24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14068

Yakin Juara dengan Cahill

LONDON-Kapten tim Chelsea John Terry masih yakin jika timnya berpeluang menjadi juara Premier League musim ini, terlebih setelah The Blues sukses mendatangkan centre back Garry Cahill dari Bolton Wanderers.
Terry menyambut baik kedatangan Cahill. Kapten bernomor punggung 26 ini menyebut sang rekan baru sebagai sosok pemain belakang yang solid, namun juga punya kecepatan.

“Dia adalah seorang bek yang solid, punya kaki kiri dan kanan yang sama bagusnya, hebat dalam duel udara, cepat dan juga bisa mencetak gol penting, yang mana akan menjadi kunci untuk keberhasilan kami,” bilang Terry.

Cahill resmi menjadi pemain Chelsea setelah The Blues dikabarkan membayar  dana sebesar 7 juta poundsterling kepada Bolton. Pembicaraan antara Cahill dan Chelsea sendiri sempat alot lantaran sang bek disebut tak setuju dengan tawaran gaji yang diberikan oleh Chelsea. Namun, Cahill membantahnya.

“Semua cerita yang saya baca mengenai itu, tak satu pun ada yang benar,” ucap Cahill dalam wawancaranya dengan situs resmi milik klub.
“Datang ke klub seperti Chelsea, ada banyak pemain top dan pemain internasional di seluruh skuad. Jadi, akan ada kompetisi ketat dan itu tak akan mudah. Saya harap, ketika saya mendapatkan kesempatan, saya bisa memanfaatkannya dengan baik,” ujar bek berusia 26 tahun ini.
Kedatangan Cahill memang sangat dibutuhkan pelatih Andre Villas-Boas sebagai pendamping John Terry, di saat Alex mulai tidak menampilkan permainan konsisten di lini belakang Chelsea.

“Saya yakin pelatih Inggris senang bahwa ada kemungkinan kami (Terry-Cahill-Ashley Cole) bisa bermain bersama, tetapi Anda harus menghormati kenyataan bahwa saya harus mendapatkan posisi saya di tim ini dengan bekerja keras,” ujar Cahill.

“Datang ke klub seperti Chelsea, adalah impian dan tidak akan mudah. Saya hanya berharap ketika saya mendapatkan kesempatan, saya bisa sukses,” lanjutnya.

Terkait kesediaan Cahill gabung ke Chelsea, mentan bintang Bolton itu menyebut nam Andre Villas Boas sebagai sosok berpengaruh. “Ia (Villas-Boas) adalah pelatih fantastis. Saat saya berbicara dengan sang manajer, pengaruhnya sangat terasa,” ujar Cahill.
“Seperti yang saya katakan, saya selalu senang diminati manajer. Itu bisa membuat Anda percaya diri. Saya siap bekerja bersama dia di sini,” tuntas Cahill, yang tak lupa mengucapkan terima kasih kepada mantan manajer Owen Coyle dan fans Bolton. (bbs/jpnn)

Roberto Mancini Menuai Kritik

WOLVERHAMTON-Tindakan Roberto Mancini yang meminta wasit mengeluarkan kartu untuk pemain lawan dikritik.
Manajer Manchester itu pun diminta untuk tak mengulangi tindakannya tersebut di masa mendatang.

Saat City dijamu Wigan Athletic, Selasa (17/1) dinihari WIB, Mancini sempat mengacung-acungkan tangannya ke udara bak meminta pemain Wigan, Maynor Figueroa, dikartu. Sebabnya, Figueroa melakukan handball di tengah lapangan.

Setelah pertandingan, Mancini membela diri atas tindakannya tersebut. Pria Italia itu merasa tidak bersalah dan menyebut bomber Manchester United, Wayne Rooney, juga melakukan hal serupa.

Apa pun alasannya, tindakan Mancini tetap dianggap salah oleh Manajer Wolverhampton Wanderers, Mick McCarthy.       Menurut McCarthy, di Inggris, meminta pemain lawan dikartu adalah tindakan tercela.

“Tak satu pun dari kita yang boleh melakukan itu. Itu adalah sesuatu yang tak saya sukai. Di sini ada perbedaan budaya. Roberto ada di negara ini sekarang,” ucap McCarthy yang dikutip ESPN Star.

“Ini adalah sebuah penyimpangan atas kariernya yang benar-benar bagus di Manchester City karena dia mengelola dirinya dengan kehormatan dan sopan santun. Dia sudah melakukannya (minta kartu). Saya berharap dia tidak melakukannya ke salah satu pemain saya atau orang lain untuk hal tersebut,” tambahnya.

“Saya tidak berpikir siapa pun boleh melakukannya. Itu salah. Itu tampak buruk dan saya yakin kalau ini ditunjukkan maka Roberto tidak akan melakukannya lagi,” tutupnya. (net/jpnn)

Messi Tersubur di El Classico

MADRID-Di usia 24 tahun Lionel Messi sudah tampil di 299 laga bersama Barcelona. Maka partai leg I Copa del Rey kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu bisa menjadi laga ke-300 untuk si pengemas 13 gol di El Clasico tersebut.

Di awal musim 2004/05, Frank Rijkaard yang menangani Barca saat itu harus menghadapi cedera sejumlah pemainnya untuk menghadapi derby Catalan kontra Espanyol.

Hal itu memaksanya memanggil sejumlah pemain Barca B, yang salah satunya adalah pemuda bernama Lionel Messi. Di usia 17 tahun dan 114 hari si pemain Argentina dimainkan sebagai pemain pengganti untuk melawan Espanyol pada 16 Oktober 2004.

Dalam debutnya di liga, performa Messi sudah terlihat sangat menjanjikan. Di usia 17 tahun, 10 bulan, dan 7 hari, Messi juga menjebol gawang Albacete Balompie pada 1 Mei 2005, membuatnya menjadi pemain termuda Barca yang bikin gol di liga.

Nama Messi kemudian kian menjulang saat Pep Guardiola datang menangani Los Cules. Messi dijadikan pusat tim, membuatnya jadi semakin bebas berkreasi dan beraksi di lapangan.

Penampilan demi penampilan lantas ia catatkan, membuat jumlahnya saat ini sudah mencapai angka 299. Artinya partai leg I perempatfinal Copa del Rey di markas Madrid, Kamis (19/1) kemarin menjadi penampilan ke-300 Messi untuk Barca.

Selanjutnya, pemain yang kini berusia 24 tahun itu juga berpeluang menambah torehan golnya di dalam El Clasico, yang mana kini sudah berjumlah 13 gol—8 di liga, 3 di Piala Super Spanyol, dan 2 di kancah Eropa.

Dengan jumlah itu Messi merupakan pemain tersubur yang masih aktif bermain untuk Barca ataupun Madrid. Sejauh ini hanya ada lima pemain yang mencetak lebih banyak gol darinya di El Clasico. (net/jpnn)

Dua Nelayan Pantai Labu Dipulangkan dari Malaysia

MEDAN- Dua nelayan asal Deliserdang akhirnya dapat bernafas lega setelah menginjakkan kaki di Bandara Polonia Medan, Rabu (18/1) siang. Sebelumnya, kedua nelayan tersebut yakni M Idris alias Haris (20), dan Ibrahim alias Ucil (20), keduanya warga Palu Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, ditahan Pemerintah Malaysia karena diduga memasuki wilayah perairan negeri jiran itu tanpa izin.

Kedua nelayan ini dijemput Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Deliserdang yang juga anggota DPRD Deliserdang Rahmadsyah dan sejumlah anggota dewan lainnya dari Malaysia. Rombongan ini tiba di terminal kedatangan luar negeri dengan menggunakan pesawat Air Asia AK 8077.
Kepada wartawan, Rahmadsyah mengatakan, kedua nelayan itu ditangkap bersama enam nelayan yang sudah dibebaskan beberapa pekan lalu karena diduga melewati batas wilayah perairan Malaysia. Dengan dibebaskannya dua nelayan itu, masih ada empat nelayan lagi yang dipenjara di Malaysia.
“Kita masih mencari informasi yang akurat mengenai nelayan yang masih berada di penjara, upaya yang kita lakukan adalah bekerja sama dengan KBRI Malaysia, karena informasi dari Malaysia sangat sulit,” ungkapnya.

Soal tapal batas, katanya, hingga saat ini masih tumpang tindih. Untuk itu diharapkan, pemerintah segera menyelesaikan masalah tapal batas. Sebab, masalah yang dialami kebanyakan nelayan adalah tidak mengetahui batas wilayah antara Indonesia dengan Malaysia. Apalagi, dari 22.000 jumlah nelayan yang ada di Deliserdang, 70 persennya merupakan nelayan tradisional.

“Nelayan kita kebanyakan masih menggunakan alat tangkap pancing untuk mencari ikan. Pendapatannya saja rata-rata Rp200 ribu per minggu. Kalaupun ada GPS pun, mereka tak bisa membaca GPS, jadi yang harus diselesaikan adalah soal tapal batas wilayah,” bebernya.

Sedangkan Ibrahim (20) salah seorang nelayan yang baru dibebaskan mengaku, diperlakukan baik selama dalam penjara. “Waktu itu kami berlima, kami ditangkap karena katanya melewati batas wilayah Malaysia. Kami diperlakukan baik, selama dipenjara juga tidak ada kekerasan,” ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan rasa syukur atas kebebasan dirinya dari dinginkan sel penjara di Malaysia itu dan kini dirinya bisa kembali berkumpul dengan keluargnya di Deliserdang.(gus)

Tak Perlu Antre di RSU, Obat Diantar ke Dokter Keluarga

Askes Penyuluhan Kesehatan di Yayasan Prestasi Lansia Sumut

MEDAN-PT Askes Cabang Utama Medan menggelar penyuluhan kesehatan di Yayasan Prestasi Lansia Sumut di Jalan Candi Mendut Nomor 5 Medan, Rabu (18/1). Pertemuan pada sekretariat di samping Stadion Kebun Bunga ini dihadiri seratusan masyarakat kanjut usia (lansia).

Hadir dalam acara ini Ketua Yayasan Prestasi Lansia Sumut H Sanggup Purba, Ketua Dian Kemala Sumut Ny Surbakti, Ketua Dian Kemala Medan Ny Mahyuddin dan Kepala Seksi Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan PT Askes Cabang Utama Medan Thomas Hamonangan SE.

Dalam penyuluhannya, Thomas Hamonangan memamparkan pentingnya Askes dalam membantu masyarakat dalam membiayai proses penyembuhan suatu penyakit. ‘’Kita yang mampu menolong pasien yang sedang berobat. Untuk cuci darah saja dibutuhkan dana Rp.4 juta per bulan. Melalui Askes, pasien akan tertolong dalam biaya perobatan,’’ ujar Kepala Seksi Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan PT Askes Cabang Utama Medan tersebut.
Thomas juga memaparkan kemudahan prosedur pembiayaan gigi palsu, pembelian kacamata, pergantian kartu baru Askes, proses rujukan ke rumah sakit dan berbagai program yang dikembangkan Askes.

‘’Kalau sebelumnya proses rujukan ke rumah sakit melalui Puskesmas, kini sudah bisa melalui dokter keluarga yang ditunjuk PT Askes. Biasanya Puskesmas buka hingga sore sedangkan dokter keluarga ada yang buka 24 jam sehingga memudahkan peserta Askes memperoleh rujukan ke rumah sakit,’’ katanya.

Kepala Seksi Kepesertan dan Pelayanan Pelanggan PT Askes Cabang Utama Medan juga menyakinkan bahwa obat yang diberikan bagi peserta Askes merupakan obat yang baik. Bahkan, lanjut dia, pasien yang masih membutuhkan obat untuk kelanjutan penyembuhan pasien dapat diantar ke dokter keluarga atauklinik terdekat dengan rumah peserta Askes.

Thomas mengutarakan, peserta Askes yang membutuhkan obat setelah diperiksa di rumah sakit maka obat dapat diantar ke dokter keluarga atau klinik sehingga tak perlu di rumah sakit. Ia menambahkan, PT Askes juga kini memiliki konsultasi dan kegiatan senam rutin termasuk bagi penderita diabetes militus atau sakit gula.

‘’Tiap Sabtu, kegiatan ini rutin dilaksanakan di Kantor PT Askes Cabang Utama Medan di Jalan Karya, Sei Agul Medan. Penyakit gula ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan sejumlah penyakit lainnya,’’ kata Thomas.

Turut memberi kata sambutan Ketua Yayasan Prestasi Lansia Sumut H Sanggup Purba, Ketua Dian Kemala Sumut Ny Surbakti, Ketua Dian Kemala Medan Ny Mahyuddin.

H Sanggup Purba mengatakan, terima kasih atas dukungan PT Askes yang membantu para anggota Yayasan Prestasi Lansia Sumut untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari PT Askes.

Dalam kesempatan tersebut, purnawirawan Poldasu mengutarakan berbagai kegiatan yayasan mencakup pemeriksaan kesehatan gratis, lomba baca tahtim lansia, lomba koor lansia, lomba baca puisi perjuangan lansia, lomba catur lansia dan mengelola perpustakaan lansia pertama di Indonesia. (*/dmp)

Motivasi Derby

Inter Milan vs Genoa

MILAN- Semangat Inter Milan tengah berlipat ganda. Hal ini seiring kemenangan 1-0 atas rival sekota AC Milan di laga derby Senin lalu (16/1) dan akan bersaing merebut mahkota Coppa Italia kembali.

Kemenangan atas Milan sekaligus membangkitkan gairah Nerazzurri ketika menjamu Genoa di ajang Coppa Italia dini hari nanti WIB.  Inter memang berpeluang menyusul jejak Juventus, AS Roma, Lazio, Siena, Chievo Verona dan Napoli yang sudah menggenggam tiket perempat final.
Selain punya tradisi kuat di Coppa Italia, Javier Zanetti dkk saat ini sedang ganas-ganasnya.  Mereka telah menorehkan enam kemenangan beruntun sejak pertengahan Desember lalu.

“Kami sempat mengalami masa sulit dan itu sudah terlewati. Saya yakin kami bisa mengakhiri musim ini dengan gelar. Yang terpenting sekarang kami harus mampu menjaga momentum kemenangan,” kata Zanetti yang merupakan kapten Inter,seperti dikutip Goal.

Allenatore Claudio Ranieri menyadari, laga Derby della Madonnina (julukan debry Milan) telah menguras emosi dan energi pemainnya.  Karena itu, dia akan memberikan kesempatan buat setelah kelelahan di derby della Madonnina, beberapa pemain yang jarang tampil.
Pemain seperti Andrea Ranocchia yang sering duduk di bangku cadangan bakal turun mendampingi Walter Samuel atau Lucio. Begitu juga dengan pemain muda seperti Davide Faraoni, Andrea Poli, dan Joel Obi akan diberi kesempatan.

Playmaker Wesley Sneijder yang baru pulih dari cedera pun siap untuk dimainkan sejak menit awal.

“Saya selalu siap bila pelatih membutuhkan. Saya merasa sudah berada dalam kondisi yang bagus,” kata Sneijder.
Meski turun dengan pelapis, peluang Inter menang tetap besar. Sebab, Genoa menantang Inter di Giuseppe Meazza dalam kondisi timpang. Mereka kehilangan banyak pemain di benteng pertahanan karena cedera. Di antaranya Cesare Bovo, Kakhaber Kaladze, Dario Dainelli, dan Luca Antonelli.
Kemudian, striker  andalan mereka Rodrigo Palacio juga kemungkinan akan diistirahatkan setelah mengalami cedera ketika Genoa menang atas Udinese 3-2 di Serie A pekan lalu (15/1).

“Inter sedang dalam kondisi bagus, tapi peluang kami tetap ada,” kata Marco Rossi, kapten Genoa.
Genoa tidak ingin mengulang kegagalan musim lalu. Mereka kalah 2-3 dari Inter di Giuseppe Meazza pada babak 16 besar. “Itu cerita lama. Sekarang, kami lebih baik fokus pada peluang di depan mata,” jelas Rossi. Hanya, rekor Genoa melawan Inter memang buruk. Mereka kalah dalam empat bentrok terakhir. (ham/bas/jpnn)

DPD Siap Jadi yang Terdepan Cari Solusi Masalah Tanah di Sumut

MEDAN-Anggota DPD RI asal Sumatera Utara DR H Rahmat Shah menegaskan, sudah saatnya pemerintah serius menyelesaikan permasalahan pertanahan di Sumatera Utara. “Dibutuhkan konsentrasi ekstra serta transparansi dan kepedulian yang sungguh-sungguh dari semua intansi terkait dalam upaya penyelesaian konflik hingga tuntas segera,” ujar Rahmat Shah pada acara Rapat Koordinasi Mengenai masalah pertanahan di Aula Kamtibmas Mapoldasu , (16/01).

Rahmat juga menegaskan, pemerintah jangan sampai pilih kasih dalam menyelesaikan kasus tanah dan jangan sampai ingkar janji apalagi sampai pembohongan publik.

“Untuk itu DPD RI siap menjadi pihak terdepan dalam upaya solusi permasalahan yang ada. Terlebih, DPD RI telah membentuk Pansus untuk permasalahan agraria dan sumber daya alam di Indonesia,” tambah Rahmat di hadapan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, anggota DPR RI dan beberapa bupati dan walikota serta perwakilan masyarakat lainnya.

Menurut Rahmat, di antara pengingkaran janji yang pernah dilakukan BPN adalah ketika saat adanya kunjungan lapangan delegasi DPD RI sebanyak 11 orang ke Sumatera Utara dipimpin olehnya tahun lalu. Delegasi DPD RI selanjutnya mengadakan pertemuan dengan  seluruh jajaran BPN se-Sumut di kantor BPN Sumut.

Dalam pertemuan itu, kata Rahmat, BPN berjanji untuk segera menyelesaikan hingga tuntas konflik tanah di Sumut dalam waktu tertentu, termasuk berjanji menyelesaikan mapping/pemetaan areal eks HGU PTPN II. Namun kenyataannya, dari dua peta yang dijanjikan, satu lagi belum direalisasikan. “Itu hanya salah satu bentuk pelangaran komitmen yang ada di dalam pengelolaaan kasus pertanahan di Sumut. Belum lagi pelanggaran-pelanggaran lain yang bahkan dilakukan oleh pejabat setingkat menteri negara,” papar Rahmat.

Rahmat yang hadir dalam kapasitas sebagai anggota Komite I DPD RI yang bertugas menjadi solusi bagi masalah pertanahan, mengapresiasi pertemuan dan rapat koordinasi yang digagas bersama Kapoldasu.
Kata dia, secara bertahap, permasalahan pertanahan di Sumatera Utara dapat diselesaikan dengan tuntas dan menyeluruh. Untuk tahapan pertama, Rahmat meminta agar seluruh kasus dan konflik pertanahan yang telah mendapat kepastian hukum yang tetap dan inkrah agar segera diselesaikan proses serah terima dan penerbitan sertifikat maupun aktenya.
Rahmat bahkan mengingatkan bahwa pada saat Surat Keputusan mengenai lahan yang dikeluarkan dari perpanjangan HGU PTPN II seluas 5.873,06 Ha, tentunya, luasan lahan yang telah ditentukan tersebut merupakan ukuran yang jelas dan telah dimapping letak lokasinya karena didasarkan kepada data dan ukuran yang pasti.
Angka tersebut bukan berasal dari angka yang direka-reka ataupun fiktif. Karenanya, menjadi sebuah pertanyaan bagi publik, mengapa permasalahan letak dan ukuran saja tidak pernah tuntas hingga memakan waktu 10 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmat yang merupakan anggota Komite I DPD RI mengingatkan kembali perjuangan permasalahan tanah di Sumut telah dibawa ke tingkat nasional. Misalnya kasus tanah Masyarakat Sari Rejo yang berjuang hingga ke Senayan Jakarta dan dengan difasilitasi Komite I DPD RI. “Dimana ditandatangani kesepakatan instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam waktu dua bulan, namun hingga kini tidak juga tuntas,” bilang Rahmat lagi.
Rahmat menyesalkan rendahnya komitmen kebersamaan sesama pengelola negara di dalam proses pembangunan. Rahmat mencontohkan kasus rencana pembangunan Madrasah Bertaraf Internasional di kabupaten Serdang Bedagai.
Awalnya, sambung Rahmat, segala proses ke arah pembangunan tersebut tidak bermasalah terutama dalam hal lokasi karena tidak termasuk ke dalam areal lokasi yang diperpanjang HGU-nya. Belakangan ketika dana bantuan presiden sebesar Rp50 miliar yang diserahkan langsung dalam acara Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2009 di Bandung, untuk pembangunan madrasah tersebut, hendak direalisasikan pembangunannya.
“Nyatanya pembangunannya tidak dapat dilanjutkan karena adanya pernyataan BPN bahwa areal rencana lokasi madrasah masih termasuk ke dalam lokasi HGU PTPN. Ini menunjukkan bahwa untuk kepentingan atas nama negara melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Agama saja, BPN  tidak kooperatif,” tegas Rahmat.
Rahmat juga mencontohkan adanya sekelompok warga yang dipimpin seorang pendeta yang datang kepadanya dan mengadukan nasib penggusuran tanah mereka yang berstatus hak milik dan belum pernah bersengketa dan belum dibatalkan oleh BPN di Kota Medan. tanah tersebut dieksekusi oleh Pengadilan negeri sedang mereka tidak tersangkut dalam perkara tersebut.
Kenyataannya, di atas tanah tersebut berdiri sebuah sekolah yang dibantu sebesar Rp6 miliar oleh negara Korea.  “Hal ini sangat memperihatinkan karena saat dunia pendidikan kita masih dibantu negara luar pun, kita  masih mempersulitnya dan bahkan ingin menghancurkannya,” tegasnya.
Karenanya, Rahmat menegaskan  kini saatnya semua komponen daerah untuk fokus dan sungguh-sungguh menuntaskan permasalahan sengketa maupun konflik pertanahan yang ada di Sumatera Utara dengan niat yang tulus yang bukan didasarkan kepada kepentingan politik ataupun pencitraan untuk tujuan-tujuan tertentu.
“Kerja ini harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan segenap komponen masyarakat yang kompeten dan berwenang langsung agar hasilnya baik. Tentunya kita tidak ingin mengulangi cara lama yang keliru, yakni kita telah berkali-kali mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak, akan tetapi, jalan keluar dari permasalahan selalu terhambat dan yang dominan menghambat adalah BPN,” bilang Rahmat.
Di akhir pernyataannya Rahmat berpesan kepada seluruh komponen masyarakat untuk tidak mempergunakan cara-cara kekerasan dan anarkis dalam menyelesaikan masalah, dan kepada para mafia tanah agar sadar bahwa sekecil apapun. “Tanah adalah sumber kehidupan masyarakat kecil.  Jadi para mafia tanah jangan mengambil keuntungan di atas penderitaan masyarakat kecil,” harapnya. (*/ila)

Selundupkan Ganja ke Lapas Dibayar Rp10 Ribu

LUBUK PAKAM- Seorang narapidana (napi) kasus cabul Waldi (34), warga Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batangkuis, menyeludupan 350 gram ganja kering ke Lapas Kelas 2 B Lubuk Pakam, Selasa (17/1) malam pukul 19.30 WIB. Waldi merupakan napi yang sedang menjalani masa asimilasi menjelang pembebasan.

Malam itu, Waldi dipanggil RK (30), warga yang ingin membesuk tahanan bernama Muhammad Ilham Lubis alias Amat Bendang, tahanan perkara narkoba. Lantas, RK menitipkan bungkusan rokok tersebut agar diberikan kepada Muhammad Ilham Lubis sembari memberikan upah Rp10 ribu kepada Waldi.

Tanpa curiga, dia membawa bungkusan itu ke dalam lapas. Namun di pintu masuk, bungkusan itu diperiksa petugas. Namun, betapa terkejutnya dia ketika mengetahui ternyata bungkusan itu berisi paket ganja kering seberat 350 gram.

“Saya tidak tau apa isinya, tetapi ketika diraba bentuknya kotak rokok, saya langsung membawanya ke dalam,” jelasnya. Akibatnya, dia pun diringkus dan terpaksa berurusan lagi dengan polisi. Padahal, bapak dua anak ini sudah hampir menjalani seluruh masa hukumannya selama lima tahun.
Sementara Staf Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Hariono SH ketika dikonfirmasi, Rabu (18/1), mengaku sempat memergoki RK di samping lapangan badminton lapas, tengah menitipkan bungkusan plastik berwaarna hitam kepada Waldi. Menurutnya, saat itu RK datang bersama seorang wanita dan anak kecil mengendarai sepeda motor Supra.

Setelah menitipkan bungkusan plastik itu, RK langsung kabur. Kecurigaan petugas ditindaklanjuti dengan memeriksa isi bungkusan yang sudah berada di tangan Waldi. Setelah diperiksa, ternyata bungkusan itu berisikan paket ganja kering yang dikemas dalam 5 kotak rokok.

“Sore itu saya sebenarnya mau pulang ke rumah, namun melihat gelagat RK yang langsung kabur dengan sepeda motornya, setelah memberikan bungkusan plastik hitam, saya langsung kembali ke lapas dan memeriksa bungkusan itu. Ternyata, isinya ganja kering. Menurut Waldi, akan diserahkannya kepada salah seorang tahanan,” sebut Hariono.

Hingga kemarin, Waldi masih menjalani pemeriksaan di Sat Narkoba Polres Deliserdang, guna penyelidikan lebih lanjut.(btr)

Usai Mengadu ke Dewan, Karyawan Minimarket Dipolisikan

LUBUK PAKAM- Diduga karena mengadu ke Komisi B DPRD Deliserdang, dua karyawan minimarket di areal SPBU 14 205 1111 di Desa Pagar Jati, Lubuk Pakam, dilaporkan ke polisi oleh Rudy, pemilik minimarket terkait dugaan penggelapan uang. Kemarin (18/1), keduanya menjalani pemeriksaan di Mapolres Deliserdang.

Pantauan wartawan koran ini di Mapolres Deliserdang, kedua karyawan tersebut yakni Adinda Sri Rezeki dan Lisnawati didampingi orangtuanya masih-masing tengah menjalani pemeriksaan. Kepada wartawan Sumut Pos, Syahrul (60), orangtua Adinda Sri Rezeki dan Surhaida orangtua Lisnawati mengaku terkejut setelah mengetahui anak mereka mendapat surat penetapan penahan No: SP.Kap/10/I/2012/Reskrim yang ditandatanggani Kasat Reskim Polres Deliserdang AKP Anggoro Wicaksono SiK.

Syahrul yang berkerja sebagai penarik becak, terlihat gelisah karena anaknya mendapat surat penetapan penahan, bahkan takut anaknya ditahan polisi. “Anak saya di sana berkerja untuk cari uang. Bukan mencuri, seperti yang dilaporkan pemilik SPBU,” katanya. Dia juga mengaku tidak yakin atas tuduhan pemilik SPBU kepada anaknya.

Syahrul sangat yakin anaknya tidak berani melakukan penggelapan uang perusahan tempatnya berkerja. Soalnya, selama berkerja di sana, posisi sebagai kasir. Malah, anaknya itu kerap meminta uang kepadanya untuk ongkos. Bahkan selama bekerja, anaknya tidak memiliki benda berharga yang dapat dijadikan dasar dugaan pengelapan uang tersebut.

“HP anak saya saja merek Cina. Setiap bulan gajinya dipotong untuk menutupi kesalahan perhitungan penjualan di minimarket. Begini jadi orang kecil, menjadi makanan orang kaya,” ungkapnya.

Padahal, anaknya berkerja di minimarket itu untuk menambah perekonomi keluarganya yang tergolong prasejahtera. Tetapi anaknya malah dituduh melakukan tindakan pengelapan. Padahal setiap hari, bila terjadi pertukaran shift, selalu dilakukan pemeriksaan hasil penjualan. Bahkan barang-barang yang tidak laku di cek serta dibuat catatannya dan ditandatanggani bagian adminitrasi.

“Tapi kenapa anak kami dibuat seperti pencuri kelas kakap. Apa karena kami orang yang tidak punya, lantas diperlakukan sewenang wenang,” ungkapnya.
Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Anggoro Wicaksono SIk, saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya melum dapat memastikan apakah kedua karyawan itu ditahan atau tidak. Tapi keduanya diperiksa terkait pengaduan pemilik SPBU dengan tuduhan penggelapan. “Terkait laporan Adinda dan Lisnawati, kepolisian telah memperiksa saksi,” katanya. Ketika ditanya, apakah Rudi pemilik SPBU telah diperiksa, AKP Anggoro Wicaksono SiK tidak menjawabnya.(btr)

Bocah SD Diperkosa Ayah Tiri

BINJAI- Perbuatan yang dilakukan Parimin (49), warga Jalan Dusun Mulyo, Kabupaten Langkat, benar-benar biadab. Pria bisu ini nekat memperkosa anak tirinnya, sebut saja Bunga (8). Perbuatan itu dilakuakannya sebanyak dua kali di rumahnya. Akibatnya, Parimin kini mendekam di tahanan Polres Binjai, Rabu (18/1).

Perbuatan bejat Parimin terbongkar setelah kelakuan bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD ini semakin lama semakin berubah. Bunga yang biasa riang, berubah menjadi anak pendiam. Melihat perubahan itu, keluarga mencoba mencari tahu penyebab perubahan Bunga.

Secara perlahan, keluarga mencoba mengorek keterangan dari bocah lugu ini. Bunga dengan tertunduk malu dan takut menceritakan kenyataan pahit yang dialaminya. Bunga mengaku telah dinodai Parimin ayah tirinya tersebut.

Hal itu dilakukan Parimin, pada November 2011 lalu. Saat itu, Bunga sedang tidur di rumah mereka di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Utara. Saat Bunga tertidur, perlahan-lahan Parimin mendekatinnya dan langsung memeluk tubuh bocah ini. Tidak sampai di situ. Keadaan rumah yang sepi dan ibu Bunga yang tertidur pulas membuat Parimin leluasa menuntaskan hasratnya.

Parimin meraba dan menciuminnya. Alhasil, syahwat Parimin yang memuncak membuatnya melakukan perbuatan bejat tersebut. Ia ditiduri oleh ayah tiri sebanyak dua kali.

Mendengar peryataan dari Bunga. Seluruh hati kelurga Bunga, hancur lebur bak disambar petir di siang bolong. Mereka sedih melihat masa depan bocah ini direnggut oleh Parimin.

Tak berpikir panjang, keluarga Bunga langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Binjai. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengamankan Parimin dari rumahnya. Saat diamankan, Parimin tak melakukan perlawanan seidikitpun. Parimin langsung dijebloskan ke rumah tahanan Polres Binjai.
Nenek Bunga yang coba ditanya enggan memberikan keterangan. Ia hanya terdiam dan terlihat sedih. Tidak banyak kata yang diucapkan olehnya. Ia hanya mengatakan jika Parimin adalah ayah tiri Bunga. “Namanya anak kecil. Ia takut kalau kenapa-napa. Sampai saat ini ia masih trauma,” kata nenek yang enggan menyebutkan namannya ini dengan mata berkaca-kaaca.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonnic SIK mengaku, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi. Kini Parimin, kita jebloskan ke rumah tahanan Polres Binjai. “Jika memang terbkti bersalah berdasarkan keterangan dan hasil hasil visum. Tersangka bisa kita jerat dengan pasal 81, 82, UU No 23 Tahun 2002, ancaman 15 tahun kurungan penjara,” tegas AKP Ronni Bonic. (dan)