25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jalan Sepi, Stasiun Ramai

Kota Medan Kala Libur Panjang Waisak

Kota Medan identik dengan dengan kemacetan, apalagi di jam sibuk. Kesemrawutan lalu lintas pun bukan barang baru lagi. Lalu, bagaimana dengan cuti bersama yang ditetapkan Pemerintah Pusat? Adakah pengaruhnya dengan lalu lintas Medan?

Jawabnya, pada perayaan Waisak, Selasa (17/5) kemarin, jalanan di Kota Medan sangat lengang. Ditengarai, selain ada kebijakan cuti bersama, turunnya hujan juga menjadi penyebab malasnya warga untuk keluar. “Lebih enak ngumpul dengan keluarga. Mau keluar malas, hujan terus,” aku Noli (31) seorang warga Jalan Karya Bakti, Pangkalan Masyur, Medan.

Tampaknya, apa yang diungkapkan Noli tak berbeda dengan warga Medan lainnya. Buktinya beberapa jalan protokol sepi seperti di Jalan Pandu, Jalan Bridjen Katamso, Jalan Ir Juanda, Jalan Setia Budi, Jalan Dr Mansyur dan lainnya. Menariknya, Jalan Jamin Ginting, hingga pukul 18.00 WIB, lalu lintas ini belum terlihat macet, bahkan kendaraan bermotor juga tidak terlalu padat. Padahal, kemarin merupakan puncak arus balik dari daerah wisata Berastagi menuju Kota Medan.

Berbeda dengan jalanan, stasiun kereta api malah padat. Ya, cuti bersama ini tampaknya tak mau disia-siakan warga untuk liburan. Terlihat di hari terakhir libur, Stasiun Kereta Medan dipadati penumpang dari berbagai daerah yang liburan ke Medan.

Malah, menurut pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), volume penumpang di Stasiun Kereta Api naik 20 persen daripada hari biasanya. Sehingga, PT KAI menambah 2 lokomotif untuk mengatasi lonjakan arus penumpang tersebut. Tercatat hingga pukul 16.00 WIB, Selasa (17/5)  sebanyak 13.122 penumpang berangkat dari Stasiun Kerata Api Medan. Diperkira volume penumpang terus bertambah hingga keberangkatan kereta api terakhir pada pukul 22.00 WIB malam ini.

Penumpang berangkat dengan menggunakan Kereta Api kebanyakkan dengan tujuan Medan-Kisaran dan Medan-Tajung Balai. “Puncaknya hari ini (kemarin, Red) karena besok (hari ini, Red) sudah mulai aktivitas kantoran,” kata Manajer Humas PT KAI Sumut & NAD Irwan.

Sementara itu, kawasan yang terlihat ramai lainnya adalah areal yang memiliki rumah ibadah seperti Jalan Imam Bonjol yang terlihat padat walau tidak menyebabkan macet. Hal ini disebabkan ada vihara yang terletak di daerah tersebut.  Persis dengan kawasan Imam Bonjol, suasana di Kapel Maria Annai Velangkanni, Tanjung Selamat, Medan Sunggal malah ramai. Feby Cristin (21), mengatakan, dia datang ke Kapel Maria Annai Velangkanni sehubungan dengan hari libur. “Sehabis berdoa, saya foto-foto dulu, Bang, karena gaya bangunannya unik. Memang tempat ini untuk beribadah Nasrani khususnya Katolik, tapi kalau untuk berdoa di lantai II-nya Bang,” tukas wanita berambut panjang dan menggunakan baju putih ini.

Hal senada juga diucapkan Ellfrita Situmorang (30). Diakui wanita berambut panjang ini, Kapel Maria Annai Velangkanni ini merupakan rumah ibadah Kristen Katolik tetapi tidak tertutup bagi yang lain untuk beribadah dan berdoa ke tempat ini. “Tempat ini memang khusus untuk berdoa dan Abang sendiri sudah lihat kan banyak yang datang ke tempat ini. Habis berdoa, mereka berfoto-foto termasuk saya karena bangunan ini bergaya India gitu Bang,” tukasnya. Pantuan Sumut Pos, para pengunjung ada juga yang membawa air suci untuk diminum dan dibawa pulang.

Lalu, bagaimana dengan pusat perbelanjaan di Medan, adakah pengaruhnya dengan cuti bersama? Ternyata, libur panjang sejak Sabtu hingga Selasa kemarin tidak banyak berdampak terhadap plaza yang ada di kota Medan. Hal ini dapat dilihat di dua plaza di Kota Medan, Sun Plaza dan Plaza Medan Fair.

Humas Sun Plaza, Ang Fu Sen mengatakan bahwa selama liburan ini pengunjung plaza tetap stabil, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah parkiran yang terdata dari pihak Sun. Hal senda juga dikatakan Promotion Officer Plaza Medan Fair, Tri Wahyudi. Malah, dia mengatakan ada sedikit penambahan. “Mungkin ada penambahan sekitar 20 persen,” ujar Yudi. (mag-9/mag-7/jon)

Berkerumun di Kebun Binatang

Hujan mengguyur ternyata tak mengurungkan keinginan masyarakat untuk menikmati hari libur panjang. Tempat-tempat wisata dan rekreasi pun memperlihatkan kerumunan.

Seperti pantauan Sumut Pos di Kebun Binatang Medan (KBM) di Jalan Bunga Rampai IV Kelurahan Simalingkar B, Medan Tuntungan.

Siang mulai pukul 12.00 WIB, pengunjung mulai berdatangan. Seolah redanya hujan yang turun sejak pagi sudah dinantinantikan. Koridor yang mengelilingi kebun binatang itupun mulai dilalui pengunjung yang ingin mengelilingi KBM. Begitu juga dengan halaman rumput yang kian dipenuhi pengunjung dengan beralaskan tikar yang dapat disewa dengan harga yang cukup terjangkau.

Pada umumnya mereka adalah pengunjung yang datang bersama anggota keluarga. Sembari bersantap dibarengi dengan canda riang dari masing-masing anggota. “Ini kan hari terakhir liburan, sementara besok sudah masuk kerja lagi,” ucap salah seorang pengunjung, Edward (41) warga Pancur Batu yang datang bersama istri, tiga anak, dan beberapa anggota keluarga.

Edward mengaku memilih KBM sebagai ajang liburan sekaligus sebagai wadah edukasi bagi ketiga anaknya. Sembari mengajak berkeliling, Edward turut memberi penjelasan mengenai nama-nama satwa yang ada. Meskipun beberapa kali dirinya dibuat pusing dengan pertanyaan sang anak yang terlihat aktif. Dan, Edward terlihat begitu senang dengan kenyataan tadi.

Demikian halnya dengan Rahmad (32) yang sering memanfaatkan KBM untuk acara kumpul sembari liburan bersama keluarga. Selain tidak memerlukan waktu lama, juga lebih efisien dari sisi pendanaan. “Sebagai pegawai biasa kan tidak mungkin saya bisa bawa keluarga refreshing dengan fasilitas mewah. Lagi pula fasilitas di sini juga sudah lebih baik kok,” akunya.

Ucapan Rahmad tidak berlebihan, terlihat rambu jalan di beberapa bagian koridor tertata baik. Begitu juga masing-masing kandang yang dilengkapi dengan nama dan jenis satwa dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa latin. Tak lupa fasilitas permainan turut mengalami penambahan. Seperti Flying Fox yang kini berjumlah tiga unit. Dua di antaranya terdapat di halaman tengah sementara baru dibuka satu unit di bagian belakang. Flying Fox ini merupakan permainan yang paling diminati pengunjung. Bahkan menjadi langganan kegiatan outbond masyarakat.
“Ke depan rencananya akan dibuat juga wahana untuk paintball, danau buatan, dan pentas hiburan,” ucap staf Humas KBM, Rudianto Sembiring kepada Sumut Pos.

KBM lanjutnya juga mengalami penambahan pada satwa dimana saat ini tercatat 165 satwa dalam tiga spesies yaitu reptil, mamalia, dan unggas. Salah satunya adalah Kucing Emas yang sudah menjadi penghuni KBM sejak tiga bulan lalu. Kucing Emas ini diletakkan di sebelang kandang ular di sebelah selatan. “Kucing Emas tadi merupakan sitaan dari BKSDA,” tambahnya. (jul)

Kota Medan Kala Libur Panjang Waisak

Kota Medan identik dengan dengan kemacetan, apalagi di jam sibuk. Kesemrawutan lalu lintas pun bukan barang baru lagi. Lalu, bagaimana dengan cuti bersama yang ditetapkan Pemerintah Pusat? Adakah pengaruhnya dengan lalu lintas Medan?

Jawabnya, pada perayaan Waisak, Selasa (17/5) kemarin, jalanan di Kota Medan sangat lengang. Ditengarai, selain ada kebijakan cuti bersama, turunnya hujan juga menjadi penyebab malasnya warga untuk keluar. “Lebih enak ngumpul dengan keluarga. Mau keluar malas, hujan terus,” aku Noli (31) seorang warga Jalan Karya Bakti, Pangkalan Masyur, Medan.

Tampaknya, apa yang diungkapkan Noli tak berbeda dengan warga Medan lainnya. Buktinya beberapa jalan protokol sepi seperti di Jalan Pandu, Jalan Bridjen Katamso, Jalan Ir Juanda, Jalan Setia Budi, Jalan Dr Mansyur dan lainnya. Menariknya, Jalan Jamin Ginting, hingga pukul 18.00 WIB, lalu lintas ini belum terlihat macet, bahkan kendaraan bermotor juga tidak terlalu padat. Padahal, kemarin merupakan puncak arus balik dari daerah wisata Berastagi menuju Kota Medan.

Berbeda dengan jalanan, stasiun kereta api malah padat. Ya, cuti bersama ini tampaknya tak mau disia-siakan warga untuk liburan. Terlihat di hari terakhir libur, Stasiun Kereta Medan dipadati penumpang dari berbagai daerah yang liburan ke Medan.

Malah, menurut pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), volume penumpang di Stasiun Kereta Api naik 20 persen daripada hari biasanya. Sehingga, PT KAI menambah 2 lokomotif untuk mengatasi lonjakan arus penumpang tersebut. Tercatat hingga pukul 16.00 WIB, Selasa (17/5)  sebanyak 13.122 penumpang berangkat dari Stasiun Kerata Api Medan. Diperkira volume penumpang terus bertambah hingga keberangkatan kereta api terakhir pada pukul 22.00 WIB malam ini.

Penumpang berangkat dengan menggunakan Kereta Api kebanyakkan dengan tujuan Medan-Kisaran dan Medan-Tajung Balai. “Puncaknya hari ini (kemarin, Red) karena besok (hari ini, Red) sudah mulai aktivitas kantoran,” kata Manajer Humas PT KAI Sumut & NAD Irwan.

Sementara itu, kawasan yang terlihat ramai lainnya adalah areal yang memiliki rumah ibadah seperti Jalan Imam Bonjol yang terlihat padat walau tidak menyebabkan macet. Hal ini disebabkan ada vihara yang terletak di daerah tersebut.  Persis dengan kawasan Imam Bonjol, suasana di Kapel Maria Annai Velangkanni, Tanjung Selamat, Medan Sunggal malah ramai. Feby Cristin (21), mengatakan, dia datang ke Kapel Maria Annai Velangkanni sehubungan dengan hari libur. “Sehabis berdoa, saya foto-foto dulu, Bang, karena gaya bangunannya unik. Memang tempat ini untuk beribadah Nasrani khususnya Katolik, tapi kalau untuk berdoa di lantai II-nya Bang,” tukas wanita berambut panjang dan menggunakan baju putih ini.

Hal senada juga diucapkan Ellfrita Situmorang (30). Diakui wanita berambut panjang ini, Kapel Maria Annai Velangkanni ini merupakan rumah ibadah Kristen Katolik tetapi tidak tertutup bagi yang lain untuk beribadah dan berdoa ke tempat ini. “Tempat ini memang khusus untuk berdoa dan Abang sendiri sudah lihat kan banyak yang datang ke tempat ini. Habis berdoa, mereka berfoto-foto termasuk saya karena bangunan ini bergaya India gitu Bang,” tukasnya. Pantuan Sumut Pos, para pengunjung ada juga yang membawa air suci untuk diminum dan dibawa pulang.

Lalu, bagaimana dengan pusat perbelanjaan di Medan, adakah pengaruhnya dengan cuti bersama? Ternyata, libur panjang sejak Sabtu hingga Selasa kemarin tidak banyak berdampak terhadap plaza yang ada di kota Medan. Hal ini dapat dilihat di dua plaza di Kota Medan, Sun Plaza dan Plaza Medan Fair.

Humas Sun Plaza, Ang Fu Sen mengatakan bahwa selama liburan ini pengunjung plaza tetap stabil, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah parkiran yang terdata dari pihak Sun. Hal senda juga dikatakan Promotion Officer Plaza Medan Fair, Tri Wahyudi. Malah, dia mengatakan ada sedikit penambahan. “Mungkin ada penambahan sekitar 20 persen,” ujar Yudi. (mag-9/mag-7/jon)

Berkerumun di Kebun Binatang

Hujan mengguyur ternyata tak mengurungkan keinginan masyarakat untuk menikmati hari libur panjang. Tempat-tempat wisata dan rekreasi pun memperlihatkan kerumunan.

Seperti pantauan Sumut Pos di Kebun Binatang Medan (KBM) di Jalan Bunga Rampai IV Kelurahan Simalingkar B, Medan Tuntungan.

Siang mulai pukul 12.00 WIB, pengunjung mulai berdatangan. Seolah redanya hujan yang turun sejak pagi sudah dinantinantikan. Koridor yang mengelilingi kebun binatang itupun mulai dilalui pengunjung yang ingin mengelilingi KBM. Begitu juga dengan halaman rumput yang kian dipenuhi pengunjung dengan beralaskan tikar yang dapat disewa dengan harga yang cukup terjangkau.

Pada umumnya mereka adalah pengunjung yang datang bersama anggota keluarga. Sembari bersantap dibarengi dengan canda riang dari masing-masing anggota. “Ini kan hari terakhir liburan, sementara besok sudah masuk kerja lagi,” ucap salah seorang pengunjung, Edward (41) warga Pancur Batu yang datang bersama istri, tiga anak, dan beberapa anggota keluarga.

Edward mengaku memilih KBM sebagai ajang liburan sekaligus sebagai wadah edukasi bagi ketiga anaknya. Sembari mengajak berkeliling, Edward turut memberi penjelasan mengenai nama-nama satwa yang ada. Meskipun beberapa kali dirinya dibuat pusing dengan pertanyaan sang anak yang terlihat aktif. Dan, Edward terlihat begitu senang dengan kenyataan tadi.

Demikian halnya dengan Rahmad (32) yang sering memanfaatkan KBM untuk acara kumpul sembari liburan bersama keluarga. Selain tidak memerlukan waktu lama, juga lebih efisien dari sisi pendanaan. “Sebagai pegawai biasa kan tidak mungkin saya bisa bawa keluarga refreshing dengan fasilitas mewah. Lagi pula fasilitas di sini juga sudah lebih baik kok,” akunya.

Ucapan Rahmad tidak berlebihan, terlihat rambu jalan di beberapa bagian koridor tertata baik. Begitu juga masing-masing kandang yang dilengkapi dengan nama dan jenis satwa dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa latin. Tak lupa fasilitas permainan turut mengalami penambahan. Seperti Flying Fox yang kini berjumlah tiga unit. Dua di antaranya terdapat di halaman tengah sementara baru dibuka satu unit di bagian belakang. Flying Fox ini merupakan permainan yang paling diminati pengunjung. Bahkan menjadi langganan kegiatan outbond masyarakat.
“Ke depan rencananya akan dibuat juga wahana untuk paintball, danau buatan, dan pentas hiburan,” ucap staf Humas KBM, Rudianto Sembiring kepada Sumut Pos.

KBM lanjutnya juga mengalami penambahan pada satwa dimana saat ini tercatat 165 satwa dalam tiga spesies yaitu reptil, mamalia, dan unggas. Salah satunya adalah Kucing Emas yang sudah menjadi penghuni KBM sejak tiga bulan lalu. Kucing Emas ini diletakkan di sebelang kandang ular di sebelah selatan. “Kucing Emas tadi merupakan sitaan dari BKSDA,” tambahnya. (jul)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/