25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ciptakan Wisata Desa

Kalau Yogyakarta terkenal dengan wisata desanya, maka Kabupaten Serdang Bedagai kenapa tidak. Inilah yang sedang dirancang Herlan Panggabean.

Pejabat eselon II Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ini sedang menyusun konsep wisata desa. Salah satu daerah yang bisa ditonjolkan, katanya adalah wisata desa yang mengandalkan desa Pegajahan yakni pure yang terletak di Kecamatan Pegajahan, di samping desa-desa lain di Kabupaten Serdang Bedagai.

Di desa ini, lanjut Herlan wisatawan bisa melihat aktivitas dan seni budaya masyarakat hindu. Meskipun jumlahnya sedikit, namun adat istiadatnya tidak jauh bebeda dengan masyarakat hindu di Provinsi Bali.  “Di sana ada pure yang bisa dilihat. Selain itu ada juga tari-tarian yang dibawakan oleh warga setempat, serta pemandangan hamparan tanaman pertanian yang cukup luas,” ujar Herlan.

Konsep wisata desa ini, sambung Herlan tidak sesederhana yang kita bayangkan. Soalnya begitu seseorang melakukan wisata desa, selama seminggu di Serdang Bedagai, maka jangan membayangkan akan menginap di hotel berbintang yang lengkap dengan semua fasilitas. Tapi dengan wisata desa, maka pengunjung akan tinggal di rumah-rumah warga. Ikut berbaur dengan mereka dan menikmati aktivitas warga di desa itu.

Intinya, setiap aktivitas yang dilakukan warga akan diikuti wisatawan tersebut, semisal melihat petani menanam padi, melakukan pemupukan padi, dan bahkan cara memanen padi itu sendiri. “Inilah namanya wisata desa yang sesungguhnya. Wisatawan berbaur dengan warga, tinggal dan mengikuti aktivitas yang dikukan warga tersebut,” ujarnya.

Hanya saja sejauh ini yang masih terbayangkan dalam benak Herlan adalah, apakah hal itu bisa terwujud apa tidak. Soalnya, kendala yang mungkin akan dihadapi adalah sikap warga terhadap wisatawan tersebut.
“Kan tidak semua masyarakat rela rumahnya bisa dijadikan penginapan bagi wisatawan itu nantinya. Inilah yang masih menjadi kendala,” ujarnya.

Tapi, kalau tidak dicoba, menurut Herlan sampai kapan pun tidak akan tahu hasilnya. Bak istilah kenapa di Yogyakarta bisa, kenapa di Kabupaten Serdang Bedagai tidak. Nah, sebelum melakukannya, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat, yang daerahnya masuk menjadi kawasan wisata desa.  Lagi pula, pada hakekatnya dengan terwujudnya desa wisata ini maka masyarakat setempat juga akan merasakan dampaknya.(dra)

Kalau Yogyakarta terkenal dengan wisata desanya, maka Kabupaten Serdang Bedagai kenapa tidak. Inilah yang sedang dirancang Herlan Panggabean.

Pejabat eselon II Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ini sedang menyusun konsep wisata desa. Salah satu daerah yang bisa ditonjolkan, katanya adalah wisata desa yang mengandalkan desa Pegajahan yakni pure yang terletak di Kecamatan Pegajahan, di samping desa-desa lain di Kabupaten Serdang Bedagai.

Di desa ini, lanjut Herlan wisatawan bisa melihat aktivitas dan seni budaya masyarakat hindu. Meskipun jumlahnya sedikit, namun adat istiadatnya tidak jauh bebeda dengan masyarakat hindu di Provinsi Bali.  “Di sana ada pure yang bisa dilihat. Selain itu ada juga tari-tarian yang dibawakan oleh warga setempat, serta pemandangan hamparan tanaman pertanian yang cukup luas,” ujar Herlan.

Konsep wisata desa ini, sambung Herlan tidak sesederhana yang kita bayangkan. Soalnya begitu seseorang melakukan wisata desa, selama seminggu di Serdang Bedagai, maka jangan membayangkan akan menginap di hotel berbintang yang lengkap dengan semua fasilitas. Tapi dengan wisata desa, maka pengunjung akan tinggal di rumah-rumah warga. Ikut berbaur dengan mereka dan menikmati aktivitas warga di desa itu.

Intinya, setiap aktivitas yang dilakukan warga akan diikuti wisatawan tersebut, semisal melihat petani menanam padi, melakukan pemupukan padi, dan bahkan cara memanen padi itu sendiri. “Inilah namanya wisata desa yang sesungguhnya. Wisatawan berbaur dengan warga, tinggal dan mengikuti aktivitas yang dikukan warga tersebut,” ujarnya.

Hanya saja sejauh ini yang masih terbayangkan dalam benak Herlan adalah, apakah hal itu bisa terwujud apa tidak. Soalnya, kendala yang mungkin akan dihadapi adalah sikap warga terhadap wisatawan tersebut.
“Kan tidak semua masyarakat rela rumahnya bisa dijadikan penginapan bagi wisatawan itu nantinya. Inilah yang masih menjadi kendala,” ujarnya.

Tapi, kalau tidak dicoba, menurut Herlan sampai kapan pun tidak akan tahu hasilnya. Bak istilah kenapa di Yogyakarta bisa, kenapa di Kabupaten Serdang Bedagai tidak. Nah, sebelum melakukannya, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat, yang daerahnya masuk menjadi kawasan wisata desa.  Lagi pula, pada hakekatnya dengan terwujudnya desa wisata ini maka masyarakat setempat juga akan merasakan dampaknya.(dra)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/