25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14163

Dijemput Paksa Kejagung

Saksi Pembobolan Kas Pemkab Batubara

JAKARTA- Satu per satu, orang-orang yang terkait kasus dugaan korupsi pembobolan dana milik Pemerintah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara senilai Rp 80 miliar, ditangkap. Kali ini, seorang warga Bogor, bernama Yunita Intannita Johan, ditangkap penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Pidsus Kejagung) di Bogor, Minggu (1/1) sore.
“Yunita Intannita Johan, ditangkap di Bogor, Minggu sore sekitar jam tiga,” ujar Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Noor Rachmad di Jakarta, Senin (2/1).

Sorenya, Noor menyebar ralat kepada para wartawan. Dia menyebut, status Yunita baru sebagai saksi, bukan tersangka. “Intan masih saksi bukan tersangka,” kata Noor, meralat pernyataan dia sebelumnya.

Intan dijemput paksa, lanjut Noor, karena selalu mangkir saat hendak diperiksa sebagai saksi oleh penyidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejagung. Karena alasan inilah, penyidik kemudian menangkap Intan di Bogor pada Minggu (1/1) sore.

Keterangan Intan dibutuhkan menyusul ditangkapnya Direktur Utama PT Pacific Fortune Management Ilham Martua Harahap pada Juni 2011 di Medan bersama tersangka lain Daud Aswan Nasution.

Noor menjelaskan, Yunita Intannita merupakan Sekretaris PT Pacific Fortune Management, perusahaan sekuritas yang awalnya diminta untuk menginvestasikan kembali dana Pemkab. Intan langsung menjalani proses pemeriksaan.
Sebelumnya, pada 18 Oktober 2011, tim dari Kejagung Helfizar Purba alis OK David Purba, yang juga sempat menjadi buronan. David Purba yang sempat dua kali menjadi calon Bupati Serdang Bedagai itu ditangkap di dekat tempat pencucian mobil di Cempaka Putih Jakarta.

Sementara pada awal Juni 2011, penyidik Pidsus lebih dulu menangkap Ilham Martua Harahap yang merupakan Dirut Pacific Fortune, serta Daud Aswan Nasution di sebuah hotel di Medan. Dari tangan keduanya disita uang sebanyak Rp 220 juta, yang tadinya akan digunakan untuk biaya penangguhan penahanan Komisaris PT Pacific Fortune, Rahman yang juga telah ditahan Kejagung.

Seperti yang diketahui, kasus ini berawal pada September 2010 ketika tersangka Yos Rauke  Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset, dan Fadil Kurniawan selaku Bendahara Umum Daerah, berkenalan dengan Kepala cabang Bank Mega Jababeka Itman Hari Basuki, di sebuah kafe di kawasan Jakarta Selatan.

Diduga, dari pertemuan ini kemudian diputuskan uang milik Pemkab didepositokan di Bank Mega, setelah ada janji dari Itman akan mendapat bunga deposito di atas pasaran.

Yos Rouke dan Fadil diketahui memindahkan dana kas daerah Pemkab Batubara sebesar total Rp 80 miliar dari Bank Sumut ke dalam rekening deposito Bank Mega cabang Jababeka, Bekasi. Mereka memindahkannya dengan cara menyetorkan beberapa kali, mulai pada 15 September 2010 hingga 11 April 2011. Dana tersebut kemudian disimpan dalam bentuk deposito senilai Rp80 miliar di Bank Mega Jababeka, Bekasi. Atas penempatan dana tersebut, kedua tersangka telah menerima keuntungan dengan menerima cash back sebesar Rp405 juta.

Selanjutnya, dana deposito tersebut dicairkan oleh keduanya untuk disetorkan ke 2 perusahaan jasa keuangan dan jasa pengelolaan aset, yakni PT Pacific Fortune Management yang dimiliki oleh Rachman Hakim dan PT Noble Mandiri Invesment, melalui Bank BCA dan Bank CIMB, untuk diinvestasikan. (sam)

DPP PD Incar Kepala Daerah di Muscab

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) hingga Senin (2/1) belum mengeluarkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) PD Tapanuli Tengah (Tapteng). Pasalnya, hal itu belum layak dibicarakan lantaran masih dalam suasana Tahun Baru 2012.

Demikian disampaikan Wakil Ketum DPP PD, Jhonny Allen Marbun kepada koran ini, Senin (2/1). Menurut dia, belum saatnya membicarakan Muscab Tapteng.  “Masih suasana Tahun Baru. Rehat saja dulu lah,” ujarnya.
DPP PD belum menjadwalkan Muscab PD Tapteng. Alasan lain, karena baru saja digelar Muscab PD Pematangsiantar, yang dampaknya masih hangat. Bahkan, dia membantah DPP telah  membubarkan atau membatalkan kegiatan Muscab II DPC PD Tapteng, 5 Desember 2011 di Hotel Bumi Asih Pandan. Menurut Allen, itu bukan Muscab. “Ah, tak ada itu. Itu hanya konsolidasi biasa,” ujarnya.

Allen memberikan sinyal bahwa Muscab PD Tapteng belum digelar dalam waktu dekat ini. Alasannya, dibanding provinsi-provinsi lain, Muscab PD di kabupaten/kota di Sumut sudah tergolong tercepat. “Sumut sudah tergolong cepat, tinggal tiga kabupaten/kota lagi yang belum Muscab. Di provinsi-provinsi lain yang sama-sama besar, baru mencapai kisaran 35 persen hingga 60 persen,” terangnya. “Saya menjadikan Sumut sebagai pilot project, jadi dipercepat,” ulasnya.

Terkait dengan adanya penolakan hasil Muscab PD Siantar beberapa waktu lalu, Allen menganggap itu hal yang lumrah dalam dunia politik. Dia pun membantah anggapan telah mengkondisikan agar Hulman Sitorus yang juga walikota Siantar itu, yang terpilih sebagai Ketua DPC PD Siantar.

“Masak nggak percaya seorang Wali Kota bisa membesarkan partai? Ini untuk kepentingan partai. Kenapa dipersoalkan? Kecuali yang saya paksakan itu tukang roti,” ujarnya.

Dia menjelaskan, semua partai politik sudah pasti menginginkan tokoh sentral di daerah itu menjadi pimpinan partai setempat. Dikatakan, seorang tokoh lokal pasti punya pengaruh kuat di daerah tersebut. “Hulman bisa mengalahkan incumbent. Jadi, apapun partainya, pasti mengejar dan menjadikan kepala daerah sebagai pimpinan partai” terangnya.

Allen berharap, semua kader PD bisa memahami hal itu. Apakah untuk Muscab PD Tapteng DPP akan mengincar tokoh kuat setempat? Allen tidak membantahnya. Berkali-kali dia mengatakan, pada hakekatnya partai ingin merekrut orang yang teruji dan punya pengaruh. (sam)

Urus Akta Kelahiran Kuras Uang Warga

LANGKAT- Pengurusan akta kelahiran sesuai UU No23/2006 tentang administrasi kependudukan, dinilai memberatkan masyarakat. Pasalnya, biaya yang dibutuhkan mengurus ke Pengadilan Negeri (PN) cukup menguras uang warga dan merepotkan karena harus membawa dua saksi.

Kekecewaan itu dirasakan Ketua DPC PDI-P Langkat, Syafril ketika berbincang dengan wartawan, Senin (2/1). Menurut dia, pemberlakukan UU No23/2006 tentang administrasi kependudukan seharusnya dikaji ulang, bukan hanya persoalan biaya dibebankan kepada warga yang mengurus akta lahir, tapi menghadirkan dua saksi bukanlah mudah karena harus menggunakan biaya.

Dia menyebutkan, sesuai ketentuan biaya Rp315 ribu dibayarkan warga ke PN dalam pengajuan membuat akta lahir itu sangat tidak rasional, sebab keterlambatan warga membuat akta didominasi oleh ketiadaan biaya.  Selanjutnya, didampingi anggota DPRD Langkat asal PDI-P Ralin Sinulingga, warga sebagai pemohon harus menyertakan dua saksi saat mengurus. Nah, untuk tahapan dimaksud maka tak ayal warga harus mengeluarkan biaya ekstra kepada saksi. “Karena bila dipaksakan, bukan tidak mungkin program wajib sekolah bisa terkendala. Ya itu tadi, kebanyakan warga tidak mengurus akte lahir anaknya karena tak punya biaya,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Ralin Sinulingga menuturkan, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Pemkab Langkat melalui Kantor Catatan Sipil (Catpil) serta pihak PN. “Semoga dilakukan penundaan, walaupun kemungkinan kecil,” sebutnya. (mag-4)

KONI Sumut Apresiasi Atlet Penyandang Cacat

MEDAN- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara memberikan tali asih kepada atlet penyandang cacat atau disabilitas yang telah meraih medali pada saat mengikuti Kejuraan ASEAN Para Games VI/2011 yang berlangsung di Solo pada 12-22 Desember 2011.Pemberian tali Asih kepada atlet penyandang cacat yang telah berhasil menyumbangkan 12 medali emas, 19 perak dan 4 perunggu untuk kontingen Indonesia. Ke-12 medali emas yang disumbangkan itu, melalui cabang catur 7 medali emas dan 5 perak. Kemudian atletik 2 emas, 8 perak dan 1 perunggu, tenis meja 2 emas, 4 perak dan 1 perunggu serta angkat berat 1 emas, dua perak dan dua perunggu.

Acara pemberian tali asih yang dilakukan KONI Sumut itu berlangsung di QS Futsal Jalan Bunga Asoka Medan kecamatan Medan Tuntungan, Sabtu (31/12).

Ketua KONI Sumatera Utara H Gus Irawan Pasaribu SE, AKK di Medan dalam sambutannya mengatakan bahwa pemberian tali asih tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian kepada atlet Sumut yang berprestasi.
Dengan prestasi yang telah diraih tersebut, Lanjut Gus Irawan, bukan hanya membawa harum nama Sumut dikancah nasional, tetapi juga dimata internasional.

“Terimakasih kepada atlet yang telah berjuang dengan semangat hingga mampu meraih prestasi yang maksimal di ajang tingkat ASEAN tersebut,” bilang Gus.

Pemberian tali asih yang dirangkai dengan acara “Malam Keakraban Insan Olahraga Sumut” itu, atlet penyandang disabilitas yang mendapat tali asih yakni empat orang atlet catur, enam atletik, dua tenis meja dan lima orang atlet angkat berat.

Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumut, Ristanto SH SPN mengatakan bahwa pemberian tali asih tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi atlet lainya yang belum berhasil meraih medali untuk lebih giat lagi berlatih agar kedepannya dapat meraih hasil lebih maksimal.

Untuk itu, Ristanto berharap bagi atlet yang telah berprestasi untuk terus meningkatkan dan mengasah kemampuan. Pasalnya, kedepannya masih ada kejuaraan-kejuaraan lainnya yang sudah menunggu seperti Porcanas.
“ Tidak ada prestasi yang dapat diraih tanpa latihan yang keras. Hanya yang tekun berlatihlah yang mampu meraih hasil maksimal,” bilang Ristanto.

Sementara Ketua National Paralimpic Commite (NPC) Sumut Zulkifli mengatakan pemberian tali asih tersebut akan menambah semangat para atlet untuk semakin giat berlatih.
“Atlet cacat juga mampu mengukir prestasi layaknya atlet normal. Ini telah kami buktikan di ASEAN Para Games yang lalu,” bilang Zulkifli. (omi)

Naik Pangkat, Polisi Harus Paham IT

PARAPAT-  Di penghujung 2011, sebanyak 102 personel di Polres Simalungun naik pangkat. Setelah dilantik, seluruh personel polisi diminta untuk tetap memahami dan menguasai informasi teknologi (IT).

Usai melantik sejumlah personel polisi, dalam sambutannya, Kapolres Simalungun AKBP Agus Fajar Harkam SIK mengharapkan, semua personel harus menguasai IT, Ilmu pengetahuan dan teknologi, mengikuti pelatihan guna mendukung profesionalisme dan demi kinerja yang baik serta benar.

“Kini dunia bisa dalam gengamana kita, informasi apapun dapat dilihat pakai internet, laptop dan Netbook.  Apalagi sekarang mudah mengakses UU, Kepres dan sejumlah peraturan Kapolri hanya dengan melalui teknologi,” katanya, Sabtu (31/12).

Sementara itu, sebanyak 39 personel di Polres Tebing Tinggi juga naik pangkat. tiga diantaranya naik pangkat menjadi perwira. Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Andi Rian Djajadi SIK didampingi Waka Polres, Kompol Safwan Khayat MHum di halaman  Mapolres Tebing Tinggi, menyatakan kenaikan pangkat setingkat bukanlah datang dengan sendirinya, melainkan suatu penghargaan  yang diberikan pimpinan dengan ukuran prestasi kerja. (jes/mag-3)

Bajing Loncat Beraksi, Keyboard Raib

LANGKAT- Kawanan perampok melompat ke atas mobil yang sedang berjalan (bajing loncat, Red) sekaligus menguras muatannya. Akibatnya satu set alat musik jenis keyboard hilang diambil kawanan bajing loncat.

Seorang korban, Darus Bangun (32) warga Dusun Rumah Galuh Desa Rumah Galuh Kecamatan Sei Bingai-Langkat menuturkan, saat melintasi kawasan titi penceng Jalan Proklamasi Stabat, Senin (2/1) siang, menggunakan mobil pick-up BK 9092 RA bermuatan satu set alat musik jenis keyboard. Saat itulah, kawanan bajing loncat tersebut mengurus isi mobilnya.

“Kami baru pulang mengisi hiburan di Desa Buluh Telang, kemarim malam persisnya perayaan malam Tahun Baru 2012,” kata Darus didampingi rekannya Nonot (30) dan Lilik (25) saat membuat pengaduan di Mapolres Langkat.
Seperti biasanya, urainya, semua peralatan keyboard disusun di belakang. Sebelumnya, dua teman Darus duduk di belakang namun di Kota Tanjung Pura, dua biduan yang duduk di depan turun sehingga kedua teman dimaksud pindah duduk ke depan.

Perjalanan dilanjutkan, mengambil jalur Jalan Proklamasi Kelurahan Sidomulyo, Stabat persisnya kawasan Titi Penceng. Hanya beberapa meter melewati jembatan terdengar suara benda jatuh dari mobil. Seketika kenderaan dihentikan, guna melihat atau memastikan suara dimaksud. Saat bersamaan, terlihat dua pria mengendarai sepeda motor bebek memikul alat Kibot KN 2600 milik Darus. “Kami sempat terlibat aksi kejar-kejaran, tetapi langsung kehilangan jejak saat sepeda motor mereka masuk perumahan Pemkab Langkat,” aku Darus yang menaksir alami kerugian Rp18 juta. Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Aldi Subartono, ketika dikonfirmasi mengaku masih mengecek kebenaran laporan tersebut. (mag-4)

4 Persen PNS Terlarut Tahun Baru

PAKPAK BHARAT- Hari pertama tahun 2012 tingkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Pakpak Bharat sebanyak 96 persen. Ketidak hadiran pegawai diperkirakan akibat masih terlarut dalam suasana tahun baru. Demikian hasil inspeksi mendadak Wakil Bupati Pakpak Bharat dengan Sekda, Senin (2/1).

Wakil Bupati Pakpak Bharat, Ir H Maju Ilyas Padang didampingi Sekda dan rombongan lainnya menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah SKPD. Pejabat dijajaran Pemkab Bharat itu langsung mengecek absensi pegawai dan melihat pegawai yang hadir di bidangnya masing-masing.

“Saya telah konfirmasikan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), yang tidak masuk kerja pada hari pertama sebanyak 4 persen,”kata Sekda Pemkab Pakpak Bharat, Holler Sinamo.

Dia memprediksi, kemungkinan PNS yang tidak hadir dikarenakan masih larut dalam suasana perayaan Tahun Baru dan momen itu dijadikan berkumpul dengan sanak saudara.

Sementara itu, Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu mengingatkan PNS agar meningkatkan disiplin diri, disiplin tugas dan disiplin anggaran. Hal itu harus menjadi perhatian selaku abdi Negara dan masyarakat. Demikian pidato Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu untuk mengingatkan kepala SKPD agar mengingatkan pegawainya. (mag-14/mag-4)
meningkatkan kedisiplinan,  Senin (2/1).

Ngogesa yang memimpin apel perdana di tahun 2012 di halaman kantor Bupati menyampaikan, setiap bentuk kegagalan di tahun 2011 hendaknya dijadikan pelajaran berharga, melangkah ke arah lebih baik tahun ini. “Jadikan kegagalan tahun 2011 sebagai pengalaman dan pelajaran berharga melangkah lebih baik di tahun 2012,” kata Ngogesa. (mag-14/mag-4)

DPP PD Incar Kepala Daerah di Muscab

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) hingga Senin (2/1) belum mengeluarkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) PD Tapanuli Tengah (Tapteng). Pasalnya, hal itu belum layak dibicarakan lantaran masih dalam suasana Tahun Baru 2012.

Demikian disampaikan Wakil Ketum DPP PD, Jhonny Allen Marbun kepada koran ini, Senin (2/1). Menurut dia, belum saatnya membicarakan Muscab Tapteng.  “Masih suasana Tahun Baru. Rehat saja dulu lah,” ujarnya.
DPP PD belum menjadwalkan Muscab PD Tapteng. Alasan lain, karena baru saja digelar Muscab PD Pematangsiantar, yang dampaknya masih hangat. Bahkan, dia membantah DPP telah  membubarkan atau membatalkan kegiatan Muscab II DPC PD Tapteng, 5 Desember 2011 di Hotel Bumi Asih Pandan. Menurut Allen, itu bukan Muscab. “Ah, tak ada itu. Itu hanya konsolidasi biasa,” ujarnya.

Allen memberikan sinyal bahwa Muscab PD Tapteng belum digelar dalam waktu dekat ini. Alasannya, dibanding provinsi-provinsi lain, Muscab PD di kabupaten/kota di Sumut sudah tergolong tercepat. “Sumut sudah tergolong cepat, tinggal tiga kabupaten/kota lagi yang belum Muscab. Di provinsi-provinsi lain yang sama-sama besar, baru mencapai kisaran 35 persen hingga 60 persen,” terangnya. “Saya menjadikan Sumut sebagai pilot project, jadi dipercepat,” ulasnya.

Terkait dengan adanya penolakan hasil Muscab PD Siantar beberapa waktu lalu, Allen menganggap itu hal yang lumrah dalam dunia politik. Dia pun membantah anggapan telah mengkondisikan agar Hulman Sitorus yang juga walikota Siantar itu, yang terpilih sebagai Ketua DPC PD Siantar.

“Masak nggak percaya seorang Wali Kota bisa membesarkan partai? Ini untuk kepentingan partai. Kenapa dipersoalkan? Kecuali yang saya paksakan itu tukang roti,” ujarnya.

Dia menjelaskan, semua partai politik sudah pasti menginginkan tokoh sentral di daerah itu menjadi pimpinan partai setempat. Dikatakan, seorang tokoh lokal pasti punya pengaruh kuat di daerah tersebut. “Hulman bisa mengalahkan incumbent. Jadi, apapun partainya, pasti mengejar dan menjadikan kepala daerah sebagai pimpinan partai” terangnya.

Allen berharap, semua kader PD bisa memahami hal itu. Apakah untuk Muscab PD Tapteng DPP akan mengincar tokoh kuat setempat? Allen tidak membantahnya. Berkali-kali dia mengatakan, pada hakekatnya partai ingin merekrut orang yang teruji dan punya pengaruh. (sam)

Pengunjung Pantai Perjuangan Diusir, Jalan Diblokir Warga

BATUBARA- Ratusan warga Kampung Lalang, Dusun Masjid, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara memblokir jalan masuk menuju daerah wisata Pantai Perjuangan atau Pantai Jono, Minggu (1/1) siang. Hal itu dipicu pihak pengelola Pantai Perjuangan mengusir pedagang dari areal pantai.

Aksi blokir jalan tersebut terjadi akibat pengelola pantai tersebut melarang pedagang berjualan di areal pantai. Larangan itu dimulai saat pengelola pantai merobohkan bangunan pada saat libur Hari Raya Idul Adha lalu. Kini, pada liburan Tahun Baru warga kembali dilarang berdagang.

Akibat hal itu, pedagang langsung emosi dan melakukan tindakan menutup jalan dengan mamajang kayu dan batu besar. Dampaknya, pengunjung yang hendak ke pantai tersebut tak bisa melalui jalan tersebut.

Kapolsek Medang Deras, AKP MH Sirait mengatakan penutupan jalan tersebut akibat ada permasalahan warga setempat dengan pihak pengelola wisata Pantai Perjuangan. “Tadi sempat digelar pertemuan dengan perwakilan warga dengan pihak pengelola pantai, tapi tidak ada kata mufakat. Maka polisi langsung mengambil alih lokasi wisata untuk mencegah terjadinya tindakan anarkis warga,” ucapnya kepada Sumut Pos.

Sementara itu, seorang perwakilan masyarakat, Erwan mengatakan selama 6 tahun dipegang oleh pengelola yang bernama OK Manan, hasil pendapatannya tidak jelas dan menimbulkan berbagai kekacauan, seperti pedagang di dalam diusir olah pihak keamanan pengelola daerah wisata.

“Kami sudah dua hari, Sabtu dan Minggu memblokir jalan akses masuk ke dalam pantai, kami minta OK Manan turun dari ketua sekaligus tidak lagi menjadi pengelola pantai perjuangan,” pintanya.

Lebih lanjut, dia menyatakan, izin pengelola tempat wisata hanya dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Batubara, seharusnya yang boleh mengeluarkan izin Departemen Kelautan. “Pantai Perjuangan masih areal hutan mangrove yang dilindungi oleh negara,” paparnya.

Sedangkan kaum ibu-ibu yang kebanyakan melakukan pemblokiran jalan masuk dan mengusir pengunjung yang akan masuk ke pantai tersebut tetap enggan membuka jalan, hingga tuntutan warga dipenuhi. Para ibu-ibu tersebut meminta OK Manan turun dan tidak lagi menjadi ketua pengelola daerah wisata pantai perjuangan, masalahnya pengelola tidak mau berbagi dengan masyarakat setempat setiap hari libur besar dan selama 6 enam tahun tidak ada kontribusinya dengan warga setempat. “Kami berjualan sudah 7 tahun, tapi gubuk-gubuk jualan kami diruntuhkan oleh pengelola pantai,” ungkap warga sambil berteriak, “Kami sedang perang dengan pengelola pantai, silahkan pulang, jangan ke pantai,” ucap ibu-ibu yang memblokir jalan tersebut.

Seorang pengunjung, Najli Purba mengaku kecewa dengan tindakan yang diambil oleh warga setempat dengan meblokir akses jalan masuk ke dalam pantai. “Kami datang jauh-jauh dari Medan, malah diusir keluar oleh warga dengan alasan warga perang dengan pihak pengelola pantai,” ucapnya kesal.

Pihak pengelola tempat wisata pantai Perjuangan OK Manan saat hendak ditemui Sumut Pos tak bersedia, dengan alasan masih ada masalah dengan warga setempat.  (mag-3)

Bank Sumut Luncurkan Mobil Kas ATM Terbesar di Medan

Melayani Penyetoran dan Penarikan

MEDAN- Memasuki 2012, PT Bank Sumut meluncurkan Mobil Kas ATM keliling dengan wilayah operasional di 21 kecamatan di Kota Medan. Mobil tersebut akan melayani penyetoran dan penarikan.

Mobil kas 3 suku jenis Toyota Dyna bernilai investasi sekitar Rp500 juta dilepas secara langsung oleh Direktur Utama Bank Sumut Gus Irawan, Selasa (2/1/2012), di pelataran depan Kantor Cabang Utama Kota Medan dengan didampingi Direktur Umum M Yahya, sejumlah pemimpin divisi dan Pemimpin Cabang Utama Bank Sumut Paroiman Ritonga.
Dengan adanya kelengkapan alat VSAT (Very Small Appertune Terminal), Mobil Kas ATM tersebut dapat melayani transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai. VSAT adalah terminal komunikasi datan yang menghubungkan data transaksi kas mobil dengan data center kantor Bank Sumut.

Dirut Bank Sumut Gus Irawan berharap, keberadaan Mobil Kas ATM tersebut dapat memenuhi kebutuhan nasabahnya yang memerlukan transaksi cepat.

“Meski izin operasionalnya di 21 kecamatan, namun konsentrasi lokasi mangkal Mobil Kas ATM ini difokuskan di pusat-pusat keramaian, terutama pasar-pasar tradisional di Kota Medan di mana belum terdapat kantor Bank Sumut. Kita lihat nanti, di mana pasar potensial dan paling membutuhkan. Selain itu, mobil kas ATM ini juga sangat efektif sebagai promosi berjalan dan peningkatan corporate image Bank Sumut,” jelas Gus Irawan.

Mobil Kas ATM yang dipimpin Eva Sofia dengan teller Melya Hafsari dan sopir Albert ini merupakan Mobil Kas ATM Bank Sumut pertama yang beroperasi di Medan. Sebelumnya, Bank Sumut sudah meluncurkan 20 unit kas mobil tanpa ATM di berbagai kabupaten, khususnya di wilayah kecamatan dan pedesaan yang belum terjangkau akses perbankan. (her)