25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 13964

Seri Keempat NBL Jauh Lebih Seru dari Sebelumnya

PALEMBANG- Flexi NBL Indonesia seri ketiga memang menghadirkan drama yang menegangkan. Namun, ada yang menarik selain keberhasilan Dell Aspac sebagai satu-satunya tim yang mampu melakukan sapu bersih. Palembang Sport and Convention Center  juga menjadi  tempat bagi tim-tim untuk melakukan revans atas kekalahan di seri sebelumnya.

Aspac contohnya. Mereka mampu membalaskan kekalahan atas CLS Knights Good Day Surabaya di seri kedua lalu. Hal yang sama juga terjadi bagi CLS. Agustinus Indrajaya dkk juga sukses membalaskan dendam saat mengalami kekalahan atas Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel dan Stadium Jakarta di seri perdana lalu. Pun dengan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta yang sukses melakukan revans saat dikandaskan SM di seri kedua silam. Pun dengan Satya Wacana Angsapura Salatiga yang sukses membenamkan Comfort Mobile BSC Jakarta. Itu merupakan pembalasan setimpal atas kekalahan yang mereka alami di seri kedua lalu.

Namun, drama bakal meningkat di seri keempat nanti. Seri yang digelar di GOR Merpati, Denpasar, Bali 18-26 Februari mendatang akan menjadi ajang bagi semua tim untuk langsung tancap gas. Jika seri perdana hingga ketiga dianggap sebagai ?pemanasan?, maka gelaran di Bali akan mengharuskan semua tim untuk setel kencang. Mereka akan berlomba-lomba untuk mencari posisi demi memudahkan jalan di Championship Series mendatang.

“Kami harus mulai mendapatkan posisi yang kami inginkan agar mudah di Championship Series nanti. Anak-anak harus jauh lebih konsisten dibanding seri pertama dan kedua. Untungnya, anak-anak sudah sangat berani menghadapi tim-tim kuat sekalipun,” ucap Abdurrachman Padang, pelatih Stadium.
Pesan serupa juga diutarakan pelatih PJ Rastafari Horongbala. Dia mengharapkan anak asuhnya tetap memiliki karakter sebagai tim yang layak bersaing merebut gelar juara NBL musim ini. Menurutnya, grafik permainan anak asuhnya selama seri ketiga bak pelana kuda. Setelah bermain bagus, Erick Sebayang dkk malah terpeleset. Setelah mampu mengempaskan NSH GMC Riau dengan skor 118-64, Erick dkk malah dijatuhkan Garuda Speedy Bandung dengan skor 54-59. Beruntung, mereka mampu happy ending setelah menjungkalkan juara bertahan SM di hari terakhir.

“Anak-anak jangan sampai nunggu kalah dulu baru bangkit. Mereka seharusnya terus menjaga konsistensi permainannya. Apalagi, seri di Bali, mereka akan ketemu Muba, Stadium serta Aspac. Tiga tim itu kan sedang meningkat,” jelas Rastafari.

Kubu Garuda juga mulai ancang-ancang untuk terbang tinggi. Saat ini, mereka masih tertahan di peringkat keempat. Posisi yang cukup rawan karena jika itu bertahan, mereka akan bersua tim penghuni posisi kelima. Asisten pelatih Garuda AF Rinaldo mengharapkan anak asuhnya bisa berbuat lebih banyak lagi di Bali.

“Kalau mau lebih aman memang harus berada di tiga besar. Kalau anak-anak mau bermain dengan system yang kami inginkan, mereka punya kans untuk mendapatkan peluang itu. Masalahnya, anak-anak kerap bermain sebagai individu ketimbang asa team,” jelas mantan point guard Timnas tersebut.
Persaingan ketat juga bakal terjadi di peringkat bawah. Bimasakti Nikko Steel Malang yang sebelumnya sempat diprediksi bakal mulus ke Championship Series mulai menemukan batu sandungan. Itu setelah mereka di luar dugaan dikandaskan BSC dengan skor 62-61. Tak pelak, persaingan pun bakal kian menggigit. Bukan hanya di papan atas, tapi juga di papan bawah. (ru/jpnn)

Jadi Model Majalah Otomotif

Dhany Afrianda

Sore hari, di bawah pohon rindang, gadis cantik berkulit putih ini mulai memperlihatkan kepiawaiannya dalam sesi pemotretan untuk sebuah majalah otomotif yang segera terbit di Medan. Meski lokasi pemotretan di bawah pohon dan rumput – rumput liar, Dhany Afrianda tampak tetap enjoy. Padahal serangga seperti nyamuk, pacet dan sebagainya bisa mengganggu dirinya kapan saja.

“Sudah kerjaan, jadi nyamuk atau apapun tidak tidak terlalu takut,” gadis berambut panjang kelahiran 7 April 1990 ini. Kecintaannya pada dunia model sudah muncul sejak SMP. Berbagai perlombaan model sudah sering diikutinya.

Dunia  otomotif bisa dibilang sangat identik dengan cewek cantik. Karenanya, Dhany sangat senang ketika dipercaya sebagai model untuk edisi utama majalah otomotif ini.  “Harus yakin kalau aku cantik, kalau tidak, mana mungkin aku dipilih,” tambah Dhany.

Disinggung soal tips menjaga kecantikan, disebutkannya, selain menjaga makanan juga tidak terlalu sering keluar rumah saat siang hari, dimana matahari sedang teriknya. Luluran ditambah konsumsi vitamin tetap dilakukannya. “Rutin minum vitamin. Kalau luluran biasa 2 kali seminggu, kadang juga tiap hari kalau di rumah,” tambahnya.

Majalah otomotif yang menjadikannya sebagai model ini, nantinya akan terbit pada awal Maret 2012 mendatang. Dedi Sitohang sang konseptor mengatakan, pemilihan Dhany sebagai model, selain karena cantik, body language yang dimiliki Dhany mendukung.

Ditunjang dengan kulit putih yang dimilikinya, kecantikan Dhany dianggap cocok untuk edisi pertama ini. “Sebab otomotif sangat identik dengan wanita cantik, jadi Dhany mewakili kecantikan lah,” tambah Dedi. (ram)

Berani Mandiri dan Jadi Diri Sendiri

Koper Indie, Komunitas Perempuan Indie

Koper Indie, Komunitas Perempuan Indie, begitu komunitas ini menamakan  kelompoknya. Berawal dari pertemuan sembilan cewek (Asri, Ayu, Asya, Diah, Fani, Novi, Rinda, Ulan, Yokko) dalam sebuah organisasi kampus, Persma Kreatif Unimed.

MEDAN – Kemudian kesembilan wanita ini membentuk sebuah komunitas dengan tujuan mempererat tali silaturahmi dan ajang bertukar pikiran. Koper Indie yang notabene adalah Komunitas Perempuan Indie ini berdiri pada 22 Maret 2009 silam.

“Awalnya kami bingung karena di Persma Kreatif tempat kami biasa menyibukkan diri telah ada anggota baru. Otomatis kegiatan organisasi banyak dipusatkan pada anggota baru. Sementara kami masih ingin membuat even namun bingung menggunakan nama apa. Akhirnya terbentuklah Koper Indie ini,” ungkap Diah, salah satu pencetus lahirnya Koper Indie saat dikonfirmasi, Senin (6/2).

Sejak saat itu mereka selalu mengadakan kegiatan dengan mengusung nama Koper Indie. Kegiatan yang dilakukan pun beraneka ragam. Baik bakti sosial, seminar, jelajah malam, buka usaha bareng, nonton bareng, jalan-jalan atau sekedar ngumpul dan saling berbagi cerita.
Berbeda dengan komunitas pada umumnya yang biasanya mengidentikkan diri terhadap suatu hal seperti hobbi atau profesi, Koper Indie tak pernah memusingkan kemana arah komunitasnya.

“Kita bebas berekspresi. Selagi itu tak menyalahi aturan dan tidak merugikan orang lain, lakukan saja,” terang Novi.  Komunitas yang menampung segala ide-ide dari anggotanya, menurut Diah, tidak terpatok pada satu kegemaran atau satu bidang saja.

“Maksud awalnya sih sederhana, kita tuh pengen mempertahankan jiwa indie kita.  Indie atau independent disini bukan berarti kita menganut paham bebas sebebas-bebasnya hingga tidak memikirkan orang lain,”sebut Novi.

Menurut Diah, bebas disini adalah bebas melakukan apa yang diinginkan, bebas mewujudkan ide-ide dan mimpi-mimpi, dengan catatan tidak menyalahi aturan dan tidak mengusik orang lain. “Bahasa simpelnya sih, berani mandiri dan jadi diri sendiri,” tambah Diah.

Sejak awal berdiri hingga saat ini, anggota Koper Indie tetap sembilan orang.  Hal tersebut bukan karena tak ada yang tertarik masuk menjadi anggota, namun memang mereka ingin menjadikan Koper Indie sebagai salah satu identitas mereka bersembilan. Mereka ingin menjadikan Koper Indie sebagai salah satu saksi bahwa mereka pernah satu angkatan di Persma Kreatif. (uma)

Perempuan Dididik Berusaha

MEDAN – Mencegah perdagangan perempuan (woman trafficking), Biro Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluaraga Berencana (PPAKB) Pemprovsu menggandeng Mother Helpage Worldwide (MHW) dan Muslim Hands International (MHI) menggelar program pemberdayaan ekonomi kaum perempuan.
Program tersebut dikolaborasi dengan penyerahan bantuan pemberian alat dan bahan produksi es krim serta mesin pendingin (freezer) bagi 30 ibu rumah tangga.

Kepala Biro PPAKB Pemprovsu, Drg Iis Faizah Hanum MKes menyampaikan satu sebab meningkatnya kasus perdagangan wanita akibat ketidak berdayaan ekonomi dan lemahnya pendidikan kaum perempuan. Sehingga, diperlukannya beberapa formula untuk memberikan kemudahan dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Satu hal yang kami lakukan mulai merangkul beberapa lembaga untuk bekerjasama dalam mengangkat kaum perempuan agar bisa membuka usaha,” ujarnya saat penyerahan bantuan, Rabu (1/2) di bawah koordinasi Lembaga pemberdayaan Perempuan Lanjut Usia (LPPLU) yang dilaksanakan di Kantor Legiun Veteran Republik Indonesia Markas Cabang Kota Binjai.

Dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan penyuluhan tersebut hadir pendiri sekaligus CEO Mother Helpage Worldwide, Captain (Dr) Sohail Nasti, Country Manager Muslim Hands International, H Khairul Rahmi, MSc (Eng), Kepala LPPLU, Hj Rohana Ridwan, dan Ketua LVRI cabang Kota Binjai.
Sohail Nasti menyampaikan program pemberdayaan perempuan bekerjasama dengan Biro PPAKB Pemprovsu akan dilanjutkan dengan berbagai program lainnya.

Country Manager MHI, H Khairul Rahmi M Sc sebagai partner MHW  menyampaikan  dua minggu mendatang, bantuan serupa akan diberian kepada 20 keluarga miskin di  Medan.  (ril)

Teks Foto :

Taiwan Sebut Medan Peluang Bisnis Besar

Pemko Medan Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Taiwan

Daya tarik Kota Medan semakin mempesona dipandang negara luar, bila sebelumnya Korea Selatan (Korsel) dan Hongkong sudah dijalan kerja sama perekonomian. Kini, Pemerintah Taiwan tertarik menanamkan investasinya di ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini.

Ketertarikan Pemerintah Taiwan tersebut terungkap dalam satu pertemuan antara Wali Kota Medan, Drs Rahudman Harahap dengan Taipeh Economic and Trade Office atau Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO/KPEPT) di Indonesia, Andrew L Y Hsia di Grand Aston City Hall Medan, Senin (6/2).

Dalam pertemuan tersebut, Kota Medan dan satu kota di Taiwan memiliki kesamaan, sister city (kota kembar, Red). Kesamaan inilah yang bisa mewujudkan kemudahaan dalam melakukan kerja sama.

Rahudman mengatakan, kerja sama yang akan dilakukan tidak hanya menyangkut bidang ekonomi, melainkan bisa membangun hubungan investasi baik itu pariwisata maupun kesehatan.

“Dalam pertemuan tadi, mereka menyatakan keinginannya menanamkan investasi di bidang energi kelistrikan dan kegiatan-kegiatan yang menyangkut penanganan-penanganan objek wisata. Mudah-mudahan kerja sama akan dapat dituangkan dalam bentuk Memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Taiwan,” katanya usai menggelar pertemuan.

Dia mengatakan, Pemko Medan segera menindaklanjuti program kerja sama, seperti membuat draft kerjasama dengan Pemerintah Taiwan.”Saya meminta agar jajaran di bawah saya menyiapkan draft kerja sama dengan Pemerintah Taiwan. Kami berharap kerja sama yang dibangun bisa lebih luas lagi di masa akan datang,” harapnya.

Pada pertemuan itu, Rahudman didampingi Wakil Wali Kota Drs H DZulmi Eldin M Si serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Medan seperti Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Medan, Rismaria Hutabarat dan Kepala Bagian Hubungan Antar Kota dan Daerah (Hakda) Drs Rivai Nasution.

Perwakilan dari Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO/KPEPT) di Indonesia, Andrew L Y Hsia mengakui, agriculture (perkebunan) di Kota Medan cukup bagus, sedangkan di Taiwan mempunyai teknologi agriculture  yang cukup bagus. Hanya saja, belum mempunyai lahan yang cukup. Di samping itu Kota Medan memiliki pangsa pasar yang cukup baik sehingga tepat untuk menanamkan investasi.
“Saya akan mempromosikan Kota Medan kepada penduduk Taiwan, termasuk para pengusahanya.

Peluang bisnis cukup besar dibuka di Kota Medan, terutama di bidang energi kelistrikan, agriculture, pengolahan sampah serta  pariwisata,” katanya dalam bahasa Inggris yang diartikan oleh penerjemah.

Dengan begitu, lanjut dia, hasil dari pertemuan tersebut akan dilanjutkan sehingga terjalin kerja sama antara Pemko Medan dengan Pemerintah Taiwan. “Kami akan menjajaki pertemuan ini, termasuk kemugkinan melakukan hubungan melalui sister city. Pertemuan tersebut merupakan awal yang bagus untuk memulai hubungan,” ungkapnya.

Dia menerangkan, pertemuan ini terlaksana berkat peran Eddie Kusuma, satu pengusaha Indonesia yang lahir di Kota Medan yang tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan ibukota Jakarta, yang tengah menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek dan pertunjukan budaya di Kota Medan.

“Kehadiran saya awalnya adalah untuk menghadiri acara Imlek dan pertunjukan budaya di Kota Medan. Oleh Pak Eddie Kusuma kemudian dirancang pertemuan saya dengan Wali Kota Medan untuk membicarakan kemungkinan investasi di Kota Medan,” cetusnya mengakhiri. (adl)

Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan, Busral Manan megatakan kalau tahun kunjungan wisata Kota Medan atau Visit Medan Year 2012 bisa meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu.

“Kami optimistis visit Medan year 2012 bakal berjalan sukses, di antaranya dari sisi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,” katanya.
Dia memapatkan, melalui Visit Medan year 2012, pihaknya menargetkan total wisatawan mancanegara (wisman), yang bakal berkunjung ke kota berjuluk ‘the smiling city’ itu mencapai lebih dari 200 ribu orang. Peningkatan jumlah wisman dipastikan turut memberi kontribusi nyata bagi kinerja perekonomian Kota Medan.

“Untuk menyukseskan visit Medan year 2012, Pemko Medan bersama sejumlah pemangku kepentingan bidang pariwisata setempat telah menyiapkan sejumlah paket acara. Kini, sedikitnya ada 19 paket acara khusus yang diagendakan untuk menyemarakkan visit Medan year 2012,” ucapnya.
Busral menyebutkan, paket acara itu, di antaranya Medan MICE atau “Meeting Intensive Convention Exhibition” Travel Mart 2012. Pertemuan Internasional antar para pelaku usaha pariwisata tersebut akan digelar Pemko Medan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif RI sekitar Maret 2012.

Acara lainnya, festival jazz Internasional, festival lintas budaya Internasional serta parade diskon khusus yang dibuat sejumlah perusahaan bergerak di bidang jasa pariwisata. Perusahaan tersebut memberikan potongan harga khusus kepada wisman. (adl)

Wujudkan Keuntungan di Dua Kota

Kepala Bagian Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan, Drs Rivai Nasution MM menjelaskan hasil dari pertemuan akan terbangun kerja sama di bidang industri seperti, air, pendidikan, kesehatan dan investasi bersifat engineering.

Dia menyebutkan, kerja sama yang digagas masih dalam tahap penjajakan yang sama-sama melihat apa saja yang menguntungkan di kedua kota. Kerja sama yang dibuat sebagai bagian untuk melihat keuntungan di kedua kota tersebut.

Rivai membeberkan, Pemko Medan akan melihat potensi apa yang dapat menguntungkan bagi kedua kota dalam melakukan kerja sama, yang akan terus ditingkatkan.  “Bagaimana potensi dua kota, apakah menguntungkan. Bila ada yang menguntungkan, terjalin kerja sama yang ditingkatkan,” sebutnya.
Dia menerangkan, dari segi teknologi di negara Taiwan sangat cangih untuk membantu pertumbuhan di negaranya. Namun, Taiwan tidak memiliki lahan yang banyak seperti di Kota Medan. “Lahan tidak ada, sedangkan peralatan canggih sedangkan di Medan masih banyak lahan yang dikelola dan tidak ada pendukung dengan kecanggihan alat,” cetusnya.

Menurut dia, sesuai dengan perintah Wali Kota Medan. Pemko Medan akan melakukan follow up (berkelanjutan) terhadap rencana kerja sama itu.  “Akan kita follow up untuk itu dengan mencari apa yang menjadi keuntungan di kedua kota. Intinya, agar kota tersebut mau melakukan investasi di Kota Medan,” jelasnya.

Selain itu, Rivai memaparkan, program Kota Medan mencanangkan Visit Medan Year 2012 ditargetkan dapat menampung wisatawan dapat hadir di Koa Medan. “Awalnya, mereka menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek dan pertunjukan budaya di Kota Medan. Hal itu dapat membuktikan wisatawan senang datang ke Kota Medan sesuai dengan program Pemko Medan Visit Medan Year 2012,” cetusnya. (adl)

Mahasiswa Jaga Kamtibmas

MEDAN-Universitas HKBP Nommensen Medan menggelar kuliah umum di Aula Perpustakaan Lantai II Universitas HKBP Nommensen dengan tema, Meningkatkan Kesadaran Hukum dan Moral di Kalangan Kaum Intelektual Kampus sebagai Calon Pemimpin Bangsa.

Pembicara Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga SH, dalam kuliah umumnya meminta peran aktif dari mahasiswa dalam menjaga Kamtibmas baik di kampus maupun di luar kampus.

“Bila kita mencermati UU No 20 Thn 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, maka di dalamnya tersurat bahwa pendidikan harus dilaksanakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dengan memperhatikan geografi Indonesia,” katanya.

Tagam Sinaga menerangkan kepada mahasiswa salah satu kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan harapan masyarakat sesuai tujuan transformasi Polri, khususnya Polresta Medan melakukan berbagai upaya dan terobosan-terobosan, di antaranya mengedepankan upaya penanggulangan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban melalui tindakan preventif. Berupa pencegahan terhadap potensi-potensi yang mengarah pada gangguan keamanan dan ketertiban, satunya adalah berperan aktif dalam membangun kerjasama dengan lintas sektoral.

Sementara itu, Rektor Univ HKBP Nommensen Medan, Dr Ir Jongkers Tampubolon MSc mengaku, pihaknya sangat berterima kasih atas kesedian dari Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga SH mengisi kuliah umum. Diterangkannya, dengan kuliah umum ini, para mahasiswa bisa menjalankannya di masyarakat. (jon)

Dapat Tumpangan Gratis, Boyongan Berangkat ke ‘Kota Amoy’

Berwisata Saksikan Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang memang menyedot perhatian. Meski di Pontianak juga ada perayaan serupa, namun banyak yang menilai tidak semeriah di kota seribu klenteng itu. Buktinya, ratusan warga Tionghoa di Pontianak Utara, rela ke ‘Kota Amoy’ itu dengan mencarter bus.

Hendy Erwindi, Pontianak

Halaman Klenteng Kwan Im Tong di Jalan Gusti Situt Mahmud, Pontianak Utara, Minggu (5/2) sore, tampak ramai. Warga berkumpul di beberapa sudut klenteng. Ada yang duduk di bawah pagar sambil berbincang dengan rekannya. Sebagian besar membawa tas, layaknya pelancong hendak berangkat menuju tempat wisata.

Tak lama berselang, seorang pemuda meminta warga yang berkumpul di bawah pintu gerbang menyingkir. Dia berteriak, mengarahkan bus yang masuk ke halaman klentengn

Setelah empat bus kota terparkir di halaman klenteng, kemudian menyusul tiga bus antarkota dan satu bus sekretariat DPRD Kota Pontianak. “Sore ini kami akan ke Singkawang karena mau lihat Cap Go Meh besok (hari ini, Red),” ujar salah seorang warga, Lisa.
Memilih Singkawang untuk merayakan Cap Go Meh karena berbeda dengan perayaan yang ada di Pontianak. Jika di Pontianak hanya ada naga, di Singkawang lebih lengkap. “Di Singkawang ada tatungnya. Saya dengar dari teman di sana juga ada replika Tembok Besar Cina. Kalau di Pontianak biasa saja,” ucapnya.

Warga lainnya Ajan bertutur serupa. Meski tidak berangkat, kehadirannya di Klenteng Kwan Im Tong sekedar mengantar ibu dan kakaknya. “Ibu dan kakak tahun lalu juga ke Singkawang pakai bus umum. Sekarang ada yang sediakan bus gratis, mereka mau pergi lagi,” ungkapnya.

Pengurus Klenteng Kwan Im Tong Ahu mengatakan, baru kali ini warga sekitar klenteng pergi bersama-sama ke Singkawang. Biasanya warga yang ingin menyaksikan perayaan Cap Go Meh di Kota Amoy tersebut, pergi masing-masing. “Ini karena Pak David yang punya ide. Dia menyediakan bus untuk warga, biar sama-sama ke Singkawang. Ini bagus semuanya jadi berbaur, tidak membedakan suku dan agama,” kata dia.

Anggota DPRD Kota Pontianak David Maryansyah, membenarkan hal itu. Ia mengatakan idenya mengajak warga ke Singkawang berawal dari banyak dari mereka yang ingin melihat Cap Go Meh ke kota tersebut, namun tidak kesampaian. Kebanyakan orang menilai Singkawang sebagai pusat perayaan Cap Go Meh di Kalbar. “Ini bentuk apresiasi kami terhadap masyarakat. Tidak hanya warga Tionghoa yang pergi, dalam rombongan ini ikut juga warga lain. Ini wujud kebersamaa dan keberagaman di Kalbar,” ungkapnya.

David menanggung semua biaya transportasi. Delapan bus disediakannya. Selain itu rombongan juga ada yang menggunakan kendaraan pribadi, mobil dan sepeda motor. Namun dia tidak sempat lagi memesan tempat menginap, semua hotel dan penginapan di Singkawang penuh. Setelah berembuk dengan warga yang ingin berangkat, mereka sepakat tidak menginap di hotel, tetapi di Pasir Panjang. “Walau tidak dapat hotel mereka rela tidur di Pasir Panjang asal ke Singkawang. Mereka mau backpacker,” kata anggota komisi D ini.

Dia ingin keberagaman itu tetap terpelihara pada masyarakast Pontianak dan Kalbar, apalagi provinsi ini menghadapi pemilihan gubernur. “Sejak dulu kita ini beragam, hal itu harus dipelihara terus agar Kalbar aman dan masyarkatnya sejahtera,” tuturnya. (*)

Pajak Bunuh Diri

Oleh : H Affan Bey Hutasuhut
Wakil Pemimpin Umum Sumut Pos

Katanya, orang bijak taat pajak. Nasihat ini bagus kalau duit yang disetor kecelengan negara ini dipakai buat membangun jalan, jembatan, dan berbagai fasilitas umumnya lainnya. Tapi kalau digunakan untuk membeli bedil dan peluru buat nembaki rakyat, ngapain. Ogah dah, inikan sama saja dengan bunuh diri.

Maklumat ini perlu dicamkan dan direnungkan, terutama buat saudara-saudara penyandang senjata api. Pantaskah Anda mengarahkan bedil dan memuntahkan peluru ke tubuh orang yang ikut membeli barang berbahaya itu lewat pajak  Yang lebih pedih, patutkah kalian ini rame-rame jadi satpam di perusahaan pertambangan dan perkebunan swasta dengan dalih pengamanan objek vital.

Masalah ini menjadi penting karena ring tinju antara aparat keamanan dengan rakyat sekarang ini makin terbentang. Belum reda konflik berdarah di Mesuji Lampung, Bima NTB, kini konflik berdarah kembali lagi terjadi di Desa Batang Kumu, Rokan Hulu, Riau, dengan pengusaha perkebunan. Hasilnya, enam warga ditembak, empat Brimob luka.

Pemerintah memang lamban dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah. Gelagat inilah yang  membuat para bos perusahaan jadi jantungan. Mereka was-was bahwa adu mulut seketika bisa berubah menjadi konflik berdarah.  Mereka pun buru-buru minta dijaga oleh aparat keamanan seperti Brimob.
Pemintaan ini pun dipenuhi pula oleh pimpinan kepolisian. Tak heran kalau belakangan banyak petugas Brimob yang ditugaskan menjaga keamanan perusahaan swasta. Meski sudah digaji oleh rakyat, mereka masih kecipratan lagi dari tuan rumah yang mengundang. Untuk menjaga keamanan PT Freeport, pihak Polri dapat upah jasa menjaga keamanan untuk tahun 2010 sebesar US$ 14 juta.

Pertanyaannya, apakah perkebunan swasta yang dalam sengketa termasuk objek vital nasional yang harus dikawal secara khusus oleh Polri. Seberapa gentingnya ancaman dan gangguan terhadap perusahaan itu rupanya. Apakah ancaman dan gangguan warga terhadap perusahaan tersebut bisa mengakibatkan bencana kemanusiaan dan pembangunan, sebagaimana yang disyaratkan oleh Keppres Nomor 63 Tahun 2004 dalam pasal 2.
Sudah itu, apakah ancaman dan gangguan tersebut bisa mengakibatkan kekacauan transportasi dan komunikasi secara nasional dan mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan pemerintahan negara. Keppres ini yang mestinya jadi pedoman. Kalau tidak ada saja mulut usil yang mengatakan bahwa polisi lagi ‘ngamen’ di perusahaan yang mengundangnya.

Orang kalau sudah termakan budi, susahlah mau berbuat adil. Belum lagi lawan sang penguasa ini beringasnya minta ampun waktu melakukan perlawanan. Emosi pun gampang terbakar.

Kalau saja rakyat melihat polisi tak jadi pelindung di perkebunan tersebut, pencegahan konflik akan lebih mudah teratasi. Aksi makin tidak terkendali biasanya kan gara-gara melihat petantang petengteng pengusaha yang merasa kuat karena dilindungi oleh polisi. Dan makin lantam lagi karena UU Perkebunan 18/2004  memberikan legalitas yang sangat kuat pula kepada perusahaan-perusahaan perkebunan untuk mengambil tanah-tanah yang dikuasai rakyat. (*)

PSSI Sergai Gelar Kompetisi

SERGAI-Pengurus Cabang Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Kabupaten Serdang Bedagai (Pengcab PSSI Sergai) menggelar kompetisi yang di stadion mini “Desa Pantai” Dusun VI Desa Nagur KecamatanTanjung Beringin, Jumat sore (4/5).

Bupati Sergai H T Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan sepak bola bisa menjadi industri besar, walaupun diakui persepakbolaan di Sergai belum  bias maksimal namun tidak tertutup kemungkinan kedepan pemain asal Sergai mampu menembus Liga premier atau Tim Nasional, sebutnya.
“Kami berharap agar peserta di even ini dapat menjunjung tinggi sportifitas, karena menang dan kalah merupakan hal biasa. Begitu juga sebaliknya, kami menghimbau kepada panitia untuk bersikap netral,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, tahun ini juga stadion mini kembali akan dibangun dengan biaya Rp800 juta dengan sumber dana APBD propinsi.
Sebelumnya Ketua Pengcab PSSI Sergai Syafrul Hayadi engatakan bahwa kompetisi  ini dalam rangka menjaring bibit andal pesepakbola negeri beradat tanah bertuah.Sehingga kedepan dunia persepakbolaan di Sergai akan lebih baik, harapnya.

“Pengcab PSSI akan menggelar kompetisi antar klub untuk usia 10 tahun hingga 13 tahun (U-10 hingga U-13), U-15  hingga U-17,” tambah Syafrul. (mag-15)

Kroser M Fauzi Juara Umum

SERGAI-M.Fauzi Abdullah kroser dengan nomor start 23 asal tim KRT Kuala Namu, Kab.Deli Serdang berhasil meraih juara umum kelas senior pada kejuaraan Suka Sari Super Grasstrack 2012 yang digelar Speed’er Motor Sport Indonesia.

Even yang memperebutkan piala Anggota DPRD Kab.Serdang Bedagai, Ir.Loso ini berlangsung Minggu (5/2) sore di sirkuit buatan perbatasan Desa Suka  Sari dengan Desa Pegajahan, Kec.Pegajahan, Kab.Serdang Bedagai.

Selain itu juara umum junior diraih Eza Livinrock dengan nomor start 100 asal tim CV. Bayu Anggara, Batang Kuis, Kab.Deli Serdang dan M.Wira nomor start 70 asal no name (NN) team ABR juara umum kelas pemula.

Sedangkan juara Grastrarack Senior, juara 1, M.Fauzi Abdulah, juara II, Stevi Rian, NN, tim ABR, juara III, D.Koko asal Kuala, Kab.Langkat, tim Smock. Bebek Campuran Senior,  juara I, D.Koko,  juara II, M.Fauzi Abdulah, juara III, M.Yudi RH, asal Mariendal Medan, tim Bandung.
Untuk Grastrack Junior, juara I, Eza Livingrock, juara II, M.Edo RH, asa Mariendal, Medan, tim, Bandung, juara III, M.Wira, Kelas Bebek Campuran Junior, juara I, Eza Living Rock, juara II, Giri, asal Sergai, Tim G2R, juara III, M.Edo RH. (mag-16)