25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tewas karena Kecelakaan Naik 174 Persen

Faktor Manusia Menjadi Penyebab Tertinggi

KOMITE Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat jumlah korban meninggal pada kecelakaan transportasi yang diinvestigasi sepanjang 2011 meningkat 174 persen dibanding 2010. Jika tahun lalu korban meninggal sebanyak 90 korban jiwa, tahun ini jumlahnya mencapai 247 korban jiwa.

“Kita telah melakukan identifikasi terhadap perkiraan faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan transportasi tahun 2011, ternyata faktor manusia atau human factor paling banyak berkontribusi terhadap kecelakaan-kecelakaan itu,” ujar Ketua KNKT, Tatang Kurniadi di gedung Kementerian Perhubungan kemarin.

Tatang menyebutkan dalam pelaksanaan investigasi di tahun 2011, secara keseluruhan KNKT telah melaksanakan investigasi sebanyak 46 kali yang terdiri dari moda transportasi udara 32 kali, moda jalan 7 kali, moda laut 6 kali dan moda kereta api 1 kali. “Jumlah investigasi kita tahun ini dibandingkan tahun lalu naik 28 persen,” tegasnya.
Dari semua kecelakaan yang diinvestigasi KNKT tersebut, tercatat korban sebanyak 247 orang meninggal, terdiri dari kecelakaan laut 86 orang, kecelakaan jalan 85 orang, kecelakaan udara 71 orang dan kecelakaan kereta api 5 orang. “Angka korban meninggal itu meningkat 174 persen jika dibandingkan jumlah korban pada tahun 2010 yang sebanyak 90 orang,” kata dia.

Sedangkan jumlah korban luka-luka pada tahun 2011 sebanyak 420 orang dengan rincian kecelakaan laut 346 orang, kecelakaan jalan 56 orang, kecelakaan kereta api 10 orang dan kecelakaan udara 8 orang. “Angka jumlah korban luka-luka tersebut meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan korban luka pada 2010 yang sebanyak 301 orang,” lanjutnya.

Dia mengakui bahwa semua kecelakaan itu paling banyak disebabkan karena faktor manusia, yaitu 62,5 persen, yang secara spesifik di moda jalan berkontribusi 37,5 persen, laut 12,5 persen, udara 12,5 persen. “Porsentase kontribusi faktor manusia pada kecelakaan tahun ini mengalami kenaikan jika dibandingan dengan tahun 2010 yang berkontribusi 44 persen terdiri dari udara 25 persen, laut 8 persen,jalan 8 persen dan kereta 8 persen,” tambahnya
Selain itu terdapat faktor teknis yang juga menyebabkan kecelakaan sebesar 37,5 persen. Angka itu mengalami penurtnan jika dibandingkan dengan data kontribusi faktor teknis padatahun 2010 yaitu sebesar 53 persen.

“Faktor yang lain adalah faktor eksternal seperti halnya cuaca atau kondisi lingkungan di lokasi kecelakaan. Ini merupakan faktor yang masih memerlukan analisis dan pengkajian lebih mendalam apakah merupakan kontributor utama penyebab klakaan atau bukan,” tukasnya.

Pada kesempatan sama dia sampaikan bahwa KNKT juga melakukan analisis laju kecelakaan (rate of accident) di masing-masing moda transportasi. Angka tersebut diperoleh dari jumlah kecelakaan satu tahun dibandingkan dengan tingkat produksi masing-masing moda. “Misalkan untuk moda udara, terjadi peningkatan rate of accident pada tahun 2011 dengan angka 4,22, tahun lalu 2,68,” tuturnya.

Sepanjang tahun 2011 ini, KNKT mengaku telah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya kecelakaan di masa mendatang. “Pada tahun 2011, ada 99 rekomendasi yang terdiri dari kereta api 10 rekomendasi, transportasi laut 12 rekomendasi, moda jalan 17 rekomendasi dan transportasi udara 60 rekomendasi,” ungkapnya.

Dalam rangka menunjang kinerja KNKT, Tatang berencana menambah jumlah investigator  dalam waktu dekat ini. Saat ini KNKT memiliki 53 investigator yang bertugas di semua moda transportasi berdasar keahlian masing-masing. “Jumlah ini tidak ideal melihat luas dan banyaknya moda transportasi di Indonesia. Kita harapkan mulai 2012 akan ada 261 investigator untuk semua moda,” jelasnya. (wir/jpnn)

Gelar Operasi Zebra 2011

Direktorat Lalu Lintas Poldasu dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan menggelar Operasi Zebra Toba 2011 dengan mengedepankan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas dan tindak pidana kejahatan bermotor berupa razia.

Selain itu polisi bertopi putih ini juga melakukan penyuluhan seperti kegiatan pendidikan masyarakat melalui media, atau langsung pada tempat keramaian dan tempat rawan kecelakaan atau pelanggaran lalu lintas, masuk ke sekolah sekolah dalam program polisi sahabat anak.

Nah selama menggelar Operasi Zebra Toba 2011 di seluruh wilayah hukum Polda Sumatera Utara  selama 6 hari yang dilakukan sejak 28 Nopember 2011 lalu Ditlantas Poldasu menekan angka kecelakaan lalu lintas baik kualitas maupun kuantitas dari 88 jumlah kecelakaan menjadi 70 kali kejadian atau turun 25,71 persen.

Korban meninggal dunia dari 31 orang menjadi 18 orang atau 5 sampai 6 orang setiap hari menjadi 3 orang setiap hari ada penurunan  72,22 persen, korban yang mengalami luka berat juga terjadi penurunan sebesar 1,89 persen yaitu dari 54 orang menjadi 53 orang, sedangkan luka ringan turun 47,54 persen yaitu dari 90 orang menjadi 61 orang. (azw)

Faktor Manusia Menjadi Penyebab Tertinggi

KOMITE Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat jumlah korban meninggal pada kecelakaan transportasi yang diinvestigasi sepanjang 2011 meningkat 174 persen dibanding 2010. Jika tahun lalu korban meninggal sebanyak 90 korban jiwa, tahun ini jumlahnya mencapai 247 korban jiwa.

“Kita telah melakukan identifikasi terhadap perkiraan faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan transportasi tahun 2011, ternyata faktor manusia atau human factor paling banyak berkontribusi terhadap kecelakaan-kecelakaan itu,” ujar Ketua KNKT, Tatang Kurniadi di gedung Kementerian Perhubungan kemarin.

Tatang menyebutkan dalam pelaksanaan investigasi di tahun 2011, secara keseluruhan KNKT telah melaksanakan investigasi sebanyak 46 kali yang terdiri dari moda transportasi udara 32 kali, moda jalan 7 kali, moda laut 6 kali dan moda kereta api 1 kali. “Jumlah investigasi kita tahun ini dibandingkan tahun lalu naik 28 persen,” tegasnya.
Dari semua kecelakaan yang diinvestigasi KNKT tersebut, tercatat korban sebanyak 247 orang meninggal, terdiri dari kecelakaan laut 86 orang, kecelakaan jalan 85 orang, kecelakaan udara 71 orang dan kecelakaan kereta api 5 orang. “Angka korban meninggal itu meningkat 174 persen jika dibandingkan jumlah korban pada tahun 2010 yang sebanyak 90 orang,” kata dia.

Sedangkan jumlah korban luka-luka pada tahun 2011 sebanyak 420 orang dengan rincian kecelakaan laut 346 orang, kecelakaan jalan 56 orang, kecelakaan kereta api 10 orang dan kecelakaan udara 8 orang. “Angka jumlah korban luka-luka tersebut meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan korban luka pada 2010 yang sebanyak 301 orang,” lanjutnya.

Dia mengakui bahwa semua kecelakaan itu paling banyak disebabkan karena faktor manusia, yaitu 62,5 persen, yang secara spesifik di moda jalan berkontribusi 37,5 persen, laut 12,5 persen, udara 12,5 persen. “Porsentase kontribusi faktor manusia pada kecelakaan tahun ini mengalami kenaikan jika dibandingan dengan tahun 2010 yang berkontribusi 44 persen terdiri dari udara 25 persen, laut 8 persen,jalan 8 persen dan kereta 8 persen,” tambahnya
Selain itu terdapat faktor teknis yang juga menyebabkan kecelakaan sebesar 37,5 persen. Angka itu mengalami penurtnan jika dibandingkan dengan data kontribusi faktor teknis padatahun 2010 yaitu sebesar 53 persen.

“Faktor yang lain adalah faktor eksternal seperti halnya cuaca atau kondisi lingkungan di lokasi kecelakaan. Ini merupakan faktor yang masih memerlukan analisis dan pengkajian lebih mendalam apakah merupakan kontributor utama penyebab klakaan atau bukan,” tukasnya.

Pada kesempatan sama dia sampaikan bahwa KNKT juga melakukan analisis laju kecelakaan (rate of accident) di masing-masing moda transportasi. Angka tersebut diperoleh dari jumlah kecelakaan satu tahun dibandingkan dengan tingkat produksi masing-masing moda. “Misalkan untuk moda udara, terjadi peningkatan rate of accident pada tahun 2011 dengan angka 4,22, tahun lalu 2,68,” tuturnya.

Sepanjang tahun 2011 ini, KNKT mengaku telah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya kecelakaan di masa mendatang. “Pada tahun 2011, ada 99 rekomendasi yang terdiri dari kereta api 10 rekomendasi, transportasi laut 12 rekomendasi, moda jalan 17 rekomendasi dan transportasi udara 60 rekomendasi,” ungkapnya.

Dalam rangka menunjang kinerja KNKT, Tatang berencana menambah jumlah investigator  dalam waktu dekat ini. Saat ini KNKT memiliki 53 investigator yang bertugas di semua moda transportasi berdasar keahlian masing-masing. “Jumlah ini tidak ideal melihat luas dan banyaknya moda transportasi di Indonesia. Kita harapkan mulai 2012 akan ada 261 investigator untuk semua moda,” jelasnya. (wir/jpnn)

Gelar Operasi Zebra 2011

Direktorat Lalu Lintas Poldasu dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan menggelar Operasi Zebra Toba 2011 dengan mengedepankan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas dan tindak pidana kejahatan bermotor berupa razia.

Selain itu polisi bertopi putih ini juga melakukan penyuluhan seperti kegiatan pendidikan masyarakat melalui media, atau langsung pada tempat keramaian dan tempat rawan kecelakaan atau pelanggaran lalu lintas, masuk ke sekolah sekolah dalam program polisi sahabat anak.

Nah selama menggelar Operasi Zebra Toba 2011 di seluruh wilayah hukum Polda Sumatera Utara  selama 6 hari yang dilakukan sejak 28 Nopember 2011 lalu Ditlantas Poldasu menekan angka kecelakaan lalu lintas baik kualitas maupun kuantitas dari 88 jumlah kecelakaan menjadi 70 kali kejadian atau turun 25,71 persen.

Korban meninggal dunia dari 31 orang menjadi 18 orang atau 5 sampai 6 orang setiap hari menjadi 3 orang setiap hari ada penurunan  72,22 persen, korban yang mengalami luka berat juga terjadi penurunan sebesar 1,89 persen yaitu dari 54 orang menjadi 53 orang, sedangkan luka ringan turun 47,54 persen yaitu dari 90 orang menjadi 61 orang. (azw)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/