28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14093

Tiga Kali Beruntun Kalahkan Lakers

Clippers Penguasa LA

LOS ANGELES- Persaingan tak berimbang terjadi antara dua tim NBA yang berasal dari Los Angeles. LA Lakers memiliki prestasi yang jauh lebih baik dibandingkan LA Clippers. 17 gelar juara NBA milik Lakers dibandingkan dengan Clippers yang belum pernah juara, cukup menjadi bukti.
Musim ini, berbeda.Clippers mendatangkan beberapa pemain dengan status bintang untuk memperkuat skuadnya. Kini, mereka memiliki Chris Paul, Chauncey Billups, dan Caron Buttler untuk memberi bantuan besar pada Blake Griffin.  Hasilnya, sudah dapat mereka lihat di tiga pekan awal musim ini.
Untuk sementara, Clippers menjadi penguasa Los Angeles. Dalam pertemuan pertama di musim ini, Clippers yang menjadi tuan rumah mengalahkan Lakers dengan 102-94, kemarin (15/1) WIB.

Hasil tersebut meneruskan hasil positif yang diraih Clippers saat preseason. Mereka dua kali mengalahkan Lakers.  Dua tim tersebut akan terlibat tiga kali bentrok di musim reguler, masing-masing bertindak sebagai tuan rumah di dua laga selanjutnya.

Selain menjadi penguasa LA, Clippers juga membuktikan diri sebagai penantang kuat bagi tim-tim elite. Tiga hari sebelumnya, mereka mengalahkan tim elite wilayah timur Miami Heat melalui overtime. Dalam enam laga terakhir, Clippers mampu meraih lima kemenangan untuk melengkapi rekornya.
Griffin mengakui tak peduli dengan banyaknya orang yang meragukan kemampuan Clippers meraih kebangkitan. Yang penting baginya, di akhir musim nanti, mereka kembali ke playoff dan melepaskan label pecundang yang sudah akrab bertahun-tahun.

“Sudah pasti butuh waktu jika kami ingin melepaskan label itu. Kami tak peduli, yang kami pikirkan adalah perjalanan kami musim ini,” kata Griffin pada Associated Press.

Paul menyumbangkan 33 poin, sementara Griffin mengoleksi 22 poin dan 14 rebound. Clippers tak peduli jika superstar Lakers Kobe Bryant mencetak 42 poin dalam laga tersebut. Mereka bereaksi dengan pertahanan yang bagus dan meraih rebound lebih banyak dari Lakers yang memiliki catatan bagus dalam urusan rebound.

Clippers mengungguli Lakers 50-42 dalam rebound, termasuk 17-11 di offensive rebound. Perlu diketahui, di awal musim ini Lakers masih menduduki posisi kedua rata-rata rebound terbanyak (45,7 per game) sementara Clippers berada di urutan ke-28 (38,4 per game).
“Mereka begitu fokus di rebound. 17 offensive rebound itu jumlah yang besar, benar-benar membunuh kami. Kami bertahan dengan baik dan memberi mereka kesempatan tembakan yang terbatas, tapi mereka mendapatkan banyak peluang lagi dari offensive rebound,” kata Bryant.(ady/diq/jpnn)
Dengan 42 poin, Bryant menjalani empat game beruntun meraih 40 poin atau lebih. Dia meraih 48 poin menghadapi Phoenix Suns (10/1), 40 poin melawan Utah Jazz (11/1) dan 42 poin melawan Cleveland Cavaliers (13/1).

ISSI Jatim Lamar Azrul Ananda

SURABAYA-Pengprov ISSI Jawa Timur akhirnya resmi meminang commissioner DBL dan NBL Indoensia Azrul Ananda sebagai kandidat Ketua Umum PB ISSI pada Musyawarah Nasional pada 17-18 Maret mendatang di Jakarta.

Kemarin Sekretaris Umum ISSI Jatim Sastra Harijanto Tjondrokusumo meminta kepada Azrul untuk menggantikan Phanny Tandjung, yang habis masa jabatannya berakhir tahun ini. Phanny sendiri terpilih melalui munas tahun 2008 di Bali.

“Secara resmi, kami mengajukan penawaran kepada Mas Azrul (Azrul Ananda) untuk memimpin ISSI empat tahun kedepan. Tawarannya sudah kami sampaikan secara lisan dan telefon,” kata Harijanto kemarin.

Direktur klub Polygon Sweet Nice (PSN) itu mengaku sudah berulangkali berjumpa dengan Azrul. ISSI Jatim mengungkapkan ada beberapa layaknya Azrul menjadi kandidat Ketum PB ISSI. Harijanto mengatakan Azrul dianggap mampu mengembangkan basket yang selama ini kurang dikenal menjadi populer. Lalu, basket yang sekarang diurusinya tidak hanya mengurusi prestasi, namun  pembibitan juga. (nur/jpnn)

Proliga Tunggu Sponsor Utama

JAKARTA-Sebulan menjelang penyelenggaraan kompetisi bola voli tertinggi nasional, Proliga, ternyata masih ada ganjalan. PP PBVSI sebagai penyelenggara Proliga sampai saat ini belum mendapat sponsor utama.

Ketua bidang pertandingan PBVSI Hanny Surkatty menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena kontrak antara induk olahraga voli se-tanah air dengan sponsor tahun lalu sudah habis.

“Untuk main sponsor 2012, memang belum ada. Tapi, kalau sponsor-sponsor pendukung sudah ada,” katanya.

Sebelumnya, sejak 2004 Proliga telah memiliki sponsor utama yang sama sampai 2011. Hanya, pada tahun ini daya tarik Proliga rupanya belum bisa menarik sponsor utama. Meski demikian, bukan berarti hal ini akan menghambat laju persiapan pelaksanaan Proliga.
“Kami terus mencari sponsor utama. Terlepas dari ada atau tidak, Proliga akan tetap berjalan sesuai jadwal,” tegasnya.

Sampai sekarang, pelaksanaan Proliga sendiri memang bisa dipastikan bakal berjalan tepat waktu. Sesuai pengumuman, start dijadwalkan mulai 17 Februari dan berakhir pada 20 Mei mendatang. (aam/jpnn)

Minta Perhatian Disperindakop, Berharap Punya Hak Paten

Ahmad Sory Muda Silaban, Pengrajin Sepatu Menderita Cacat Kaki

Ahmad Sory Muda Silaban, bapak dua orang anak, kelahiran 13 April 1972 lalu, yang tinggal di Jalan Mayjen Sutoyo, Lingkungan III, Kelurahan Rambung, Kota Tebing Tinggi ini punya semangat tinggi meski salah satu kakinya catat.

Sebagai pegerajin pembuat sepatu pria, anak-anak dan wanita, ia menaruh harapan besar kepada Pemerintah Kota Tebing Tinggi untuk lebih peduli dengan pelaku usaha kecil menengah yang masuk kedalam kategori home industri.

”Semenjak tahun 2001 hingga sekarang pemerintah setempat belum melakukan pembinaan sekaligus memberi bantuan kepada saya, apalagi bantuan berbentuk peralatan kerja,” bilang Ahmad kepada Sumut Pos, Minggu (15/1) siang di rumah sewanya yang berukuran sedang dan sudah dikontrak selama 12 tahun.

Selama 12 tahun menekuni pembuatan sepatu pria, wanita dan anak-anak, Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Perindutrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) kurang peduli dengan nasib para pelaku usaha kecil menengah yang tergolong kedalam usaha home indutri. Bahkan, Ahmad dirinya selama dua belas tahun tidak pernah menerima bantuan peralatan dari dinas terkait.

”Dinas selalu menjanjikan bantuan, tetapi tahun ketahun selalu kita tunggu tidak ada yang terealisasi.  Kami harapkan pemerintah hendaklah melakukan pembinaan dan promosi untuk memajukan sektor UKM ini,” bilang Ahmad yang ditemani anaknya, Mariadi kelas II Sekolah Menegah Kejuraan di Kota Tebing Tinggi.

Menurut Ahmad, dirinya berkeinginan membuat nama Kota Tebingtinggi terkenal di Indonesia dengan produk sepatunya. Untuk kualitas sepatu tempahan ini tidak diragukan dan harga ditawarkannya sedikit agak murah dibanding dengan harga-harga yang ada di supermarket.
Hanya saja, untuk memasok barang sepatu jadi, dia terganjal dengan merek atau hak paten nama sepatunya. Karena para penjual (toko) tidak mau menerima barang apabila hak paten tidak ada. “Itulah yang saya harapkan dari Pemko Tebingtinggi bisa mengeluarkan hak paten atas ciptaan karya sepatu saya,” harapnya.

Padahal, kata dia, mereknya sudah dipersiapkan denga nama Tebing shoes. Pihak Dinas Prindakop Kota Tebing Tinggi sudah menerima usulan merek itu, tetapi sampai sekarang seakan pemerintah tidak respon dengan orang yang ingin mengharumkan nama Tebing Tinggi. ”Pemasaran sangat mengalami kendala,” pungkasnya.

Apalagi, lanjutnya, sesuai dengan moto Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan berharap ada satu produk andalan untuk satu desa (One vilage on produk). “Mana janjinya Wali Kota? Saya yakin dengan adanya merek Tebing Shoes untuk sepatu yang kubuat, mutunya masih bisa mengalahkan sepatu-sepatu lainnya. Sekarang saya bosan dengan janji-janji yang diberikan Pemko Tebingtinggi,” kesal Ahmad.
Selama ini, lanjutnya, untuk penjualan sepatu per bulannya paling ditaksir senilai jutaan rupiah dan untuk menghasilakan pembuatan sepatu dalam sehari bisa menyiapkan satu buah sepatu tempahan tergantung dengan permintaan mode oleh pemesan.
Untuk mendapatkan bahan-bahan, dirinya harus pergi ke Kota Medan langsung dengan naik bus. Sedangkan untuk pemasaran, ia mengalami kendala karena pemerintah setempat seolah tidak perduli dengan hasil produknya.
”Inilah kendalanya, pemasaran sangat mengalami kendala. Seharusnya pemerintah lebih peduli dengan pemasaran, bukan hanya selalu datang meminta dibuatkan sepatu untuk mengikuti pameran atapun penampilan produk hasil UKM masyarakat untuk ditampilkan diluar daerah,” keluh Ahmad.
Untuk mensiasati hal itu, sekarang Ahmad Sory Muda yang dibantu anaknya Mariadi masih tetap terus melaksanakan pembuatan sepatu demi memenuhi konsumen yang datang langsung memesan. Walaupun pesanan tidak datang setiap hari, namun mereka yakin ke depan usaha pembuatan sepatu sekaligus pembuatan Acuan (mal sepatu) ini akan masih bisa berkembang walaupun tidak dibantu oleh pemerintah setempat.
“Kami tetap merasa yakin, kemungkinan ada donatur atapun pemilik trend merek terkenal akan melirik kami untuk bekerjasama,” harap Ahmad.  (mag-3)

Simpel dengan Warna Lembut

Rancangan Busana Pengantin Ivan Gunawan Dipamerkan di Medan

Menjadi pengantin selalu menjadi idaman bagi kaum wanita. Salah satu hal yang selalu menjadi pusat perhatian saat akan menyelenggarakan acara pernikahan adalah baju pengantin.

Baju pengantin yang tepat dapat memancarkan aura kecantikan atau kebahagiaan Anda, sekaligus menyampaikan kesan terbaik dari acara pernikahan.Tetapi masih banyak wanita yang bingung mencari gaun pengantin yang tepat dikenakan saat acara pernikahan.

Membaca keinginan para pengantin, JW Marriot Hotel bekerja sama dengan Bella Dona (salah satu penerbit  majalah pengantin)  menggelar acara Fashion Show bersama Ivan Gunawan yang diselenggarakan di Hotel JW Marriot, Jumat malam (13/1).

Dihadiri oleh para wanita cantik Kota Medan, acara ini berlangsung dengan sukses, selama hampir 2 jam. Menampilkan pakaian pengantin dengan sentuhan berbeda, terbuat dari bahan sifon bertumpuk yang menjadi andalan Ivan Gunawan, untuk desain baju pengantin 2012 ini.

Tampil santai, Ivan yang merupakan entertainment dan desair Indonesia, mampu menarik kecak kagum para wanita sosialita Medan. Seluruh bangku yang telah disiapkan oleh pihak Hotel terisi penuh. “Ini merupakan fashion show yang sederhana tapi sangat menarik, karena paket pernikahan semua dituangkan malam  ini,” ujar Ivan Gunawan.

Potongan simpel dan desain yang menarik menjadi pilihan Ivan untuk desain awal tahun ini. Dan diharapkan dapat menarik perhatian kaum hawa dalam pesta seharinya. “Kita tetap memilih potongan simpel dan warna lembut, karena ini sesuai dengan wanita Indonesia saat ini, yang lebih suka yang simple dan tidak ribet,” tambah Ivan.

Pada kesempatan ini, JW Marriot juga memperkenalkan Wedding Package mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per orang, hingga paket per meja dikisaran Rp2,8 juta hingga Rp6 juta per meja. “Varian harga ini untuk pilihan menu, seperti Buffet Wedding Package, Chinese Wedding Package, dan Western Wedding Package,” ujar Marketing Communication Executive JW Marriot Hotel Medan, Otniel Aldi. (ram)

Berharap KONI Lebih Mandiri

JAKARTA-KONI berharap anggaran yang didapat pada tahun ini meningkat dari yang biasanya didapatkan. Harapannya adalah ada kenaikan anggaran sekitar 50-75 persen dari yang selama ini biasa didapat.

Ketua umum KONI Pusat Tono menyebut bahwa membengkaknya jumlah pengurus dan kegiatan selama 2011 harus diimbangi dengan kenaikan anggaran yang sepadan. Sayang, dia masih belum bisa menyebutkan berapa anggaran yang akan diajukan oleh KONI ke Kemenpora.
“Sekarang masih kami hitung berapa jumlah yang dibutuhkan. Yang jelas, jika mengacu pada anggaran yang lama sudah tidak cukup,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal ini, pelaksana harian (Plh) Sesmenpora Djoko Pekik Irianto langsung menegaskan bahwa  pihaknya bakal merasionalisasikan kebutuhan-kebutuhan tersebut.

“Pasti akan kami rasionalkan dulu jika ada usulan anggaran yang masuk. Mengenai kekurangan yang ada, bisa dicarikan dari APBNP tapi  tetap harus mengikuti prosedur,”  tuturnya.  (aam/jpnn)

Suzuki Luncurkan Nex untuk Sasar Entry Level

SURABAYA – Varian motor otomatis (matik) masih menjadi tren pada tahun ini. Karena itu, pabrikan kendaraan beroda tersebut saling melakukan penetrasi pasar dengan produk baru. Salah satunya, PT Suzuki Sales Indonesia (SIS) yang meluncurkan Suzuki Nex.

Yohan Yahya, GM Sale PT SIS, mengatakan pada tahun lalu penjualan motor telah mencapai 8 juta unit. Kontribusi matik sendiri telah mencapai 50 persen. Ini berarti jenis ini telah menggeser dominasi bebek. “Dari total pasar matik sendiri, sekitar 60 persen diisi oleh segmen low end,” tuturnya di sela perkenalan Suzuki Nex di Surabaya, kemarin.

Ini yang membuat Suzuki meluncurkan Nex yang head to head dengan Yamaha Mio dan Honda Beat. Pabrikan motor berlogo S itu sebelumnya memiliki Spin. “Nex adalah pengganti Spin,” cetusnya.

Nex dibekali mesin baru berkapasitas 113 cc dengan teknologi Throttle Position Sensor (TPS) untuk mengatur pengapian sesuai posisi putaran gas. Selain itu, ada fitur Computer Aided Engineering (CAE) untuk mengurangi hambatan mekanis dan gesekan di ruang bakar. Tenaga yang dihasilkan 9,4 PS pada 8.800 rpm dan torsi 8,7 NM pada 6.500 rpm.

Bodinya terlihat ramping, cocok buat wanita dan konsumen dengan tubuh ramping. Tampilan ini dipilih untuk memperkuat kesan ringan dan mudah dikendarai. Suzuki Indonesia mengklaim Nex sebagai skutik paling irit di Indonesia dengan catatan 79,6 km per liter. “Kami membidik entry level atau pengemudi baru. Selama ini, mereka belum loyalitas kepada brand tertentu,” tambahnya.

Target Nex yang diluncurkan pada pertengahan tahun lalu di Jakarta itu adalah 200 ribu unit selama setahun ini. Dengan proyeksi itu maka diharapkan kontribusi matik di Suzuki yang masih 30 persen pada tahun lalu bisa terdongkrak. “Tahun ini, kami proyeksikan sumbangan matik bisa 40 persen, menggeser posisi bebek low end,” paparnya.

Total penjualan Suzuki sampai akhir 2011 adalah 500 ribu unit. Dengan kontrbusi Suzuki Satria hingga 45 persen. Tahun ini, mereka memproyeksikan sales selama setahun sampai 700 ribu.

Sementara Teuku Angha, Pimpinan Regional Office Jatim PT SIS, mengatakan tahun lalu realisasi penjualan Suzuki di Jatim adalah 63 ribu. Dengan penurunan BBN (bea balik nama), dia optimistis sales bisa naik sampai 45 persen. “Khusus Nex, kami prediksi bisa mencapai 30 ribu unit terjual di Jatim,” pungkasnya. (dio/jpnn)

Simulakrum Hukum

Oleh:
Januari Sihotang *)

Setiap kelompok kehidupan masyarakat membutuhkan kaidah sosial sebagai tatanan bertingkah laku. Itulah hukum. Sehingga sering terdengar ujaran ubi societus  ibi ius (di mana ada masyarakat, di situ ada hukum). Oleh karena itu, idealnya masyarakat harus iklas mengikatkan diri dalam hukum yang dibuatnya tersebut. Bukan paksaan. Kondisi seperti ini tercapai jika hukum yang ada sesuai dengan keyakinan, kebiasaan dan budayanya (filosopis, sosiologis, dan yuridis). Tujuannya tak muluk-muluk, demi ketertiban hidup.

Sayangnya, ternyata mewujudkan ketertiban hidup dengan hukum tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak faktor yang berpengaruh di luar hukum. Alih-alih menciptakan ketertiban, hukum malah sering menjadi sumber masalah. Apalagi perumusan hukum dewasa  ini lebih didominasi bumbu politik kepentingan daripada kemaslahatan bersama. Oleh karena itu, ada kalanya manusia ingin keluar dari ikatan bernama hukum tersebut. Setidaknya, ada dua faktor yang menjadi pertimbangan, yakni:  Pertama,  hukum sudah tidak mampu menjamin apa yang seharusnya menjadi haknya. Ironisnya, justru hukum seringkali dinilai menjelma monster yang memangsa dan memasung hak dan kebebasan. Kedua, hukum tidak ampuh lagi menciptakan ketertiban dan kenyamanan hidup. Hukum pun dianggap gagal dan kehilangan wibawanya sebagai tools of social engineering (sebagai alat kontrol sosial).

Dalam kondisi seperti ini, sering timbul ide untuk merobohkan hukum (breaking the law). Timbul pertanyaan, benarkah kegagalan hukum menertibkan masyarakat disebabkan oleh hukum semata? Pertanyaan ini mengingatkan kembali penulis pada Satjipto Rahardjo yang menyatakan, bahwa seharusnya hukum yang mengabdi pada manusia, bukan manusia yang harus mengabdi pada hukum. Hukum bukan di atas perilaku, namun sebaliknya.

Senada dengan itu, Gustav Radbruch menyatakan bahwa hukum yang baik harus ditopang tiga nilai dasar, kepastian, keadilan dan kemanfaatan. Sayangnya, sangat sulit mewujudkan ketiga nilai dasar tersebut dalam satu rumusan norma. Yang sering terjadi justru tubrukan antara ketiganya. Kepastian hukum akan sering menyebabkan keadilan dan kemanfaatan tidak tercapai. Begitu juga sebaliknya. Selain itu, kepastian hukum sebagai sesuatu yang final akan menjadi problema karena selalu tertinggal dengan dinamika sosial kemasyarakatan.

Moral

Tak berlebihan jika penulis berpendapat bahwa mengagung-agungkan hukum adalah sesuatu yang salah. Paling tidak jika melihat kondisi hukum Indonesia saat ini. Sebab hukum juga bisa salah sehingga menjadi tidak seindah yang dibayangkan. Sekali lagi, hukum sangat penting sepanjang digali dan diserap dari nilai-nilai yang hidup di masyarakat dan ditegakkan oleh penegak hukum yang bermoral. Moralitas penegak hukum sangat penting sebagai patologi alami dari institusionalisasi, sehingga nilai-nilai menjadi efektif guna memberikan panduan bagi tingkah laku manusia (Philippe Nonet dan Philip Selznick; 1978).

Dengan moralitas, hukum akan mampu bergerak ke arah hukum punitif, yakni memasukkan suatu kecenderungan untuk memberi sanksi ke dalam proses hukum. Hukum punitif tidak pandang bulu, status dan kedudukan. Oleh karena itu, penegakan moral yang tak kunjung berhasil akan sangat berpengaruh kepada alienasi dan ketidaktaatan.

Glendon Schubet sesungguhnya sudah sejak lama memperingatkan para penegak dan pemerhati hukum tentang pertimbangan-pertimbangan seorang hakim dalam mengambil putusannya. Seorang hakim akan lebih mengutamakan motivas-motivasi dibandingkan penalarannya. Sikap hakim demikian ditentukan terhadap pilihan-pilihan yang diyakininya yang pada umunya didasarkan pada pengalaman hidupnya.

Simulakrum

Mungkin terlalu utopis untuk menerapkan teori hukum murni ala Hans Kelsen. Namun, setidaknya seorang hakim dalam memutus perkara harus mampu terlepas faktor-faktor penekan di luar hukum seperti politik dan uang. Sebagai pengadil yang diberikan kebebasan menggali dan menemukan hukum (rechtsvinding) sekaligus menciptakan hukum (judge made law), seharusnya hakim di Pengadilan Tipikor membuka mata dan nurani lebih lebar terhadap rasa keadilan masyarakat sehingga tidak semata-mata bersandar pada bukti-bukti di pengadilan. Jika hal tersebut konsisten dilakukan, niscaya tidak akan banyak terdakwa korupsi yang divonis bebas.

Vonis terhadap AAL, Nenek Minah, Prita, pencuri pisang dan kaum lemah lainnya tentu tak boleh terulang lagi. Sebab sebagai kaum awam, mereka tidak paham hukum pembuktian dan upaya pledoi. Tidak mampu juga menyewa pengacara ternama. Oleh karena itu, pertimbangan terhadap alasan dan dampak terjadinya perbuatan pidana tersebut harus menjadi perhatian  utama hakim. Sayangnya, hal tersebutlah yang masih minim ditemukan di banyak diri hakim kita saat ini. Sehingga rasa keadilan seolah-olah hilang di negeri yang mengaku sebagai negara hukum ini.
Padahal, jika moral sudah mampu menjadi roh dalam setiap penegakan hukum, dengan sendirinya hukum akan mampu lepas dari jebakan kepastian legal formalistik. Tetapi hukum menjadi lebih responsif terhadap problem sosial melalui putusan-putusan hakim yang menjunjung tinggi kemanfaatan dan keadilan. Dengan begitu, hukum tidak divonis menjadi sebuah simulakrum. Hukum yang menyimpang, cenderung palsu (peudo), distortif dan penuh kepura-puraan. (*)

 (Penulis adalah Alumnus Fakultas Hukum USU Medan. Kini mahasiswa Magister Ilmu Hukum UGM dan staf peneliti Pusat kajian Konstitusi Fakultas Hukum UGM)

 

Tahun Peningkatan Pengabdian

Syukuran Ulang Tahun Ke-50 Ir H Chaidir Ritonga MM

Keluarga besar Ir H Chaidir Ritonga MM menggelar syukuran 50 tahun kelahiran Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga Ketua Umum Parsadaan Ritonga Dohot Boruna (PRDB) tersebut di Kompleks Rajawali Indah Medan, Jumat (13/1).

Sebagaimana rutin diadakan tahun sebelumnya, ulang tahun digelar secara sederhana bersama 104 anak Panti Asuhan Al-Washliyah Jalan TB Situmorang Medan, yang mendapat jamuan makan malam dan bingkisan.

Acara ulang tahun yang dihadiri keluarga, pengurus PRDB, alumni SMAN 3 Padang Sidimpuan, alumni IPB dan undangan ini makin bermakna dengan dilaksanakannya Salat Maghrib berjamaah dipimpin Drs H Muhammad Syafii dan tausyiah oleh Drs H Amhar Nasution MA.

Dalam kesempatan ini juga digelar doa untuk orangtua Ir H Chaidir Ritonga yakni Alm H Sutan Muda Ritonga dan  mertua Ir H Chaidir Ritonga MM yakni Drs H Burhanuddin Napitupulu beserta sanak keluarga yang telah wafat.

Dalam tausyiahnya, Amhar yang juga Dosen USU dan Ketua I Ikatan Sarjana Nasution se-Indonesia ini mengutarakan, memasuki usia 50 tahun merupakan momentum untuk peningkatan pengabdian pada masyarakat.

Ulama ini memberi apresiasi terhadap pelaksanaan ulang tahun Ir H Chaidir Ritonga MM karena dilaksanakan sembari menggelar doa bersama, bersedekah dan menjamu anak yatim.

Demikian pula dengan pelaksanaan salat berjamaah, penyampaian tausyiah dan pembacaan Al-Quran bersama ulama. ‘’Selamat ulang tahun, semoga apa yang diimpikan dapat terkabul,’’ kata Amhar.

Ir H Chaidir Ritonga MM yang juga diupah-upah mertua, Hj Nur Asbah Siregar SPsi ini mengungkapkan rasa haru atas berbagai dukungan terhadapnya dalam memasuki usia 50 tahun.

Menurut Chaidir, rata-rata usia masyarakat Indonesia berusia 70 tahun dimana dirinya telah melampaui 3/4 dari rata-rata usia masyarakat.
Chaidir didampingi istri, Dra Hj Susi M Napitupulu beserta ketiga anaknya Raisa Ch Putri Ritonga, Reiska Winda Ritonga dan Rais Muda Habibie Ritonga berharap apa yang dipercaya Allah SWT dan masyarakat dapat diembannya dengan baik. (*)

Proliga Tunggu Sponsor Utama

JAKARTA-Sebulan menjelang penyelenggaraan kompetisi bola voli tertinggi nasional, Proliga, ternyata masih ada ganjalan. PP PBVSI sebagai penyelenggara Proliga sampai saat ini belum mendapat sponsor utama.

Ketua bidang pertandingan PBVSI Hanny Surkatty menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena kontrak antara induk olahraga voli se-tanah air dengan sponsor tahun lalu sudah habis.

“Untuk main sponsor 2012, memang belum ada. Tapi, kalau sponsor-sponsor pendukung sudah ada,” katanya.
Sebelumnya, sejak 2004 Proliga telah memiliki sponsor utama yang sama sampai 2011. Hanya, pada tahun ini daya tarik Proliga rupanya belum bisa menarik sponsor utama. Meski demikian, bukan berarti hal ini akan menghambat laju persiapan pelaksanaan Proliga.

“Kami terus mencari sponsor utama. Terlepas dari ada atau tidak, Proliga akan tetap berjalan sesuai jadwal,” tegasnya.
Sampai sekarang, pelaksanaan Proliga sendiri memang bisa dipastikan bakal berjalan tepat waktu. Sesuai pengumuman, start dijadwalkan mulai 17 Februari dan berakhir pada 20 Mei mendatang. (aam/jpnn)