Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Djoko Suyanto membantah kalau Badan Intelijen Negara (BIN) kecolongan lagi setelah terjadi aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepuluh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah.
“Saya tidak ingin menyatakan intelejen kecolongan,” kata Djoko saat memberikan keterangan pers di kantornya, kemarin.
Djoko hanya memaklumi kalau banyak kalangan yang menyebut intelejen kecolongan untuk kesekiankalinya. Karena kata dia, inisiatif untuk melakukan aksi teror bom selalu ada dipelaku tanpa sepengetahuan aparat.
“Saya maklum dengan pendapat seperti itu, inisiatif itu selalu ada dipelaku. Tidak ada pelaku pemboman akan memberitahukan waktu kapan dia akan meledakan,” ujarnya.
Bahkan, Djoko mengklaim, BIN, Densus 88 Antiteror, dan aparat lainnya selalu aktif bergerak untuk mencari para pelaku teroris di negeri ini. “Karenanya kami minta aparat dan masyarakat secara bersama-sama untuk tingkatkan kewaspadaan. Aparat senantiasa bekerja untuk memutus jaringan-jaringan teror ini,” tandas Djoko. (kyd/jpnn)