28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Matikan Televisi saat Pidato SBY

Beredar Seruan via BBM

Hari ini Selasa, (16/8), Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) akan berpidato di parlemen dalam rangka memperingati HUT ke-66 RI. Dijadwalkan, Presiden SBY akan tampil dua kali untuk menyampaikan pidato kenegaraannya. 

JAKARTA-Dalam layanan BlackBerry Massanger (BBM), beredar seruan agar masyarakat tidak menyimak pidato SBY tersebut. Koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tertulis sebagai pengirim pesan. Siapa, pihak mana saja yang termasuk koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tidak jelas. Tapi pesannya sangat jelas, ajakan untuk tidak menyimak pidato Presiden SBY besok (hari ini).

Dalam seruannya, mereka mengajak masyarakat diserukan untuk mematikan televisi saat SBY menyampaikan pidatonya sebagai langkah untuk menghemat energi.

Berikut lengkapnya seruan melalui pesan BlackBerry tersebut: “Gerakan hemat energi: Matikan TV anda pd tgl 16 Agustus saat pidato kenegaraan SBY di tayangkan.. Gerakan Hemat Energi Indonesia (Koalisi Rakyat Males Dibohongin SBY)”

Koordinator Petisi 28, Haris Rusli Moti, menyambut langkah Gerakan Hemat Energi Indonesia yang menyerukan untuk mengabaikan pidato kenegaraan Presiden SBY di parlemen besok.

Kata Haris, gerakan tersebut sangat beralasan. Seperti diketahui, pengguna layanan BlackBerry Massanger, disuguhi seruan agar tidak menyimak pidato SBY tersebut.

Adalah Koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY yang menyebar pesan. Siapa, pihak mana saja yang termasuk koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tidak jelas, tapi pesannya sangat jelas, ajakan untuk tidak menyimak pidato Presiden SBY besok. Dalam seruannya, mereka mengajak masyarakat untuk mematikan televisi saat SBY menyampaikan pidatonya sebagai bagian untuk menghemat energi. “Seruan itu sangat kreatif. Saya kira kita menyambut saja kreatifitas tersebut,” kata Haris kepada Rakyat Merdeka Online (Group Sumut Pos),  Senin, (15/8).

Bagi Haris, gerakan tersebut sangat wajar dan benar adanya. Langkah ‘memboikot pidato SBY’, harus didukung dan masyarakat harus turut serta. Sebab, katanya, hal tersebut sebagai bagian untuk mensukseskan program yang selama ini dikampanyekan SBY; Hemat Energi.

“Selama ini SBY kampanyekan program hemat energi. Mematikan televisi selama dua jam, selama SBY berpidato besok bagian dari menjalankan program SBY. Kita bantu SBY karena selama ini dia kesulitan mengatasi kelangkaan energi,” katanya.

Di lain sisi, Haris membandingkan, apa yang disampaikan SBY selama ini tidak pernah ada buktinya. Rakyat hanya dibohongi. “Sudah capek dibohongi SBY. Mari kita dukung (mematika televisi besok),” cetus Haris.

SBY sendiri jelang pidatonya, seperti tradisi setiap peringatan hari kemerdekaan RI, kemarin (15/8), mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara. Sebanyak 66 anggota Paskibraka dari 33 provinsi mengucapkan ikrar sebelum bertugas pada peringatan proklamasi 17 Agustus besok.

Dea Ayu Tiara Hastika, anggota Paskibraka 2011 asal Kalimantan Tengah mewakili anggota lainnya memegang bendera Merah Putih saat mengucapkan ikrar. Presiden lantas menyematkan lencana kepada Dea yang juga bertindak sebagai pemimpin upacara dalam pengukuhan itu.

Presiden SBY kemudian menyampaikan pesannya kepada para anggota Paskibraka. Salah satunya, menjadikan pengalaman sebagai anggota Paskibraka untuk bekal masa depan. “Saya harap kalian bisa menjadikan peristiwa yang sangat penting ini sebagai babak baru dalam perjalanan kehidupan kalian ke depan,” kata SBY. Di depan kalian terbuka peluang yang besar untuk meniti karir, berjuang,berupaya membangun masa depan yg baik,” sambung SBY.

Presiden menuturkan, anggota Paskibraka patut bangga karena terpilih dari jutaan pemuda untuk bertugas mengibarkan Sang Merah Putih dalam hari bersejarah. “Pertanggungjawabkan misi sejarah yang diembankan kepada kalian semua,” tuturnya.

Para anggota Paskibraka itu akan bertugas untuk menaikkan dan menurunkan bendera merah putih saat peringatan HUT ke-66 RI di Istana Merdeka, besok.

Pengukuhan tersebut dihadiri Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Hadir juga Panglima TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. (fal/jpnn)

80 Persen Rakyat Belum Merdeka

INDONESIA dikepung oleh rezim ekonomi neo liberal. Karena apapun yang terjadi di Indonesia diserahkan ke pasar. Demikian disampaikan Mantan Menko Ekuin yang kini menjadi aktivis gerakan DR. Rizal Ramli saat silaturahmi dan buka puasa bersama Santri Ponpes Al Karimiyah di Sawangan, Depok, Senin petang (15/8).

“Artinya yang punya uang berjaya, yang tidak punya uang hanya jadi penonton. Contoh, anak Indonesia ke mal hanya ngadem karena tidak bisa beli apa-apa dan hanya yang punya uang yang bisa menikmati,” kata Rizal.
Masih kata Rizal, ini menggambarkan jurang antara rakyat semakin menjadi. Hanya 20 persen yang mampu dan bisa seneng. Mereka inilah yang sudah merdeka.

“Sementara yang 80 persen, belum merdeka. Pendapatan mereka pas-pasan, namun harga naik. Jadi daya belinya juga menurun,” lanjut Rizal. Gilanya lagi, perilaku neo liberalisme di Indonesia lebih gila di banding negara asalnya di Amerika Serikat atau Eropa Barat.

“Contoh di negara barat, ketika ada warga sakit, mereka langsung dilayani rumah sakit. Beda seperti di Indonesia, kalau ada orang sakit, yang ditanya rumah sakit, punya uang atau tidak?,” demikian Rizal. (net/jpnn)

Dituntut Jujur

DALAM pidato kenegaraannya di hadapan anggota parlemen hariini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dituntut sebaiknya jujur menjelaskan apa saja kesulitan yang dihadapinya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara dalam agenda pemberantasan korupsi.

Saran itu diutarakan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat. Menurut dia, ironis bila membandingkan situasi penegakan hukum saat ini dengan janji SBY untuk berada di posisi paling depan memberantas korupsi yang diutarakannya tujuh tahun lalu.

“Presiden pernah mengungkapkan tekadnya untuk memimpin sendiri pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, kenyataanya korupsi tidak berkurang selama tujuh tahun terakhir ini. Malah semakin meluas dan semakin berani,” ujar Martin.

Dia mencontohkan, kasus Gayus Tambunan dan Nazaruddin.

Menurut Martin, keduanya masih berusia sangat muda, berasal dari generasi yang diharapkan membawa perbaikan terhadap bangsa. Tapi ternyata, dua pemuda itu bagian dari bandit-bandit besar yang mengkhianati agenda pemberantasan korupsi. Kasus keduanya semakin memudarkan keyakinan masyarakat terhadap kesungguhan pemerintah untuk memberants korupsi.

“Publik semakin berkeyakinan ada yang salah dalam pemerintahan yang sekarang dalam agenda memberantas korupsi. Ada kecurigaan bahwa presiden mengalami kesulitan memberantas korupsi karena mendapat perlawanan dari para koruptor yang ada di lingkungannya. Oleh karenanya diharapkan agar pidato SBY besok berani mengutarakan kesulitannya dalam tujuh tahun terakhir ini sehingga mengakibatkan pemberantasan korupsi terseok-seok,” tandas Martin. (net/jpnn)

Beredar Seruan via BBM

Hari ini Selasa, (16/8), Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) akan berpidato di parlemen dalam rangka memperingati HUT ke-66 RI. Dijadwalkan, Presiden SBY akan tampil dua kali untuk menyampaikan pidato kenegaraannya. 

JAKARTA-Dalam layanan BlackBerry Massanger (BBM), beredar seruan agar masyarakat tidak menyimak pidato SBY tersebut. Koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tertulis sebagai pengirim pesan. Siapa, pihak mana saja yang termasuk koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tidak jelas. Tapi pesannya sangat jelas, ajakan untuk tidak menyimak pidato Presiden SBY besok (hari ini).

Dalam seruannya, mereka mengajak masyarakat diserukan untuk mematikan televisi saat SBY menyampaikan pidatonya sebagai langkah untuk menghemat energi.

Berikut lengkapnya seruan melalui pesan BlackBerry tersebut: “Gerakan hemat energi: Matikan TV anda pd tgl 16 Agustus saat pidato kenegaraan SBY di tayangkan.. Gerakan Hemat Energi Indonesia (Koalisi Rakyat Males Dibohongin SBY)”

Koordinator Petisi 28, Haris Rusli Moti, menyambut langkah Gerakan Hemat Energi Indonesia yang menyerukan untuk mengabaikan pidato kenegaraan Presiden SBY di parlemen besok.

Kata Haris, gerakan tersebut sangat beralasan. Seperti diketahui, pengguna layanan BlackBerry Massanger, disuguhi seruan agar tidak menyimak pidato SBY tersebut.

Adalah Koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY yang menyebar pesan. Siapa, pihak mana saja yang termasuk koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tidak jelas, tapi pesannya sangat jelas, ajakan untuk tidak menyimak pidato Presiden SBY besok. Dalam seruannya, mereka mengajak masyarakat untuk mematikan televisi saat SBY menyampaikan pidatonya sebagai bagian untuk menghemat energi. “Seruan itu sangat kreatif. Saya kira kita menyambut saja kreatifitas tersebut,” kata Haris kepada Rakyat Merdeka Online (Group Sumut Pos),  Senin, (15/8).

Bagi Haris, gerakan tersebut sangat wajar dan benar adanya. Langkah ‘memboikot pidato SBY’, harus didukung dan masyarakat harus turut serta. Sebab, katanya, hal tersebut sebagai bagian untuk mensukseskan program yang selama ini dikampanyekan SBY; Hemat Energi.

“Selama ini SBY kampanyekan program hemat energi. Mematikan televisi selama dua jam, selama SBY berpidato besok bagian dari menjalankan program SBY. Kita bantu SBY karena selama ini dia kesulitan mengatasi kelangkaan energi,” katanya.

Di lain sisi, Haris membandingkan, apa yang disampaikan SBY selama ini tidak pernah ada buktinya. Rakyat hanya dibohongi. “Sudah capek dibohongi SBY. Mari kita dukung (mematika televisi besok),” cetus Haris.

SBY sendiri jelang pidatonya, seperti tradisi setiap peringatan hari kemerdekaan RI, kemarin (15/8), mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara. Sebanyak 66 anggota Paskibraka dari 33 provinsi mengucapkan ikrar sebelum bertugas pada peringatan proklamasi 17 Agustus besok.

Dea Ayu Tiara Hastika, anggota Paskibraka 2011 asal Kalimantan Tengah mewakili anggota lainnya memegang bendera Merah Putih saat mengucapkan ikrar. Presiden lantas menyematkan lencana kepada Dea yang juga bertindak sebagai pemimpin upacara dalam pengukuhan itu.

Presiden SBY kemudian menyampaikan pesannya kepada para anggota Paskibraka. Salah satunya, menjadikan pengalaman sebagai anggota Paskibraka untuk bekal masa depan. “Saya harap kalian bisa menjadikan peristiwa yang sangat penting ini sebagai babak baru dalam perjalanan kehidupan kalian ke depan,” kata SBY. Di depan kalian terbuka peluang yang besar untuk meniti karir, berjuang,berupaya membangun masa depan yg baik,” sambung SBY.

Presiden menuturkan, anggota Paskibraka patut bangga karena terpilih dari jutaan pemuda untuk bertugas mengibarkan Sang Merah Putih dalam hari bersejarah. “Pertanggungjawabkan misi sejarah yang diembankan kepada kalian semua,” tuturnya.

Para anggota Paskibraka itu akan bertugas untuk menaikkan dan menurunkan bendera merah putih saat peringatan HUT ke-66 RI di Istana Merdeka, besok.

Pengukuhan tersebut dihadiri Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Hadir juga Panglima TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. (fal/jpnn)

80 Persen Rakyat Belum Merdeka

INDONESIA dikepung oleh rezim ekonomi neo liberal. Karena apapun yang terjadi di Indonesia diserahkan ke pasar. Demikian disampaikan Mantan Menko Ekuin yang kini menjadi aktivis gerakan DR. Rizal Ramli saat silaturahmi dan buka puasa bersama Santri Ponpes Al Karimiyah di Sawangan, Depok, Senin petang (15/8).

“Artinya yang punya uang berjaya, yang tidak punya uang hanya jadi penonton. Contoh, anak Indonesia ke mal hanya ngadem karena tidak bisa beli apa-apa dan hanya yang punya uang yang bisa menikmati,” kata Rizal.
Masih kata Rizal, ini menggambarkan jurang antara rakyat semakin menjadi. Hanya 20 persen yang mampu dan bisa seneng. Mereka inilah yang sudah merdeka.

“Sementara yang 80 persen, belum merdeka. Pendapatan mereka pas-pasan, namun harga naik. Jadi daya belinya juga menurun,” lanjut Rizal. Gilanya lagi, perilaku neo liberalisme di Indonesia lebih gila di banding negara asalnya di Amerika Serikat atau Eropa Barat.

“Contoh di negara barat, ketika ada warga sakit, mereka langsung dilayani rumah sakit. Beda seperti di Indonesia, kalau ada orang sakit, yang ditanya rumah sakit, punya uang atau tidak?,” demikian Rizal. (net/jpnn)

Dituntut Jujur

DALAM pidato kenegaraannya di hadapan anggota parlemen hariini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dituntut sebaiknya jujur menjelaskan apa saja kesulitan yang dihadapinya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara dalam agenda pemberantasan korupsi.

Saran itu diutarakan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat. Menurut dia, ironis bila membandingkan situasi penegakan hukum saat ini dengan janji SBY untuk berada di posisi paling depan memberantas korupsi yang diutarakannya tujuh tahun lalu.

“Presiden pernah mengungkapkan tekadnya untuk memimpin sendiri pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, kenyataanya korupsi tidak berkurang selama tujuh tahun terakhir ini. Malah semakin meluas dan semakin berani,” ujar Martin.

Dia mencontohkan, kasus Gayus Tambunan dan Nazaruddin.

Menurut Martin, keduanya masih berusia sangat muda, berasal dari generasi yang diharapkan membawa perbaikan terhadap bangsa. Tapi ternyata, dua pemuda itu bagian dari bandit-bandit besar yang mengkhianati agenda pemberantasan korupsi. Kasus keduanya semakin memudarkan keyakinan masyarakat terhadap kesungguhan pemerintah untuk memberants korupsi.

“Publik semakin berkeyakinan ada yang salah dalam pemerintahan yang sekarang dalam agenda memberantas korupsi. Ada kecurigaan bahwa presiden mengalami kesulitan memberantas korupsi karena mendapat perlawanan dari para koruptor yang ada di lingkungannya. Oleh karenanya diharapkan agar pidato SBY besok berani mengutarakan kesulitannya dalam tujuh tahun terakhir ini sehingga mengakibatkan pemberantasan korupsi terseok-seok,” tandas Martin. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/