24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14004

Manufacturing Hope 11

Oleh : Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Rasanya sangat sakit hati ini: harus bekerja keras untuk menolong perusahaan yang lagi sakit keras, tapi kesulitan itu sebenarnya dibuat sendiri oleh direksinya.

Contohnya, Djakarta Lloyd. Perusahaan pelayaran yang pernah memiliki grup band terkenal D’Lloyd itu kini bukan main sulitnya. Sampai-sampai tidak mampu membayar karyawannya.

Pemerintah, bersama DPR, sebenarnya sudah berkali-kali mencoba menyelamatkannya. Yakni dengan cara menggerojokkan ratusan miliar uang negara ke dalamnya. Tapi sia-sia. Palung kesulitan Djakarta Lloyd sudah terlalu dalam rupanya. Uang ratusan miliar itu seperti batu kecil yang dilempar ke lautan dalam.

Kini perusahaan itu masih memiliki utang kira-kira Rp 3,6 triliun!

Kalau saja palung kesulitannya tidak terlalu dalam, sebenarnya Djakarta Lloyd masih bisa diselamatkan. Saya tahu caranya. Sewaktu masih menjabat Dirut PLN,  saya sudah diminta ikut memikirkannya. Jalan keluar yang disiapkan waktu itu mestinya bisa menyehatkan Djakarta Lloyd dengan cepat: beri saja pekerjaan mengangkut batubara PLN sekian juta ton setahun!?

Ternyata, ada masalah: Djakarta Lloyd sudah tidak punya kapal sama sekali. Mau diangkut dengan apa batubara itu” Tentu masih ada jalan lain. Djakarta Lloyd bisa menyewa kapal. Yang penting perusahaan yang sedang pingsan itu segera memiliki aktivitas yang menguntungkan. Agar karyawannya bisa segera gajian. Tapi,  cara ini sungguh bukan cara bisnis yang sehat.

PLN sebenarnya bisa juga menolong Djakarta Lloyd agar perusahaan itu bisa membeli kapal. Caranya: PLN menjamin Djakarta Lloyd akan selalu mendapat pekerjaan mengangkut batubara. Masalahnya:  tidak ada lagi orang yang percaya kepada Djakarta Lloyd. Padahal,  kepercayaan, dalam bisnis, adalah segala-galanya. Tidak punya uang pun sepanjang masih dipercaya sebenarnya masih bisa membeli kapal. Tapi, kepercayaan itu sudah lama terempas. Bahkan, secara teknis Djakarta Lloyd sudah tidak boleh memiliki kapal. Begitu ada yang tahu perusahaan ini memiliki kapal, kapal itu akan langsung jadi rebutan: disita oleh orang yang punya tagihan ke Djakarta Lloyd. Membeli lagi disita lagi. Membeli lagi disita lagi.

BUMN memiliki dua perusahaan pelayaran. Djakarta Lloyd dan Bahtera Adhi Guna. Dua-duanya mengalami kesulitan besar. Namun,  Bahtera tidak sampai ke kasus hukum sehingga bisa diselamatkan. Yakni dijadikan anak perusahaan PLN. Tugasnya: mengangkut batubara jutaan ton milik PLN.
Ketika PLN ditugasi menyelamatkan Bahtera, perombakan direksi segera dilakukan. Hanya satu direksi lama yang masih dipertahankan. Selebihnya sudah orang baru pilihan PLN. Pelan-pelan kondisi perusahan itu membaik. Bahkan, sejak bulan lalu, Bahtera Adhi Guna sudah memiliki kapal-kapal besar untuk mengangkut batubara.

Tentu, saya tidak mau cara yang sama dipergunakan untuk menyelamatkan Djakarta Lloyd. Saya tidak mau Djakarta Lloyd menjadi anak perusahaan BUMN mana pun. Kasus-kasus utangnya, kasus hukumnya, kasus masa lalunya bisa menyeret induknya sampai ke neraka. Saya juga tidak setuju kalau negara kembali menggerojokkan uang ke dalamnya. Apalagi saya lihat Komisi VI DPR juga sudah sangat jengkel dengan persoalan seperti ini. Lebih jengkel lagi kalau tahu bagaimana kesulitan itu dibuat oleh para direksinya di masa lalu.
Dan, kasus seperti Djakarta Lloyd ini di BUMN tidak hanya satu.

Sebenarnya, kita harus kasihan kepada direktur utama Djakarta Lloyd yang sekarang, Syahril Japarin. Orangnya cerdas, gigih, dan mau bekerja keras. Dia juga tahan menderita: sejak diangkat menjadi Dirut setahun yang lalu belum pernah gajian. Dia memang bertekad belum mau mengambil gaji sebelum Djakarta Lloyd mampu menggaji karyawannya. Postur badannya yang kecil dan bakat kurusnya membuat saya lebih iba lagi melihatnya. Tapi,  persoalan Djakarta Lloyd memang – terlalu berat. Kalau dipertahankan,  pengorbanan tidak gajian itu akan terlalu lama. Bahkan bisa sampai seumur hidupnya. Padahal, dia tidak memiliki pekerjaan lain. Juga, menurut pengakuannya, tidak memiliki tabungan yang cukup. Nasionalisme dan geregetanlah yang menantangnya untuk mau menjadi Dirut Djakarta Lloyd.

Tapi, persoalannya tidak lagi cukup dengan pengorbanan. Tanggung jawab dan nasib Syahril Japarin sudah persis seperti syair lagu Sam D’lloyd, berjudul “Apa Salah dan Dosaku”
Aku tak sanggup lagi
Menerima derita ini
Aku tak sanggup lagi
Menerima semuanya
Apa salahku dan dosaku
Sampai ku begini
– “ – “ – “ – “ – “ – “ – “ – “ – “ – “ “

Karena itulah, perusahaan BUMN seperti pabrik kertas Leces di Probolinggo atau Industri Kapal Indonesia (IKI) di Makassar harus belajar banyak dari pengalaman Djakarta Lloyd. Dua perusahaan ini juga sangat-sangat sulit. Juga sampai tidak mampu menggaji karyawannya. Namun, masih ada cahaya kecil di kejauhan sana. Cahaya itulah yang harus dikejar.

Dua perusahaan ini tidak akan bisa diselamatkan hanya dengan cara menggerojokkan uang dari negara. Komisi VI DPR memang sudah menyetujui pemberian dana ratusan miliar rupiah kepada keduanya, namun saya memilih membenahi dulu manajemennya. Penggerojokan itu sudah pernah dilakukan, toh tidak bisa menolong banyak.

Karena itu, untuk Leces, saya minta banting setir dulu. Boiler baru yang sedang dibangun itu tidak perlu untuk menggerakkan mesin-mesin kertas. Boiler itu lebih baik untuk membangkitkan listrik. Saya melihat 4 buah turbin lama yang menganggur di PLN. Masing-masing 10 MW. Ini bisa dipakai di Leces. Setelah menghasilkan listrik 60 MW, listriknya jangan untuk menggerakkan mesin-mesin kertas, tapi dijual saja ke PLN. Industri kertas sekarang lagi sulit. Apalagi ada krisis Eropa dan Amerika.

Dengan menjual listrik ke PLN, setidaknya gaji untuk karyawan akan cukup. Demikian juga pabrik sodanya. Soda itu tidak perlu untuk membuat kertas. Jual saja sodanya ke pasar. Akan ada tambahan penghasilan lagi. Setelah karyawan bisa gajian, perusahaan akan lebih tenang. Manajemennya bisa sedikit bernapas sambil mencari akal apa lagi yang bisa dilakukan. Tentu, saya tetap terbuka untuk ide baru dari direksi dan karyawan Leces yang lebih baik.
Demikian juga IKI di Makassar. Perusahaan ini harus dihidupkan dengan memperbaiki dasar-dasar manajemennya. Bukan dengan tiba-tiba menggerojokkan uang besar-besaran. Perusahaan ini seharusnya tidak sulit. Sebab, pasarnya sangat besar. Banyak kapal yang antre untuk diperbaiki. Masalahnya, dok milik IKI sudah hancur. Dermaganya sudah rusak. Tempat peluncuran kapalnya sudah keropos.

Saya sudah minta perusahaan BUMN yang di Surabaya, PT Dok Perkapalan Surabaya (DPS), untuk turun tangan. Dirut DPS Firmansyah saya tugasi memperbaiki manajemen IKI. Juga menjadi penjamin perbaikan-perbaikan fasilitas dok yang rusak. DPS yang kinerjanya sangat bagus tentu bisa menularkan kemampuannya kepada IKI. Toh bidang usahanya persis sama.

PT Semen Tonasa, BUMN yang ada di Makassar, juga turun tangan. Pabrik semen yang lagi membangun unit yang ke-5 itu membutuhkan crane besar. Kebetulan, IKI memiliki crane yang sudah 10 tahun lebih menganggur. Daripada Tonasa membeli crane lebih baik memanfaatkan crane milik IKI yang sangat besar: 450 ton. Saya minta crane ini disewakan ke Tonasa. IKI bisa dapat pemasukan puluhan miliar.

Bahkan, Dirut Semen Tonasa M. Sattar Taba yang selama membangun tambahan pabrik semen memerlukan tenaga kerja sanggup menampung 100 orang karyawan IKI yang belum bekerja karena masih menunggu perbaikan sarana dok. Kelak, ketika pembangunan pabrik semen sudah selesai, perbaikan dok sudah selesai juga. Mereka bisa kembali bekerja keras di IKI.

Kalau IKI nanti kembali hidup,  kapal-kapal di Indonesia Timur yang kalau rusak harus diperbaiki di Surabaya atau Jakarta cukup dikirim ke Makassar.
Tentu, saya salut dengan karyawan di Leces dan IKI. Di samping cukup sabar, mereka juga rajin ikut berpikir apa yang terbaik yang bisa dilakukan.
Malam Idul Adha yang lalu saya bermalam di Leces. Paginya, setelah salat Id, saya berdialog dengan karyawan yang ternyata memang sangat memprihatinkan. Hampir 2.000 karyawan tidak memiliki pekerjaan karena mesin-mesin pembuat kertas itu sudah lama berhenti.

Bagaimana galangan kapal IKI Makassar” Saya sudah dua kali meninjau IKI. Tanpa memberi tahu siapa pun. Yang pertama tengah hari. Yang kedua nyaris tengah malam, minggu depannya. Kedatangan saya yang pertama akhirnya memang diketahui beberapa karyawan. Mereka lantas tergopoh-gopoh bikin poster. Mereka berdemo. Mungkin karena tergesa-gesa, beberapa poster tidak bisa dibaca. Saya pun mendatangi mereka untuk mengingatkan bahwa memegang posternya terbalik.

Sepusing-pusing Leces dan IKI, kelihatannya tidak akan sepusing pabrik gula. Bukan hanya satu atau dua pabrik gula yang sulit. Tapi satu rombongan! Kini ada sekitar 25 pabrik gula milik BUMN yang keadaannya sangat sulit. Akibatnya,  Indonesia harus impor gula. Mau diapakan pabrik-pabrik gula ini?
Saya sudah mempelajarinya. Sakitnya pabrik gula ini sudah seperti sakit komplikasi. Mulai dari lahan, tanah, tebang, angkut, giling, bibit, pupuk, rendemen, sampai ke manajemen.

Persoalan ini tidak mungkin lagi dipecahkan lewat keluhan, omelan, marah, seminar, rapat kerja, sidak,  atau mutasi pejabat. Karena itu,  5 Februari nanti saya akan mengadakan acara yang saya namakan “bahtsul masail kubro pabrik gula”. Saya terpaksa meminjam istilah para ulama NU itu untuk menandai betapa sudah rumitnya persoalan pabrik gula ini. (*)

Mantan Narapidana Berat Bisa Jadi Caleg

Pendaftaran Parpol Peserta Pemilu Dimulai Agustus 2012

JAKARTA- Pembahasan RUU Pemilu terus berjalan secara progresif. Keputusan dan perdebatan menarik bermunculan. Salah satunya terkait persyaratan calon legislatif yang populer disingkat caleg. Panitia Kerja (Panja) RUU Pemilu telah bersepakat untuk mengadopsi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan mantan narapidana kejahatan berat untuk maju sebagai caleg dalam pemilu.

“Kita sudah sepakat itu,” kata pimpinan Panitia Kerja (Panja) RUU Pemilu Taufiq Hidayat di Jakarta, kemarin (29/1). Menurut politisi Partai Golkar itu, aturan tersebut diadopsi dari putusan MK pada 2009 yang membolehkan terpidana berat untuk maju sebagai caleg asalkan memenuhi sejumlah kondisi.
Kondisi itu antara lain sudah terdapat jeda lima tahun sejak terpidana selesai menjalani hukumannya, harus secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana, dan bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang-ulang (residivis). “Semua kondisi yang diputuskan MK itu kita adopsi secara komplit,” tegas Taufiq.

Pada Pemilu 2009 lalu, UU Pemilu tidak mengizinkan orang yang pernah dijatuhi hukuman pidana penjara, berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih maju sebagai caleg.
Namun, pada awal 2009, aturan ini digugat Robertus, seorang eks terpidana kejahatan berat. Dia melakukan gugatan setelah tersingkir dari daftar caleg PDIP untuk kursi DPRD Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, pada Pemilu 2009. MK ternyata mengabulkan gugatannya.

Keputusan Panja disambut gembira Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo. “Buat kami kalau sudah dihukum ya sudah selesai. Masak tidak boleh lagi (maju menjadi caleg, Red). Apalagi, ada putusan MK,” kata politisi PDIP yang juga anggota Panja RUU Pemilu, itu.

Masih terkait syarat caleg, juga muncul perdebatan menarik mengenai diharuskannya kepala daerah mundur saat hendak maju sebagai caleg, baik DPR, maupun DPRD. Aturan ini dimotori Fraksi Partai Demokrat yang khawatir digunakannya fasilitas daerah oleh kepala daerah yang maju sebagai caleg.  Dengan diharuskan mundur terlebih dulu, maka potensi penyimpangan kekuasaan dapat dicegah dan persaingan antar caleg di daerah bersangkutan lebih fair.

Hampir semua fraksi sepakat dengan jalan pikiran Partai Demokrat. Tapi, mereka khawatir kalau pasal ini disepakati akan langsung dibatalkan MK. Meski tidak terkait langsung dengan pemilu, MK memang telah membatalkan salah satu ketentuan mengenai persyaratan kepala daerah yang diatur UU No.12/2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Sejumlah poin lain juga sudah mulai menemui titik temu. Dalam rapat konsinyering terakhir, panja revisi UU Pemilu menyepakati proses pendaftaran parpol peserta Pemilu mulai Agustus 2012. “Menghitung Pemilu ditargetkan dilaksanakan April 2014, pendaftaran parpol dimulai Agustus 2012,” kata anggota Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin.

Dengan membuka pendaftaran pada Agustus 2012, KPU diberi kesempatan untuk melakukan konsolidasi internal. Proses pelantikan komisioner KPU dan Bawaslu baru diperkirakan akan berjalan pada April nanti.(pri/bay/jpnn)

Ke Solo, Pesan Seragam Militer

Xanana Gusmao

Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao memanfaatkan kunjungannya ke Indonesia untuk mencari investor yang mau menanamkan modal di Negara tersebut. Kemarin, mantan pejuang kemerdekaan Timor Timur itu mengunjungi perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) di Solo Baru, Sukoharjo, Jateng.

Kedatangan Xanana diikuti Dubes Timor Leste untuk Indonesia Manuel Serrano, Panglima F-FDTL Mayjen Lere Anan, dan Komandan Kepolisian Longuinhos de Castro Monteiro. Dalam kesempatan itu, secara terus terang, Xanana berharap Sritex mau berinvestasi di Timor Leste. Bukan hanya itu, dia juga ingin memesan seragam tentara negaranya di Sritex.

“Kunjungan ini untuk kenalan dan untuk mengorder seragam polisi dan tentara kami,” katanya. “Sritex ini merupakan perusahaan besar. Karena itu kami ingin mengajak kerjasama untuk inventasi ke Timor Leste,” kata Xanana.(udi/jpnn/nw)

IAEA Periksa Nuklir Iran

TEHERAN – Pemerintah Iran akhirnya membuka pintu dan akses bagi masuknya tim inspeksi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke negara itu. Kemarin (29/1) tim inspeksi itu tiba di Teheran untuk memulai kunjungan selama tiga hari guna mempelajari tujuan program nuklir Iran. Kunjungan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di antara Teheran dengan negara-negara Barat terkait aktivitas nuklir Iran.

Menurut Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano,  Iran cukup bekerja sama dan menjawab seluruh pertanyaan yang akan diajukan tim inspeksi. Selama ini pemerintahan Negeri Parah Mullah itu berkali-kali membantah tuduhan Barat bahwa pengembangkan program nuklirnya bertujuan untuk membangun senjata.

Tim inspeksi berharap kunjungan ini bisa menyelesaikan isu besar yang memicu ketegangan antara Iran dan Barat terkait program nuklirnya. Perwakilan Iran di IAEA Ali Asgar Soltaniyeh menyebut bahwa inspeksi tersebut akan menggagalkan skenario Barat dan membuktikan bahwa tujuan program nuklir negerinya semata-mata untuk kepentingan damai.

Perdebatan terkait aktivitas nuklir Iran menghangat pada November tahun lalu sejak muncul laporan awal IAEA yang mengindikasikan soal adanya kemungkinan dimensi militer di dalam program nuklir negeri Presiden Mahmoud Ahmadinejad itu.

Dengan merujuk pada laporan tersebut, Israel bersama Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya memiliki rencana untuk melancarkan serangan militer guna menghancurkan fasilitas nuklir Iran.(bbc/cak/dwi/jpnn)

Dua Bakal Calon Gubernur Gugur

BANDA ACEH-  Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh  menggugurkan dua pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang maju dari jalur perseorangan. Hendra Fadli-Yuli Zuardi Rais dan Fakhrul Syahmega-Zulfinar dinilai tidak menyerahkan berkas persyaratan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur penyelenggara.

Ketua Kelompok Kerja Pencalonan KIP Aceh Nurjani Abdullah, Minggu (29/1) mengatakan, dua pasangan calon itu tidak melengkapi persyaratan seperti diatur dalam Pasal 9 ayat (1) angka 2, Pasal 24, dan Pasal 26 Keputusan KIP No 12/2011 tentang pencalonan.
Keputusan untuk menggugurkan  dua pasangan calon itu diambil KIP Aceh dalam rapat pleno yang digelar di Banda Aceh, Sabtu dan Minggu Ahad (28-29/1). Rapat pleno itu dipimpin Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh, dihadiri Wakil Ketua Ilham Saputra, Nurjani Abdullah, Akmal Abzal, Robby Syahputra dan Zainal Abidin.

Nurjani melanjutkan, pihaknya tidak melakukan verifikasi factual karena dua bakal calon tersebut tidak menyerahkan rekapitulasi dukungan per desa seperti yang disyaratkan. “Mereka kita gugurkan karena tidak memenuhi syarat,” tegasnya.
Hendra Fadli-Yuli Zuardi Rais dan Fakhrul Syahmega-Zulfinar merupakan kandidat kepala daerah yang mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilukada pada detik-detik terakhir pembukaan pendaftaran, 24 Januari tengah malam.

Lebih lanjut, untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah Aceh, kandidat dari jalur perseorangan harus menyerahkan dukungan KTP sebesar 3 persen dari jumlah penduduk. Sementara kandidat dari jalur partai politik atau gabungan partai politik, harus meraih dukungan 15 persen suara di parlemen.
Sementara itu, Hendra Fadli saat dimintai pendapatnya terhadap langkah KIP Aceh yang menggugurkan pencalonannya sebagai gubernur Aceh mengatakan, KIP tidak melaksanakan azaz keadilan dan cenderung diskriminatif. “Kita tidak diberikan cukup waktu untuk melakukan perbaikan. Apa yang kita alami ini berbeda dengan calon sebelumnya, “terangnya.

Sebagai warga Negara, dirinya pun menegaskan akan menempuh upaya hukum kepengadilan. Padahal, pada saat mendaftar pihaknya sudah memenuhi ketersediaan bukti dukungan, walau kemudian ada kekelirun.
Lebih lanjut, Hendra pun menilai jika apa yang dilakukan KIP Aceh hanya akal – akalan belaka dan ingin mengejar target pelaksanaan Pemilukada dengan melanggar hak mereka sebagai warga Negara. (slm/smg)

PSMS Keok Lagi

PSMS vs Persibo

BOJONEGORO – Target Persibo Bojonegoro memperkecil defisit poin atas pemuncak klasemen sementara Semen Padang akhirnya terwujud. Di depan pendukungnya, kemarin (29/1) sore, Persibo mampu menjaga keangkeran Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro dengan kemenangan 1-0 (0-0) atas tamunya, PSMS Medan.

Dengan kemenangan tersebut, saat ini torehan poin Persibo hanya selisih dua angka atas pemuncak klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL) Semen Padang. Persibo mengantongi 15 poin dari tujuh kali bertanding, sementara Semen Padang mengoleksi 15 poin, juga dari tujuh kali laga.
Tampil di depan pendukungnya Boromania, serta kekuatan full team membuat Persibo menyerang langsung dari menit pertama.

Pada pertandingan tersebut, Laskar Angling Dharma harus berterimakasih kepada pemain asal Jayapura M. Iskanadar. Golnya di menit 65 mampu menyelamatkan muka Persibo di depan pendukungnya. Gol Iskandar lahir dari servis tandangan bebas Mekan Nasirov dan terjadi kemelut di depan gawang. Iskandar yang berdiri bebas pun langsung melesatkan tendangan keras, sehingga tak mampu dijangkau kiper PSMS Medan yang dijaga Decky Ardian. “Pertandingan ini cukup fair dan semua pemain bermain bagus,” ungkap Paulo Camargo yang didampingi Asisten pelatih Wanderley Junior.
Meski demikian, kemenangan Persibo memakan korban. Striker yang menjadi top skorer sementara IPL dengan torehan 6 gol tersebut mendapatkan cedera yang serius. Ketika itu Iskandar merasa kesakitan pada paha sebelah kanan dan meminta diganti sebelum laga berakhir. Akibat cederanya, Iskandar harus dirawat beberapa hari.

Striker Persibo Jairon Feleciano juga menciptakan kans di menit 18. Namun tendangannya masih amat lemah sehingga mampu diamankan Decky Ardian. Hingga babak pertama berakhir kedudukan 0-0.

Di babak kedua pula, tim tuan rumah mengandalkan umpan pendek dan kecepatan dari Iskandar dan Samsul Arif. Sebab, ketika bermain dengan bola atas, pemain Persibo kalah duel. “Selain itu mereka sudah mengetahui cara bermain kita,” ujar Wanderley.

Atas kekalahan ini, pelatih PSMS Medan Fabio Lopez yang didampingi media officer Sukri Amal Harahap mengatakan, seharusnya pertandingan berakhir imbang. Gol yang dicetak Persibo di pada babak kedua tersebut bukan karena kerja sama yang bagus. “Tapi itulah permainan dalam sepak bola,” terangnya.

Selain itu, keberuntungan juga belum memihak tim tamu. Sebab, setelah timnya ketinggalan 1-0, para pemain tamu langsung meningkatkan serangan. “Banyak peluang yang kami dapat tapi kami belum beruntung,” imbuhnya. (haf/fiq/jpnn)

Puting Beliung Hajar Jawa-Bali, 14 Tewas

JAKARTA- Angin puting beliung masih menjadi momok yang mengerikan. Selama empat hari terakhir (mulai Rabu, 25/1), angin tornado itu menghajar kawasan sepanjang Jawa-Bali. Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas, 60 luka-luka, dan 2.364 rumah rusak.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, para korban tewas disebabkan tertimpa pohon tumbang. Rinciannya, 3 orang di Tabanan (Bali), 3 orang di Purbalingga (Jateng), 2 orang di Kediri (Jatim), 2 orang di Banyumas (Jateng). “?Sedangkan di Jakarta Selatan, Wonosobo, Ciamis, dan Pasuruan masing-masing seorang,” katanya.

Sutopo menambahkan, kerusakan rumah yang terjadi mulai ringan hingga roboh. Umumnya karena tertimpa pohon atau atap rumah yang terhempas oleh angin. Berdasarkan jumlah, kerusakan rumah yang terparah terjadi Kepulauan Seribu (Jakarta), Banyumas, Banjarnegara (Jateng), dan Situbondo (Jatim).
Menurutnya, ada 35 kabupaten yang mengalami puting beliung. Mulai dari Lebak, Tangerang, dan Pandeglang di provinsi Banten. Kemudian di Jabar menerjang  Sukabumi, Bekasi, Majalengka, Garut, Indramayu, Kuningan, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, dan Cianjur. Di daerah provinsi DKI Jakarta juga tak luput dari serangan putting beliung. Yang paling parah menerjang Kepulauan Seribu dan Jakarta Selatan. Sementara di Jateng dan Jogjakarta menghantam  Magelang, Boyolali, Semarang, Banyumas, Sleman, Wonosobo, Purbalingga, dan Banjarnegara. Di Jatim, ada 10 daerah yang juga tak luput dari sapuan tornado. Yakni, Situbondo, Kediri, Blitar, Malang, Jember, Ngawi, Pasuruan, Magetan, Bangkalan, dan Sumenep. Terakhir Bali, putting beliun menghantam  Tabanan, dan Denpasar.

BNPB telah menindaklanjuti kejadian tersebut dengan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, TNI, dan Polri. “Bantuan penangangan bencana telah didistribusikan. Beberapa pemda juga telah memberikan santunan,” katanya.(aga/nw/jpnn)

Penggelapan BBM Subsidi Makin Marak

PT Elnusa Rugi Rp404 Juta

BELAWAN- Kejahatan penggelapan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang diduga dilakukan supir mobil tangki semakin meningkat. Aksi kejahatan tersebut disinyalir dilakukan secara sindikat dengan melibatkan oknum tertentu.

“Terhitung hingga Desember 2011, penggelapan BBM bersubsidi yang diduga dilakukan oknum supir tangki terjadi sembilan kali dan kasusnya masih ditangani aparat berwajib. Sementara untuk awal 2012, belum pernah terjadi. Kerugian yang dialami Elnusa mencapai Rp404 juta lebih untuk mengganti kerugian hilangannya 124 ribu KL minyak,” kata Project Officer PT Elnusa Petrofin Medan H Joni melalui Humasnya Hendrik kepada wartawan Sumut Pos via telepon selular, Minggu (29/1).

Menurut dia, untuk meminimalisir terjadi aksi penggelapan BBM tersebut, Elnusa selaku anak perusahaan BUMN yang dipercaya menangani masalah transportasi penyaluran BBM subsidi ke konsumen, ke depannya akan memperketat pengawasan setiap minyak yang keluar dari instalasi Pertamina.
“Jadi, setiap mobil tangki BBM yang keluar dari instalasi kita awasi dan pihak perusahaan terus melakukan koordinasi dengan pihak SPBU yang akan menerima pasokan minyak dimaksud. Di samping itu, kita juga bekerjasama dengan aparat di jajaran Polda Sumut,” terang Hendrik.

Selain melakukan langkah-langkah peningkatan pengawasan, lanjutnya, PT Elnusa Petrofin Medan berharap kepada semua pihak supaya turut membantu dalam hal pengawasan penyaluran BBM subsidi ke masyarakat.

“Kita berharap agar semua pihak ikut berperan mengawasinya, mengingat ini bukan hanya menjadi perhatian Elnusa dan Pertamina saja, tapi semua pihak pemerintah dan masyarakat,” imbuhnya.

Dijelaskannya, selama 2011, tindak kejahatan penggelapan minyak subsidi sudah berulang kali terjadi. Terakhir, aksi kejahatan serupa dilakukan oknum supir tangki terjadi pada pertengahan Desember 2011 lalu. BBM subsidi diangkut mobil tangki BL 9001 F yang semestinya didistribusikan ke SPBU No.14.201.1147 milik PTP Nusantara III di Jalan Sei Sikambing Medan, namun tidak sampai ke tujuan.

“Saat itu pihak SPBU melapor ke Pertamina Upms I Medan kalau minyak yang telah dibayar PTPN III belum sampai dan Pertamina meneruskan laporkan dimaksud ke kita. Dan saat ini pembayaran ganti ruginya masih dalam proses.
Sedangkan supir mobil tangki hingga kini masih menghilang,” ungkapnya.

Ia menduga, tindak kejahatan penggelapan minyak subsidi dilakukan supir tangki dilakukan secara sindikat. “Sampai saat ini belum ada pelaku utama yang ditangkap, meski begitu kita tetap mempercayakan kasus ini pada pihak berwajib untuk membongkar jaringan sindikat tersebut,” imbuhnya.
Sebelumnya, guna mengamankan aktivitas lokasi penimbunan BBM tak resmi, aparat Polda Sumut pada awal tahun lalu sempat membentuk tim dengan melibatkan petugas militer, Pertamina dan Satpol PP.

Operasi yang mengatasnamakan ‘Kuda Laut’ itu berhasil menggerebek belasan lokasi ‘siong’ minyak di kawasan Utara Kota Medan diantaranya di Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan. (mag-16)

Bocah 3 Tahun Tewas Diterjang Kuda

KARO- Malang benar nasib Ramadhani (3), warga Gang Surya Indah, Kelurahan Gundaling I, Berastagi. Dia tewas setelah ditendang kuda saat bermain dengan temannya, Sabtu (28/1) sore pukul 17.30 WIB.

Saat itu, Ramadhani dan beberapa temannya bermain di depan Surau Al Amin Surya Indah. Tak lama berselang, datang Kek SLM membawa kuda beserta gerobak sadonya. Seperti biasa, sebelum mengandangkan kuda, Kek SLM kerap melepas kuda itu dari gerobak sado di kawasan tanah kosong di depan surau yang hanya berjarak dua puluh meter dari rumahnya. Namun sore itu, gerobak sado belum dilepas dari kuda tersebut.

Tak lama berselang, Ramadhani bersama teman-temannya mendekati kuda tersebut. Seorang anak berinisial NZ, naik ke kuda dan membuka penutup mata kuda tersebut. Spontan kuda itu terkejut dan menendang tubuh Ramadhani. Bahkan tubuh korban sempat tergilas roda sado.
Melihat kejadian itu, Kek SLM dibantu tetangganya mencoba  menenangkan kuda yang stres itu. Amuk kuda itu akhirnya berhenti, setelah menubruk dinding pembatas jalan dan akhirnya terbalik bersama gerobak sado.

Kejadian itu membuat gaduh suasana gang. Apalagi sekitar 10 meter dari lokasi kejadian, ibu korban, Lulut (34), sedang  mengikuti wirit. Melihat anaknya  terbaring di tanah, sang ibu spontan berteriak dan menangis sambil memeluk anaknya.

Korban langsung dilarikan ke RS Amanda, Berastagi. Namun sayang, dalam perjalanan, bocah malang itu menghembuskan nafas terakhir di pelukan ibunya.(wan)

Pencuri Helm Mengaku Mengidap HIV

MEDAN- Tak punya uang untuk beli obat penambah trombosit, Dolly Nasution (32), yang mengaku menderita HIV, nekat mencuri helm milik oknum polisi bernama Herry, Minggu (29/1). Namun sayang, aksinya dipergoki warga sehingga dia tak luput dari amukan warga.

Menurut informasi di Polsek Sunggal, pria yang mengaku didiagnosa terjangkit virus HIV ini tertangkap warga saat mencuri helm di Jalan Kasuari, Sunggal. Warga yang kesal, langsung menghakimi tersangka. Amuk warga tersebut terhenti setelah polisi turun ke lokasi dan mengamankan tersangka berikut barang bukti ke Polsek Sunggal.

Dolly mengaku baru mengetahui dirinya mengidap HIV pada Oktober 2011 lalu. “Baru berapa bulan saya tahu kalau saya kena HIV. Ini saya lakukan untuk beli obat Subutex (Obat penambah trombosit),” ujar Dolly sambil menutup mukanya.

Dolly mengakui, aksinya ini bukan yang pertama kali. Untuk memenuhi atau membeli  Subutex, Dolli mengaku terpaksa mencuri karena tidak memiliki perkerjaan.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Sunggal AKP Victor Zilliwu  yang dikonfirmasi menjelaskan, tersangka diamankan petugas saat dihakimi warga karena melakukan pencurian. (mag-5)