27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 13986

e-KTP kok Siapnya Lama?

085761121xxx

Yth Pak wali kota, apakah masih bisa mengurus KTP biasa pada usia 17 tahun? Kapan siap e-KTPnya, karena sampai hari ini e-KTP yang saya buat lama sekali siapnya?

Kita Cari Masalahnya

Terima kasih atas antusiasnya untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) itu. Pembuatan KTP biasa yang disebut dengan KTP Siap dapat dilakukan di usia 17 tahun. Untuk lambatnya pembuatan e-KTP, perlu dicari tahu terlebih dahulu permasalahan pastinya.

Darussalam Pohan
Kadis Pendudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

Mekanik CV JPA Tewas Dihantam Besi Mesin Pres

LUBUK PAKAM- Malim Rambe (40), karyawan warga Dusun II, Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, tewas karena kecelakan kerja di CV Jaya Perkasa Abadi (JPA) yang berlokasi di Jalan Industri, Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kamis (2/2) pukul 09.30 WIB.
Saat kejadian, korban sedang memperbaiki mesin pres yang rusak di perusahaan yang memproduksi trafo itu, disaksikan dua temannya yang bertugas sebagai operator mesin. Namun tiba-tiba, batang besi berdiameter 20 Cm ternyata putus. Putusnya batang besi mesin pres itu membuat angin hidrolik yang ada di dalam mesin itu keluar dan mendorong batang besi.

Saat terdorong keluar, batang besi itu menghantam bagian dada korban, sehingga Malim Rambe terpental ke lantai dan tertimpa tumpukan logam. Mengetahui Malim Rambe terpental karena dorongan batangan besi itu hingga kritis, kedua operator mesin bersama mandornya melarikan korban ke Klinik Hamidah tidak jauh dari lokasi perusahaan. Naas bagi Malim Rambe, beberapa saat mendapat perawatan, akhirnya meninggal dunia.
Kapolsek Tanjung Morawa AKP Malto Sombolangi Datuan ST dikonfirmasi mengatakan akan memeriksa beberapa saksi. (btr)

Pengaduan Pencabulan di Polresta Medan tak Ditanggapi

083198807xxx

Pak Kapoldasu Yth di tempat, kami rakyat yang awam akan hukum sangat bingung terhadap kinerja penyidik di Polresta Medan. Pasalnya laporan pengaduan  tindak pidana pencabulan yang disertai dengan tindakan pengancaman yang menimpa adik kami yang berusia 18 tahun tidak mendapat tindakan seperti yang kami harapkan. Padahal laporan tersebut sudah masuk lebih dari 1 mingu lamanya terhitung Kamis, 18 Januari 2012 sekitar pukul 11.00 WIB yang dilaporkan oleh ibu saya dengan nomor surat laporan STBL/181/1/2012/SU/Resta Medan.

Alasan yang diberikan oleh petugas yang menerima laporan tersebut bahwa hasil visum dari RSU Dr Pirngadi Medan belum keluar. Jelas ini tidak masuk akal yang biasanya hasil visum bisa keluar paling lambat 3 hari, masa sudah 1 minggu hasilnya juga gak keluar. Apakah memang pihak RSU yang sengaja tak mengeluarkan hasilnya atau ini cuma alasan dari pihak kepolisian saja? Inilah nasib orang miskin?

Penindakan Harus Sesuai Prosedur

Untuk permasalahan ini saya akan mempelajarinya terlebih dahulu. Hal ini terkait dengan beberapa hal yang menjadi kendala bagi penyidik. Seperti apakah ada saksi-saksinya? Kalau ada saksi, apakah bila dipanggil langsung dapat hadir? Kalau ada, tentu bisa diminta keterangan dari saksi-saksi dan tidak menunggu hasil visum. Karena dalam menjalankan perannya sebagai pelayan masyarakat, kepolisian harus mematuhi prosedur yang berlaku. Terima kasih.

Kombes Pol Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Polda Sumut

Bertahan, Pedagang Dirikan Tenda di Stasiun

Seputar Larangan Berjualan di Stasiun KA Perbaungan

SERGAI – Ratusan pedagang asongan asal Kecamatan Perbaungan, masih bertahan di stasiun Kereta Api (KA) Perbaungan menunggu keputusan PT KAI Sumut, Kamis (2/2).

Para pedagang ini, telah mendirikan tenda dan dapur umum di depan stasiun KA Perbaungan sembari menunggu keputusan pihak PT KAI Sumut, terkait pembatasan jumlah pedagang asongan yang berjualan di atas KA.

Sedangkan arus transportasi KA berjalan lancar, namun tidak melakukan persinggahan di stasiun KA Perbaungan.

Bahkan, situasi sempat memanas ketika puluhan pedagang kaum ibu yang merasa kecewa karena kabar keputusan dari pihak PT KAI Sumut tidak kunjung didapat.

Pengunjuk rasa yang didominasi kaum ibu ini, sempat mengejar Pabin Polsuska PT KAI Sumut, Kompol M Purba bersama anak-anak mereka hingga ke depan kantor Danramil Perbaungan yang hanya berjarak belasan meter dari stasiun KA.

Puluhan pedagang itu melampiaskan kekecewaannya dengan mengolok-ngolok Kompol M Purba yang dinilai telah ingkar janji. Padahal sebelumnya, Kompol Purba telah berjanji bakal memberi keputusan akhirnya pada Kamis (2/2), tetapi hingga siang kemarin, pedagang tetap belum menerima keputusan, sementara dua kereta api sudah beroperasi.

“Saya tidak ada berjanji, karena bukan saya yang mempunyai wewenang dan yang memutuskan,” kata M Purba dihadapan puluhan pedagang yang disambut cemooh warga.

Menurut pembina pedagang asongan Masa Khairul alias Lolom, mereka tidak akan berbuat anarkis selama keputusan yang dihasilkan tidak merugikan mereka. “Sembari menunggu keputusan dari PT KAI, kita tetap menggelar aksi damai di stasiun KA Perbaungan,” ujarnya.
Hingga sore kemarin, keputusan dari PT KAI belum juga diterima warga. bahkan, sejumlah personel kepolisian dari Polres Sergai dan Brimob Detasemen B Tebing Tinggi meninggalkan stasiun.

Sementara itu di Kisaran, Ketua Asosiasi Pedagang Asongan dan Pengamen Kisaran Agus Salim, menilai, kebijakan PT KAI yang melarang berdagang di atas KA, jelas tidak berpihak kepada masyarakat kecil.

“Dari sekian kali pertemuan dengan pihak PT KAI yang difasilitasi Komisi D DRPD Sumut, belum ada nota kesepakatan yang dihasilkan, tapi mengapa manajemen KA mengambil keputusan sepihak dengan melarang kami berdagang,” kata Agus Salim.

Terjadinya keributan, akibat pedagang dilarang berjualan, sehingga pihaknya meminta agar PT KAI tetap mengizinkan mereka berjualan sampai munculnya kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak.

“Ada poin yang belum kami setujui, namun juga ada poin yang sudah kami sepekati, seperti membayar Rp6.500 saat berjualan di atas KA,” sebutnya.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tebingtinggi juga turun tangan menangani permasalahan yang dialami pedagang asongan.

Pihak DPRD mengundang langsung kedua belah pihak untuk bermusyawarah menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Rapat dengar pendapat digelar di ruang sidang dewan di Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi.

Sidang dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Chairil Mukmin Tambunan, dihadiri 15 anggota dewan dan Muspida Tebingtinggi, serta puluhan pedagang asongan yang mangkal di stasiun KAI Cabang Kota Tebingtinggi.

Pihak pedagang asongan bersama DPRD mengusulkan empat permintaan kepada perwakilan PT KAI yaitu, jumlah pedagang asongan yang berjualan di dalam gerbong kereta kelas ekonomi lebih dari 30 orang, pedagang asongan harus membayar tiket Rp6.500 perorang untuk bisa berjualan di kereta, pedagang asongan tidak diperbolehkan berjualan di gerbong kereta yang areanya telah ditetapkan dan pedagang tidak dibenarkan berjualan di atas gerbong kereta kelas bisnis.

Menyikapi hal tersebut, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sumut masih tetap pada opsi yang diberikan kepada para pedagang asongan. “PT KAI Sumut sampai saat ini masih tetap pada opsi yang diberikan kepada pedagang asongan yaitu pedagang yang berjualan di dalam kereta api dibatasi sebanyak 30 orang setiap wilayah dan berjualannya secara bergiliran,” kata Humas PT KAI Sumut, Hasri.(mag-16/sus/mag-3/jon)

DPRD Ngotot Dapat Jatah 30 Mobil

LANGKAT- Saking ngototnya, anggota DPRD Kabupaten Langkat menggandeng pejabat Pemkab Langkat berkoordinasi ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) mancari jalur aman menggunakan anggaran guna membeli 30 unit mobil jatah bagi legislator senilai Rp6 miliar.

“Wah, saya belum kabar tentang kepergian itu. Namun untuk jelasnya, silahkan saja langsung ke Bahagian Keuangan Aset Daerah (BKAD). Alangkah baiknya, dari mereka informasi diperoleh,” kata Kabag Humas Pemkab Langkat, H Syahrizal, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/2).
Juru bicara Pemkab yang biasanya peduli ini, seketika mengarahkan Sumut Pos ke BKAD mengkonfirmasi mengesankan adanya aksi tutup mulut diperagakan. Musim pembahasan (R atau P APBD), sepertinya menjadi momen krusial bagi legislatif maupun eksekutif untuk saling mengisi guna kesinambungan mata anggaran.

Effendi Matondang salah satu Kepala Bidang (Kabid) BKAD ketika dikonfirmasi, setelah disarangkan Juru Bicara Pemkab, juga tidak memberikan jawaban pesan layanan singkat yang dikirimkan ke selulernya.

Padahal sebelumnya, Sekdakab Langkat Surya Djahisa dengan lantang mengaku siap bertarung dengan DPRD terkait pengadaan 30 unit mobil dimaksud.(mag-4)ingkat dia. (mag-4)

Berkat Kecintaan Terhadap Hallyu

Mereka Yang Berebut Menjadi Bintang Asia

Demam Korea yang turut melanda tanah air  telah memunculkan boyband dan girlband yang berusaha mencuri perhatian dengan Korean Style.  Tidak terkecuali di Medan. Seperti halnya grup Zymo yang beranggotakan 4 cewek cantik berwajah oriental yakni Madeliene, Foustine, Octa, dan Levina.

Kecintaan terhadap Korean Wave (Hallyu)  yang telah membius dalam beberapa tahun  terakhir ini, menjadi backround terbentuknya grup Zymo. Bermodalkan dance serta kelincahan dalam performance di atas panggung, membuat grup Zymo kerap diundang untuk mengisi berbagai ceremony. Tak ingin sekedar tampil dan menyia-nyiakan kesempatan, grup Zymo ingin memancanegara dengan mengikuti ajang pencarian bakat Galaxy Superstar yang diadakan oleh stasiun TV Indosiar dan bekerjasama dengan agensi Korea Selatan.

“Sebenarnya, grup Zymo sudah lama terbentuk dari saat kami Sekolah Menengah Pertama. Grup Zymo sendiri, singkatan dari ‘Zhou, Yang, Mak, dan O’ yang berasal dari marga kami. Karena begitu tergila-gila dengan K-Pop, maka kami mulai berpikir membentuk grup ini. Hingga menempuh pendidikan di SMA Hangkesturi Medan, grup Zymo tetap eksis,” kata Foustine.

Dalam setiap performance, Zymo tampil membawakan lagu yang lebih nge-dance. Tema busana yang dikenakan pun tidak jauh-jauh dari Korea Style yaitu unik, modis, warna berbenturan namun tetap balance dan ke-harajuku-an. Tatanan rambut juga tidak luput dari perhatian. Gaya rambut ala boneka berbie dengan warna agak ngejreng tetap menjadi ciri khas grup Zymo.

“Untuk tema busana, memang pilihan kita nggak jauh-jauh dari Korea Style. Kita tentukan dan padukan sendiri.  Begitu juga dengan gaya rambut.  ‘Jadi semuanya harus menjadi perhatian dan dipersiapkan sebelum tampil diatas panggung,” ujar cewek berambut pendek itu.

Soal suara, tidak perlu ragu.Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. “Bukan berarti kami hanya mengandalkan wajah, dance dan sebagainya. Kami terus olah vokal agar lebih bagus lagi kalo nantinya tampil, ‘’lanjut cewek kelahiran 12 April 1996 itu.

Saat ditanyakan grup K-Pop yang paling di idolakan, keempat remaja ini dengan kompak menjawab Super Junior yang terdiri dari 13 personel.  “Biarpun personel nya banyak, tapi penampilan mereka tetap enerjik serta tampang mereka keren. Apalagi vokal nya, juga bagus, nggak heran kalau album nya termasuk best seller,”terang  Okta yang tinggal di Jalan Titi Kuning Gg Seroja tersebut.

Kembali ke ajang pencarian bakat Galaxy Superstar menjadi bintang Asia, berbagai persiapan dilakukan grup Zymo.  Latihan dance dan vokal  diintensifkan. Mereka rela antri  dari ribuan peserta yang hadir saat seleksi pertama hingga akhirnya masuk 15 besar dan mengikuti seleksi selanjutnya di Pardede Hall, Rabu (1/2) lalu. (mag – 11)

Lahan PTPN2 Diduduki Warga

LANGKAT- Tercatat 63 hektar lahan milik PTPN2 yang saat ini dikelola PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) di Desa Sukajadi, Kecamatan Hinai, Langkat, diduduki warga setempat, Kamis (2/2).

Warga didampingi lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gatwamtra, mendirikan plang, pondok serta menanami lahan dengan pohon pisang.
Warga mengklaim, lahan dimaksud sebelumnya telah digarap warga sekitar tahun 60-an. Karena lokasi dimaksud selalu kebanjiran, membuat warga tidak selalu mengelolanya.

Nah, selanjutnya perusahaan perkebunan (PTP) merampas begitu saja lahan tersebut. Warga pun tidak berani melawan karena dituduh sebagai Barisan Tani Indonesia (BTI), semacam organisasi di bawah PKI.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan perkebunan pengelola pun berganti nama menjadi PTPN2. Keadaan itu, membuat warga bersatu lagi berusaha memperjuangkan lahan yang sudah ditanami kelapa sawit tersebut. Melalui berbagai upaya, tetapi tetap saja PTPN2 tidak mau menyerahkan lahan dimaksud.

Direktur LSM Gatwamtra, A Pakpahan SH mengatakan, sudah melaporkan permasalahan dimaksud kepada berbagai instansi termasuk Presiden RI. (mag-4)

Guru TK pun Tak Mau Ketinggalan

Galaxi Superstar

MEDAN – Tingginya semampai, kulit putih dan wajah cantiknya mampu menarik perhatian setiap orang. Ditambah lagi dengan performance nya diatas panggung. Kelincahannya membuat 3 juri Galaxi Superstar terpesona. Dalam hal dance, Yeni Novianty sangat piawai. Dara manis kelahiran Tanjungbalai 5 Januari 1992 ini optimis bisa lolos hingga ke Korea.

Apapun akan dilakukan seseorang untuk menjadi terkenal. Begitu juga dengannya, demi menjadi seorang entertaiment, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Alm Nazaruddin dan Safrianti Daulay ini, rela jauh-jauh ke Medan untuk mengikuti audisi pencarian bakat , Galaxy Superstar Menuju Korea yang berlangsung di Pardede Hall, Rabu (1/1) lalu.

Segala persiapan sudah dilakukan untuk mengikuti audisi yang diadakan oleh stasiun TV Indosiar dan bekerjasama dengan agensi Korea Selatan tersebut. Busana yang dipilih harus sesuai dan nyaman saat beraksi diatas panggung. Bahkan pemakaian make-up tidak boleh salah dan terkesan tua.
“Aku melakukan semuanya sendiri. Dari pemilihan make-up, busana, dan sebagainya. Aku langsung berangkat dari Tanjungbalai dengan menaiki kereta api. Di Medan numpang dirumahnya teman-teman. Karena keluarga ku nggak ada disini. Memang untuk lolos ke babak penyisihan selanjutnya tidak mudah. Karena saingannya juga berat,” ujar Yeni.

Yeni mengaku, penilaian yang dilakukan tidak sebatas dance saja, tapi juga olah vokal dan performance. “Pertamakali aku hanya milih dance, tapi jurinya nyuruh aku dance sambil nyanyi. Sempat grogi waktu itu. Karena aku udah lama nggak nyanyi. Biasanya cuma latihan nari di sanggar tari Tanjungbalai aja,” ucapnya.

Sebagai tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Tanjungbalai, dirinya tidak mau pendidikan murid nya terbengkalai. “Aku ngajar sebagai guru nari di TK.  Karena  mengikuti audisi ini,  ada guru lain yang menggantikan ku sementara,” terangnya lagi.
Motifasi Yeni  ikut audisi ini  supaya bisa menjadi bintang terkenal hingga ke Korea. “Aku  ingin orang-orang tau kalau aku bisa. Aku pengen terkenal dan membuat orangtua ku bangga. Meski saat ini ibu ku  di Malaysia,  aku harap bisa membanggakannya,” ungkapnya lagi. (mag-11)

DPRD Sumut Setujui Pemekaran Kabupaten Madina

MEDAN- DPRD Sumut melalui Komisi A DPRD Sumatera Utara, sepakat membentuk kelompok kerja (Pokja) pemekaran, pekan depan.
Kelompok kerja ini nantinya, akan memuluskan pembentukan Kabupaten Pantai Barat (PB) Mandailing, sebagai salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Mandailing Natal.

Hal itu diperoleh dari pertemuan Komisi A DPRD Sumut dengan Panitia Pendukung Pemekaran Kabupaten Madina dan Pembentukan Kabupaten PB Mandailing di Gedung Dewan, Kamis (2/2).

Mustofawiyah Sitompul, Sekretaris Komisi A DPRD Sumut pada kesempatan itu mengatakan, data dan kajian teknis akademis, calon Kabupaten PB Mandailing ini sudah lengkap. Dari pengalaman usulan pemekaran yang pernah diparipurnakan di DPRD Sumut seperti pemekaran Langkat, Nias, dan Tabagsel.

“Dari semua proses itu, yang paling sempurna datanya adalah Pantai Barat Mandailing ini. Yang tak lengkap saja bisa kita proses, apalagi PB Mandailing yang punya kajian sangat lengkap. Kami akan segera bentuk Pokja untuk memaksimalkan pembahasannya,” katanya.

Ketua Komisi A Isma Fadli pada kesempatan itu juga mengatakan, pembentukan Pokja akan disampaikan dalam sidang paripurna DPRD Sumut, Senin (6/2) mendatang.

“Kami berharap dengan Pokja ini, kita akan lebih sinergis agar perjuangan ini bisa berhasil,” terangnya.

Usulan ini diperkuat Anggota Komisi A Sopar Siburian. Di mana kata dia, dengan pembentukan Pokja, pembahasan akan lebih fokus dan mudah untuk berkoordinasi dengan panitia pembentukan Kabupatena PB Mandailing.

“Pembentukan Pokja merupakan jalan terbaik untuk mempercepat pembahasan dan diharapkan bisa segera diparipurnakan,” katanya.
Pembentukan Kabupaten PB Mandailing sudah mendapat persetujuan dari Gubsu pada 25 Januari 2011 dengan surat No 135/707 yang ditujukan pada Ketua DPRD Sumut. Di mana, berdasarkan aspirasi masyarakat yang disampaikan Bupati Madina No 135/1515/Pemum/2009, tanggal 13 Agustus 2009, soal usul pembentukan Kabupaten PB Mandailing sudah memenuhi PP No 78/2007 Pasal 5 ayat 2 huruf c.(ari)

DPP Ingin Bonaran Pimpin Demokrat Tapteng

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) belum memberikan kepastian kapan pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) PD Tapanuli Tengah (Tapteng) akan digelar.

Malahan, DPP menganggap, siap tidaknya Muscab PD Tapteng digelar tergantung dari para pengurus DPC PD Tapteng sendiri.
Ketua DPP PD, Sutan Batoegana mengatakan, bila DPC sudah merasa siap, ya usulkan saja ke DPP. Nantinya, DPP yang akan mengkaji usulan itu dan mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan Muscab.

Sutan meminta agar para pengurus PD di Tapteng tetap tenang. Menurutnya, pelaksanaan Muscab masih punya waktu hingga Juni 2012. “Amanat Kongres di Bandung, Muscab-muscab harus sudah terlaksana paling lambat Juni 2012. Jadi masih ada waktu. Medan juga belum kok,” ujar Sutan kepada koran ini di Jakarta, Kamis (2/2).

Seperti diketahui, hingga saat ini Sutan masih merangkap jabatan sebagai Plt Ketua DPC PD Medan.

Di tengah belum jelasnya Muscab digelar, beredar kabar DPP Demokrat telah merayu Bonaran Situmeang untuk ikut maju sebagai calon Ketua DPC lewat Muscab PD mendatang. Hanya saja, PD gagal merayu bupati Tapteng itu.

“Ah, itu isu-isu saja. Ini eranya demokrasi,” ujar Sutan membantah kabar partainya sudah menawarkan ke Bonaran untuk memimpin PD Tapteng.(sam)
Namun, Sutan tidak menampik bahwa pihaknya senang jika Bonaran menjadi ketua DPC PD. “Rasa-rasanya, kalau kepala daerah yang masuk, bagus itu. Ini kan memang sedang tren sekarang (kepala daerah jadi pimpinan PD di daerah, red),” ujar anggota Komisi VII DPR itu.
Jadi, sudah mendekati Bonaran? Dipancing lagi dengan pertanyaan demikian, Sutan tidak memberikan jawaban tegas. Dia hanya mengatakan, jika Bonaran mau, maka harus mulai melakukan lobi-lobi ke pengurus anak cabang (PAC), yang punya hak suara. “Nah, kalau nanti dibuka pendaftaran calon di Muscab, ya kita perhatikan,” kata Sutan.

Sebelumnya, Wakil Ketum DPP PD, Jhonny Allen Marbun, mengatakan, semua partai pada hakekatnya ingin merekrut orang yang sudah teruji punya pengaruh.

“Ini untuk kepentingan partai. Biar sinergi antara tokoh nasional dengan tokoh lokal,” ujar Allen, tanpa mau menyebut nama tokoh yang diincar sebagai ketua DPC Tapteng.

Dia menjelaskan, sebagai orang DPP PD asal Sumut, dirinya punya tanggung jawab untuk bisa membesarkan partai di Sumut. Langkah yang harus diambilnya, antara lain dengan mengkondisikan agar pimpinan partai setingkat DPD dan DPC, dipegang orang-orang yang tepat.
“Kita harus mengambil keputusan yang terbaik. Kalau nanti Demokrat di Sumut tak berhasil, saya yang bertanggung jawab,” tegas anggota DPR ini. (sam)