28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14065

PABBSI Medan Kirim 3 Atlet

MEDAN-Pengkot PABBSI Medan merestui keberangkatan 3 atlet binaraga mengikuti kejuaraan terbuka Prolab Champions Challenge di Jakarta, 21-22 Januari.

Ketua PABBSI Medan Joko Susilo melalui Kabid prestasi, Bobby Octavianus.Z,SE di sekertariat PABBSI Medan Jalan Mandala by Pass 172, Kamis (19/1) sore mengatakan, bahwa even akan menjadi tolak ukur atas proses latihan yang dilaksanakan selama ini.

Artinya tanpa adanya kejuaraan atlet tidak akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki selama menjalankan program latihan. Selain itu, dukungan utama pengurus dalam menyertakan atletnya mengikuti kejuaraan merupakan hal yang paling diutamakan.

Tujuannya tidak lain agar prestasi yang diharapkan dapat diukir atlet termasuk di cabang binaraga sendiri. Pada kesempatan tersebut Pengcab Pabbsi sendiri juga mengingatkan kepada atlet yang mengikuti even ini untuk tetap menjaga nama baik daerah.

Ditambahkannya, seiring telah berjalannya organisasi di Pabbbsi Medan, pihaknya membuka diri bagi klub maupun yang ingin berkoordinasi. “Tidak ada batasan, Pabbsi Medan akan lebih maju dan lebih professional dalam mengambil satu sikap. Temasuk dalam membuat satu agenda ataupun program pembinaan kita tidak berjalan secara sendiri-sendiri, semua masukan ataupun kritik membangun akan kita terima,” tambahnya.

Sementara Sekum Pabbsi Medan, Lilik Kurniadi menambahkan, bahwa ketiga binaragawan yang mengikuti kejuaraan tersebut masing-masing, Rimba (kelas 65 kg), Arifin (kelas 75 kg) dan Andi Gusnadi (kelas 80 kg). Lilik juga menambahkan, dalam waktu beberapa bulan kedepan Pengkot Pabbsi Medan akan menggelar kejuaraan binaraga terbuka se-Sumbagut.

“Kami telah mengagendakan, dua bulan mendatang akan menggelar kejuaraan binaraga terbuka. Dan diharapkan kepada klub maupun gym yang memiliki atlet untuk melakukan koordinasi pada Pengkot Pabbsi,” tambahnya. (jun)

Tere Hilang Setelah Gugat Cerai

Sejak melayangkan gugatan cerai awal bulan ini, Tere seperti ditelan bumi. Penyanyi yang alih profesi politisi ini mendadak tertutup. Nomor handphone pelantun Kesepian Kita yang biasa relatif mudah dihubungi pun mendadak mati. Padahal politisi asal Demokrat ini biasanya ramah dan selalu menjawab saat ditanya wartawan, termasuk Rakyat Merdeka (grup JPNN).

Aksi ‘menghilangkan jejak’ terlihat dari account twitter-nya, @teretorial. Wanita kelahiran Jakarta ini memberi pengumuman bahwa ia tidak lagi menggunakan Blackberry sebagai sarana komunikasi. Tere juga hanya bersedia berkomunikasi jika berkaitan dengan pekerjaannya dan hanya lewat email.

“INFO: saya tidak lg menggunakan bb,jika ada yg ingin komunikasi terkait tugas wakil rakyat silakan via kontak@theresiapardede.info. nuhun.,”  kicaunya.

Sejak maklumat itu, Tere tak lagi terlihat berkicau, meski banyak follower yang menyapanya.

Melalui kuasa hukumnya, Tere mendaftarkan gugatan cerainya ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel) pada 3 Januari 2012. Jubir PA Jaksel Tamah bilang, sidang perdana gugatan cerai diagendakan akhir bulan ini. “Tanggal 30 Januari 2012 dengan agenda mediasi,” ujarnya.

Jauh sebelumnya, beberapa kali Tere sudah digosipin pisah ranjang sama suami, Eka Nugraha. Namun suatu kali, Tere membantah gosip itu.
“Nggaklah, saya dan suami sekarang ini baik-baik aja. Cuma, kita sekarang ini agak jarang terlihat bersama karena kesibukan kita masing-masing. Apalagi saat ini Eka sedang mempersiapkan diri menjadi asisten sutradara. Mungkin karena itu sehingga muncul persepsi negatif terhadap kehidupan kami,” tuturnya.

Saat ditanya apakah masalah anak juga menjadi pemicu keretakan di antara mereka, Tere lagi-lagi membantah.
“Mungkin karena saya sebagai perempuan yang sudah berumah-tangga yang belum mempunyai anak, maka rumor yang dimunculkan ke permukaan ya itu tadi. Saya menganggap semua kabar itu sebagai hal yang positif aja. Karena sampai saat ini kehidupan keluarga yang saya jalankan dengan Eka baik-baik saja,” tandasnya.

Namun menurut rekan separtainya, Ruhut Sitompul, kandasnya rumah tangga Tere yang sudah berumur sembilan tahun karena Eka tak siap beristri politisi.

“Justru para suami ini yang nggak siap punya istri politisi. Kami selalu pulang malam, bukannya nggak bisa membagi waktu,” kata Ruhut.(bcg/rm/jpnn)
Ruhut mengaku cukup dekat dengan Tere. Bahkan ia tahu sebelum memutuskan untuk bercerai, Tere sering kedapatan menangis saat ditelepon suami. “Sebelum berpisah, suaminya telepon terus. Kadang-kadang dia menangis. Suaminya saja yang nggak siap,” tuturnya.
Setelah menjadi mualaf pada 2 September 2000, Tere menikah dengan Eka pada 6 Desember 2003. Eka, adalah pencipta lagu Awal Yang Indah yang dinyanyikan Tere. Pernikahan Tere dengan Eka sempat menjadi kontroversi. Saat itu, ayah Tere tidak merestui pernikahan putrinya.
Karier Tere di dunia tarik suara cukup gemilang. Empat album ditelurkannya sebelum pada 2009 ia terpilih sebagai anggota DPR. (bcg/rm/jpnn)

Tender Terbuka, Tolak di Pusat Perbelanjaan

Penentuan Gedung DPRD Medan Sementara

MEDAN-Sekwan DPRD Medan merencanakan pembentukan panitia tender terbuka untuk penentuan kantor sementara DPRD Medan.
Sekwan DPRD Medan OK Zulfi mengatakan, penentuan panitia tender terbuka akan ditetapkan secepatnya dua pekan ke depan.
“Kami hanya memfasilitasi pembentukan saja,” kata OK Zulfi, Kamis (19/1).

Selanjutnya, proses tahapan tender diserahkan sepenuhnya kepada panitia. Dalam hal ini panitia terdiri dari dewan, dinas terkait dan lainnya yang ditunjuk. Nantinya panitia yang melaksanakan proses penawaran secara terbuka. Dengan begitu, seluruh perusahaan bebas memasukkan penawaran ke DPRD Medan.

Dikatakannya, penentuan kantor sementara harus sesuai syarat yaitu bisa menerima aspirasi masyarakat. Dalam artian masyarakat leluasa menyampaikan aspirasinya kepada seluruh wakil rakyat.

“Kantor sementara itu tidak boleh menghambat masyarakat menyampaikan aspirasinya,” cetusnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Herry Zulkarnain mengatakan penentuan panitia tender tersebut harus terbuka. Tidak boleh ada ditutupi sehingga menimbulkan kecurigaan.

“Siapa saja yang termasuk dalam kepanitiaan harus jelas,” ucapnya.

Herry kembali menegaskan kantor sementara DPRD Medan tidak boleh berada di pusat perbelanjaan, karena akan mengganggu kinerja dewan.
Sementara Fraksi Partai Golkar meminta pembangunan ditunda, karena gedung DPRD Medan masih layak digunakan. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan CP Nainggolan menyebutkan, pembangunan gedung DPRD Medan yang menghabiskan dana APBD Medan sebesar Rp90 miliar lebih baik diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik lainnya, yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.  Seperti untuk pembangunan jalan, drainase, sarana kesehatan dan pendidikan.

“Selama ini gedung DPRD Medan masih layak digunakan, jadi tidak perlu dibangun dan pindah,” katanya.

Nainggolan membeberkan, bangunan DPRD Medan masih sangat layak digunakan untuk kepentingan rapat maupun melayani masyarakat, karena bila dibandingkan dengan kantor pemerintahan lainnya masih relatif lebih baik.

“Jadi dari pada kesulitan mencari tempat, lebih baik ditunda saja pembangunannya. Kemudian, di tahun ini dicari tempat dan diputuskan tempat sementara sehingga pada tahun depan bisa langsung dilaksanakan pembangunannya,” bebernya.

Kemarin, sejumlah anggota Komisi D DPRD Medan tampak berbondong-bondong mencari gedung sementara DPRD Medan. Ada yang mengusulkan wisma dan ada pula yang menyebutkan jambur.

“Bagus ke jambur atau wisma sajalah kalau begini,” celetuk seorang diantara belasan anggota DPRD Medan sambil mengendarai mobilnya. (ril)

Olimpiade London Masih Harus Tambah Anggaran

LONDON- Olimpiade London 2012 berpotensi menjadi olimpiade dengan dana paling besar kedua. Perkiraan paling anyar menyebutkan terjadi pembengkakan dana hingga mencapai USD 32,7 miliar atau sekitar Rp297 triliun.

Dengan jumlah tersebut Olimpiade 2012 cuma kalah dari olimpiade sebelumnya yang berlangsung di Beijing, 2008.

Penambahan dana paling besar terjadi pada upacara pembukaan dan penutupan. Diperlukan setidaknya 80 juta pound (Rp1,2 triliun) untuk acara-acara seremoni tersebut. Jumlah tersebut muncul setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron menyaksikan presentasi yang dilakukan pengarah artistik kedua seremoni tersebut, Danny Boyle.

Usai presentasi, PM Cameron memerintahkan penambahan anggaran. Menurut PM Cameron upacara pembukaan menjadi atraksi unik sebagai ajang mempromosikan Inggris kepada dunia.

Tak urung, kontroversi merebak di Inggris. Dana yang diminta PM Cameron tersebut nyaris dua kali lipat dari anggaran semula. Di anggaran semula saja, dana yang berasal dari pembayaran pajak masyarakat mencapai 41 juta pound (Rp571,2 miliar).

Parlemen Inggris bereaksi keras terhadap permintaan PM Cameron. Mereka langsung mengirimkan pengawas keuangan, Kantor Audit Nasional (NAO). Mereka memperingatkan penambahan dananya sudah mencapai 9,3 miliar pound dan akan membutuhkan uang rakyat yang lebih besar lagi.
Paniatia Olimpiade London (Locog) menegaskan rencana tersebut tak mendapatkan penolakan. Pihak pemerintah seakan satu kata terhadap perintah PM Cameron.

Menteri Kebudayaan Jeremy Hunt dan Menteri Olahraga Hugh Robertson termasuk dalam kelompom yang mendukung penuh upaya tersebut.
“Pembukaan dan penutupan Olimpiade London adalah kesempatan sekali dalam satu generasi untuk menampilkan hal terbaik dari negara kami pada empat miliar orang di seluruh dunia. Untuk mendapatkan acara tepat sasaran dan memikat untuk bisnis dan pariwisata, kami memasukkan tambahan investasi pada acara semremoni itu,” ujar Robertson.

Robertson menambahkan, dana tambahan berasal dari badan pencari dana yang sudah dibentuk pemerintah, bukan dari pencari dana swasta yang sebelumnya dibentuk Locog. Dengan demikian, sedapat mungkin tambahan dana tersebut tak menyentuh uang rakyat.

Sebelum muncul perintah penambahan dana untuk seremoni pembukaan dan penutupan, penambahan dana sudah terjadi pada pengamanan venue. Jumlahnya juga nyaris mencapai dua kali lipat dari yang direncanakan, dari 282 juta pound ke 553 juta pound. Jumlah tersebut saja sudah membuat NAO mengeluarkan peringatan bahwa anggaran olimpiade berada dalam tekanan.

Peringatan tersebut datang dari Amyas Morse, general auditor dan Direktur NAO. Hal tersebut merupakan pukulan signifikan untuk keyakinan bahwa Olimpiade akan diselenggarakan tanpa menguras uang publik lebih banyak lagi.

Laporan NAO memperingatkan, biaya yang terlalu besar pada keamanan dan transportasi menunjukkan adanya “risiko nyata” terhadap dana yang diminta. Itu sekaligus berarti, Locog yang seharusnya dibiayai oleh swasta, juga membutuhkan subsidi publik karena semua dana kontingensi yang mungkin terpakai.

“Prioritas anggaran untuk venue dan infrastruktur untuk Olimpiade 2012 tetap pada jalurnya, sehingga uang yang dikeluarkan akan tetap dimanfaatkan di area tersebut,” kata Morse. (ady/jpnn)

PON Sumut Capai Final

PON Sumut vs TGM Medan

TANJUNG GADING- Kesebelasan PON Sumut berhasil masuk final Turnamen Sepak Bola Inalum Cup 2012, usai mengandaskan perlawanan TGM Medan di babak semi final dengan skor 3-1 Kamis (19/1). PON Sumut sempat tertinggal lebih dulu oleh aksi striker pengganti TGM, Ardiansyah Putra pada menit ke-70.

Ya, gol demi gol baru bisa tercipta pada 20 menit terakhir pertandingan.

Memang, pada pertandingan itu bola lebih banyak bergulir di lini tengah. Adu lini tengah kedua tim sempat terjadi, hingga akhirnya terjadi sebuah gol pada menit 44 oleh Edy Syahputra. Sayang, gol ini dianulir karena offiside. Hingga usai laga babak pertama tak ada gol bagi kedua tim.
Di awal babak kedua, laga masih nyaris sama dengan babak pertama. Pertandingan ketat dan menjurus keras. Buktinya wasit mengeluarkan delapan kartu kuning, empat kartu untuk masing-masing tim.

Kedua tim mulai pelan-pelan merangkai serangan. Kedua pelatih tampak menyusun kembali rencana apa yang bagus untuk mencipta gol. Sejumlah pergantian pemain dilancarkan kedua tim. Rudi Saari di pihak PON Sumut awalnya menarik gelandang kanan paling subur, Edy Syahputra dan menggantikannya dengan Deni Setiawan. Di beberapa laga sebelumnya Edy tampil cukup baik. Namun di laga kontra TGM ini dia dianggap gagal mengaplikasikan strategi pelatih.

Pada menit ke-70  TGM unggul lewat aksi Ardiansyah Putra yang dipercaya sebagai eksekutor tendangan bebas. Satu kosong untuk TGM. Gol itu disambut sorak sorai seisi bench TGM.

Sadar timnya tertinggal, instruksi baru diberikan Rudi Saari. PON Sumut pun ngotot ingin segera balas ketertinggalan. Apalagi waktu sudah makin tipis karena gol TGM terjadi di menit 70.

Maka, PON Sumut hanya butuh tiga menit untuk membalas. Lewat serangan sporadis, PON Sumut berhasil samakan kedudukan hasil sontekan Aidun Sastra Utami.

Usai disamakan, TGM mulai tak tenang. IMbasnya, pada menit 78, Syafri Koto berhasil mencetak gol untuk PON Sumut. Lagi-lagi Zulkifli yang menyodorkan umpan. Skor jadi 2-1 untuk PON Sumut.

Tak puas hanya menang 2-1, PON Sumut kembali menggebrak berusaha memperlebar keunggulan. Pada menit 83, apa yang diinginkan terjadi. Pemain pengganti Bambang Hardianto menambah gol bagi PON Sumut guna menggenapi kemenangan timnya menjadi  3-1.

Usai laga, Rudi Saari sempat mengutarakan kekecewaan karena apa yang diinginkan tak jalan di babak pertama. “Saya sempat geram juga lihat strategi tak jalan dengan baik di babak pertama. Maka itu saya lakukan perubahan dengan mengganti beberapa pemain,” katanya.

Soal gol TGM, Rudi Saari dan pelatih penjaga gawang Mardianto mengakui kalau pihaknya kecolongan. “Benar  gol TGM kita memang kecolongan. Itu seharusnya bola yang bisa ditangkap sempurna tapi penjaga gawang salah menangkap bola,” kata Mardianto.

Sementara dari pihak TGM, Sabda Lumbantoruan mengaku tak begitu kecewa dengan hasil yang diraih timnya. “Anak-anak sudah main bagus di babak pertama. Namun mereka sedikit down di babak kedua,” katanya.

Turnamen pun belum usai bagi TGM Medan. Mereka masih akan melakoni perebutan tempat ketiga Minggu (22/1) mendatang. Namun siapa yang jadi lawan masih menanti laga semi final kedua sore ini antara tuan rumah Inalum FC kontra PSMS U-21. (ful)

Demo Ricuh, 10 Orang Diangkut

Sekolah Nanyang Kembali Diprotes

MEDAN-Puluhan warga Jalan Tomat, Medan Baru bersama mahasiswa Universitas HKBP Nommensen (UHN) menggelar demo di depan Sekolah Nanyang Zhi Hui Modern Indonesian School di Jalan Abdullah Lubis, Medan Baru, Kamis (19/1) sekitar pukul 11.30 WIB.

Aksi berlangsung ricuh, 10 orang diangkut polisi ke Mapolresta Medan. Polisi juga mengamankan perlengkapan demo seperti bendera Merah Putih, spanduk, kertas kartun dan dua pengeras suara. Kesepuluh warga yang diamankan salah satunya bernama Pelita Saragih, warga Jalan Darat Medan Barun
Saat berlangsung aksi, puluhan polisi yang sudah stand by di lokasi langsung memberi aba-aba kepada warga untuk tenang. Namun, warga bersama mahasiswa yang sudah emosi tidak dapat diredam. Polisi langsung menembakkan gas air mata ke arah warga hingga membuat puluhan pengunjuk rasa kocar kacir.

Melihat warga dan mahasiswa kocar kacir, polisi langsung mengejar seluruh pengunjuk rasa dan memukuli pengunjuk rasa yang tertangkap dan diboyong ke dalam mobil truk yang sudah disiapkan.

“Kami tidak tahu tiba-tiba saja polisi langsung menembakkan gas air mata ke arah warga dan mahasiswa hingga kami berhamburan mencari tempat yang tenang. Ternyata kami ditangkap dan ada juga yang dipukul oleh polisi,” ujar Pelita, seorang pengunjuk rasa yang tertangkap.
Usai membubarkan pengunjuk rasa, polisi membawa mahasiswa yang tertangkap ke Mapolresta Medan untuk dilakukan pemeriksaan dengan tuduhan membuat keributan di sekolah.

Menurutnya, tindakan polisi sudah tidak berprikemanusiaan. “Kami teraniaya dengan hukum di negara ini. Apa karena kami rakyat kecil harus ditindas,” tambah Pelita.

Ditambahkan Pelita, tindakan polisi menyalahi dari prosedur hukum yang berlaku dengan alasan warga dituduh membuat keributan di sekolah.
“Kenapa masalah bangunan sekolah Nanyang yang sudah bertahun tidak juga selesai pembongkarannya tidak pernah diusut. Nanyang terus membangun dengan pengawalan personel polisi bersenjata lengkap. Giliran warga melakukan perjuangan malah ditangkap,” bebernya.
Pelita juga menuding petugas Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Pemko Medan seolah tutup mata.

“Pegawai Dinas TRTB datang  cuma ketok manis, habis itu mereka pergi, apa itu coba? Aspirasi kita sama sekali tidak pernah digubris sama sekali,” kecam Pelita.

“Kami kecewa dengan sekolah Nanyang yang sudah mengangkangi UU No28/2002, tentang bangunan dan gedung yang sudah dikangkanginya dan tetap melanjutkan pembangunan pembangunan gedung baru sekolah itu,” sambung Pelita.

Dijelaskannya, kekesalan warga bertambah karena seorang warga bernama Wito digugat oleh Linda Waty selaku kepala sekolah Nanyang dituduh menyerobot lahan Sekolah Nanyang seluas 90 cm.

“Atas dasar itu mahasiswa tergugah melihat warga yang sudah tertindas. Ini merupakan aksi kedua yang sudah kami lakukan menuntut pembangunan Nanyang dihentikan,” jelasnya.

Seorang warga, Lansia yang kebetulan melintas saat aksi unjuk rasa juga pingsan. “Saya baru pulang berobat periksa jantung dan ada aksi. Aku terkejut saat puluhan pengunjuk rasa berlarian menghindar dari gas air mata. Tiba-tiba saja saya sudah pingsan dan terbangun sudah dirawat di RS Herna Jalan Mojopahit,” cetus Lansia, saat ditemui wartawan di rumah sakit.

Sementara itu, akibat aksi itu aktivitas belajar mengajar di sekolah itu berhenti. Bahkan para siswa lari ketakutan. Polisi juga sempat dibuat repot dan terpaksa mengalihkan arus lalulintas akibat pemblokiran jalan yang dilakukan pendemo.

Kordinator Guru Sekolah Nanyang, W Supratman yang mendampingi siswa-siswi membuat laporan ke Mapolresta Medan mengatakan, kedatangan mereka ke Mapolresta Medan untuk membuat laporan karena proses belajar mengajar terganggu akibat aksi demo.
“Ya kita selaku pihak sekolah merasa terganggu atas aksi yang dilakukan warga dan mahasiswa. Sehingga kami membuat laporan ke Mapolresta Medan,” katanya.

Dia juga mengeluhkan aksi yang dilakukan warga  yang sudah berulang kali sehingga mengganggu kegiatan mereka di dalam sekolah.
Sekitar pukul 15.30 WIB, puluhan mahsiswa Universitas HKBP Nommensen mendatangi Mapolresta Medan dan melakukan aksi di gerbang pintu masuk Mapolresta Medan. Mereka menuntut polisi agar rekan-rekan mereka yang diamankan polisi saat melakukan aksi demo di Sekolah Nanyang dibebaskan.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yoris Marzuki mengatakan pihak masih melakukan pemeriksaan terhadap pendemo yang diamankan. (adl/gus)

Berburu Tiket Terakhir

Inalum FC vs PSMS U-21

LAGA semi final kedua Inalum Cup 2012 akan mempertemukan tuan rumah Inalum FC kontra PSMS U-21, yang masih akan digelar di Lapangan Utama Tanjung Gading sore ini. Kedua tim berburu tiket terakhir untuk masuk final.

Sementara ini, di atas kertas Inalum FC lebih berpeluang masuk final. Bermaterikan pemain yang lebih berpengalaman dan unggul dari segi usia dan fisik, Inalum FC sejatinya berada di atas angin. Namun pelatih Inalum FC, Ipung enggan terlena dengan anggapan itu. Baginya kedua tim masih punya peluang sama.

“Kami sudah siap hadapi partai semi final. Semua lini sudah kami benahi, utamanya lini pertahanan. Kami selangkah lagi sampai final, maka anak-anak harus melakukan yang terbaik namun tidak sembrono,” katanya.

“Lini tengah dan depan saya rasa sudah cukup bagus, tinggal penyempurnaan saja di atas lapangan,” sambung Ipung.
Sama halnya dengan tim underdog PSMS U-21. Tak diunggulkan sejak awal kompetisi, PSMS ingin memberikan kejutan. Dan itu sudah dicanangkan duet Zulfitri dan Jefri Zal.

Gaya main yang akan coba diusung skuad Kinantan  muda adalah gaya menyerang. Umpan-umpan panjang yang selama ini selalu dimainkan, akan ditanggalkan.

“Kalau awalnya kami menyerang dengan dua penyerang saja, maka di laga ini kami berharap mampu menyerang dengan minimal empat pemain. Sejauh ini kami sulit mencetak gol,” terang Zulfitri.

“Di laga awal kontra PON Sumut anak-anak memang tampak grogi, tapi kini mereka sudah lebih baik dan mulai menikmati pertandingan. Semoga ini membantu,” sambungnya.

Hal senada diutarakan Jefri Zal. Menurutnya, PSMS sedang didoktrin agar tak gentar menghadapi tuan rumah Inalum FC. “Memang melawan tuan rumah jauh lebih berat. Tapi tak ada istilah gentar. Semoga pemain termotivasi untuk tampil lebih bagus dan mencuri kemenangan,” katanya.
“Kami ingin menjadi tim kejutan yang tak diunggulkan namun berhasil membalikkan keadaan dan menang. Kami tak pikirkan final karena kami akan fokus di semi final sore ini,” pungkasnya. (ful)

Siap Hadapi Siapapun di Final

PON Sumut menyatakan kesiapannya tatap partai puncak Inalum Cup 2012, siapapun lawan di partai tersebut. Yang pasti, tim asuhan Rudi Saari itu akan tetap fokus melakukan pembenahan timnya.

Sejak awal, keikutsertaan PON Sumut di ajang ini memang ingin mempertahankan gelar. Musim sebelumnya, PON Sumut berhasil jadi juara setelah mengandaskan tuan rumah Inalum FC di partai puncak lewat adu penalti.

Kini langkah itu sudah terbuka. PON Sumut sudah sampai final dan tinggal selangkah lagi mengamankan gelar. Hanya saja tentu tak akan mudah, karena siapapun tim yang sampai ke final merupakan tim terbaik di ajang ini.

Peluang calon lawan PON Sumut di final, sementara ini ada di kubu tuan rumah Inalum FC. Mereka akan berlaga di semi final sore ini kontra PSMS U-21. Di atas kertas, Inalum FC yang lebih berpengalaman diunggulkan untuk masuk final.

Dan jika itu terjadi, maka final ulangan kembali tersaji. Menanggapi peluang itu, Rudi Saari mengaku siap siapapun lawannya. “Kami tak akan ragu untuk merebut gelar juara. Kami sudah berniat mempertahankannya. Siapa lawan di final kami tak takut dan siap bertarung,” kata Rudi.
Untuk itu, Rudi tak ingin menghitung-hitung peluang siapa yang akan jadi lawan di final. “Sejauh ini semua masih berpeluang,” katanya.
Ada yang harus dibenahi lagi? “Tentu saja masih banyak yang harus dievaluasi. Masih ada waktu beberapa hari untuk menyiapkan tim sebelum final di gelar,” pungkasnya. (ful)

Peletakan Batu Pertama Awal Februari

Fly Over Simpang Pos Ditender

MEDAN-Pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Pos sudah memasuki proses tender. Rencananya, peletakan batu pertama sudah dilakukan awal bulan depan.

“Tadi saya sudah jumpa dengan Ditjen Wilayah I Bina Marga Kementerian PU RI, Asep. Saat ini sudah memasuki proses tender di Jakarta. Kita rencanakan awal bulan depan (Februari) peletakan batu pertama sudah dapat direalisasikan,” kata Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri, kepada wartawan, Rabu (19/1).

Dijelaskannya, hingga saat ini proses konsinyasi tiga persil (bidang tanah) yang belum diganti rugi memang belum diserahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan. “Kalau lahan yang tiga itu memang belum kita serahkan konsinyasinya ke PN Medan, sebab sekarang anggaran ganti ruginya juga belum turun. Tahun lalu setelah tutup buku, anggaran itu tidak terserap, lalu kita kembalikan ke pusat. Makanya, kita tunggu dulu anggarannya turun baru kita serahkan konsinyasinya ke PN Medan. Tapi, masalah yang tiga persil itu tidak akan mengganggu proses pembangunan fly over,” tegas Syaiful.

Dikatakan Syaiful, pembangunan Fly Over Simpang Pos sesuai dengan tinjauan Perda Nomor 13 tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang wilayah Medan tahun 2011-2031. Fly Over Simpang Pos yang terletak di Kelurahan Kuala Bekala, Kecamatan Medan Johor ini ditetapkan sebagai bagian dari sub pusat pelayanan Medan Selayang dalam RTRW Kota Medan tersebut.

Menurutnya, desain teknis pembangunan Fly Over Simpang Pos untuk panjang keseluruhan 850 meter, panjang struktur jembatan 425 meter, lebar 17 meter, jumlah jalur (arah) sebanyak 2 jalur, jumlah lajur 2 lajur per arah. Lebar masing-masing lajur 3,5 meter, lebar marka 0,25 meter dari sisi median dan 0,22 meter dari sisi barier.

Lebar frontpage road 7 meter, tambah trotoar 2 meter, lebar daerah milik jalan 37 meter, kemiringan perkerasan 2 persen. Jenis pondasi bored piledia 89 cm. Sedangkan untuk konstruksi perkerasan, concerete 27 meter, lean conceret 10 cm dan tipe kolom hexagonal 2,5 meter.

Ditambahkan Syaiful, untuk pembebasan tanah selebar 10 meter yang terbagi atas 5 meter kiri dan lima meter kanan jalan. Total persil yang dibebaskan dalam pembangunan Fly Over Jamin Ginting sebanyak 130 persil, pembebasan persil sudah selesai dilaksanakan tinggal tiga lagi akan dikonsinyasi ke PN Medan.

“Proyek pembangunan ini akan dibiayai oleh APBN di bawah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal ini Ditjen Bina Marga,” terang Syaiful.

Sementara itu, biaya untuk pembangunan jembatan Jamin Ginting ini masih dalam proses ke pemerintah pusat. Sedangkan biaya yang diajukan untuk pembangunan tersebut ke Menteri PU yang diteruskan ke Menteri Keuangan sebesar Rp120 miliar.

“Program biaya yang diajukan ke Menteri PU dan Menteri Keuangan sebesar Rp120 miliar. Namun , sampai saat ini masih dalam proses di pemerintah pusat,” kata Simalatua Sinaga, Kasatker Metropolitan Balai Jalan dan Jembatan Kementrian PU Wilayah Sumut.
Dijelaskannya, anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah pusat tinggal menunggu persetujuan saja. Dikarenakan kontrak anggaran tersebut multiyears.
“Jadi anggaran itu bukan tahunan. Sampai saat ini kita masih menunggu persetujuan dari pusat yang kontraknya multiyears. Prosesnya panjang, namanya Proses PQ,” jelasnya.

Dikatakannya, sampai saat ini pihaknya sedang menyiapkan proses lelang yang prosesnya untuk mencari pemenang proses lelang tersebut.
“Rencananya akan kita kabarkan ke media cetak. Sekaligus untuk mencari pemenangnya. Kita berharap bulan Januari secepatnya pembangunan dan peletakan batu pertama. Mudah-mudahan di bulan Maret atau April dimulai pembangunan, yang jelas tahun ini akan dibangun,” bebernya. (adl)

Stok Darah Minim, Perlu Sosialisasi

Stok darah di Sumut khususnya Kota Medan masih menjadi masalah. Saat ini hanya berkisar 40 persen saja pendonor sukarela yang mau mendonorkan darahnya. Apa masalahnya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Farida Noris Ritonga dengan Ketua Persatuan Donor Darah Indonesia (PDDI) Sumut, Parlindungan Purba.

Apa pendapat Anda soal minimnya stok darah di PMI?

Memang minimnya stok darah di PMI tetap menjadi masalah. Saat ini hanya 40 persen saja pendonor sukarela yang mau mendonorkan darahnya. Sisanya dari pendonor pengganti. Padahal per harinya kita membutuhkan hingga 100 lebih kantong darah. Tapi tetap saja masih kurang. Mungkin dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya donor darah. Padahal, donor darah itu sangat penting, selain untuk membantu sesama juga untuk kesehatan pendonor itu sendiri. Selain itu, saat ini lebih banyak permintaan darah dari pada stoknya. Makanya stok darah itu selalu kurang.

Berapa jumlah pendonor darah di Sumut?

Saat ini jumlah masyarakat yang mau mendonorkan darahnya mulai mengalami peningkatan. Bahkan untuk 2011 jumlahnya mencapai ribuan orang. Saya tidak begitu tahu persisnya berapa. Yang paling banyak itu pendonor pengganti. Meski begitu, kinerja PMI mulai meningkat dan mengalami perbaikan.

Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mendonorkan darahnya?

Kita akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Selain itu, kita berusaha untuk menarik pendonor pemula. PMI harus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas dan kepada semua unsur masyarakat untuk memotivasi agar mau menyumbangkan darah mereka.

Apakah hanya dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat efektif?

Saya rasa dengan sosialisasi ke masyarakat lebih ditingkatkan maka masyarakat semakin tahu dan mau untuk mendonorkan darahnya. Kita juga berharap peran para tokoh agama, untuk mensosialisasikannya. Kita harap UDD PMI juga terus memperbaiki pelayanan ke masyarakat dan pemerintah lebih memberi perhatian. (*)