26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14029

Lepas Penat, Choi Dong Soo Karaokean

Jelang laga Persela Lamongan kontra PSMS yang bakal digelar Minggu (29/1) mendatang, skuad PSMS termasuk ofisial dan manajemen jalin keakraban. Jalinan keakraban ini sekaligus melepas penat untuk melupakan kekalahan 2-1 pada pertandingan bentrok Arema Indonesia, Minggu (22/1) lalu.
Jalinan keakraban ini digelar di satu lokasi hiburan Surabaya Sahid Hotel, tempat skuad PSMS menetap. Markus dkk, ofisial dan manajemen saling menunjukkan kebolehannya dalam tarik suara. Termasuk gelandang serang PSMS asal Korea Choi Dong Soo. Ia melantunkan sebuah lagu milik Wali Band berjudul ‘Yank’ dengan cukup fasih.

Pelatih PSMS Raja Isa yang melihat Dong Soo berkaraoke ria turut takjub. “Ini anak rupanya lebih fasih menguasai bahasa Indonesia saat melantunkan lagu Wali Band,” tuturnya, Rabu (25/1).

Karena hal tersebut, seluruh pemain, ofisial dan manajemen setuju nama Dong Soo ditabalkan dengan julukan ‘Yank’ di tengah-tengah namanya. Jadi panggilannya saat ini Choi Dong ‘Yank’ Soo. “Anda saja sebagai warga negara Indonesia tak bisa sepasih Dong Soo melantunkan lagu Yank dari Wali Band itu,” ujar Raja Isa kepada asistennya Roekinoy.

Raja Isa berharap, keakraban yang diperlihatkan antar sesama pemain, offisial dan manajemen dapat membawa tuah. “Saya harap keakraban ini terus terjadi. Dan membawa tuah ke depannya,” katanya. (saz)

Pemain Mengaku Hilang Konsentrasi

Kekalahan PSMS Kontra Persema

MEDAN- Kekalahan PSMS atas Persema Malang di Stadion Gajayana Senin (23/1) malam lalu, diakui sejumlah pemain karena mereka kurang konsentrasi. Mereka mengaku mulai kehilangan konsentrasi karena dua gol cepat yang diciptakan striker Persema.
Gol Persema dicetak Dennis Kacanovs di menit 13 dan Emile Bamba pada menit 19, 38 dan 85. Dua gol cepat dari Persema itu cukup membuyarkan konsentrasi pemain yang menerapkan pola defensif. “Tim awalnya main bagus. Tapi dua gol di awal itu bikin hilang konsentrasi,” ungkap striker PSMS Jecky Pasarela, Rabu (25/1).

Tak pelak, serangan yang diciptakan lawan sejak menit pertama menurut Jecky membuat tim bermain di bawah tekanan. “Saat itu kita bermain di bawah tekanan. Apalagi, karena kita main tandang, semangat lawan cukup besar untuk menciptakan gol cepat. Baru beberapa menit, beberapa corner sudah terjadi, dan membuat tim agak panik,” kata mantan pemain PSM Makasar itu.

Kondisi tersebut hampir sama saat menjamu Persiraja Banda Aceh di Stadion Teladan beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah pola defensif yang kita terapkan berhasil, karena Persiraja terus menyerang. Tapi kita tak kebobolan,” ujar Jecky.

“Tapi salahnya, setelah diserang dan kita menguasai bola, teman-teman terlihat panik sehingga membuang jauh bola. Seharusnya kita menerapkan serangan dari kaki ke kaki, dengan begitu, percaya diri akan timbul,” tutur pemain berusia 26 tahun itu.
Bagi Jecky, kehadiran Irfan Bachdim sebagai gelandang sayap kiri Persema bukan menjadi penyebab menurunnya performa tim. Menurutnya, sama seperti pemain lain yang menjadi lawan di Persema.

, tidak ada ketakutan akan nama pemain timnas Indonesia itu. “Malahan dengan adanya Irfan Bachdim, kita bisa tahu dia seperti apa dan apa antisipasi yang tepat buatnya,” jelasnya.

Sementara, pemain pengganti Juanda Mayadi yang diturunkan di babak kedua menilai, kegagalan tim mengikuti instruksi pelatih menjadi penyebab kekalahan. “Pemain tak mengikuti intruksi pelatih. Padahal antisipasi skema lawan sudah dimainkan di latihan. Saya masuk di babak kedua, formasi itu berubah. Tapi sayang, keberuntungan belum berpihak ke PSMS. Banyak peluang, tapi tak ada yang jadi gol,” tuturnya.

Diakuinya, dia hanya memainkan apa yang dia miliki. Bermain bagus atau tidak, orang yang menilai. Sedangkan pelatih PSMS Fabio Lopez menurutnya sudah mempersiapkan tim dengan baik kendati hasil tidak seperti yang diharapkan. “Yang jelas saya siap diturunkan kapan pun. Seperti yang dibilang coach, kita datang untuk menang. Motivasi kita 100 persen, tapi Persema yang main di kandang punya motivasi 1000 kali, dan kami belum siap menerima tekanan itu,” ujar Juanda.

Sedangkan Tri Yudha Handoko yang menghuni bench pemain cadangan pada laga tersebut menilai, PSMS seperti tim yang baru pertama kali bermain bola malam itu. “Kami kayak baru pertama main di liga. Saya yakin itu terjadi karena adaptasi tidak dilakukan di malam sebelumnya,” pungkasnya. (saz)

Persegres Butuh Keajaiban

Persegres vs Persisam

GRESIK- Persegres Gresik punya misi berat mengembalikan pamornya sebagai tim jago kandang. Usai dipermalukan Mitra Kukar 1-2 akhir pekan lalu (21/1), Persegres butuh keajaiban jika ingin mengalahkan Persisam Samarinda dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) di stadion Petrokimia Gresik, sore ini. Laga akan disiarkan live di AnTv mulai pukul 15.30.

Dari deretan materi, tim tamu jelas lebih unggul di semua lini. Persisam memiliki materi pemain kaliber timnas seperti Christian ‘El Loco’ Gonzales, Eka Ramdani, M Robi, Yongki Aribowo, Fandy Mochtar, dan Supriyono. Itu masih ditambah dengan peran Ronald Fagundes di lini tengahnya.
Keunggulan itu tentu saja tidak dimiliki Persegres. Klub berjuluk Laskar Joko Samudro itu malah harus tampil pincang di lini pertahanannya. Palang pintu utamanya Lan Bastian Balatas masih dalam proses pemulihan pasca mengalami cedera memar otot persendian kala lawan Kukar.

Namun, itu semua tak membuat Persegres gentar. Klub debutan ISL itu bertekad untuk bangkit dari keterpurukan. “Kami sudah mulai melupakan kekalahan kemarin. Sekarang kami tidak ingin kecolongan lagi dan siap mendapatkan hasil yang maksimal,” kata asisten pelatih Persegres Mursyid Effendi.

Mursyid menyebut, kondisi mental anak asuhnya pasca kekalahan kemarin sudah mulai membaik.

Beberapa evaluasi sudah dikebut dalam sesi latihan dua hari kemarin. Termasuk mencari solusi menutupi celah di jantung pertahanannya. Rudianto dan Mujib Ridwan diplot sebagai pemain yang diproyeksikan untuk mengganti posisi Lan Bastian.

Rudianto kemungkinan besar yang akan mengisi posisi tersebut. Hanya, keputusan itu bisa menjadi gambling Persegres. Sebab, jika menilik dari evaluasi pertandingan lawan Kukar, posisi Rudianto menjadi celah kelemahan Persegres. Dua gol Kukar buah dari kegagalannya mengantisipasi umpan crossing.
“Kami sudah tahu di Persisam punya pemain yang jago crossing, makanya kemarin kami sudah drill dia (Rudianto, Red) untuk mengantisipasi serangan dari crossing,” tutur Mursyid. Penyerang asing andalan Persisam Christian Gonzales akan menjadi fokus lini pertahanan Persegres.

Persegres boleh saja berkoar mengamankan poin penuh di laga kandang keempatnya itu. Tapi, Persisam juga punya motivasi ganda. Klub berjuluk Elang Borneo itu ingin mencuri poin dari Persegres dan mencari pelampiasan pasca kekalahan menyakitkan dalam derby Kaltim lawan Persiba Balikpapan dengan skor tipis 2-3, akhir pekan lalu.

Nah, dengan berbekal motivasi tersebut, pelatih Persisam Daniel Rukito pun sudah berani memasang target tiga poin. “Kami ke sini bukan untuk kalah ataupun seri. Kemenangan di sini bisa membayar lunas segala kekecewaan yang dirasakan pemain,” koar Daniel.

Bukan sekedar omong kosong, skuad Persisam datang ke Gresik dengan kekuatan penuh. M Roby dan Fagundes yang sebelumnya sempat diragukan bisa tampil lantaran baru selesai menjalani pemulihan cedera sudah siap dimainkan. Apalagi Eka Ramdani juga sudah kembali dari hukuman akumulasi kartu.
Meski demikian, mantan pelatih Persib Bandung itu tak mau menganggap remeh Persegres. Mereka tetap mewaspadai kejutan yang disiapkan Freddy Muli. Terutama dari deretan gelandangnya. “Materi tidak jauh berbeda, tapi Persegres hanya kalah mental,” jelas Daniel. (ren)

Timnas Andalkan Pemain U-23

Jelang Lawan Bahrain di PPD 2014

JAKARTA-PSSI segera memanggil  pemain timnas yang akan tampil melawan Bahrain di pertandingan pra Piala Dunia 2014 Grup E Zona Asia. Komposisi para penggawa tim merah putih dipastikan bakal lebih didominasi pemain U-23.

“Pemain akan kami panggil dan dikumpulkan di Cibubur tanggal 29 bulan ini. Mereka akan langsung ditangani coach Aji (Santoso ),” kata koordinator Timnas PSSI Bob Hippy saat ditemui di kantornya, kemarin (25/1).

Tidak seperti sebelumnya yang menampilkan pemain senior, mengahdapi tuan rumah Bahrain pada 29 Februari mendatang skuad timnas bakal berubah. Menurut Bob, para pemian senior nantinya hanya akan berjumlah tak lebih dari enam pemain. Sisanya, akan diisi oleh pemain timnas U-23.
“Untuk prosentasenya, 80 persen pemain muda dan 20 persennya pemain lama. Kami manfaatkan pertandingan ini untuk mematangkan pemain muda,” terang lelaki 64 tahun tersebut.

Tapi, meski mayoritas akan diisi pemain timnas  U-23, Bob menyebut tetap akan melakukan seleksi juga untuk pemain U-23 meskipun dianggap bagus. Alasannya, PSSI hanya akan memilih pemain yang bermain  di Indonesia Premier League (IPL).

Karena itu, lanjut Bob, besar kemungkinan pemain yang tergabung adalah muka-muka baru. Penyebabnya, pemain timnas U-23 yang tampil di SEA Games XXVI/2011 lalu mayoritas merumput di kompetisi yang dianggap illegal oleh PSSI, Indonesia Super League (ISL).

Untuk proses administrasi perubahan nama pemain, lelaki berkacamata tersebut mengaku telah melakukan komunikasi dengan AFC dan FIFA. Hasilnya, perubahan nama masih diperkenankan asalkan tidak secara keseluruhan.

“Karena itu, pemainnya kombinasi dari tim yang sebelumnya, asalkan IPL dan juga pemain yang baru diseleksi. Sepuluh hari sebelum pertandingan kami akan masukkan namanya. Masalah seleksi kami serahkan sepenuhnya kepada pelatih,” papar Dia.

Di sisi lain, pelatih timnas U-23 Aji Santoso dikonfirmasi secara terpisah menjelaskan jika seleksi yang akan dilakukan olehnya ada dua bentuk. Pertama, Dia akan mencari sepuluh pemain yang diseleksi dari timnas lama dan timnas U-23. Kedua, delapan pemain sisanya untuk melengkapi kuaota 18 pemain yang dibawa akan diseleksi dari pemain-pemain U-23 di klub-klub IPL.

Langklah tersebut dilakukan karena hanya delapan nama yang boleh berganti baru. Sedangkan, untuk sepuluh nama lainnya harus tetap mengacu kepada nama-nama pemain yang sebelumnya telah didaftarkan ke AFC dan FIFA.

Seleksi untuk delapan pemain yang berasal dari IPL rencananya bakal dilakukan pada Februari mendatang. Sedang, untuk sepuluh pemain saat ini sedang diproses dan akan dimumkan namanya pada 30 Februari mendatang.

“Setelah 3 Februari nanti pemain sudah lengkap. Kami akan memulaiu latihan pada 19 Februari dan berangkat ke Bahrain pda 26 Februari,” tandasnya.(aam/jpnn)

Kasus Tanah Ditarget Selesai 2012

DPD RI Panggil Plt Gubsu Terkait Sengketa Lahan Eks HGU PTPN II

MEDAN- Untuk mencari solusi dan memantau perkembangan penyelesaian tanah Eks HGU PTPN II, DPD RI memanggil Plt Gubsu Selasa (24/1) kemarin.
DPD meminta Plt Gubsu untuk menyelesaikan persoalan tanah di Sumut tahun 2012 ini.

Ketua Tim Kerja RUU Pertanahan DPD RI Rahmat Shah mengatakan, pemanggilan Plt Gubsu tersebut dilakukan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komite I DPD RI dengan Gubenur Sumatera Utara yang berlangsung di Ruang Rapat Komite I Gedung B DPD RI, Senayan Jakarta.
“Selain menjadi bagian dari agenda pembahasan Tim Kerja RUU Pertanahan DPD RI, pemanggilan Gubernur Sumatera Utara untuk memaparkan permasalahan ini dimaksudkan sebagai respon DPD RI terhadap  tuntutan masyarakat Sumatera Utara yang menghendaki penuntasan permasalahan tanah yang ada,” ujar Rahmat Shah.

Dikatakan Rahmat Shah, DPD RI, khususnya Komite I sangat menaruh perhatian penuh dan mengikuti secara aktif perkembangan penyelesaian permasalahan pertanahan yang terjadi di Sumatera Utara, baik yang menyangkut permasalahan tanah eks HGU PTPN II maupun permasalahan-permasalahan pertanahan lainnya.

“Kami Komite I DPD RI, dan saya khususnya, meminta segenap pihak yang terkait langsung ataupun tidak langsung dalam permasalahan pertanahan di Sumatera Utara untuk aktif mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menuntaskan permasalahan tanah eks HGU PTPN II seluas 5.873,06 Ha, yang terletak di kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat dan kota Binjai. Saya meminta agar PTPN II maupun BPN aktif untuk menuntaskan permasalahan ini,” tambah Rahmat lagi.

Khusus terhadap permasalahan tanah eks HGU PTPN II ini, Rahmat mengingatkan bahwa permasalahannya telah berlangsung sejak tahun 2002 hingga sekarang tanpa ada penyelesaian secara tuntas dan transparan. “Saya meminta komitmen kesungguhan sikap dan fokus dari segenap pihak terkait dan berwenang dan dengan target bahwa pada tahun 2012 ini, masalah pertanahan di Sumut dapat dituntaskan dengan baik dan damai,” harap Rahmat.
Menurut Rahmat, masalah ini bila tidak ditanggapi dan diselesaikan dengan serius dan fokus maka akan berlalu tanpa penyelesaian dan dapat menjadi bom waktu yang akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menyampaikan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di dalam upaya penuntasan permasalahan tanah eks HGU PTPN II. Upaya terkini yang sedang berjalan, menurut Gatot adalah pembentukan Tim Khusus yang melakukan pengukuran, pemetaan areal HGU dan eks HGU PTPN II.

Tim ini melakukan pemasangan pilar/ patok tanda batas di lapangan dengan dasar data oleh PTPN II dan penetapan batas oleh BPN Provsu. Tim juga memperhatikan Peta Pendaftaran 1997, Peta Plotting Panitia B Plus, dan Peta Hasil Identifikasi. Tim ini telah menyelesaikan 50  persen tugas yang diemban mereka. (ila)

Penderita HIV/AIDS di Tebing 28 Orang, 2 Meninggal

TEBING TINGGI- Penyebaran virus HIV/AIDS semakin memprihatinkan di Kota  Tebing Tinggi.  Sejauh ini, tercatat pengidapnya 28 orang, terdiri dari 19 laki-laki dan 9 wanita . Mereka tersebar di wilayah Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai, 2 diantaranya meninggal dunia.
Data ini diperoleh dari Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Rumah Sakit Umum Daerah dr  Kumpulan Pane, Kota Tebing Tinggi, Rabu (25/1).
Kordinator Voluntary Counseling and Testing (VCT) dr Dedi Suryadi saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, hasil VCT adalah tes HIV yang dilakukan secara sukarela. “Karena pada prinsipnya tes HIV tidak boleh dilakukan dengan paksaan atau tanpa sepengetahuan orang bersangkutan,” terangnya.

Menurut dr Dedy, jumlah tersebut diyakini masih jauh dari jumlah sebenarnya, mengingat adanya fenomena gunung es yang artinya setiap satu orang penderita HIV positif yang terdata, berarti ada seratusan orang yang terinfeksi belum terdata dan akan terus meningkat dimasa yang akan datang,” jelas Dedy.

Terpisah, pemerhati peduli Aids dan Narkoba Kota Tebing Tinggi, Gane Tan mengakui, masih minimnya informasi mengenai penyakit human immunodeficiency virus (HIV) danacquired immuno-deficiency syndrome (AIDS) di Kota Tebing Tinggi dan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui kalau mereka terjangkit HIV-positif, karena penderita HIN tidak sama dengan terkena AIDS. Begitu dengan penyebabnya, mereka hanya mengetahui sepintas saja apa itu HIV/AIDS.

“Dalam hal ini, peran serta Pemerintah Kota Tebing Tinggi sangat diperlukan dalam memberikan informasi yang selengkapnya kepada masyarakat. Baik itu penyuluhan ke sekolah-sekolah ataupun memberikan informasi secara rutin, antara lain melalui baliho ataupun siaran radio tentang apa itu bahaya AIDS/HIV,” saran Gane Tan.

Dijelaskannya kembali, selama ini pihaknya juga telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada para pelajar, kaum homo (gay) dan para pekerja seks komersil untuk selalu menggunakan kondom atau pengaman jika akan melakukan hubungan intim dan terkait bahayanya seks bebas.

“Menurut data yang kami miliki, ada penderita HIV positif memiliki usia 26 tahun, berarti pada umur 16 sudah terinfeksi virus HIV. Penderita HIV/AIDS yang ada di Tebing Tinggi pada umumnya terjangkit melalui hubungan seks bebas,” katanya.

Banyak orang yang mengidap HIV positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun. Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat tubuh kita sangat sakit.

“Adapun rentang waktu bagi penderita HIV positif menjadi AIDS memakan waktu 5 – 10 tahun, tergantung asupan gizi yang diperoleh seseorang penderita HIV positif,” terangnya. (mag-3)

500 Ha Persawahan di Asahan Terancam Kering

ASAHAN – Sekitar 500 hektare (Ha) lahan pertanian di Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, terancam kekeringan akibat rusaknya irigasi yang mengaliri sawah.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Gajah M Mangunsong saat ditemui METRO (grup Sumut Pos) di kantornya, Rabu (25/1).

Dikatakan dia, pada musim tanam tahun 2011, warga mengalami kerugian besar, soalnya dua kali musim tanam sekitar 50 ha tanaman padi ludes dilalap hama tikus dan sekitar 500 he gagal tanam akibat tidak adanya air karena irigasi tidak berfungsi. Oleh karena itu, pihaknya berharap irigasi dapat segera diperbaiki, agar  pada musim tanam tahun ini warga dapat turun tanam dan berharap mendapat keuntungan guna memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
Cuaca tidak menentu (ekstrim), lanjutnya, mempengaruhi pasokan air, sehingga banyak sawah kekeringan. Oleh sebab itu pihaknya mengajak warga melakukan gotong royong membersihkan parit untuk mengalirkan air yang dipumpa dari sungai sambil menunggu pembangunan irigasi yang dijanjikan pemerintah.

Kita berterima kasih kepada Pemkab Asahan yang telah memberikan bantuan mesin sebanyak 2 unit untuk memumpa air, tetapi masih ada juga kendala yaitu air sungai terkadang kering akibat cuaca tidak menentu,” ujar Simagunsong sembari menuturkan, bahwa desa mereka merupakan lubung pangan Asahan.

Untuk 1 ha lahan pertanian, sambungnya, bisa menghasilkan 7 ton padi. Namun karena serangan tikus dan ancaman kekeringan, produksi padi diwilayahnya turun drastis.

Areal persawahan kami terancam tidak bisa ditanami padi, selain tidak adanya pasokan air, hama tikus juga masih menjadi ancaman. “Jadi kami berharap pemerintah secepatnya memperbaiki saluran irigasi yang rusak sehingga warga disini bisa menanam padi kembali,” harap Siagian, seorang perani yang ditemui di lokasi irigasi yang rusak. (sus/smg )

Karyawan PTPN III Bongkar Warung Warga

SIMALUNGUN – Dengan dalih merusak pemandangan, Manajer PT Perkebunan Nusantara III Kebun Bangun, Jonny Halilintar Tarigan, membongkar paksa sebuah warung kopi milik Sarimah (56) di tepi Jalan Asahan Km 10,1 Kecamatan Gunung Malela, tepat di Simpang Serapuh Perum Karyawan Kebun Bangun, Rabu (25/1).

Dalam eksekusi ini, pihak perkebunan menurun.kan puluhan karyawan Kebun Bangun untuk membongkar warung yang telah berdiri sekitar 20 tahun di areal perumahan karyawan kebun. Pembongkaran warung ini, sudah dilakukan berulang kali dengan menggali parit menggunakan excavator di keliling warung, hingga nyaris ambruk. Pembongkaran warung ini, mendapat perhatian warga sekitar yang turut prihatin dengan kondisi Sarimah.
Hermi (43) istri Sarimah, sangat kecewa dengan sikap dan kebijakan perusahaan yang dianggap tidak menolong warga. “Kami sangat kecewa dengan kebijakan manajer kebun, karena tidak memimak rakyat kecil,” katanya.

Sementara itu, Manajer Perkebunan PTPN III Kebun Bangun mengatakan, tanah yang dikuasai pemilik warung merupakan lahan HGU perkebunan. “Tanah ini milik perusahaan dan saya juga bukan pembunuh, jadi yang saya lakukan ini wajar,” ketusnya.(mag–02 )

Jaksa Intip Pengesahan Dana Pendahuluan

LANGKAT- Menyusul bakal disyahkannya Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) TA 2012, Kejaksaan Negeri (Kejari) Stabat akan memonitor dana pendahuluan dipergunakan Pemkab Langkat, karena dikhawatirkan terjadi penyimpangan tidak sesuai draft.
“Setelah sejumlah anggaran tertuang dalam draft R-APBD TA 2012 disyahkan DPRD, maka kita (jaksa) punya ruang melakukan pengawasan terhadap sejumlah uang bersumber dari negara dipergunakan untuk kategori pendahuluan,” kata Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Stabat Zulfahmi, di ruang kerjanya, Rabu (25/1).

Zulfahmi menegaskan, kendati dana pendahuluan sudah masuk draft R-APBD TA 2012 guna dibahas legislatif, namun pihaknya belum dapat mengawasi. Pasalnya, dana dimaksud belum atau bukan dikeluarkan dari kas pemerintah, maka tidak ada kewenangan meneliti apakah penggunaan anggaran sesuai kegiatan.

Dicontohkan dia, benar tidaknya Rp600 juta lebih biaya untuk perayaan hari jadi ke-262 Langkat digawein beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beberapa waktu lalu, akan diketahui apakah ada atau tidaknya penyimpangan setelah legislatif mengetuk palu pengesahan R-APBD.(mag-4)
“Kalau saat ini kita tidak bisa mengawasinya, tetapi jika sudah disyahkan DPRD maka baru dapat diketahui terjadi tidaknya penyimpangan dana pendahuluan yang Rp600 juta lebih itu. Sesuai tidak, pengeluaran dengan kegiatan dilaksanakan,” tukas Zul.

Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Stabat Choirun Parapat, ketika ditemui secara singkat menjelaskan, pendahuluan dibenarkan namun tidak serta merta menghilangkan kekhawatiran terjadinya penyimpangan seperti diduga banyak pihak. Makanya, setelah anggaran kegiatan (pendahuluan) masuk draft R-APBD disyahkan, baru dapat dimonitor.

“Setelah disyahkan sesuai draft yang telah disusun maupun dianggarkan, maka dapat saja diawasi kalau memang ada dugaan ataupun kekhawatiran terjadinya penyimpangan,” tutup Kasi Pidsus yang baru mulai bertugas pekan lalu di Kejari Stabat menggantikan Firmansyah. (mag-4)

Warga Inginkan Jalan Aspal

SIANTAR – Ruas jalan di depan Pajak Parluasan atau yang biasa dikenal Jalan Lorong Satu Parluasan, sangat dikeluhkan masyarakat setempat termasuk ibu-ibu pedagang. Pasalnya, jalan tersebut sudah dalam kondisi berlubang dan sangat becek, namun Pemerintah Kota Pematangsiantar belum merespon kondisi jalan di pasar tradisional yang menjadi pusat perputaran uang mencapai milyaran rupiah per hari itu.

Salah seorang warga, Ronald Manurung, ketika ditemui Rabu (25/1) menjelaskan, selaku masyarakat yang sudah puluhan tahun berdomisili di depan Pasar Parluasan, dirinya sangat merindukan jalan di depan rumahnya diaspal, sehingga arus kendaraan yang setiap hari melintas menjadi lancar.
”Jalan di depan rumah saya becek, berlobang dan banyak air tergenang kalau hujan turun. Ini harusnya menjadi perhatian serius Pemkot Pematang Siantar untuk segera menindaklanjuti karena di lokasi Pasar Parluasan ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pematangsiantar sangat besar melalui berbagai retribusi yang dipungut pemerintah setempat,” katanya.

Diakuinya, Pemkot Pematang Siantar melalui Dinas Pekerjaan Umum setiap tahunnya selalu mengganggarkan dana untuk pemeliharaan setiap jalan umum yang sudah rusak namun sayangnya sudah beberapa tahun belakangan ini belum juga dilakukan.

”Wali kota harusnya tidak pandang bulu terhadap rakyatnya, sekalipun rakyat itu tinggal di pasar,” ujarnya. (smg)