SUMUTPOS.CO – Mobil Google, yang bisa mengemudi sendiri, diprogram untuk melaju hingga 16 kilometer per jam di atas batas kecepatan.
Insinyur utama yang menangani peranti lunak mobil Google, Dmitri Dolgov, mengatakan kendaraan tersebut sengaja dirancang sedikit kencang guna menyamai kecepatan mobil-mobil di sekitarnya.
Apabila mobil Google berjalan lebih lambat, menurut Dolgov, itu justru menciptakan bahaya.
Purwarupa mobil Google sudah diuji kelaikannya di sejumlah ruas jalan di Amerika Serikat, terutama di Negara Bagian California. Sejauh ini, mobil tersebut telah menempuh sedikitnya 483 ribu kilometer di jalan raya.
Karenanya, pemerintah Inggris membolehkan mobil tersebut meluncur di jalan raya mulai 2015 mendatang.
Keberadaan mobil berbentuk gelembung yang hanya bisa mengangkut dua orang itu diumumkan pertama kali oleh Google pada 2010.
Sejak diperkenalkan, fitur-fitur mobil itu mulai mengemuka, antara lain memiliki tombol stop-go tapi tidak ada kontrol, kemudi atau pedal.
TEKNOLOGI PESAWAT
Predikat mobil otomatis sejatinya meliputi beragam konsep yang berbeda.
Sebelum mobil Google diperkenalkan, publik telah mengetahui tombol cruise control yang mengatur kecepatan pada titik tertentu tanpa menginjak pedal gas.
Lalu ada pula sistem pengereman otomatis yang dilengkapi sensor.
Namun, semua fitur itu memerlukan pengemudi. Belum pernah ada mobil yang benar-benar otomatis sepenuhnya alias melakukan semua fungsi, termasuk mengendalikan setir, memindahkan gigi, menginjak pedal gas atau pedal rem.
Kini, seluruh fitur itu dimungkinkan berkat teknologi autopilot seperti di pesawat. Inovasi paling utama ialah Lidar (light detection and ranging). Sistem ini meraba pantulan sinar-sinar laser sehingga pemetaan jutaan titik di sekitar mobil dapat direkam setiap detik.
Sistem serupa digunakan untuk menciptakan peta daring Google dan Nokia.
Teknologi lainnya ialah ‘computer vision’—peranti lunak yang mengartikan gambar 360 derajat yang ditangkap kamera di mobil.
Setiap ada obyek di jalur mobil, semisal pejalan kaki, orang bersepeda, hingga lubang jalan, peranti itu akan menginformasikan komputer mobil untuk mengambil tindakan.
Kecanggihan teknologi tersebut menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Apakah publik rela menyerahkan kendali kemudi, pedal gas, dan rem kepada komputer? (BBC)