27 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Jangan Salah Pilih di Pilkada 2024

Oleh: Ramen A Purba

PILKADA serentak 2024 tinggal menghitung hari. Sesuai Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024, pelaksanaan pemungutan suara digelar pada 27 November 2024. Setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan batalnya Revisi Undang Undang (RUU) Pilkada, partai yang sebelumnya tidak bisa mengusung kandidat sendiri, memutuskan mengajukan kandidatnya. Membuat Pilkada 2024 menjadi lebih seru dan diprediksi berjalan sengit.

Kandidat alternatif bermunculan, koalisi partai juga berubah. Banyaknya calon wujud semangat demokrasi. Masing-masing menawarkan visi, misi, dan program kerja. Masyarakat harus berhati-hati menentukan pilihan. Harus cerdas dan bijak. Jangan salah pilih!

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 1.553 pasangan calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 2024 di 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota. Provinsi Sumut dan 33 kabupaten/kota ikut menggelar pemilihan kepala daerah.

Rekapitulasi calon kepala daerah di Sumut juga meningkat jumlahnya. Namun ada lima daerah yang ditetapkan melawan kotak kosong. Sangat disayangkan. Pilihan menjadi terbatas. Tetapi jika masyarakat menilai calon tidak layak dipilih, silahkan memilih kotak kosong.

Salah pilih akan menjadi penyesalan. Di Sumut terdapat 18 kepala daerah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepala daerah tersebut mengambil yang bukan haknya. Menyelewengkan anggaran yang seharusnya untuk pembangunan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Jangan sampai terpilih pemimpin dengan karakter dan mental korup. Oleh sebab itu, masyarakat harus menelusuri rekam jejak kandidat. Sumut daerah potensial. Sangat disayangkan jika dipimpin oleh figur yang salah.

Pilkada 2024 momentum memilih pemimpin yang siap kerja, profesional dan berintegritas. Berpengalaman serta memiliki kemampuan. memiliki visi, misi, serta program kerja yang berdampak pada kesejahteraan rakyat. Bukan pemimpin karbitan, bukan pemimpin karena dana keuangan besar, bukan pula pemimpin yang dipilih karena ajakan atau hasutan pihak tertentu.

Pilkada 2024 perwujudan demokrasi, masyarakat diberikan kesempatan untuk memilih pemimpin yang sesuai keinginannya.
Pemimpin yang melakukan praktik politik uang (money politics), kampanye hitam (black campaign) dan menyebarkan berita bohong (hoax) jangan dipilih!

Tipe pemimpin demikian sudah pasti tidak baik. Karena yang dilakukan mencederai demokrasi, merusak sistem politik, menodai fairness proses politik dan menyebabkan invalidasi hasil proses politik.

Pemimpin polesan, pencitraan dan pembohong harus diwaspadai. Ketika bertemu dengan masyarakat, berjanji memberikan bantuan. Setelah terpilih malah kabur dan tidak mengingat janjinya. Ketika pemilihan mendadak dekat dengan masyarakat. Aktif dalam pertemuan dengan masyarakat. Berempati dengan kesulitan masyarakat. Ketika terpilih berubah 180 derajat. Telepon tidak diangkat, pesan pun tidak di balas.

Apabila ada kandidat yang memiliki kualitas kepemimpinan seperti yang disebutkan, jangan pernah dipilih! Daerah yang dipimpin oleh pemimpin yang tidak baik tidak akan pernah maju. Pembangunan tidak akan terjadi. Pengembangan dipastikan tidak ada.

Mengenali rekam jejak calon pemimpin sangat penting. Baca sebanyak-banyaknya berita terkait kandidat. Aktif mencari informasi tentang calon pemimpin, baik melalui berita maupun diskusi. Lihat dan pelajari kebijakan yang pernah diambil. Apakah menggambarkan kelayakannya menjadi pemimpin?

Menentukan pemimpin harus berdasarkan pada tolak ukur yang jelas. Sehingga akan terpilih pemimpin yang membawa perubahan dan kesejahteraan bagi rakyat melalui program kerja yang disusunnya.

Pemimpin yang Tepat

Menghadirkan pemimpin yang tepat menjadi keharusan. Tantangan perkembangan zaman dan teknologi hanya akan dapat dihadapi oleh pemimpin yang tepat. Semangat menuju Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika dipimpin oleh pemimpin yang tepat. Pemimpin yang tepat hadir dari proses yang benar.

Pemimpin yang tepat merupakan individu yang menyadari, menerima, dan mengenali dirinya sendiri serta mampu berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain. Pemimpin yang tepat akan menggunakan pendekatan kepemimpinan yang menekankan pada kejujuran, keterbukaan dan konsistensi dalam kepemimpinannya.

Ki Hajar Dewantara menciptakan semboyan “Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Bermakna, pemimpin harus memiliki sikap serta perilaku yang patut untuk di contoh pengikutnya. Pemimpin harus berada di tengah-tengah untuk dapat membangkitkan atau membentuk semangat pengikutnya untuk terus maju dan melakukan inovasi.

Pemimpin jika berada di belakang harus dapat memberikan motivasi serta dorongan untuk semangat kerja bagi para pengikutnya. Plato dalam karyanya Politieia menggambarkan pemimpin tidak hanya membutuhkan keahlian praktis tetapi lebih daripada itu. Memiliki karakteristik yang sesuai.

Kandidat pasti ada yang memiliki karakter kepemimpinan seperti yang disebutkan diatas. Kembali kepada pemilih dalam menentukan siapa yang akan dipilih. Kedaulatan suara ada di tangan masyarakat. Karenanya harus bijak dalam menentukan pilihan.

Jangan tergiur dengan bujuk rayu dan janji manis kandidat dan tim suksesnya. Tetapi konsisten dengan pilihan sendiri. Ingat! Masa depan daerah ada di tangan pemilih. Salah dalam memilih, pasti kecewa!

Rakyat Memilih Rakyat Menentukan

Rakyat memilih rakyat menentukan. Terpilihnya pemimpin yang sesuai dengan harapan semuanya tergantung kepada masyarakat. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam memilih. Aktifnya masyarakat memperlihatkan kuatnya sistem demokrasi negara.

Masyarakat menjadi faktor penting dalam perjalanan demokrasi. Keaktifan masyarakat dalam pilkada 27 November 2024 mendatang merupakan bukti bahwa masyarakat peduli dengan pelaksanaan pilkada serentak yang digelar. Jadi Pilkada nanti bukan sebatas rutinitas. Tetapi sebaliknya harus dihadapi dengan serius.

Seluruh tahapan dan proses yang berjalan harus diikuti dan dicermati. Dengan demikian masyarakat akan memiliki pemahaman dan pengetahuan sebagai modal dalam menentukan pilihannya.

Tidak ada istilah Golput. Golput sikap yang tidak baik. Ketika masyarakat tidak memberikan hak suaranya, sesungguhnya hal tersebut merupakan kerugian baginya. Karena satu suara sangat penting untuk terpilihnya pemimpin yang sesuai harapan. Sumut harus dipimpin oleh kandidat yang memiliki rekam jejak dan kinerja yang jelas.

Jangan serahkan Sumut kepada yang tidak tepat. Jangan sia-siakan kesempatan untuk memilih pemimpin dalam Pilkada serentak nanti. Datang ke TPS untuk memilih. Pilih yang sesuai dengan harapan dan hati nurani. Pastikan kita sudah terdaftar sebagai pemilih. (*)

Oleh: Ramen A Purba

PILKADA serentak 2024 tinggal menghitung hari. Sesuai Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024, pelaksanaan pemungutan suara digelar pada 27 November 2024. Setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan batalnya Revisi Undang Undang (RUU) Pilkada, partai yang sebelumnya tidak bisa mengusung kandidat sendiri, memutuskan mengajukan kandidatnya. Membuat Pilkada 2024 menjadi lebih seru dan diprediksi berjalan sengit.

Kandidat alternatif bermunculan, koalisi partai juga berubah. Banyaknya calon wujud semangat demokrasi. Masing-masing menawarkan visi, misi, dan program kerja. Masyarakat harus berhati-hati menentukan pilihan. Harus cerdas dan bijak. Jangan salah pilih!

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 1.553 pasangan calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 2024 di 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota. Provinsi Sumut dan 33 kabupaten/kota ikut menggelar pemilihan kepala daerah.

Rekapitulasi calon kepala daerah di Sumut juga meningkat jumlahnya. Namun ada lima daerah yang ditetapkan melawan kotak kosong. Sangat disayangkan. Pilihan menjadi terbatas. Tetapi jika masyarakat menilai calon tidak layak dipilih, silahkan memilih kotak kosong.

Salah pilih akan menjadi penyesalan. Di Sumut terdapat 18 kepala daerah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepala daerah tersebut mengambil yang bukan haknya. Menyelewengkan anggaran yang seharusnya untuk pembangunan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Jangan sampai terpilih pemimpin dengan karakter dan mental korup. Oleh sebab itu, masyarakat harus menelusuri rekam jejak kandidat. Sumut daerah potensial. Sangat disayangkan jika dipimpin oleh figur yang salah.

Pilkada 2024 momentum memilih pemimpin yang siap kerja, profesional dan berintegritas. Berpengalaman serta memiliki kemampuan. memiliki visi, misi, serta program kerja yang berdampak pada kesejahteraan rakyat. Bukan pemimpin karbitan, bukan pemimpin karena dana keuangan besar, bukan pula pemimpin yang dipilih karena ajakan atau hasutan pihak tertentu.

Pilkada 2024 perwujudan demokrasi, masyarakat diberikan kesempatan untuk memilih pemimpin yang sesuai keinginannya.
Pemimpin yang melakukan praktik politik uang (money politics), kampanye hitam (black campaign) dan menyebarkan berita bohong (hoax) jangan dipilih!

Tipe pemimpin demikian sudah pasti tidak baik. Karena yang dilakukan mencederai demokrasi, merusak sistem politik, menodai fairness proses politik dan menyebabkan invalidasi hasil proses politik.

Pemimpin polesan, pencitraan dan pembohong harus diwaspadai. Ketika bertemu dengan masyarakat, berjanji memberikan bantuan. Setelah terpilih malah kabur dan tidak mengingat janjinya. Ketika pemilihan mendadak dekat dengan masyarakat. Aktif dalam pertemuan dengan masyarakat. Berempati dengan kesulitan masyarakat. Ketika terpilih berubah 180 derajat. Telepon tidak diangkat, pesan pun tidak di balas.

Apabila ada kandidat yang memiliki kualitas kepemimpinan seperti yang disebutkan, jangan pernah dipilih! Daerah yang dipimpin oleh pemimpin yang tidak baik tidak akan pernah maju. Pembangunan tidak akan terjadi. Pengembangan dipastikan tidak ada.

Mengenali rekam jejak calon pemimpin sangat penting. Baca sebanyak-banyaknya berita terkait kandidat. Aktif mencari informasi tentang calon pemimpin, baik melalui berita maupun diskusi. Lihat dan pelajari kebijakan yang pernah diambil. Apakah menggambarkan kelayakannya menjadi pemimpin?

Menentukan pemimpin harus berdasarkan pada tolak ukur yang jelas. Sehingga akan terpilih pemimpin yang membawa perubahan dan kesejahteraan bagi rakyat melalui program kerja yang disusunnya.

Pemimpin yang Tepat

Menghadirkan pemimpin yang tepat menjadi keharusan. Tantangan perkembangan zaman dan teknologi hanya akan dapat dihadapi oleh pemimpin yang tepat. Semangat menuju Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika dipimpin oleh pemimpin yang tepat. Pemimpin yang tepat hadir dari proses yang benar.

Pemimpin yang tepat merupakan individu yang menyadari, menerima, dan mengenali dirinya sendiri serta mampu berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain. Pemimpin yang tepat akan menggunakan pendekatan kepemimpinan yang menekankan pada kejujuran, keterbukaan dan konsistensi dalam kepemimpinannya.

Ki Hajar Dewantara menciptakan semboyan “Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Bermakna, pemimpin harus memiliki sikap serta perilaku yang patut untuk di contoh pengikutnya. Pemimpin harus berada di tengah-tengah untuk dapat membangkitkan atau membentuk semangat pengikutnya untuk terus maju dan melakukan inovasi.

Pemimpin jika berada di belakang harus dapat memberikan motivasi serta dorongan untuk semangat kerja bagi para pengikutnya. Plato dalam karyanya Politieia menggambarkan pemimpin tidak hanya membutuhkan keahlian praktis tetapi lebih daripada itu. Memiliki karakteristik yang sesuai.

Kandidat pasti ada yang memiliki karakter kepemimpinan seperti yang disebutkan diatas. Kembali kepada pemilih dalam menentukan siapa yang akan dipilih. Kedaulatan suara ada di tangan masyarakat. Karenanya harus bijak dalam menentukan pilihan.

Jangan tergiur dengan bujuk rayu dan janji manis kandidat dan tim suksesnya. Tetapi konsisten dengan pilihan sendiri. Ingat! Masa depan daerah ada di tangan pemilih. Salah dalam memilih, pasti kecewa!

Rakyat Memilih Rakyat Menentukan

Rakyat memilih rakyat menentukan. Terpilihnya pemimpin yang sesuai dengan harapan semuanya tergantung kepada masyarakat. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam memilih. Aktifnya masyarakat memperlihatkan kuatnya sistem demokrasi negara.

Masyarakat menjadi faktor penting dalam perjalanan demokrasi. Keaktifan masyarakat dalam pilkada 27 November 2024 mendatang merupakan bukti bahwa masyarakat peduli dengan pelaksanaan pilkada serentak yang digelar. Jadi Pilkada nanti bukan sebatas rutinitas. Tetapi sebaliknya harus dihadapi dengan serius.

Seluruh tahapan dan proses yang berjalan harus diikuti dan dicermati. Dengan demikian masyarakat akan memiliki pemahaman dan pengetahuan sebagai modal dalam menentukan pilihannya.

Tidak ada istilah Golput. Golput sikap yang tidak baik. Ketika masyarakat tidak memberikan hak suaranya, sesungguhnya hal tersebut merupakan kerugian baginya. Karena satu suara sangat penting untuk terpilihnya pemimpin yang sesuai harapan. Sumut harus dipimpin oleh kandidat yang memiliki rekam jejak dan kinerja yang jelas.

Jangan serahkan Sumut kepada yang tidak tepat. Jangan sia-siakan kesempatan untuk memilih pemimpin dalam Pilkada serentak nanti. Datang ke TPS untuk memilih. Pilih yang sesuai dengan harapan dan hati nurani. Pastikan kita sudah terdaftar sebagai pemilih. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/