SUMUTPOS.CO – Sejumlah koleksi peta langka dan tertua di dunia dipamerkan di Canberra.
Pameran bertema ‘Mapping Our World: Terra Incognita to Australia’ di Perpustakaan Nasional Canberra meneliti sejarah kartografi harian Yunani kuno dan eksplorasi Eropa abad pertengahan dan perjalanan Mathew Flinders dan James Cook, dua penjelajah yang pernah mangelilingi dan mampir di Australia pada pertengahan abad 18.
Pameran itu juga memperlihatkan 135 peta, grafik dinding, atlas, lukisan, jam, kartografi serta instrumen navigasi yang belum bpernah dilihat di belahan bumi selatan.
Sejumlah harta tak ternilai yang dipamerkan merupakan pinjaman dari British Library, Vatikan dan Bibliotheque Nationale de France.
Seorang Kurator, Nat Williams, mengatakan kalau peta peta itu menginspirasi gagasan Australia.
“Dan semakin membawa keluar dari kebingungan, spekulasi dan eksplorasi, akhirnya benua Australia seperti tampak lebih besar dan lebih besar dari Belanda dan Perancis serta akhirnya Inggris dengan Cook dan Flinders,” ujarnya.
Williams mengungkapkan pameran ini menghilangkan mitos.
“Jika bertanya ke orang orang ‘Siapa yang menemukan Australia?’ banyak akan mengatakan Captain Cook,” tukasnya.
“Tentu saja Captain Cook memiliki peran besar dalam mendokumentasikan New Holland, pantai timur Australia, tetapi sebenarnya kita tahu Belanda telah berada di sini sejak 1606 dan ada spekulasi Portugis mengekspolasi kawasan,” jelas Williams.
“Jadi ada banyak cerita tentang bagaimana kita (Australia) bisa ada di peta,” terangnya lagi.
Sebuah ensiklopedik rapuh menjadi pusat perhatian pameran dan sudut pandang dunia pada tahun 1450 yang dibuat oleh biarawan Venesia Fra Mauro.
Lukisan peta sepanjang dua meter yang dilukis dengan tangan menggambarkan dunia yang berorientasi ke selatan sehingga menampilkan sudut pandang terbalik bagi pengunjung.
Williams mengatakan membutuhkan waktu lima tahun untuk membuatnya sebelum Belanda, Spanyol dan Portugis menemukan Samudera Hindia.
Peta buatan Fra Mauro yang dianggal peta terbesar dunia pada abad pertengahan menampilkan lebih dari 3.000 prasasti yang digambarkan dari perjalanag dan penemuan Marco Polo .
Peta itu diciptakan menjelang pelayaran ke Amerika oleh Christopher Columbus. (NET)