28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 13779

SMA Eria Cetak Rekor Gol Terbesar

MEDAN- Laga lanjutan penyisihan turnamen futsal Piala Bergilir Wali Kota Medan, Senin (12/3) kemarin di Cemara Sport Centre diwarnai pesta gol. Beberapa tim mencatat kemenangan dengan skor besar atas lawan-lawannya. Salah satunya SMA Eria yang mencatat skor fantastis 14-1 atas SMAN 6 Medan B.

Laga tersebut berlangsung timpang. SMA Eria yang dimotori kapten tim Riza Ulmy tak butuh waktu lama untuk menggetarkan jala lawan. Riza sendiri menjadi bintang lapangan dengan menceploskan lima gol. Tiga rekannya Darmansyah, Ade Mira dan Andro tak mau kalah produktif. Masing-masing mencetak hattrick dan menggenapi 14 gol Eria. Sementara SMAN 6 Medan B hanya mencetak satu gol hiburan dari Ahmad.

Sementara itu SMAN 13 Medan B tak kalah ganas dengan menghempaskan SMAN 3 Medan A 7-1 di penyisihan grup D. Fandy dengan leluasa mengobrak abrik barisan belakang lawan dan mencetak hattrick. Dua gol Waluyo dan satu gol Widia. Hanya sekali SMAN 3 menggetarkan jala lawan lewat Bima Sena.
Uniknya duel antar dua sekolah negeri itu kembali terjadi di grup G. Kali ini SMAN 13 Medan A yang mendikte SMAN 3 Medan B dengan berondongan delapan gol. Hattrick Herman diikuti dua gol Ronaldo dilengkapi tambahan satu gol dari Rizki dan Hafiz memupus asa SMAN 3 Medan B. Hanya satu gol yang diceploskan lewat Chaidir. Hasil ini memperbaiki posisi SMAN 3 A di klasemen setelah kalah di laga perdananya.

Sementara SMA As-Syafi-Iyah (B) melewati duel ketat dengan SMA Kartika I-2. Dua gol Adelin dan satu gol Said membuat dua gol SMA Kartika I-2 lewat Fahmi dan Robi tak berarti. (mag-18)

Jintar dan Indah Juara Seleknas FORKI

MEDAN-Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Sumatera Utara, DR.H.Rahmat Shah memberikan motivasi kepada karateka Sumatera Utara yang akan mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas) persiapan pembentukan tim WKF  Premier League 2012, yang dilaksanakan oleh PB.Forki Minggu, 11 Maret 2012 bertempat di Hall C Gedung Basket Senayan, Jakarta.

Seleknas yang diikuti oleh sembilan puluh tujuh karate terdiri dari Atlet Tim Sea Games XXVI 2011, Juara I,II, dan III Kejurnas Pra PON Desember 2011 di Batam, serta Atlet Juara I & II Kejuaraan Mahasiswa Nasional Bakrie Cup Januari 2012 di Bandung, membuat persaingan untuk lolos masuk dalam tim Indonesia.

Dalam arahannya, Rahmat Shah yang juga adalah anggota DPD RI menyampaikan kepada karateka dari Sumut agar atlet yang bertanding harus semangat, karena faktor semangat merupakan modal juang untuk mencapai prestasi.

”Jadi, meskipun kualitas sudah baik, tetapi jika tidak didukung dengan semangat juang yang tinggi akan mudah dikalahkan oleh lawan,” ujar Rahmat, yang saat itu didampingi oleh pengurus Forki Sumut lainnya seperti Sekretaris Umum, Zulkarnaen Purba, Kabid.Pembinaan/Prestasi, Delphinus Rumahorbo, Bendahara Umum, H.Sudarmaji, Pelatih, Sehukur Perangin-angin dan atlet karate Sumut yang mengikuti Seleknas.

Adapun karateka Sumut yang mengikuti seleknas adalah Doni Darmawan, Jintar Simanjuntak, Dedi Irwansyah, Maruli Butar-butar, Tantri Widyasari, Mardiah Nasution, Srunita Sari, Nova Sinaga, Halimah Nasution, dan Indah Mogia Angkat.

Setelah mengikuti pertandingan demi pertandingan, Sumut akhirnya meraih Juara I yakni Jintar Simanjuntak dan Indah Mogia Angkat, Juara II Maruli Butar-butar dan Srunita Sari, sedangkan Doni Darmawan, Dedi Irwansyah, Tantri Widyasari, Halimah Nasution hanya meraih juara III. (jun)

ASSBI Sumut Gelar Seleksi untuk Timnas

MEDAN-Untuk membentuk Tim Nasional (Timnas) U-14 yang akan mengikuti Kejuaraan di Kinabalu, Assosiasi Sekolah Sepakbola (ASSBI) Sumut menggelar seleksi pemain ditingkat Sumatera Utara yang nantinya akan mengikuti seleksi nasional 23 hingga 25 Maret mendatang di Lapangan Tri Sakti Ciangsea, Cibubur, Provinsi Banten.

Ketua Komda ASSBI Sumut H Sumantraji, SH didampingi Penanggungjawab seleksi Drs Azam Nasution, MAP kepada wartawan, Minggu (11/3) mengatakan, dengan adanya seleksi tingkat nasional tersebut, ASSBI akan menggelar seleksi pemain yang akan mengikuti seleksi tingkat nasional yang akan dilakasanakan, Jumat (16/3) di Stadion Teladan Medan.

Sumantraji menjelaskan, dengan dilaksanakan seleksi ini merupakan program dari ASSBI Pusat untuk menggelar seleksi.
Dalam seleksi ini kata Sumantraji, ASSBI akan mengundang seluruh Sekolah Sepakbola (SSB) yang telah menjadi anggota ASSBI. Di seleksi tersebut setiap SSB diwajibkan hanya mendaftarkan sebanyak tiga pemain. Dan nantinya dalam seleksi tersebut akan diambil sebanyak empat pemain yang sangat berkualitas dipilih dalam seleksi itu.

Keempat pemain tersebut, ASSBI Sumut akan memantau pemain yang berposisi di penjaga gawang, stopper, gelandang dan striker.
Sementara itu, Pembina ASSBI Sumut Ir H Kamaluddin Harahap MSi dikesempatan lain menyampaikan, sudah lama pemain yang berasal dari Sumatera Utara setelah Markus Horizon tidak terdengar lagi berada di timnas. “ Oleh sebab itu saya mengharapkan, dengan seleksi ini akan lahir pemain sepakbola yang benar-benar berkualitas, dan nantinya terpilih memperkuat timnas U-14 memperkuat nama bangsa Indonesia di kejuaraan internasional di Malaysia nantinya,” harap Kamaluddin.

Dalam kesempatan itu, Penanggungjawan seleksi Drs Azam Nasution, MAP menyebutkan, seleksi ini akan dilaksanakan sehari penuh di Stadion Teladan Medan, Jumat (16/3) mendatang, oleh karena ini seluruh SSB yang teralh terdaftar di ASSBI Sumut segera mendaftarkan anak didiknya di Sekretariat ASSBI Sumut Jalan SM Raja Km 6,5 Medan-Amplas. (jun)

Didenda karena Lecehkan Penonton

INSIDEN pelecehan pemain kepada penonton kali ini terjadi di turnamen tenis Indian Wells. Petenis asal Prancis, Michael Llodra tertangkap melecehkan penonton secara verbal ketika bertanding dengan petenis asal Latvia, Ernest Gulbis, pada putaran pertama, Jumat (9/3) lalu.

Seperti yang diberitakan Reuters, akibat ulah tersebut, Llodra di denda 2.500 dolar AS. Llodra sendiri berhasil memenangi pertandingan tersebut dengan skor 6-3, 5-7, 7-6. Tapi pada putaran kedua ketika melawan Jo-Wilfried Tsonga, yang merupakan rekan senegaranya, Minggu (11/3), Llodra memtuskan mengundurkan diri akibat cedera lutut saat tertinggal 1-4.

Sementara itu seperti yang diwartakan AFP, pengunduran diri juga dilakukan oleh unggulan ke-14 dari Prancis Gael Monfils, pemain dari Amerika Vania King dan Jurgen Melzer, mundur dari turnamen lapangan keras itu. Mereka bergabung dengan Magdalena Rybarikova, Philipp Kohlschreiber, Andreas Seppi dan Bethanie Mattek-Sands, yang semua mengeluh sakit perut. (net/jpnn)

Medan Jaya Menyusul, PSDS Optimis

MEDAN- Kericuhan di laga semifinal Piala Suratin 2012 zona Sumut Minggu (11/3) saat Poslab dan Medan Jaya bentrok berujung ditundanya laga. Laga kembali dilanjutkan Sein (12/3) pagi di Stadion Teladan dan akhirnya mencatat Medan Jaya sebagai pemenang duel.

Tiket susulan menuju final itu diraih Medan Jaya setelah menang adu tos-tosan. Itu terjadi setelah laga perpanjangan waktu 2x 10 menit berakhir imbang tanpa gol.

Tangguhnya mental para punggawa Medan Jaya terlihat dari eksekusi sukses dari para algojonya. Diawali Iskandar, Indra Damara, M Hamzali dan diakhiri dengan Aidil Akbar. Dari Poslab, eksekusi Abdi Syahputra berujung kegagalan. Menggugurkan tiga eksekusi yang sukses dari Rifky, Erwin dan Arianto.

Meski sudah memastikan dua tiket dari zona Sumut, laga final diprediksi akan ketat. Pelatih Medan Jaya, Lasmin Arman mengatakan pihaknya tidak punya strategi khusus untuk final besok. “Tak ada perubahan. Tetap skema 3-5-2. Yang pasti kita siap tampil fight,” ungkapnya usai pertandingan kemarin.

Di kubu lawan, PSDS juga mengaku akan bermain ngotot. “Kita tetap bermain fight siapa pun lawannya,” ucap Nasib saat dikonfirmasi via seluler, kemarin.

Traktor Kuning tetap memasang target sebagai juara meski sudah memastikan diri menjadi wakil dari Zona Sumut.  “Kalau bisa (juara) satu, buat apa dua, tiga, empat,” pungkasnya yakin.

Hal senada diungkapkan manajer PSDS Junior (Jr) Juniman optimistis timnya bakal memenangkan laga final melawan Medan Jaya dalam  zona Sumut dalam lanjutan kompetisi PSSI liga remaja U-17 Piala Suratin, yang digelar di stadion Teladan Medan, Selasa (13/3) sekitar pukul 15. 00 wib  (mag-18/btr)

Dirilis, Jadwal Live WNBL Indonesia

SURABAYA, 12 Maret 2012 – Dalam hitungan hari, seluruh fans basket tanah air, bisa menyaksikan liga basket putri Indonesia yang lahir kembali setelah bertahun-tahun hilang. Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia akan dimulai 14 Maret nanti, dipersembahkan oleh Jawa Pos For Her.
Hari ini, PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku pengelola liga juga punya kabar gembira. Musim perdana WNBL Indonesia bisa dinikmati via live streaming tanpa bayar.

“Pertama-tama, kami menyampaikan rasa lega bahwa liga perempuan ini akan segera diselenggarakan, karena sudah begitu dinantikan. Kedua, kami lega karena aksi para bintang basket putri bisa langsung disaksikan oleh penggemar, di mana pun mereka berada. Semoga musim perdana ini benar-benar menjadi landasan baru yang bisa menerbangkan liga ini untuk jangka panjang,” kata Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia, commissioner WNBL Indonesia.

Dari 21 pertandingan di musim perdana yang digelar mulai 14 Maret 2012, sebanyak 13 pertandingan akan disiarkan via live streaming. Termasuk partai final pada April 2012 mendatang. Pertandingan pertama yang disiarkan adalah Surabaya Fever melawan Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta dari DBL Arena Surabaya pada 14 Maret 2012, pukul 14.00 WIB.

“Ini kabar gembira buat semua fans dan tim. Di era sebelumnya, liga basket putri belum pernah ditampilkan seperti ini” ungkap Fanny Kalumata, small forward dari Tomang Sakti, yang pernah merasakan sukses juara berkali-kali saat era Kobanita dulu.

Mitranet selalu penyedia layanan live streaming, yang juga mendukung Flexi National Basketball League (NBL) Indonesia 2011-2012, tak kalah antusias. Direktur Mitranet Rom H. Budiharjo mengungkapkan, pihaknya sangat bersemangat dengan adanya ekspansi dukungan ini. “Hadirnya liga basket perempuan ini harus bisa disaksikan oleh banyak orang. Semakin banyak yang menonton, semakin banyak daerah yang terjangkau,” kata Romi.
Jawa Pos For Her WNBL Indonesia 2012 diikuti oleh lima tim basket putri. Yaitu Surabaya Fever, Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta, Rajawali-Tunas Mojang Jawa Barat, Sritex Dragons Solo, dan Sahabat Semarang.

Jadwal lengkap live streaming Jawa Pos For Her WNBL Indonesia terlampir, atau bisa juga dilihat di website resmi di www.wnblindonesia.com. (*)

Kamar Mandi jadi Tempat Menyimpan Barang Bekas

RSU Pirngadi Sejak Sah Menjadi BLUD

RSU dr Pirngadi Medan sudah sah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sejak 1 November 2011. Seperti apa perkembangannya?
Amatan wartawan Sumut Pos akhir pekan lalu masih banyak ruangan yang tak layak dipakai. Seperti kamar mandi di lantai IV gedung baru yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang bekas.

Ruangan instalasi gawat darurat (IGD) atapnya bocor.  Salah seorang petugas yang minta namanya tak ditulis mengaku, tak mengetahui sejak kapan kamar mandi yang terletak di lantai IV menjadi tempat penyimpanan barang.

Disebutkannya dirinya tak tahu siapa yang meletakkan barang-barang bekas seperti bekas minuman botol kemasan, plastik, karton dan lain-lainnya di dalam kamar mandi itu.

“Mungkin sudah lama kamar mandi itu dijadikan tempat penyimpanan barang-barang bekas dan saya pun tak tahu siapa yang meletakkannya,” katanya.
Ditambahkannya, mungkin hal itu karena atasan jarang melakukan inspeksi ke masing-masing lantai di rumah sakit itu.

“Kalau pimpinan atau kepala bagian sering melakukan pemeriksaan ke masing-masing lantai, hal seperti ini mungkin tak terjadi,” jelasnya.
Kasubbag Hukum dan Humas RSU dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengaku, akan secepatnya memberitahukan hal tersebut kepada kepala sarana dan prasarana RSU dr Pirngadi agar secepatnya ditangani. Dijelaskannya, dirinya juga tak menginginkan hal seperti itu terjadi di rumah sakit milik Pemko Medan itu.

Ditambahkanya, dirinya juga tak menginginkan pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke rumah sakit itu menjadi terganggu dengan pemandangan seperti itu.

“Secepatnya dibenahi dan diberitahukan agar keluarga pasien tak terganggu. Kita ingin agar keluarga pasien merasa nyaman di rumah sakit dan kita saat ini mencoba memberikan kepuasan kepada keluarga pasien yang melakukan kunjungan melihat saudara mereka di rumah sakit ini,” terangnya. (jon)

Macet Total, Mobil Plat Merah Disweeping

Demo Tolak Kenaikan BBM di Depan Kampus Nommensen

MEDAN-Ratusan massa aliansi mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Komite Aksi Tolak Kenaikkan BBM, turun ke jalan melakukan aksi penolakan kenaikan BBM di Jalan Perintis Kemerdekaan, persis di depan kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN), Senin (12/3) siang.

Aksi berakhir ricuh setelah massa melakukan sweeping kendaraan bermotor plat merah yang melintas di lokasi. Sejumlah mobil plat merah langsung dihadang dan dihentikan oleh massa. Seorang pengendara mobil Toyota Avanza dengan nomor plat merah BK 1228 T menjadi sasaran amukan massa, namun pengendara mobil melakukan perlawan dengan cara tancap gas. Akibatnya massa, polisi dan wartawan nyaris ditabrak oleh pengendara. Pengemudi tancap gas meninggalkan lokasi aksi menuju arah Jalan Prof. Ahmad Yamin.

Seorang wanita mengendarai sedan warna silver memiliki lambang garuda diplat mobilnya juga menjadi sasaran massa. Mobilnya nyaris diamuk massa. Beruntung, polisi langsung menghalau massa sehingga pengendara langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

Setelah insiden itu massa kembali menggelar aksi. Dengan menggunakan alat pengeras suara mereka mengecam kepimpinan SBY-Boediono yang dinilai gagal mensejahterahkan rakyat, ditambah lagi kemiskinan rakyat dengan dinaikkan harga BBM yang menjadi kebutuhan utama rakyat.

Selain itu massa aksi melakukan pembakaran ban bekas di tengah Jalan Perintis Kemerdekaan dan melakukan aksi teatrikal yang memperagahkan penindasan terhadap rakyat, yang dilakukan pemerintah yang tidak peduli dengan rakyatnya.

Massa juga membacakan tuntutan kepada pemerintah masih banyak permasalah yang belum terselesaikan seperti kasus Century, Bima, Mesuji, Korupsi, kini ditambah lagi permasalahan kenaikkan BBM, kebijakkan yang nilai tidak pro rakyat.

Seorang orator, Serev dalam tuntutannya meminta turunkan rezim SBY-Boediono dan ganti sistem yang pro rakyat, naikkan upah buruh, tuntaskan seluruh permasalah tanah sacara umum di Indonesia dan khusus di Sumut, realisasikan kebebesan berpendapat, berorganisasi di kampus, stop kekerasan di dunia pendidikan, hentikan penindasan kaum perempuan.

“Semua tuntutan kami untuk kepentingan rakyat  menjadi sejahtera,” ungkapnya.

Selain itu, katanya, berikan perlindungan dan kesejahteraan terhadap buruh migran di tanah air, tangkap dan adil para koruptor, stop represif aparat terhadap rakyat dan menolak kenaikan harga BBM yang merugikan rakyat.

Massa aksi juga memberikan selebaran brosur yang berisikan menolak kenaikkan harga BBM. Setelah melakukan orasi massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

Aksi mendapat pengawalan ketat dari ratusan personel kepolisian dari Satuan Sabhara Polresta Medan dan Polsekta Medan Timur. Akibat aksi Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Sutomo Ujung macet total dan sejumlah ruas jalan ditutup serta dialihkan ke ruas jalan lain.

Personel Lalulintas Polresta Medan harus bekerja kerras untuk mengatur lalulintas yang macet total di sekitar lokasi aksi. (gus)

Pertemuan tak Menghasilkan Keputusan

Terkait Kasus Pembongkaran Masjid

MEDAN-Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara menilai Muspida Plus dan Pemko Medan tidak serius menyelesaikan kasus perubuhan masjid dan pembangunan kembali Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan. Upaya yang dilakukan selama ini terkesan untuk pencitraan diri saja demi  maksud tertentu.

“Kami menuntut tanggung jawab pemerintah lebih serius untuk menyelesaikan kasus perubuhan masjid dan pembangunan kembali Masjid Al Ikhlasn
Pemerintah jangan hanya meminta kepada Aliansi dan Ormas Islam agar menciptakan situasi yang kondusif namun pemerintah sendiri  sepertinya tidak menginginkan situasi yang kondusif di Kota Medan,” tegas Ketua Umum Aliansi Ormas Islam, Drs Leo Imsar Adnan kepada Sumut Pos, Senin (12/3) siang, usai menghadiri pertemuan antara Aliansi Ormas Islam dengan Wali Kota Medan Rahudman di Mapoldasu.

Leo Imsar Adnan didampingi Sekretaris Umum Aliansi Ormas Islam, drg Muhammad Sahbana, Tim Penasehat Hukum Aliansi Ormas Islam, H Hamdani Harahap SH M Hum, Rafdinal SSos dan Anwar Bakti, selaku Humas Panitia Pembangunan Kembali Masjid Al Ikhlas, Ketua Forum Umat Islam Sumatera Utara, Drs Sudirman Timsar Zubil dan sejumlah jamaah Masjid Al Ikhlas,  Masjid Raudhatul Islam  dan Masjid Al Khairiyah.

Menurut Imsar Leo Adnan,  pertemuan di  Mapoldasu itu tidak menghasilkan keputusan bahkan mengecewakan dan tidak menyelesaikan substansi permasalahan.  Yang muncul hanya ketidakseriusan pemerintah dalam hal ini Muspida Plus enggan menyelesaikan kasus ini  dan kondisi ini terlihat sejak awal, karena selalu menghindar saat hendak ditemui.

Padahal, Muspida Plus-Wali Kota Medan dan Pemprovsu  telah sepakat untuk menyelesaikan kasus perubuhan Masjid Al Ikhlas dan paling lambat 1 Maret 2012 dengan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Ikhlas.

“Kenyataan, Muspida Plus dan Wali Kota Medan telah mengingkari kesepakatan dan ingkar janji. Jangankan peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Al Ikhlas, SK panitia pembangunan saja hingga kini tidak ditandatangani.  Janji Wali Kota untuk menghancurkan tembok di lahan eks Masjid Al Ikhlas tidak terbukti,  meskipun bangunan tembok tersebut jelas-jelas tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB)-nya.  Ada apa ini?” tanya Leo Imsar Adnan.

Sementara itu, penasehat hukum Aliansi Ormas Islam H Hamdani Harahap SH juga menyesali sikap Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro yang tidak menghadiri pertemuan di Mapoldasu, Senin (12/3), padahal orang nomor satu di Mapoldasu itu sendiri yang mengundang dan  berjanji akan mempertemukan pengurus Aliansi Ormas Islam dengan Wali Kota Medan dan Plt Gubsu.

Saat pertemuan di Mapoldasu, tambah Hamdani,  Rahudman Harahap hadir, Kapoldasu tidak hadir dan diwakilkan oleh Wakapoldasu Brigjen Cornelis  Hutagaol, sementara Plt Gubsu hanya diwakilkan oleh bawahannya yang tidak bisa mengambil keputusan politis.

Hamdani Harahap menyebutkan ada kejahatan jabatan dalam kasus perubuhan masjid-masjid yakni penegak hukum  terkesan melindungi pihak pengembang dari para penegakan hukum. Aparat penegak hukum  terkesan tidak adil. Aparat hukum seharusnya  menindaklanjuti  pengaduan Aliansi Ormas Islam terhadap perubuhan sejumlah masjid. Sejak 2003-2004 kasus perubuhan masjid dilaporkan ke Polresta Medan hingga kini belum ada tanda-tanda penyelesaian.

“Padahal hukum adalah alat efektif untuk menyelesaikan masalah ini dan keadilan merupakan alatnya untuk menegakkan hukum,” tegas Hamdani Harahap.

Selain itu, tambah  Hamdani Harahap, aparat penegak hukum tidak melaksanakan fungsi hukum dan kewenangannya, namun ironisnya terkesan melindungi orang-orang yang melawan hukum. Menurut Hamdani Harahap, seluruh elemen Umat Islam dan Aliansi Ormas Islam telah berupaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, namun pemerintah sendiri sepertinya yang tidak menginginkan kekondusifitasan, buktinya tidak ada upaya pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus perubuhan masjid-masjid.(gus)

Indomaret Harus Ditertibkan

DPRD Medan mendesak Disperindag Medan agar segera menertibkan Indomaret di Kota Medan yang tumbuh bak jamur di musim hujan. Kenapa? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan anggota Komisi C DPRD Medan, Jhonny Nadeak.

Apa alasan menertibkan Indomaret?

Selain terindikasi menyalahi aturan, Indomaret di Kota Medan juga meresahkan pedagang kecil dan usaha grosir. DPRD Medan khususnya Komisi C banyak menerima laporan dari masyarakat yang merasa terancam akibat menjamurnya Indomaret. Selain itu, lokasinya yang tidak teratur membuat usaha kecil masyarakat terjepit dan tersisihkan. Saya pikir Disperindag Medan harus segera turun tangan untuk menertibkannya. Jangan biar usaha para pedagang kecil dan grosir mati.

Apa tugas pemerintah?
Pemko Medan seharusnya tidak membiarkan berdampingan dengan usaha kecil masyarakat. Keberadaan Indomaret dianggap sebagai salah satu bentuk kapitalisme yang sangat kental, sehingga akan mengalahkan usaha kecil. Jangankan memberi stimulus untuk membangun usaha kecil masyarakat, ruang geraknya saja tidak diberikan. Ini tentu akan mematikan masyarakat kita yang tidak punya modal besar.

Apakah ada aturan yang mengaturnya?
Untuk mengatur keberadaan pasar modern atau minimarket di tengah-tengah masyarakat, sudah ada aturan yang jelas yaitu Perpres No 112 Tahun 2007 dan Permendagri No 53 Tahun 2008 tentang Pasar Tradisional dan Modern, dan turunannya Perwal No 20 Tahun 2011 tentang pengaturan teknis berdirinya pasar tradisional dan pasar modern. Wali Kota Medan Rahudman Harahap pada bulan Mei 2011 sudah pernah mengeluarkan surat perintah kepada Disperindag Medan untuk menertibkan Indomaret yang melanggar Perwal. Namun surat perintah itu tidak dilaksanakan dan belum diketahui alasannya kenapa perintah tersebut tidak dilaksanakan. Untuk itu saya kira DPRD Medan sudah perlu membentuk panitia khusus (pansus) atau panitia kerja (panja) guna mengetahui penyebab menjamurnya minimarket Indomaret di Kota Medan yang sudah melanggar peraturan seperti Perpres, Permendagri, dan Perwal.

Seharusnya Indomaret diizinkan dimana?
Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut, Indomaret sebenarnya tidak diizinkan didirikan di sembarangan lokasi, terutama di lokasi para pedagang kecil maupun toko grosir. Faktanya di lapangan, masih ditemukan hampir berdempetan dengan toko-toko grosir, pedagang kecil, maupun usaha rumahan. Salah satu contohnya Indomaret di Jalan Rakyat, di Jalan Pancing, dan di Jalan Pasar III Medan yang hanya berjarak lima meter dari toko grosir dan usaha rumahan. Begitu juga sepanjang di Jalan Jamin Ginting, mulai dari Simpang Pos sampai persimpangan Perumnas Simalingkar saja ada sedikitnya 7 Indomaret yang beropersi 24 jam. Semuai itu harus segera ditertibkan, sebelum toko grosir dan usaha rumahan disekitarnya tutup karena menjamurnya bisnis waralaba itu. Kita tidak bermaksud bersikap anti terhadap bisnis Indomaret.

Hanya saja keberadaannya hendaknya tidak menimbulkan keresahan. Apalagi jika sampai mematikan usaha pedagang kecil yang berekonomi lemah dan hanya bermodal pas-pasan. Lagi pula, pedagang kecil maupun toko grosir tidak akan protes jika operasional Indomaret mengacu kepada peraturan yang telah ditetapkan. Wali Kota Medan harus membuktikan ucapannya untuk memberdayakan usaha kecil masyarakat yang sampai saat ini belum terealisasi.(*)