25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

HIV/AIDS Rambah LP Tanjung Gusta

Penularan Melalui Jarum Suntik Narkoba Duduki Peringkat Kedua

Faktor risiko pengguna narkoba jarum suntik (IDUs) terhadap HIV/AIDS menduduki peringkat kedua terbanyak setelah hubungan seksual. Sepanjang 2008 hingga 2011, di Rumah Tahanan (Rutan) Lembaga Permasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan ditemukan 120 tahanan yang mengidap HIV/AIDS akibat tertular narkoba jarum suntik.

“UNTUK kasus baru yang kita temukan pada 2011 ini ada sekitar 19 narapidana yang mengidap HIV/AIDS akibat IDUs di Rutan LP Tanjung Gusta yang kita tangani. Di antaranya 17 tahanan laki-laki dan 2 tahanan wanita. Bukan itu saja, di Rutan Labuhandeli juga ditemukan 2 tahanan positif HIV/ AIDS dan di Rutan Lubukpakam ada 3 tahanan mengidap HIV/AIDS karena IDUs ini,” kata Ketua LSM Medan Plus, Totonta Kaban, Sabtu (24/12).

Menurutnya, melalui koordinasi LSM Medan Plus dengan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) di Rutan LP Tanjung Gusta diberikan penyuluhan kesehatan bagi para tahanan serta Program Therapy Ruwatan Methadone (PTRM) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dimana para narapidana yang mengidap HIV/AIDS IDUs mengkonsumsi obat substitusi pengganti narkoba tersebut yang diberikan sesuai dosis dari pecandu dengan cara diminum.

“Jadi tahanan yang terinfeksi HIV/AIDS IDUs ini diharuskan mengikuti PTRM. Obat yang dikonsumsi dalam bentuk sirup yang diberikan secara gratis pada pecandu program amurduction yaitu program penanggulangan pasien ketergantungan.

Jadi penanggulangan tahanan yang terinfeksi HIV/ AIDS akibat narkoba jarum suntik beda penanganannya dengan pengidap HIV/AIDS akibat heterosesual,” jelasnya.

Pihaknya mengakui, untuk tahanan di Rutan LP Tanjung Gusta sendiri sebagian besar pengidap HIV/AIDS tertular akibat penggunaan narkoba jarum suntik. Saat ini, ada sekitar 60 orang narapidana sudah selesai masa tahanan yang merupakan dampingan LSM Medan Plus. Para pengidap HIV/ AIDS ini diberi informasi penanggulangan HIV/AIDS serta diberdayakan untuk lebih baik.

“Memang narapidana pengidap HIV/AIDS yang telah selesai masa tahanannya sulit untuk kita pantau.

Jadi kita bekali mereka dan dipastikan angka kepatuhannya dalam mengikuti terapi hingga 100 persen. Selain itu, kita juga mendorong agar pasangan mereka ini segera memeriksakan diri atau konseling ke Klinik VCT. Jika memang positif HIV/AIDS, maka terapi ARV(Antiretroviral) dapat dimulai sedini mungkin,” ucapnya.

Begitu besarnya pengaruh narkoba terhadap penularan HIV/AIDS di LP, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Mohammad Hatta MA angkat bicara.” Ada dua tips agar terhindar dari narkoba,” katanya.

Pertama, pertebal keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan yang kedua melakukan ibadah. “ Allah SWT mengatakan bila ibadah bertambah, allah akan memberikan manusia tersebut ke jalan yang lurus serta menjaganya selama di dunia. Namun, bila ibadah berkurang, maka berkuranglah ketahanan manusia itu untuk melakukan hal yang tidak bisa dilakukannya seperti terjerumus ke jurang kebinasaan,” terang M Hatta.(mag-11/omi)

 

Cegah Narkoba, Lakukan Kegiatan Positif

PEREDARAN narkoba yang kini sangat marak di Indonesia memberikan satu kekhawatiran bagi orangtua yang memiliki anak berusia muda dan belia. Tentunya, narkoba jadi satu momok yang sangat menakutkan bagi orangtua yang tak mau masa depan anaknya rusak karena benda haram tersebut.

CEO PSMS Fredy Hutabarat menuturkan, jika peraturan yang telah dibuat bisa diterapkan lebih ketat, hal tersebut mustahil terjadi. “Ini terjadi akibat kurang awasnya pimpinan-pimpinan yang seharusnya memiliki kewaspadaan tinggi terhadap instansi yang dikawalnya. Dan itu merupakan tanggung jawab penuh yang harus diembannya. Tentunya dalam kasusiniKalapas,” tegasnya, Senin(26/12).

Menurutnya, jika semua pihak serius menyikapihaliniperedarannarkobapasti bisa tuntas. “Pemerintah harus mampu membantai hingga ke akarnya. Khususnya pengendali-pengendali peredaran narkoba dari Lapas. Hal ini sangat memalukan, pihak yang seharusnya bertanggung jawab, tak mampu mengawasi,” kata Fredy lagi.

Namun, peredarannarkobadikalangan generasi muda saat ini menurut Fredy memang merupakan kelalaian orangtua sendiri. Menurutnya, orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan yang menyita seluruh waktu tanpa memberikan jeda sedikit untuk mengawasi anak-anak. “Harusnya, para orangtua tetap memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan anaknya di masyarakat. Mereka harus mendapat perhatian lebih, dan yang pertama dan utama adalah dari keluarga,” katanya.

Rumahmerupakantempatpertamabagi anak-anak mendapatkan pengawasan, kemudian sekolah. “Perkembangan dan peredaran narkoba pada generasi muda saat ini harus segera disikapi dengan serius.

Karena ini akan berdampak pada perkembangan negara kita di masa mendatang,” tandas Fredy.

Hal senada dituturkan Asisten Pelatih PSMS Suharto. Ia mengimbau, sebaiknya generasi muda saat ini lebih banyak menggunakan waktunya untuk melakukan hal-hal positif. Seperti berkesenian juga olahraga.

Menurut Suharto, olahraga merupakan kegiatan positif yang paling murah. “Dengan berolahraga tak perlu mengeluarkan banyak biaya. Tubuh sehat dan waktu yang digunakan cukup efektif,” terangnya.

“Bagaimana tidak, setelah berolahraga, badan tentunya akan lelah. Nah, kondisi ini akan menuntut tubuh untuk beristirahat, dengan begitu maka waktu yang tersisa tak lagi digunakan untuk melakukan hal yang tidak-tidak,” tambah Suharto.

Dansisawaktumenurutnyajugabisadigunakan untuk belajar. “Ini tentu tak terlepas dari pengawasan dan bimbingan orangtua. Jika mereka diawasi, mereka akan merasa lebih diperhatikan. Dan tindakan negatif biasanya akan lebih terminimalisir dalam keadaan ini,” ujar Suharto.

Namun, menurutnya lagi, perkembangan peredaran narkoba pada remaja saat ini juga tergantung pada manusianya.

“Jika kita memiliki prinsip yang tegas dan tak mudah terprofokasi atau ikut-ikutan, tentu banyak yang menjual narkoba tetap kita tak akan terpengaruh,” jelasnya.

“Dan sebaliknya, tak ada yang menjual pun, jika kita ingin coba-coba, malah kita akan terjebak di sana,” tambahnya lagi. (saz)

Penularan Melalui Jarum Suntik Narkoba Duduki Peringkat Kedua

Faktor risiko pengguna narkoba jarum suntik (IDUs) terhadap HIV/AIDS menduduki peringkat kedua terbanyak setelah hubungan seksual. Sepanjang 2008 hingga 2011, di Rumah Tahanan (Rutan) Lembaga Permasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan ditemukan 120 tahanan yang mengidap HIV/AIDS akibat tertular narkoba jarum suntik.

“UNTUK kasus baru yang kita temukan pada 2011 ini ada sekitar 19 narapidana yang mengidap HIV/AIDS akibat IDUs di Rutan LP Tanjung Gusta yang kita tangani. Di antaranya 17 tahanan laki-laki dan 2 tahanan wanita. Bukan itu saja, di Rutan Labuhandeli juga ditemukan 2 tahanan positif HIV/ AIDS dan di Rutan Lubukpakam ada 3 tahanan mengidap HIV/AIDS karena IDUs ini,” kata Ketua LSM Medan Plus, Totonta Kaban, Sabtu (24/12).

Menurutnya, melalui koordinasi LSM Medan Plus dengan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) di Rutan LP Tanjung Gusta diberikan penyuluhan kesehatan bagi para tahanan serta Program Therapy Ruwatan Methadone (PTRM) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dimana para narapidana yang mengidap HIV/AIDS IDUs mengkonsumsi obat substitusi pengganti narkoba tersebut yang diberikan sesuai dosis dari pecandu dengan cara diminum.

“Jadi tahanan yang terinfeksi HIV/AIDS IDUs ini diharuskan mengikuti PTRM. Obat yang dikonsumsi dalam bentuk sirup yang diberikan secara gratis pada pecandu program amurduction yaitu program penanggulangan pasien ketergantungan.

Jadi penanggulangan tahanan yang terinfeksi HIV/ AIDS akibat narkoba jarum suntik beda penanganannya dengan pengidap HIV/AIDS akibat heterosesual,” jelasnya.

Pihaknya mengakui, untuk tahanan di Rutan LP Tanjung Gusta sendiri sebagian besar pengidap HIV/AIDS tertular akibat penggunaan narkoba jarum suntik. Saat ini, ada sekitar 60 orang narapidana sudah selesai masa tahanan yang merupakan dampingan LSM Medan Plus. Para pengidap HIV/ AIDS ini diberi informasi penanggulangan HIV/AIDS serta diberdayakan untuk lebih baik.

“Memang narapidana pengidap HIV/AIDS yang telah selesai masa tahanannya sulit untuk kita pantau.

Jadi kita bekali mereka dan dipastikan angka kepatuhannya dalam mengikuti terapi hingga 100 persen. Selain itu, kita juga mendorong agar pasangan mereka ini segera memeriksakan diri atau konseling ke Klinik VCT. Jika memang positif HIV/AIDS, maka terapi ARV(Antiretroviral) dapat dimulai sedini mungkin,” ucapnya.

Begitu besarnya pengaruh narkoba terhadap penularan HIV/AIDS di LP, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Mohammad Hatta MA angkat bicara.” Ada dua tips agar terhindar dari narkoba,” katanya.

Pertama, pertebal keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan yang kedua melakukan ibadah. “ Allah SWT mengatakan bila ibadah bertambah, allah akan memberikan manusia tersebut ke jalan yang lurus serta menjaganya selama di dunia. Namun, bila ibadah berkurang, maka berkuranglah ketahanan manusia itu untuk melakukan hal yang tidak bisa dilakukannya seperti terjerumus ke jurang kebinasaan,” terang M Hatta.(mag-11/omi)

 

Cegah Narkoba, Lakukan Kegiatan Positif

PEREDARAN narkoba yang kini sangat marak di Indonesia memberikan satu kekhawatiran bagi orangtua yang memiliki anak berusia muda dan belia. Tentunya, narkoba jadi satu momok yang sangat menakutkan bagi orangtua yang tak mau masa depan anaknya rusak karena benda haram tersebut.

CEO PSMS Fredy Hutabarat menuturkan, jika peraturan yang telah dibuat bisa diterapkan lebih ketat, hal tersebut mustahil terjadi. “Ini terjadi akibat kurang awasnya pimpinan-pimpinan yang seharusnya memiliki kewaspadaan tinggi terhadap instansi yang dikawalnya. Dan itu merupakan tanggung jawab penuh yang harus diembannya. Tentunya dalam kasusiniKalapas,” tegasnya, Senin(26/12).

Menurutnya, jika semua pihak serius menyikapihaliniperedarannarkobapasti bisa tuntas. “Pemerintah harus mampu membantai hingga ke akarnya. Khususnya pengendali-pengendali peredaran narkoba dari Lapas. Hal ini sangat memalukan, pihak yang seharusnya bertanggung jawab, tak mampu mengawasi,” kata Fredy lagi.

Namun, peredarannarkobadikalangan generasi muda saat ini menurut Fredy memang merupakan kelalaian orangtua sendiri. Menurutnya, orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan yang menyita seluruh waktu tanpa memberikan jeda sedikit untuk mengawasi anak-anak. “Harusnya, para orangtua tetap memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan anaknya di masyarakat. Mereka harus mendapat perhatian lebih, dan yang pertama dan utama adalah dari keluarga,” katanya.

Rumahmerupakantempatpertamabagi anak-anak mendapatkan pengawasan, kemudian sekolah. “Perkembangan dan peredaran narkoba pada generasi muda saat ini harus segera disikapi dengan serius.

Karena ini akan berdampak pada perkembangan negara kita di masa mendatang,” tandas Fredy.

Hal senada dituturkan Asisten Pelatih PSMS Suharto. Ia mengimbau, sebaiknya generasi muda saat ini lebih banyak menggunakan waktunya untuk melakukan hal-hal positif. Seperti berkesenian juga olahraga.

Menurut Suharto, olahraga merupakan kegiatan positif yang paling murah. “Dengan berolahraga tak perlu mengeluarkan banyak biaya. Tubuh sehat dan waktu yang digunakan cukup efektif,” terangnya.

“Bagaimana tidak, setelah berolahraga, badan tentunya akan lelah. Nah, kondisi ini akan menuntut tubuh untuk beristirahat, dengan begitu maka waktu yang tersisa tak lagi digunakan untuk melakukan hal yang tidak-tidak,” tambah Suharto.

Dansisawaktumenurutnyajugabisadigunakan untuk belajar. “Ini tentu tak terlepas dari pengawasan dan bimbingan orangtua. Jika mereka diawasi, mereka akan merasa lebih diperhatikan. Dan tindakan negatif biasanya akan lebih terminimalisir dalam keadaan ini,” ujar Suharto.

Namun, menurutnya lagi, perkembangan peredaran narkoba pada remaja saat ini juga tergantung pada manusianya.

“Jika kita memiliki prinsip yang tegas dan tak mudah terprofokasi atau ikut-ikutan, tentu banyak yang menjual narkoba tetap kita tak akan terpengaruh,” jelasnya.

“Dan sebaliknya, tak ada yang menjual pun, jika kita ingin coba-coba, malah kita akan terjebak di sana,” tambahnya lagi. (saz)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/