27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 13801

100 Pelajar Berlaga di POP

HAMPARAN PERAK- Sekitar 100 pelajar SD, SMP dan SMA se- Kecamatan Hamparan Perak berlaga di pekan olahraga pelajar (POP) V tingkat kecamatan.
Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Bola Kaki Jalan Pendidikan Dusun III Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak.
Camat Hamparan Perak, Faisal MM dalam pembukaan POP V itu mengatakan, melalui pekan olahraga pelajar ini nantinya akan melahirkan bibit-bibit olahraga bertalenta tinggi dan prestasi baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

“Dengan semangat dan kerja keras, saya yakin para pelajar dapat meraih prestasi dan tampil di event pekan olahraga pelajar tingkat kabupaten,” kata Faisal.
Karenanya, dia berharap bagi seluruh peserta yang mengikuti event ini agar benar-benar tampil all out dengan mengedepankan sportifitas, berlomba dan berjuang untuk menjadi yang terbaik.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpopra) Hamparan Perak, H Ishak MPd dalam sambutannya menyampaikan, selain mempererat silaturrahmi, penyelenggaraan pekan olahraga pelajar ini juga bertujuan meningkatkan kesehatan jasmani para pelajar sekaligus ajang mencari bibit atlet yang bisa berprestasi di tingkat kabupaten yang nantinya bisa mengharumkan nama Kecamatan Hamparan Perak.
“Saya berharap semua peserta mengikuti pertandingan ini dengan sportifitas yang tinggi, dan kepada wasit yang akan memimpin pertandingan ini dapat bekerja dengan jujur dan tidak memihak peserta,” kata Ishak.(mag-17)

Sembilan Karateka Inkanas Sergai Raih Prestasi

SERGAI-  Sembilan atlet karateka Pengurus Cabang Ikatan Karate-Do Nasional (Pengcab Inkanas ) Serdang Bedagai meraih prestasi  pada event Kejurda Inkanas Sumut yang digelar, 3 hingga 4 Maret kemarin di Gelanggang Remaja Medan.

Demikian dikatakan Dewan Pelatih (Simpai) Inkanas Sergai, Abdul Mutolib Lubis (Simpai Joko), Ridho Cipto SH, MP Marbun dari Brigif-7/RR, Serka Dodi Jauhari Harahap, Ahmad Sanusi didampingi Sekretaris Inkanas, Edi Saputra mewakili Ketua kepada Ketua Pengcab Forki Sergai, Drs Janter Siregar MM ketika beraudensi di sekretariat  Forki, Jalan Negara No 200, Sei Rampah.

“Adapun ke sembilan atlet pelajar Inkanas berprestasi itu adalah, M Gustra Aditya, Dika Rahmat Syaputra, M Imam Syatrio, Rico Prayogo, Ariando Sembiring, Yuna Arista, Wiwiek, Bobby, kesemuannya meraih juara III, sedangkan Adelia berhasil meraih juara II,” terang Simpai Joko dan Ridho.
Dikatakannya Inkanas Sergai telah memiliki sembilan dojo yakni dojo SMPN I Sei Rampah, SMPN I Perbaungan, SMPN 3 Perbaungan, SMPN I Kotarih, SMPN I Serbajadi, SMAN I Kotarih, SDN Bah Sidau-dua, dengan pembina dojo para kepala sekolah. Kemudian  Dojo Pulau Hali, Sergai Karate Club (SKC) Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah.

“Prestasi yang selama ini diraih termasuk di event Kejurda Inkanas Sumut 2012, tidak terlepas berkat latihan keras para karateka. Selain itu dukungan penuh dari orangtua karateka dan pembina dojo, serta dukungan Inkanas dan Forki Sergai,” imbuh Simpai Joko.

Sementara itu Ketua Pengcab Forki Sergai, Drs Janter Siregar MM mengakui perkembangan atlet karateka di Sergai sangat pesat berkat terjalinnya kerja sama antara sesama pelatih dengan elemen masyarakat serta pengcab masing-masing  dalam hal ini pembina dojo dan orangtua atlit. (mag-16)

SSB PTP Wilayah Kalahkan Karsima

DELISERDANG- SSB PTP Wilayah lolos ke perdelapan besar setelah mengalahkan SSB Karsima, di Lapangan Martubung Jalan Rawe Deliserdang Kamis (8/3). Dalam kejuaran Piala Ampi Cup-I 2012 itu, SSB PTPN menorehkan skor 2-0 atas SSB Karisma.

Kedua gol milik SSB PTP Wilayah itu diciptakan Chairul Amri, sementara Reza skuad SSB Karsima dihadiahi kartu kuning pada babak kedua.
Pertandingan berlangsung atraktif dan menyita perhatian tiga ratusan penonton.

Dari awal babak pertama, para skuad SSB PTP Wilayah tampil memukau, ditandai dengan kekompakan Indra selaku kapten dengan teman-temannya dalam mengolah bola.

Suara penonton langsung mewarnai pertandingan, setelah pada menit 13 Chairul yang berada di lini depan mencetak satu gol pertama untuk tim SSB PTP Wilayah, sehingga kedudukan berubah menjadi 1-0.

Di babak kedua, SSB Karsima yang sudah tertinggal satu angka tidak tinggal diam setelah melakukan kick off dan merubah pola permainan, dan hampir mengecoh daerah pertahanan PTP Wilayah, namun lagi-lagi usaha itu tidak dapat merubah kedudukan.

Melihat kondisi itu, Sujarwo pelatih SSB PTP Wilayah langsung memberikan arahan dari pinggir lapangan kepada anak asuhnya, dan berselang tiga menit, kembali Chairul dipertengahan babak kedua membuat sontak semua penonton dan panitia petandingan seolah menciptakan gol kedua bagi timnya. Sehingga kedudukan berubah menjadi 2-0 yang diungguli SSB PTP Wilayah. (mag-10)

Jelang Laga Bentrok Persijap Geber Latihan

MEDAN- Perjuangan keluar dari juru kunci klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL) terus diaktualisasikan PSMS dengan terus menggeber persiapan bentrok Persijap Jepara. Kerja keras tidak hanya dilakukan tim, namun juga pelatih.

Keseriusan untuk kembali melanjutkan tren positif juga terlihat dilakukan pada dua kali latihan, Kamis (8/3), dengan memberikan pola latihan berbeda kepada 25 pemain PSMS Medan kemarin. Latihan dibagi dalam dua sesi. Pertama 11 pemain memulai latihan pukul 08.30 WIB, sementara satu jam berselang, giliran skuad inti PSMS Medan yang mendapat porsi latihan.

Latihan sesi pertama, pemain belakang melakukan latihan menghalau bola yang masuk ke kotak penalti. Pemain tengah bertahan mengalirkan bola ke depan, sementara gelang serang memainkan peranan membangun serangan.

Untuk striker, pola membangun serangan dibangun dengan memanfaatkan kerjasama dengan lini tengah. Dua pemain yang biasanya mendapat tempat di skuad utama, Andrea Abu Bakar dan Goran Gancev masuk ke dalam tim yang berlatih di sesi pertama.

“Tidak ada orang lain yang paling menginginkan tim ini menang selain saya. Ini pertaruhan reputasi saya. Dan saya serius untuk menjalankannya,” ujar pelatih PSMS Fabio Lopez usai memimpin latihan di lapangan Arhanud Baterai P. Untuk tim inti, barisan belakang yang diperkuat Vagner Luis, Fadli Hariri, Sutrisno, Safrudin Tahar dan Erwinsyah Hasibuan juga melakukan latihan.(saz)

SSB PTP Wilayah Kalahkan Karsima

DELISERDANG- SSB PTP Wilayah lolos ke perdelapan besar setelah mengalahkan SSB Karsima, di Lapangan Martubung Jalan Rawe Deliserdang Kamis (8/3). Dalam kejuaran Piala Ampi Cup-I 2012 itu, SSB PTPN menorehkan skor 2-0 atas SSB Karisma.

Kedua gol milik SSB PTP Wilayah itu diciptakan Chairul Amri, sementara Reza skuad SSB Karsima dihadiahi kartu kuning pada babak kedua.
Pertandingan berlangsung atraktif dan menyita perhatian tiga ratusan penonton.

Dari awal babak pertama, para skuad SSB PTP Wilayah tampil memukau, ditandai dengan kekompakan Indra selaku kapten dengan teman-temannya dalam mengolah bola.

Suara penonton langsung mewarnai pertandingan, setelah pada menit 13 Chairul yang berada di lini depan mencetak satu gol pertama untuk tim SSB PTP Wilayah, sehingga kedudukan berubah menjadi 1-0.

Di babak kedua, SSB Karsima yang sudah tertinggal satu angka tidak tinggal diam setelah melakukan kick off dan merubah pola permainan, dan hampir mengecoh daerah pertahanan PTP Wilayah, namun lagi-lagi usaha itu tidak dapat merubah kedudukan.

Melihat kondisi itu, Sujarwo pelatih SSB PTP Wilayah langsung memberikan arahan dari pinggir lapangan kepada anak asuhnya, dan berselang tiga menit, kembali Chairul dipertengahan babak kedua membuat sontak semua penonton dan panitia petandingan seolah menciptakan gol kedua bagi timnya. Sehingga kedudukan berubah menjadi 2-0 yang diungguli SSB PTP Wilayah. (mag-10)

Pemko Medan Bentuk Tim Tertibkan Indomaret tak Berizin

Wali Kota: Sudah Nggak Betul Lagi Itu…

MEDAN-Wali Kota Medan, Rahudman Harahap gerah dengan keberadaan Indomaret yang beroperasi tanpa izin. Wali kota langsung memerintahkan Asisten II untuk membentuk tim yang bertugas menertibkan seluruh Indomaret di Kota Medan yang terbukti tidak memiliki izin.

“Tim lagi dibentuk. Sudah nggak betul lagi itu,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap di sela-sela peresmian masjid dan laboratorium di SMA Negeri 1 Medan, Kamis (8/3).

Rahudman juga mengatakan kalau saat ini tim sudah diproses dan akan diketuai oleh Asisten II yang menangani masalah perekonomian.
“Segera kita bentuk tim dan saya sudah meminta Asisten II untuk membentuk tim,” kata Rahudman.

Anggota Komisi C DPRD Medan, Kuat Surbakti mengaku heran Disperindag Medan bisa mengeluarkan izin karena seharusnya wewenang penerbitan izin harusn melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT).

“Apa wewenang Disperindag menerbitkan izin apalagi sampai 85 unit Indomaret. Heran juga kita jadi patut kita pertanyakan,” katanya.
Dengan begini, dia menduga kuat ada permainan di institusi tersebut. Terlebih lagi Disperindag Medan belum ada melakukan tindakan tegas terhadap Indomaret yang tidak mengantongi izin.

“Lambatnya mereka (Disperindag) menangani juga menjadi pertanyaan padahal sudah jelas terbukti. Mereka juga sudah membuktikannya langsung ke lapangan tapi terkesan sulit menertibkannya,” ucapnya.

Karenanya, sesuai rekomendasi yang disampaikan pada rapat dengar pendapat (RDP), Disperindag Medan harus membekukan Indomaret yang terbukti tidak memiliki izin usaha.

“Bekukan usaha Indomaret, itu jelas rekomendasi yang harus dilakukan Disperindag Medan. Meskipun pakai tahapan, laksanakan langsung tahapan itu,” ujarnya.

Seperti diketahui terdapat 54 unit Indomaret di Kota Medan yang beroperasi tanpa izin usaha. Jumlah tersebut berdasarkan selisih antara izin yang dikeluarkan BPPT Medan dengan Disperindag Medan. BPPT Medan telah mengeluarkan izin untuk sembilan unit Indomaret. Izin yang diberikan yaitu izin usaha toko modern (IUTM) disamping izin lainnya berupa surat izin gangguan (Ho), surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan surat tanda daftar perusahaan (TDP). Dan Disperindag Medan menyatakan telah memberikan surat izin untuk 85 unit Indomaret.

Sementara berdasarkan pernyataan pengelola Indomaret, total Indomaret yang berdiri di kota ini mencapai 148 unit. Berarti ada 54 unit Indomaret tidak memiliki izin usaha. (adl)

Kakak Beradik Menderita Gizi Buruk

Muntah-muntah Keluar Cacing

MEDAN-Dua bocah kakak beradik Alif Sofian Rafsanjani (1 tahun 10 bulan) dan Melinda (10 bulan) terpaksa menjalani perawatan di Lantai V Ruang Sakura 509, RSU Imelda, karena menderita gizi buruk.

Saat dikunjungi Sumut Pos, Kamis (8/3), keduanya sedang dipangku oleh ibunya Yulia (21). Keduanya dipasang selang infus di tangan kirinya.
Keterangan warga Jalan Gaharu itu anak pertamanya Alif Sofian Rafsanjani lahir normal. “Anak pertama saya ini lahir normal dan selama dalam kandungan saya tak ada merasakan hal-hal yang aneh,” katanya.

Menurutnya, selama hamil dia rajin memeriksakan kandungan.

“Setelah lahir saya juga rajin membawanya ke puskesmas,” bebernya.

Yulia menambahkan, dirinya juga melakukan hal yang sama terhadap anak keduanya, Melinda. “Kedua anak saya ini sama saya perlakukan dan tak ada pengecualian. Tapi kenapa anak saya ini bisa mengalami gizi buruk,” ujarnya.

Menurutnya, awalnya Alif Sofian Rafsanjani tak mau makan dan muntah-muntah.  Dari muntahnya itu keluar cacing yang banyak.
Oleh keluarga lalu kami disarankan untuk mengobatinya. Setelah kami bawa berobat ke RSU Imelda nafsu makannya sudah bertambah dan muntah-muntahnya juga sudah berkurang,” jelasnya.

Begitu juga Melinda, sambung Yulia, awalnya tak mau makan dan berat badannya tak bertambah. “Memang anak kedua saya ini lahirnya premature tapi lahir normal. Dia hanya tak mau makan dan kedua anak saya ini maunya makan sop saja. Kalau makan nasi kedua anak saya ini tak mau,” ujarnya.
Untuk asupan gizi, Yulia memberikan asupan ASI yang rutin kepada kedua anaknya sesuai anjuran dari petugas medis. Namun, anaknya justru menderita gizi buruk.

“Saya heran dan saya bingung kenapa ini menimpa saya,” pungkasnya.

Yulia menegaskan, dirinya membawa anaknya berobat ke RSU Imelda menggunakan Medan Sehat karena dirinya tak mampu dan suaminya
Iman Rafsanjani (23) tak punya pekerjaan tetap. “Makan saja sudah susah, bagaimana mau beli susu tambahan buat anak saya. Suami saya penghasilannya saja Rp30.000 sehari dan itu saja tak cukup,” terangnya.

Disebutkan Yulia, dirinya sangat mengharapkan kedua anaknya ini bisa sehat dan normal kembali layaknya anak-anak pada umumnya.
Yulia menerangkan, berat badan kedua anaknya itu tak normal.

“Kalau Alif Sofian Rafsanjani berat badanya 7 kg dan Melinda berat badanya 5.3 kg,” katanya.

Humas RSU Imelad, dr Walman R menerangkan, kedua balita penderita gizi buruk itu sudah ditangani. Walman mengaku, pihaknya juga melakukan pemeriksaan dan pemberian obat kepada kedua balita itu. “Kedua balita itu sudah mau makan dan sudah ada mengalami perkembangan,” ungkapnya.(jon)

Pedestrian jadi Tempat Pot Bunga

MEDAN-Keberadaan pedestrian (trotoar untuk pejalan kaki) di Kota Medan harus segera dikembalikan fungsinya sehingga  bisa dimanfaatkan oleh pejalan kaki. Selama ini keberadaannya masih terhalang banyaknya papan reklame, tiang listrik serta pedagang kaki lima.

Hasil penelusuran wartawan Sumut Pos pedistrian pada umumnya dipenuhi tiang papan reklame, pohon dan pot bunga besar.  Selain itu kemiringan yang dibuat pada pinggir pedistrian justru memudahkan pengendara sepeda motor melintas untuk menghindari macet.

Jadi menurut Parlindungan, pembangunan pedistrian yang dibuat dari berbagai material seperti conblock dengan tujuan memudahkan resapan air tidak ada gunanya jika masyarakat juga kesulitan jalan di atas pedistrian tersebut. “Pembangunan pedistrian tidak akan ada gunanya kalau tidak juga bisa dimanfaatkan oleh pejalan kaki,” ucapnya.

Ketua Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong meminta Pemko Medan, melalui dinas terkait untuk memfungsikan kembali pedistrian sebagaimana mestinya sehingga bisa dimanfaatkan oleh pejalan kaki.

“Apakah pendestrian itu akan dibuat dengan conblock atau tidak tidak masalah. Yang penting adalah bagaimana agar bisa berfungsi untuk pejalan kaki. Tidak seperti sekarang ini, pedestrian tidak bisa dimanfaatkan pejalan kaki,” katanya.

Ke depan, Komisi D DPRD Medan meminta Pemko untuk memfungsikan pedestrian sebagaimana mestinya. Berarti tidak boleh ada lagi tiang reklame, pohon atau pot bunga sehingga pejalan kaki benar-benar bisa merasakan fasilitas publik yang telah dibangun pemerintah.

Pengamat tata kota Medan, Bhakti Alamsyah mengatakan pedestrian ini merupakan wacana yang sudah lama yang perlu diperhatikan Pemko Medan.
“Selama ini kita masih sulit mencari bagian kota mana yang enak untuk pejalan kaki. Seperti kita lihat pedestrian di balai kota dan di depan Grand Aston memang sudah dibuat pedestrian, tapi tidak berkesinambungan hanya sampai di Bank Indonesia, selebihnya jalan itu tidak lagi friendly untuk pejalan kaki,” terang Bhakti.

Seharusnya ada beberapa jalan yang bisa nyaman bagi pejalan kaki, misalnya koridor di Jalan Imam Bonjol hingga ke Polonia. Koridor ini bisa dihubungkan secara berkesinambungan, begitu juga dari Jalan Diponegoro hingga ke Jalan Balaikota, sehingga orang bisa berjalan kaki dengan nyaman, dimana dari jalan yang satu ke jalan yang lainnya bisa dihubungkan.

Bhakti juga mengatakan beberapa pedestrian di Medan juga sebenarnya bisa dikembangkan menjadi street mall, yakni pedestrian yang dibuat untuk pejalan kaki yang ditutup pada suatu waktu. Lokasi itu nantinya ada transaksi jual beli makanan dan minuman, sehingga bagi pejalan kaki yang lelah bisa menikmatinya.

“Konsepnya memang seperti Kesawan Square dulu. Tapi kalau Kesawan Square kan yang berjualan di badan jalan, kalau konsep street mall ini yang berjualan di atas pedestriannya, sehingga ketika jalan ditutup pada jam tertentu maka pejalan kaki bisa leluasa untuk berjalan dan menikmatinya,” papar Bhakti.

Papan Reklame Ditertibkan

Sementara papan reklame yang selama ini  juga mengganggu kenyamanan pejalan kaki akan segera ditertibkan, termasuk baliho-baliho yang masih berada di tengah-tengah trotoar jalan.

“Ke depan kita meminta agar Dinas Pertamananan tidak lagi mengeluarkan izin papan reklame di tengah trotoar sehingga pejalan kaki tidak terganggu,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Gunawan.

Dijelaskan Gunawan, pihaknya juga sudah meminta kepada Dinas Pertamananan kota Medan untuk menertibkan papan reklame yang sudah berakhir masa berlakunya.

“Kita tegaskan agar ke depan tidak ada lagi papan reklame yang berdiri di atas pedestrian,” tegas Gunawan.

Terkait banyaknya tiang listrik yang berdiri di trotoar jalan, Gunawan menyebutkan, sejauh ini tidak terlalu mengganggu hak pejalan kaki.
“Kalau tiang listrik kan itu berdiri di pinggir-pinggir trotoar jadi sebenarnya tidak terlalu mengganggu. Selama ini yang mengganggukan memang papan reklame,” terang Gunawan.

Gunawan menyebutkan kalau beberapa ruas jalan di Kota Medan memang memungkinkan untuk dibuat Street Mall, terutama jalan-jalan yang pendek.
Kadis Pertamanan kota Medan, Erwin Lubis menyatakan dalam aturan Perwal Medan No 58 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda No 11 Tahun 2011 tentang Pajak Reklame serta Tata Cara Penyelenggaraan Reklame, memang papan reklame tidak dibenarkan berdiri di atas trotoar karena akan mengganggu hak pejalan kaki.

“Penertiban papan reklame yang berdiri di atas trotoar akan kita tertibkan tahun ini. Namun, memang di lapangan masih kita temukan papan reklame yang izinnya belum berakhir. Untuk itu, setelah izinnya berakhir nanti akan segera kita bersihkan dan izinnya tidak akan kita diperpanjang lagi,” tegas Erwin singkat.(adl)

Pria Enggan Ber-KB

Jumlah pria yang menggunakan alat kontrasepsi di Sumatera Utara melebihi target. Namun, masih banyak anggapan di masyarakat bahwa Keluarga Berencana (KB) hanya urusan kaum perempuan saja. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Farida Noris Ritonga dengan Kepala Sub Bagian Advokasi Pengembangan Informasi BKKBN Sumut, Anthony.

Kenapa masih banyak anggapan bahwa urusan ber-KB hanya perempuan saja?
Memang selama ini image yang berkembang dimasyarakat dalam ber-KB hanya perempuan saja. Padahal, itu tanggung jawab pria juga. Image yang berkembang itulah yang ingin kita geser bahwa pria harus ber-KB. Jadi kita juga memprioritaskan bagaimana merubah image pria bahwa KB itu bukan hanya dilakukan oleh perempuan saja. Namun, merupakan tanggung jawab dan kesadaran pria juga.

Untuk itu, peserta KB baru yang menggunakan alat kontrasespi kondom dan MOP sengaja dinaikkan. Jadi perlu sosialisasi yang lebih mendalam lagi terhadap kaum pria.

Berapa jumlah capaian pemakaian alat kontrasepsi pria?
Saat ini alat kontrasepsi untuk pria ada dua macam di antaranya MOP (Medis Operasi Pria) atau biasa disebut vasektomi dan kondom. Untuk MOP traget kita tahun lalu 2.088 orang, ternyata melebihi target mencapai 2.813 orang atau 134,72 persen. Sedangkan kondom target kita sebelumnya 60.000, ternyata melebihi target hingga 61673 orang atau 102,79 persen.

Kenapa capaian MOP lebih tinggi dari pada kondom?
Karena kondom alat KB pria yang mudah ditemukan baik melalui mandiri maupun melalui pelayanan KB gratis. Sedangkan MOP merupakan alat kontrasepsi pria melalui operasi kecil. Untuk itu, kita juga harus benar-benar mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Berarti selama ini sosialisasi yang dilakukan BKKBN masih kurang?
Memang sosialisasi kita masih kurang. Karena dari 33 Kabupaten/Kota hanya 12 yang berkontribusi terhadap MOP. Selebihnya belum pernah kita sosialisasikan sama sekali dan belum sampai jangkauan kita.

Apa penyebabnya?
Karena jangkauan wilayahnya yang cukup luas. Jumlah petugas kalau ditinjau dari segi SDM juga masih kurang. Idealnya setiap desa harus ada satu orang petugas KB. Tapi petugas kita juga masih sangat kurang. Jadi kedepannya, kita akan berdayakan lagi program ‘Road To Village’ yang mana BKKBN Sumut akan langsung terjun untuk sosialisasi ke desa-desa.

Kota mana yang lebih tinggi tingkat pencapaian alat kontrasepsi pria?
Yang paling tinggi itu Kota Medan dan Deli Serdang. Karena kesadaran penduduknya untuk ber-KB cukup tinggi. Kita juga memprioritaskan penggunaan alat kontrasepsi pada keluarga prasejahtera dan difokuskan kedaerah-daerah yang penduduknya banyak seperti, Medan, Simalungun, Asahan, Langkat, Deli Serdang.

Apakah jenis alat kontrasepsi pria hanya MOP dan kondom saja?
Saat ini memang hanya dua alat kontrasepsi untuk pria. Tapi ada juga kontrasepsi untuk pria jenis pil. Namun saat ini belum disosialisasikan karena masih dalam tahap penelitian. Untuk kondom kita juga rutin mendistribusikannya ke beberapa kabupaten/kota, tapi tergantung permintaan masyarakat juga. (*)

80 Persen Gigi Warga Medan Rusak

MEDAN- Tingkat kesadaran warga Kota Medan untuk memeriksakan gigi masih sangat rendah. Diperkirakan 80 persen warga Kota Medan mengalami kerusakan gigi.

Hal itu dikatakan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia Cabang Medan drg Iskandar Muda Siregar, Sp Ort didampingi Wakil Ketua PDGI Drg. Christian Andri Syahputra, Selasa (6/3).

Menurutnya, persentase tertinggi kerusakan pada gigi ini ada di wilayah Medan Utara. Faktor yang mempengaruhi karena rendahnya kesadaran masyarakatnya tentang memelihara gigi serta kurangnya pemahaman cara memelihara gigi. Namun, bisa saja disebabkan faktor air di Medan Utara yang kadar zat asamnya tinggi atau airnya tidak mengandung floride.

“Air yang digunakan juga sangat mempengaruhi kesehatan gigi. Faktor makanan siap saji, mudah lengket dan manis juga dapat merusak gigi. Proses fermentasinya berawal dari sisa makanan tersebut menempel pada gigi lalu membentuk plak dan merusak mail, sehingga terjadi keasaman yang menyebabkan gigi berlubang,” jelasnya.

Dikatakannya, banyak anak-anak maupun orang dewasa yang memeriksakan giginya ketika sudah menimbulkan rasa sakit. “Rata-rata sudah ditemukan masalah pada kesehatan gigi, baru mereka datang ke dokter gigi. Bahkan mereka juga tidak tau cara menggosok gigi yang benar yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Tapi, sekarang banyak anak-anak gosok gigi dulu baru sarapan, ini yang salah. Karena sisa makanan tadi akan kembali menempel,” terangnya.

Kurang pahaman masyarakat juga dapat dinilai dari pengetahuan tentang gigi susu dan permanen. “Masih banyak yang beranggapan gigi graham yang tumbuh pada usia 6 tahun merupakan gigi susu dan bisa berganti. Padahal, gigi graham yang tumbuh pada umur 6 tahun sudah permanen. Pada usia 12 tahun keatas kerusakan pada gigi akan semakin parah jika tidak ditangani sedini mungkin,” tuturnya.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat jangan menyepelekan permasalahan pada gigi. “Karena infeksi pada gigi, bisa menginfeksi organ tubuh lainnya seperti jantung. Bahkan pada ibu hamil toksin pada gigi dan infeksi pada gigi yang dideripta, bisa menyebabkan bayi yang lahir prematur. Jadi ibu hamil juga kita imbau untuk memeriksakan gigi, karena jika bayi terinfeksi ini, maka bayi tersebut akan lahir prematur,” ucapnya.

Rencananya, 27 Mei mendatang IKORGI (Ikatan Konservasi Gigi Indonesia) Laboratorium FKG USU akan melaksanakan seminar Endonontik di Hotel JW Marriot. Selanjutnya pada 30 Agustus sampai 1 September mendatang, INPRO (International Prostodentil) akan melaksanakan seminar yang pelaksananya IPROST Cabang Medan dengan Ketua Umum dr Ismet Daniel Nasution.

“Di sini akan dibahas mengenai ilmu kedokteran gigi dan kaitannya dengan ilmu lainnya. PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) Cabang Medan juga dipilih oleh PDGI Pusat sebagai penyelenggara seminar Federasi Dental International (FDI) Association Joint Meeting, yang dirangkai dengan Medan International Dental. Rencananya diadakan di Hotel Santika Dyandra pada 11-18 November mendatang. Peserta diperkirakan 1500 orang. Dengan kegiatan ini akan memacu Indonesia kedepannya sebagai pusat pelayanan gigi di Asia Tenggara,” urainya. (mag-11)