, yang menyatakan wilayah RI di Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kalimantan Barat, telah dicaplok oleh Malaysia.

“Sejauh ini aman karena total dari 32 pos, termasuk empat pos yang di daerah Tanjung Batu, anggota kita setiap hari telah melakukan patroli-patroli yang didasari angka-angka koordinat yang dipasang di setiap pos. Ketika ada patok yang tidak sesuai, akan langsung dikoordinasikan dengan Pemerintah Indonesia ataupun Malaysia,” ujar Geerhan dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (10/10/2011).

Geerhan mengatakan, di beberapa daerah tersebut, beberapa patok memang sering ditemukan rusak, baik karena faktor alam maupun kondisi semennya sudah rapuh. Namun, Geerhan memastikan koordinat-koordinat perbatasan di wilayah tersebut tidak akan bergeser dari titik semula.

“Prajurit di lapangan saya pikir sudah cukup bagus. Seperti ketika beberapa penduduk di daerah tersebut pernah menemukan patok baru, lalu anggota TNI menghubungi Tentara Diraja Malaysia (TDM) terdekat di posnya, lalu secara bersama-sama menggunakan GPS dan langsung membongkar patok tersebut,” kata Geerhan.

Geerhan menyatakan, TNI akan tetap mengawal perbatasan wilayah RI dengan Malaysia. “Percayakanlah itu, kami tidak akan mundur. Nyawa sekalipun kita pertaruhkan bagi bangsa dan negara. Kontrak kita sudah seperti itu, dan kita tidak pernah ingkar membela negara apa pun taruhannya,” pungkasnya. (bbs/jpnn)

Soal batas wilayah adalah soal marwah. Karena itu, ketika ada yang bernai mngklaim, seperti Malaysia, maka adalah wajib Indonesia bersikap. Hal ini ditekankan oleh Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq.

Itulah sebab kini dia mendesak Pemerintah RI untuk menambah jumlah personel TNI di Camar Bulan dan Tanjung Datu guna meredam arogansi Malaysia.

“Mencegah terulangnya sukses story Malaysia dalam menguasai Pulau Sipadan dan Ligitan yang kini kembali berupaya mencaplok Camar Bulan dan Tanjung Datu di Kalimantan Barat, pemerintah harus menambah jumlah personel di kedua daerah tersebut,” kata Mahfudz Siddiq, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (10/10).

Seakan menjawab, TNI memastikan wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia sejauh ini tidak mengalami kendala serius. Hal tersebut disampaikan Panglima Daerah Militer XII Tanjung Pura Mayor Jenderal Geerhan Lantara menyikapi temuan anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, yang menyatakan wilayah RI di Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kalimantan Barat, telah dicaplok oleh Malaysia.

“Sejauh ini aman karena total dari 32 pos, termasuk empat pos yang di daerah Tanjung Batu, anggota kita setiap hari telah melakukan patroli-patroli yang didasari angka-angka koordinat yang dipasang di setiap pos. Ketika ada patok yang tidak sesuai, akan langsung dikoordinasikan dengan Pemerintah Indonesia ataupun Malaysia,” ujar Geerhan dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (10/10/2011).

Geerhan mengatakan, di beberapa daerah tersebut, beberapa patok memang sering ditemukan rusak, baik karena faktor alam maupun kondisi semennya sudah rapuh. Namun, Geerhan memastikan koordinat-koordinat perbatasan di wilayah tersebut tidak akan bergeser dari titik semula.

“Prajurit di lapangan saya pikir sudah cukup bagus. Seperti ketika beberapa penduduk di daerah tersebut pernah menemukan patok baru, lalu anggota TNI menghubungi Tentara Diraja Malaysia (TDM) terdekat di posnya, lalu secara bersama-sama menggunakan GPS dan langsung membongkar patok tersebut,” kata Geerhan.

Geerhan menyatakan, TNI akan tetap mengawal perbatasan wilayah RI dengan Malaysia. “Percayakanlah itu, kami tidak akan mundur. Nyawa sekalipun kita pertaruhkan bagi bangsa dan negara. Kontrak kita sudah seperti itu, dan kita tidak pernah ingkar membela negara apa pun taruhannya,” pungkasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/