25 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14037

Novi dan Sasa Simpan Dendam

MEDAN-Stoper PSMS Novi Handriawan yang mendapat kartu merah saat melakoni pertandingan bentrok Arema Indonesia, Minggu (22/1) lalu, ternyata menyimpan dendam terhadap striker Arema Indonesia Marcio Souza.

Bukan karena PSMS ditaklukkan 2-1 di Stadion Gelora Surajaya, tapi karena hasil provokasi Marcio yang melakukan pelanggaran lebih dulu sehingga Novi terpancing menendang kaki Marcio. Begitu pula libero PSMS Sasa Zecevic yang karena sikutan Marcio, hidungnya hingga mengeluarkan darah pada laga yang berlangsung keras tersebut.

“Saya sangat terpukul dengan kartu merah yang diberikan wasit Oki Dwi Putra. Padahal lebih dulu Marcio memukul perut saya,” terang Novi, Selasa (24/1).

Menurutnya, ia tak akan membalas dengan menendang kaki Marcio seandainya wasit juga memberi kartu merah kepada Marcio, yang selama ini dikenal pemain paling sering mencederai lawannya baik dengan sengaja maupun tidak. “Kenapa wasit sebaik Oki Dwi Putra dari Bandung itu tidak menghukumnya. Jika tidak ada sanksi yang diberikan kepadanya dari Badan Liga Indonesia (BLI) karena memukul perut saya, akan saya balaskan di Medan nanti saat PSMS menjamu mereka,” ujar Novi lagi.

Sama halnya dengan Sasa, dia juga merasa dendam kepada Marcio karena menyikut hidungnya hingga mengucurkan darah. “Dia bisa berbuat seperti itu di kandangnya tanpa ada hukuman dari wasit. Saya juga akan melakukan hal yang sama ketika Arema bertandang ke Medan di putaran kedua nanti di bulan April,” tegasnya.

“Saya juga bisa berkelahi kalau dicederai. Tapi selama ini hal seperti itu saya hindarkan karena saya tahu peraturan. Namun kalau wasit membiarkan hal seperti yang dilakukan Marcio, maka saya akan mencederai dia nanti di Medan sebagai pembalasan,” tambah Sasa.
Sementara itu, Novi juga mengaku siap memotivasi penggantinya Ledi Utomo ataupun Ramadhan Saputra. Motivasi ini diberikan agar kedua pemain itu benar-benar bisa menjadi palang pintu yang solid mendampingi Sasa Zacevic saat menghadapi laga terakhir PSMS dalam turnya di Jawa Timur melawan Persela Lamongan.

“Saya tidak ingin tanpa kehadiran saya lalu PSMS jadi bulan-bulanan. Makanya saya harus memberi motivasi dan semangat kepada kedua pengganti saya nanti,” katanya. (saz)

SSB Karisma Juara

MEDAN- Tim  Kelompok Umur (KU) 16 SSB Karisma meraih juara satu Piala Karisma 2012 di Lapangan SSB Karisma Jalan Veteran Pasar VII Medan Helvetia. Di partai final, SSB Karisma berhadapan dengan SSB Sinar Sakti dengan skor 5-4.

Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Jeck itu, terjadi tendangan penalti, karena kedua tim saling unjuk kekuatan.
Saat pertandingan berakhir dengan skor 0-0 sehingga diadakan tendatangan penalti.

Tiap tim menurunkan 5 algojo  penendang. Dimana dari tim  Karisma sendiri ada Hanafi dengan nomor punggung  10 yang juga bertindak sebagai kapten.
Selanjutnya Hamzali dengan nomor punggung  15, Taufik Hidayat dengan nomor punggung 17, Reza dengan nomor punggung 7 dan Rendi dengan nomor punggung 19.

Di  sesi adu penalti, tim Karisma berhasil melaksanakan setiap tendangan dan mengantongi lima gol, sedangkan tim lawan  kecolongan. Maka dengan hasil tersebut tim Karisma berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 5-4 .(mag-10)

Warga: Dipercepat Saja Biar tak Macet

Pembangunan Fly Over Simpang Pos

MEDAN- Warga di sekitar Jalan AH Nasution dan Jalan Ngumban Surbakti berharap Pemko Medan mempercepat pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Pos.

“Pembebasan lahan kan sudah selesai. Jadi lanjutkanlah pembangunannya biar nggak macet,” kata seorang warga Jalan AH Nasution, Boru Sembiring kepada wartawan, Selasa (24/1).

Selama ini, katanya, masyarakat terganggu karena kemacetan yang terjadi hampir sepanjang hari mulai pagi, petang dan malam hari. Karena itu, warga meminta Pemko segera menyelesaikan pembangunan fly over agar kemacetan berkurang.

“Kami sudah jenuh melihat kemacetan yang setiap hari dirasakan warga, apalagi pengguna jalan yang lalu lalang,” ujarnya.
Warga lainnya, Hendra memastikan selama proses pembangunan fly over Simpang Pos kondisi lalulintas akan semakin macet.
“Contohnya saja seperti pembangunan fly over Amplas, kondisi jalannya macet parah selama proses pembangunan. Sampai ada juga pengguna jalan yang menjadi korban akibat jatuh ke dalam lubang,” cetus Hendra, pedagang di sekitar Jalan AH Nasution.

“Jadi, Pemko harus secepatnya membahas perubahan jalan selama pembangunan fly over Simpang Pos,” katanya.
Pantauan wartawan koran ini di lokasi pembangunan fly over Simpang Pos, kondisi kemacetan terjadi saat jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Apalagi terkadanglampu jalan (traffic light) padam.

Menurut seorang petugas Dinas Perhubungan Medan, petugas selalu stand by melakukan penjagaan. (adl)

Gepeng, Perlu Perhatian Khusus

Gelandangan dan pengemis (gepeng) masih belum bisa dibersihkan. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Harian Sumut Pos, Ari Sisworo dengan Anggota DPRD Sumut, Muhammad Nasir Johan.

Kenapa masalah sosial seperti gepeng tak bisa diatasi?

Kota Medan merupakan Kota Metropolitan dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya. Harusnya Pemko Medan jeli atas persoalan-persoalan yang ada, termasuk masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Kejadian ini, menunjukkan sejauh ini Pemko Medan tidak memiliki perhatian serius terhadap masalah sosial, termasuk masalah gelandangan.

Apa yang harus dilakukan Pemko Medan?
Pemko Medan adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi. Dan Pemko Medan juga yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan. Sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan, No.6/2003 tentang gepeng. Kejadian tersebut sama artinya pemberlakuan Perda tersebut belum secara 100 persen. Menurut saya, yang harus dilakukan oleh Pemko Medan adalah melakukan pembinaan dan memberikan solusi.

Apa solusinya?
Pembinaan ada dua hal, pembinaan secara jasmani dan rohani atau keagamaan. Secara jasmani adalah memberikan bimbingan skill, sehingga setelah itu para gepeng tersebut bisa bekerja dengan baik. Karena gepeng-gepeng yang ada di Kota Medan, jelas-jelas tidak memiliki kecacatan tubuh dan bisa bekerja seperti orang pada umumnya. Para gepeng ini, terkesan hanya berpikir meminta-minta adalah cara yang mudah untuk mencari nafkah. Ini hubungannya, pada pembinaan rohani atau keagamaan. Di dalam Islam, meminta-minta itu bukanlah perilaku yang baik dan tidak disukai. Jadi, dalam pembinaan itu harus meliputi pembinaan jasmani dan rohani. Nah apalagi, untuk menuntaskan persoalan gepeng ini kan sudah ada alokasinya di anggaran yang ada. Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal yang harus juga menjadi prioritas dicari solusinya. Pemko Medan pada prinsipnya harus bekerja keras untuk mengatasi persoalan ini secara menyeluruh dan tuntas.

Apakah gepeng dikoordinir?
Ya, ini sudah diketahui banyak pihak dari semua lapisan masyarakat. Saya pikir, orang-orang yang memanfaatkan ini atau mencari keuntungan dari memobilisasi masyarakat atau orang-orang yang memiliki kelemahan dalam sisi ekonomi, untuk dijadikan gepeng dan anjal adalah sikap dan perilaku yang tidak bertanggungjawab. Jangan mencari keuntungan atas ketidakmampuan orang lain.

Apa yang harus dilakukan masyarakat?
Masyarakat harus punya pandangan, prinsip yang tegas untuk menjalani hidup. Dalam artikata, kita harus selalu berusaha dengan berkarya. Jangan berniat mencari rezeki dengan cara mudah dan mengharapkan belas kasihan orang, dengan cara meminta-minta. Manusia diciptakan dengan segala kecukupan, dalam artikata sesuai realita yang ada para gepeng yang ada di Medan bukanlah orang-orang yang memiliki cacat tubuh. Gepeng-gepeng itu punya fisik yang sempurna layaknya orang-orang kebanyakan. Harus sadar bahwa, nasib seseorang tidak akan berubah bila tidak berusaha untuk merubahnya sendiri. Itulah dengan cara berkarya. Harus juga ditanamkan, menjadi gepeng dan sebagainya pada prinsipnya juga mengganggu lalulintas dan sebagainya.(*)

Mencuri demi Uang Kuliah

Dua mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Medan masing-masing berinisial AHS (19), warga Jalan Pipit XIII Perumnas Mandala dan MFA (19), warga Jalan Jermal  VI Medan Denai, ditangkap polisi ketika sedang mengikuti ujian di kampusnya, Selasa (24/1).

Keduanya dijebloskan ke dalam sel tahanan Mapolsekta Percut Seituan karena terlibat mencuri sepeda motor Honda Supra bernomor polisi BK 2429 JR milik teman kuliahnya Yusuf (22), saat di parkir di kampusnya.

Tertangkapnya kedua mahasiswa berawal dari pengaduan Yusuf (22). Keterangan Yusuf saat itu dia sedang salat dan memarkirkan sepeda motornya. Kebetulan dia lupa mencabut kunci kontaknya. Tersangka AHS yang melihat kunci kontak sepeda motor tersebut masih tergantung tergiur dan membawa kabur sepeda motor tersebut. Selanjutnya, tersangka AHS mengajak temannya MFA keluar dari dalam kampus.

Saat  kedua pelaku hendak keluar ternyata pintu gerbang kampus telah ditutup sehingga keduanya gagal keluar dan menunggu kesempatan. Kebetulan ada mobil hendak keluar dari kampus, kedua pelaku langsung jalan beriringan dengan mobil tersebut dan akhirnya berhasil keluar dari kampus.

Tersangka AHS membawa kabur sepeda motor hasil curian tersebut ke kampung halamannya ke Serdang Bedagai. Setelah sepeda motor disimpan di rumahnya, tersangka AHS kembali ke kosnya di Jalan Pipit XIII Perumnas Mandala karena akan mengikuti ujian smester.

Sedangkan Yusuf segera melaporkan peristiwa tersebut ke pos satpam. Berdasarkan laporan tersebut, petugas satpam segera melihat rekaman gambar di kamera CCTV. Dari hasil rekaman  CCTV terlihatlah kedua tersangka yang mencuri sepeda motor tersebut.

Petugas satpam kampus bekerjasama dengan Reskrim Polsek Percut Seituan berhasil meringkus tersangka AHS dan MFA yang sedang mengikuti ujian semester di dalam ruang kuliahnya. Saat diringkus, awalnya kedua  mahasiswa tersebut tidak mengakui perbuatananya, namun setelah diperlihatkan hasil rekaman CCTV tersebut kedua pelaku tak berkutik lagi.

Saat diperiksa petugas, tersangka AHS mengaku awalnya tak ada rencana untuk mencuri sepeda motor, namun saat melihat kunci kontak sepeda motor masih belum dicabut oleh pemiliknya timbul niat pelaku untuk mencurinya.

“Semula tak ada rencanaku mencuri sepeda motor tersebut. Saat ku lihat kunci kontaknya masih tergantung, spontan timbul niat mencurinya,” tutur tersangka AHS. Menurut tersangka AHS, rencananya sepeda motor tersebut akan dijual dan uang hasil penjualan akan digunakan untuk membayar uang kuliah.

“Uang kuliahku tahun ini belum ku bayar,” tutur tersangka AHS.

Kapolsek Percut Seituan Kompol Maringan Simanjuntak menjelaskan, kedua tersangka sudah mengakui perbuatannya sedangkan sepeda motor hasil curian akan segera dijemput ke rumah tersangka AHS. (gus)

Nuri Refani Latihan di Jakarta

MEDAN- Taekwondoin Sumut, Nuri Refani Siregar menjalani latihan di Pantai Indah Kapok Jakarta. Hal ini seiring dengan persiapan tim menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XVIII.

“Saya latihan Agustus 2010 lalu. Saya tinggal di rumah Lioe Nam Kiong yang merupakan pengurus Yayasan Universal Taekwondo Indonesia,” bilang Nuri Refani Siregar.

Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Raja Imas Siregar dan Evan ini bertekad memberikan yang terbaik untuk Sumut. Nuri Refani Siregar akan bertanding di kelas bantam under  53 kg.

Terkait dengan lawan yang paling berat dihadapi di PON, Nuri menyebutkan semua lawan yang dihadapi telah memiliki kemampuan yang baik.  “Tapi, yang kita ketahui biasanya lawan yang paling keras dari taekwondoin asal Jawa,” ungkapnya.

Soal materi  latihan, Nuri menjelaskan semua materi yang diberikan sang pelatih itu semua sama. Hanya saja, menjalani latihan di Jakarta seluruh taekwondoin  bisa berbaur dengan daerah lain.

“Enaknya latihan di Jakarta. Kita dapat mengenal satu sama lain para taekwondoin dan berbagi cerita tentang pengalaman,” katanya.(omi)
bertanding. Pasalnya, yang menjalani latihan di Jakarta itu merupakan taekwodoin yang mempunyai kemampuan baik, “ terangnya.(omi)

PP Go International

MEDAN- Pemuda Pancasila (PP) bukan hanya eksis di Indonesia, tapi terus mengembangkan sayapnya hingga international. Hal ini membuktikan dan menunjukkan Pemuda Pancasila komit menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Saat ini Pemuda Pancasila sudah membuka perwakilan di Australia, Amerika Serikat, Kuala Lumpur dan Singapura.  Hal ini dikatakan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Sumut Anuar Shah SE kepada 13 mahasiswa Soka University of America yang melakukan studi banding ke Sekretariat MPW PP Sumut, Jalan Thamrin No 94-A Medan, Sabtu  (21/1) lalu.

“Sejak lahir pada 1959, Pemuda Pancasila menjadi garda terdepan mempertahankan NKRI dari ancaman dalam dan luar negeri,” jelas Anuar Shah SE.  Tugas pokok dan menjadi tanggung jawab penuh, Pemuda Pancasila terus menjaga NKRI dari bahaya laten PKI yang ingin negara ini kacau balau.
Didampingi Dahroel Tamin (Sekjen), Wempie Saragih, Efrizal (Wasekjen), H Junaidi Pangaribuan (Ketua Bid Organisasi dan Keanggotaan) serta Firdaus (Pokja), Anuar Shah menerangkan, Pemuda Pancasila Sumut telah berjuang keras memberantas PKI di Sumut.
Dan perjuangan itu membuat kader terbaiknya tewas dianiaya dengan sadis.

Sebagai peringatan atas gugurnya kader-kader terbaik PP Sumut didirikan Tugu Ampera di Kampung Kolam, Tembung, Deli Serdang.  “Dua kader terbaik PP Sumut yakni Jacob dan Adlin Prawira tewas mengenaskan akibat kekejaman PKI,” jelas Anuar Shah yang akrab disapa Aweng ini.
Selain itu, PP Sumut komit melakukan pembinaan di bidang pendidikan yakni memberikan beasiswa bagi siswa kurang mampu. Hingga saat ini pemberian beasiswa terus berlangsung bagi 10 SMP, 10 SMA dan 5 untuk mahasiswa.

Kegiatan sosial dilakukan dengan pemberian bantuan saat hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Imlek dan lainnya. Dalam jangka tiga bulan, anggota PP Sumut diharuskan ikut donor darah untuk disumbangkan ke masyarakat kurang mampu.

PP Sumut juga komit bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberantas peredaran narkoba di daerah ini. “Narkoba sangat merusak bagi kawula muda.  PP Sumut merasa bertanggung jawab ikut memberantasnya melalui penyuluhan-penyuluhan di sekolah-sekolah maupun seminar-seminar,” tambah Aweng. Untuk membuktikan PP Sumut anti narkoba, tambah Aweng, bagi kader yang mau jadi ketua harus bebas narkoba dan lebih dulu dites urine.

Shane, pimpinan rombongan Soka University of America kagum dengan program-program yang dibuat PP Sumut tersebut. “Saya kagum dan salut terhadap program dan kegiatan yang dibuat Pemuda Pancasila Sumut ini,” jelasnya. (*/ade)

Silaturahmi PB ISMI Bentuk Panitia Mubes ke 3

MEDAN-Pengurus Besar Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (PB ISMI), mengadakan silaturahmi sesama pengurus dan tokoh-tokoh cendekiawan Melayu, Senin (23/1),  di Hotel  Madani Jalan Sisingamangaraja Raja Medan.

Pertemuan yang dipimpin langsung Ketua Umum PB ISMI, Prof Dr Ir Djohar Arifin MSc membicarakan rencana pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) PB ISMI ke-3 tahun 2012, dengan membentuk kepanitiaan yang terdiri dari, Penasehat Prof Dr H Mohd Hatta MA, Drs Abd Rahim MHum, Prof Dr T Khairunnisa, Said Abdullah SE.

Kemudian dilengkapi Stering Comite, Prof Dr Ir H Basyarudin, MS (Ketua), Prof Dr  Khairil Ansari, MPd (Sekretaris), beberapa anggota SC,yaitu Prof Dr Ir H Ahmad Rafiqi Tantowi, MSc, Dr H Abd Wahid, SpPD, Prof  T  Silvana Sinar, MA, Prof Dr H Tan Kamelo, Prof Dr H  Hasnudi, MSi, Dr H Arifinsyah, MAg, OK Iskandar, SH dan HM Nasir Akram, LC, MA.
Sementara Selaku Panitia Pelaksana/Organizing Comitte, Ketua, Prof.Dr.Ir.Ilmi Abdullah, M.Sc, Wakil Ketua Drs. Zainal Abidin. Sekretaris Azizul Kholis, SE, M.Si, Wakil Sekretaris A.Rahman Rais, SE,  Bendahara Drs. Haris Fadillah, M.Si dan Wakil Bendahara Drs Ansari Adnan.

Turut hadir dalam silaturrahmi tersebut Bupati Serdang Bedagai Ir H T Erry Nuradi MSi yang menyatakan dukungan sepenuhnya untuk pelaksanaan Mubes PB ISMI ke-3 yang rencananya dilaksanakan di Theme Park, Pantai Cermin, Serdang Bedagai.

Sementara itu Ketua Panitia Mubes PB ISMI ke-3, Prof Dr Ir Ilmi Abdullah MSc yang juga Rektor ITM didampingi Sekretaris Azizul Kholis SE MSi merincikan pelaksanaan Mubes diikuti oleh tiga propinsi yaitu, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), dan sembilan pengurus daerah Kabupaten/kota se- Sumut. Sedangkan kegiatan Mubes direncanakan pada minggu kedua Maret 2012.

“Kita berharap pelaksanakan Mubes nanti berjalan lancar dan seluruh tokoh-tokoh cendekiawan dapat hadir untuk memberikan pemikiran-pemikiran demi kemajuan Sarjana Melayu kedepannya,” ujar Prof. Ilmi. (*/ila)

PON Sumut Juara

Inalum FC vs PON Sumut

TANJUNG GADING: Partai puncak Inalum Cup 2012 telah berakhir, Rabu (24/1). PON Sumut kembali angkat tropi usai mengandaskan perlawanan tuan rumah Inalum FC dengan skor 6-1.

Laga final yang sangat menarik. Kedua tim awalnya sama-sama optimis untuk meraih hasil terbaik. Kubu PON Sumut mengusung semangat mempertahankan gelar  karena, di edisi sebelumnya mereka sukses jadi juara. Sementara bagi Inalum FC, mereka mengusung misi revans karena di partai final Inalum Cup 2011, mereka dikalahkan PON Sumut yang saat itu masih bernama Pra PON Sumut.

Tapi yang berhasil jadi terbaik di ajang ini adalah PON Sumut. Bermain taktis dari awal laga, mereka berhasil memberikan perlawanan sengit. Jalannya laga di babak pertama awalnya relatif berimbang. Setidaknya hingga 10 menit awal laga, serangan kedua tim berhasil dilancarkan. Hanya saja belum maksimal.

Hingga pada menit 19, PON Sumut yang lebih dulu sukses curi gol. Lewat aksi ciamik Edy Syahputra gol tercipta. Berada di kotak penalti, Edy dikawal bek Inalum FC, namun masih bisa mengontrol bola. Bola disonteknya dengan cerdik ke sudut kanan gawang yang dikawal Warsianto. Gol, skor 1-0 untuk PON Sumut.

Inalum FC bukannya tak melawan. Mereka beberapa kali tercatat memberikan perlawanan sengit. Hanya saja serangkaian serangan yang dilancarkan itu kerap kandas di kaki para bek PON Sumut yang berpostur tinggi besar. Salah satu yang sangat berpeluang jadi gol terjadi pada menit 22, saat Chris Ananda yang berdiri bebas di kotak penalti mendapat peluang emas. Sayang sontekannya masih melenceng.

Sayang, pada menit 25 malah PON Sumut yang menambah skor. Kali ini lewat pergerakan cepat Zulkifli yang sukses melewati pemain bawah Inalum FC. Ketika ada peluang, Zul melancarkan tendangan keras, tapi masih bisa diblok oleh Warsianto. Bola tak tertangkap dengan sempurna karena terlalu keras, dan menghasilkan rebound.

Nah, bola rebound itulah yang dimanfaatkan dengan baik oleh M Irfan yang sudah berdiri bebas di kotak penalti. Dengan sekali tendangan, bola masuk gawang Inalum FC untuk kali kedua.

Peran Warsianto dalam mempertahankan gawangnya memang cukup baik. Sayang serangan yang datang memang terlalu sering. Meskipun begitu, Inalum FC mampu kembali menyerang. Lewat trio Sonny Heriadi, Chris Ananda dan Ricky Silaban, serangan kerap dilancarkan. Tapi itu tadi, barisan pertahanan PON Sumut masih kokoh dan bermain dengan tenang.

Lagi-lagi, PON Sumut yang mampu menambah skor. Menit 44, giliran Syafri Koto yang unjuk gigi. Penyerang bernomor punggung 9 ini bebas di luar kotak penalti Inalum FC, dan ketika mendapatkan peluang, dia langsung tendanga bola dan masuk. Skor 3-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Inalum FC langsung menggebrak. Sonny Heriadi tercatat dapat peluang emas pada menit 55, namun tendangannya mampu ditepis oleh kiper PON Sumut, Ahmad Fauzi.

Asyik menyerang, Inalum FC kurang memperhatikan pertahanannya. Dan benar saja, lewat satu skema serangan balik, PON Sumut berhasil menambah pundi golnya. Kali ini yang beraksi adalah Zulkifli. Pada menit 57, golnya tercatat. Skor jadi 4-0.
Hanya berselang tiga menit kemudian, Edy Syahputra menambah pundi gol PON Sumut jadi 5-0. Edy berhasil memaksimalkan bola hasil kemelut di kotak penalti Inalum FC. Skor 5-0.

Menit 69, Inalum FC berhasil memperkecil ketertinggalan. Chris Ananda sukses memanfaatkan umpan silang menyusur tanah dari Ricky Silaban. Bola gagal dihalau bek PON Sumut, dan Chris Ananda berhasil memanfaatkannya jadi gol. Skor jadi 5-1.

Tak lama usai gol itu, laga makin panas. Beberapa pelanggaran keras terjadi. Buntutnya, wasit memberikan dua kartu merah langsung. Satu untuk Aples dan Inalum FC, dan satu lagi untuk Syafri Koto. Bahkan tak lama, M Solih dari PON Sumut juga diusir keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua. Praktis, PON Sumut hanya diperkuat 9 pemain.

Tapi, dengan kekurangan pemain itu, PON Sumut malah mampu menambah skor. Kali ini lewat pemain pengganti, Bambang. Skor jadi 6-1. Dan skor itu berakhir hingga usai laga.

Usai laga, pelatih PON Sumut, Rudi Saari tampak sumringah. Namun Rudi mengaku timnya masih banyak kekurangan yang harus ditutupi sebelum main di PON. “Salah satunya stamina. Kami berharap para pemain mampu meningkatkan stamina, karena kita tidak tahu di PON nanti lawan bagaimana. Pasti mereka juga sudah sangat siap. Kita harus lebih baik dari sekarang,” katanya.

Sementara itu, kubu Inalum FC lewat manajer Indra Welly dan pelatih Ipung, mengaku sedikit kecewa namun cukup puas dengan hasil maksimal yang bisa diraih anak asuhnya. “Anak-anak sudah memberikan yang terbaik. Tapi kami memang kurang maksimal karena ada beberapa pemain yang tidak bisa dimainkan,” kata Indra Welly.

“Kalau secara permainan anak-anak sudah menerapkan instruksi. Tapi kami memang belum bisa meraih hasil maksimal. Kami juga melihat wasit kurang baik dalam memimpin pertandingan,” timpal Ipung.

Atas raihan ini, PON Sumut berhak mendapatkan Rp15 juta plus tropi tetap dan tropi bergilir, juga setifikat. Sementara Inalum FC mendapatkan hadiah Rp10 juta plus tropi dan sertifikat. (ful)

Chris Ananda Pemain Terbaik

PENYERANG Inalum FC, Chris Ananda yang merupakan putra daerah asli Tanjung Gading, dan putra dari salah satu pegawai PT Inalum Joni Silaen itu, berhasil menyabet gelar pemain terbaik di Inalum Cup 2012. Hasil ini menjadi salah satu pelipur lara, atas kegagalan Inalum FC meraih gelar utama.
Di samping itu, Chris juga merupakan pemain paling muda di turnamen ini, dengan usia baru 17 tahun. Pemilihan panitia terhadap Chris juga didukung pelatih Inalum FC, Ipung. Menurut Ipung, penampilan Chris sejak awal memang cukup dominan dan mampu membawa angin segar bagi timnya. Tentu saja di samping penampilan skuad yang lain, peran Chris dalam menopang serangan Inalum FC cukup baik.

“Saya setuju kalau Chris dipilih jadi pemain terbaik. Karena dia juga pemain paling muda di turnamen ini. Dia juga berperan dalam mencipta peluang atau bahkan mencetak gol,” kata Ipung.

Namun bagi Chris yang juga jebolan SSB Aldas Prima yang merupakan SSB milik PT Inalum, penghargaan ini sama sekali tidak disangka-sangkanya. Sejak awal, Chris hanya ingin menampilkan permainan terbaiknya. Dia juga ingin memberikan suguhan terbaik bagi publik Inalum yang sudah mendukung timnya.

“Jujur saja saya tak menyangka bisa jadi pemain terbaik. Tapi gelar ini saya persembahkan kepada semua pendukung di Inalum, dan semua pemain,” kata pemain kelahiran 9 Juni 1995 yang sepanjang turnamen, Chris berhasil membukukan dua gol dan satu assist tersebut.
Chris berhak mendapatkan hadiah berupa tropi, sertifikat dan uang pembinaan Rp1juta atas prestrasinya itu. (ful)