KUBU Chelsea bermasalah dengan skuadnya. Selain Fernando Torres yang tak kunjung tajam, sang kapten John Terry juga sedang terbagi konsentrasinya lantaran bakal disidang dalam kasus rasisnya.

Khusus Torres, Andre Villas Boas kabarnya sudah kesal. Kesempatan unjuk gigi baginya sudah habis, karena Didier Drogba sudah pulih dan bakal diberi kesempatan rutin untuk tampil.

Torres kembali gagal bikin gol saat Chelsea dipaksa bermain imbang 1-1 saat melawat ke Swansea. Catatan tersebut membuat striker internasional Spanyol itu sudah 1.074 menit tak menjebol gawang lawan, setelah yang terakhir saat menghadapi Genk di 19 Oktober pada ajang Liga Champions. Padahal saingannya di lini depan, Anelka sudah hengkang, pun Drogba sedang tampil di Piala Afrika. Tapi kesempatan itu tak dibayar dengan kepercayaan.

“Dua pemain berkompetisi untuk merebut posisi triker dan kita semua tahu seberapa signifikannya Didier untuk tim ini dan catatan yang sudah dia buat. Kami akan melihat kondisi fisiknya saat dia kembali, tapi tak ada yang meragukan ambisinya untuk memenangi trofi bersama kami musim ini,” sahut Villas-Boas di The Sun.

Drogba diperkirakan akan kembali dari Piala Afrika pada 13 Februari mendatang. Dan seperti dikatakan Villas-Boas, jika kondisi fisiknya memungkinkan striker Pantai Gading itu akan bisa langsung jadi pilihan utama lagi.

“Bersama Torres, situasinya tidak berubah. Kami tetap percaya pada para pemain, tapi dia terus menggunakan waktu yang dia miliki,” tuntas pria asal Portugal itu.

Sementara John Terry bakal menghadapi sidang atas kasus tuduhan rasisnya kepada bek QPR, Anton Ferdinand mulai hari ini.
Pada bulan Desember tahun lalu, Jaksa penuntut di Inggris Crown Prosecution Service (CPS), menyatakan bahwa Terry bersalah karena mengeluarkan kata-kata rasis kepada Ferdinand di lapangan pada pertandingan yang kemudian dimenangkan QPR dengan skor tipis 0-1.
Jika terbukti bersalah, Terry bisa dikenai sanksi hingga senilai 2.500 Poundsterling (atau setara Rp35,5 juta). Putusan bersalah itu dapat berdampak dari pihak sponsor  dan juga berpengaruh pada hubungan dengan rekan setim.(bbs/jpnn)

Novara vs Chievo

NOVARA- Ada yang seru dalam pertandingan lanjutan Serie A, antara Novara melawan Chievo di Stadio Silvio Piola, Jumat (3/2) dini hari WIB. Soalnya Novara akan diperkuat dengan pelatih baru Emiliano Mondon yang menggantikan pelatih sebelumnya Attilio Tesser.

Laga kali ini merupakan tantangan berat bagi Emiliano Mondon. Apalagi performa Novara selama ini buruk. Setelah melewati 20 pertandingan musim ini, klub promosi tersebut masih terpuruk di dasar klasemen.

Cuma dua kemenangan didapat Novara dalam kurun tersebut. Ditambah enam hasil imbang dan 12 kekalahan, klub tersebut baru meraup 12 poin, tertinggal tiga dari Cesena di atasnya dan terpaut tujuh dari Siena sebagai klub terakhir di zona aman degradasi.

Mondon sendiri merupakan pelatih yang baru sembuh dari penyakit kanker. Dia berhenti dari pelatih Serie B tahun untuk melawan sakitnya hingga pada akhirnya dinyatakan bebas dari penyakit pada akhir November 2011 lalu.

Mondon akan membawa  klub Serie A ini untuk pertama kalinya dalam 55 tahun.

Mondon mengaku akan tetap semangat meskipun pemain andalan Novara Carlalberto Ludi, dan Francesco Matteo Centurioni Marianini absen. Namun ada juga pemain baru yang bakal diturunkan dalam pemain cadangan yakni Andrea Lisuzzo.

Demikian juga dengan Alex Pinardi. Dia juga tidak lagi bagian dari skuad Novara, karena ia akan menghabiskan sisa musim pada pinjaman dengan Vicenza. Menghadapi Chievo, Novara akan mengadu strategi 3-4-1-2.

Sementara itu, kepercayaan Chievo dalam pertandingan ini sangat rendah.  Apalagi saat pertandingan Coppa Italia antara Chievo melawan Lazio, mereka kalah dengan skor 0-3.

Tak hanya itu, pertandingan ini juga merupakan tantangan kepada Domenico Di Carlo. Dengan demikian mereka akan membuat satu debut yang menarik di mata Mondon.(net/jpnn)

Swansea vs Chelsea

LONDON- Andre Villas Boas benar-benar dalam tekanan. Bermain melawan Swansea dini hari kemarin, timnya hanya bisa main imbang 1-1. Namun begitu, dia masih yakin bisa mengejar Tottenham Hotspur dan mengkudeta posisi tiga.

Sayangnya, Spurs masih terus melaju. Di laga kontra Wigan juga dini hari kemarin, Gareth Bale dkk menang mudah 3-1. Persaingan posisi tiga tentu saja makin sengit bagi The Blues. Kini Spurs punya  49 angka dari 23 main dengan rincian 15 menang 4 imbang dan 4 kalah. Sementara Chelsea baru kumpulkan 42 angka dari 12 menang 6 imbang dan 5 kalah. Artinya, Chelsea harus mengejar defisit tujuh angka. Tentu bukan perkara mudah.
Alasan Boas kenapa timnya masih bisa mengejar, karena Premier League masih sisakan 15 pertandingan. “Jaraknya memang bertambah, tapi beberapa pekan yang lalu berkurang. Jarak tujuh poin tak ada artinya di liga ini,” ujar Villas-Boas di situs resmi klub. “Tottenham masih ada dalam jangkauan kami dan mari kita lihat apa yang bisa kami perbuat,” lanjutnya.

Villas-Boas menjelaskan, saat ini target utama klubnya adalah lolos ke Liga Champions. Soal memenangi liga, dia tak mau membicarakannya dulu.
“Saat ini tak masuk akal bicara soal memenangi liga. Kami sedang bersaing untuk Liga Champions dan itulah target utama kami,” jelasnya.
“Untuk naik ke peringkat pertama akan sangat sulit. Kami akan menghadapi United pada akhir pekan ini dan mari lihat setelah pertandingan itu kami bisa berbuat apa,” pungkas orang Portugal itu.

Memang cukup sial bagi Chelsea. Karena pada laga kemarin itu, Torres dkk bahkan nyaris kandas. Beruntung Neil Taylor melakukan bunuh diri. Sebelumnya Chelsea bobol oleh Scott Sinclair di menit 40.  Tendangan volinya tak mampu ditepis Peter Cech.
Sedangkan Spurs sukses menang berkat dua gol Gareth Bale menit 29 dan 64, plus satu gol Luka Modric menit 34. Sementara Wigan hanya bisa perkecil kekalahan lewat Mc Arthur menit 81.

Tentu saja sang arsitek yang sedang ada masalah hukum, Harry Redknapp sedang bukan kepalang. “Fans sangat luar biasa. Tapi tujuan kami memang menang, dan Bale menampilkan permainan luar biasa,” katanya seperti dikutip The Sun.  “Kami unggul 13 poin dari Arsenal dan tujuh angka dari Chelsea. Yang pasti kami harus terus berjalan,” pungkasnya. (ful)

Cuaca buruk di sejumlah kota di Italia membuat dua laga Serie A ditunda. Dua pertandingan antara tuan rumah Bologna melawan Fiorentina serta Siena yang menjamu Catania terpaksa ditunda karena  salju.

Bologna sedianya akan menjamu La Viola di Stadion Renato Dall’Ara, Rabu (1/2) malam waktu setempat. Namun salju yang turun dan temperatur yang sangat dingin membuat laga ini diputuskan untuk ditunda.

Demikian juga dengan pertandingan Bologna  melawan Fiorentina di Stadion Renato Dall’Ara, pukul 20:45 juga ditunda.
Tak hanya itu, pertandingan antara Siena kontra Catania juga mengalami penundaan. Petugas pengawas lapangan di Stadion Franchi tempat laga akan melakukan pertemuan pagi ini waktu setempat dan memutuskan untuk menunda pertandingan.

Dengan ditundanya dua laga ini maka sudah tiga laga Serie A ditunda karena cuaca buruk. Sebelumnya pertandingan antara Parma versus Juventus yang sedianya dihelat Rabu (1/2) dinihari WIB juga ditunda akibat lapangan yang tertutup salju.

Menanggapi hal ini, Antonio Conte mengaku kecewa atas kegagalan Juventus menjalani laga kontra Parma. Disebutnya, panitia harusnya bisa mempersiapkan antisipasi sehingga pertandingan tetap bisa dilangsungkan.

Gara-gara salju tebal yang menutupi lapangan Stadion Ennio Tardini, laga Parma vs Juventus yang sedianya digelar malam tadi batal dilangsungkan. Hingga kini belum ada pengumuman resmi dari otoritas sepakbola Italia kapan laga tunda akan digelar.

“Harusnya ada hal lain yang bisa dilakukan. Kami bisa saja bermain jam tiga siang,” seru Conte seperti diberitakan Football Italia.
“Ada salju setebal 10 cm, dengan instrumen yang dimiliki kita tahu kondisi cuacanya akan seperti ini sejak tiga hari lalu. Kami bisa bermain meski bersalju di stadion kami karena kami mempersiapkannya. Di sini, di Tardini, itu tak mungkin,” dia melanjutkan.

Hujan salju memang sudah turun sejak Selasa (31/1) siang waktu setempat. Hingga menjelang waktu pertandingan, belum ada tanda-tanda kondisi sudah membaik bersahabat. Tiadanya antisipasi inilah yang membuat Conte kesal. (bbs/jpnn)