25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14164

Kejatisu dan BPKP Lengkapi Bukti

Dugaan Korupsi di RSU Pirngadi Medan

MEDAN- Tim investigasi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumut berkoordinasi mencari bukti-bukti kerugian negara di RSU Pirngadi Medan. Pencarian itu untuk mendukung bukti dugaan penyelewengan anggaran di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan Kasi Pidsus Kejatisu Jufri Nasution SH pada wartawan, Senin (2/1) di Jalan AH Nasution Medan. Menurutnya, tim investigasi dari dua instansi tersebut sedang bekerja.

Dari setiap bukti tersebut, akan memperkuat pihaknya untuk dijadikan alat bukti bahwa di rumah sakit itu memang melakukan penyimpangan. Dia menyebutkan, setelah barang bukti lengkap, akan digelar eksposnya. “Nah saat digelar ekspos itulah nantinya ditentukan soal kerugian negera, siapa yang terlibat dan siapa yang bertanggungjawab hingga penetapan status pejabat Pirngadi yang diperiksa,” tegasnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, kasus yang tengah diinvestigasi di antaranya farmasi, pengajuan amprah dana yang dibayarkan oleh pihak Askes, ke mana dana itu disalurkan dan bagaimana pertanggungjawabannya selama ini.
Sementara Wakil Direktur RSU dr Pirngadi Medan Yasin yang dikonfirmasi terkait dengan temuan Tim Kejatisu soal adanya dugaan korupsi Rp13 miliar di rumah sakit milik Pemko Medan itu, dia mengaku semua sudah aman.

“Semuanya sudah aman dan hasil temuannya ada di BPKP bahwa tidak ada temuan yang berarti. Sejauh ini tidak ada indikasi korupsi di RSU dr Pirngadi Medan,” kata Yasin, Senin (2/1) siang via telepon selulernya.

Diterangkannya, hasil temuan dari BPKP juga sudah dijelaskan kepada semuanya. “Berarti sudah jelas bahwa hasil temuan BPKP tidak ada dugaan penyelewengan dan itu sudah diberitahukan juga kepada tim Kejatisu yang hadir pada waktu itu. Ibu (Dewi Syahnan, Red) saat itu diperiksa juga,” pungkasnya.

Sebelumnya, wartawan koran ini ingin mengkonfirmasi langsung kepada Dirut RSU Pirngadi Medan Dewi Syahnan. Sayangnya, Dewi Syahnan tidak berada di ruangannya.

Diketahui, dugaan penyelewengan di RSU Pirngadi sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI 2011 No 19/S/ XVIII.MDN/01/2011.

Tim Investigasi Kejatisu masih menyelidik kasus penerimaan dana instalasi farmasi sebesar Rp11.625.046.868, kerugian sebesar Rp563.317.190 terkait keterlambatan pelaksanaan proyek di RSUD dr Pirngadi dan pembayaran atas pelayanan tindakan cuci darah pasien Asuransi Kesehatan (Askes) pada Instalasi Hemodialisa sebesar Rp2.285.924.900.

Selain itu dugaan pembayaran ganda penggunaan jasa pelayanan sebesar Rp557.018.253, dugaan penyimpangan pengaturan lelang sehingga negara merugi sebesar Rp231.599.070 per tahun, serta denda atau sanksi keterlambatan pelaksanaan proyek sebesar Rp563.317.190 dan dugaan penyelewengan penetapan pemenang tender pekerjaan lanjutan gedung rawat inap kelas III Rp869.850.700.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sesuai LHP BPK RI tahun 2011 No 19/S/ XVIII. MDN/01/2011,disebutkan adanya dugaan penyelewengan di RSUD dr Pirngadi Medan.(rud/jon)

Dugaan Penyimpangan Anggaran di RSU Pirngadi Medan

  1. Klaim PT Askes atas pelayanan tindakan cuci darah pasien Askes pada Instalasi Hemodialisa tidak dicatat sebesar Rp2.285.924.900.
  2. Penerimaan pada Instalasi Farmasi sebesar Rp11.625.046.868 tidak dicatat dan tidak dilaporkan sebagai penerimaan RSUD dr Pirngadi dan pembagian hasil swakelola pada instalasi ini tidak sesuai ketentuan.
  3. Pembayaran ganda pengunaan jasa pelayanan sebesar Rp557.018.253.
  4. Kemudian ditemukan indikasi kuat pengaturan dalam penetapan lelang Ikatan Kerjasama Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD dr Pirngadi Medan yang membebani anggaran rumah sakit. Indikasi ini juga berpotensi merugikan keuangan daerah sebesar Rp3.231.599.070 per tahunnya.
  5. Keterlambatan pelaksanaan proyek yang tidak dikenakan denda atau sanksi, RSUD dr Pirngadi dirugikan sebesar Rp563.317.190.
  6. Dugaan penyimpangan atas penetapan PT Alpha Rho Delta sebagai pemenang lelang pekerjaan lanjutan gedung rawat inap Kelas III dengan potensi kerugian daerah sebesar Rp869.850.700.

Sumber: Data LHP BPK RI tahun 2011 No 19/S/XVIII.MDN/01/2011

Merajut Kenangan Menjalin Persahabatan

Alumni 1986 SMAN 11 Helvetia Medan Gelar Reuni Akbar

Alumni 1986 SMAN 11 Helvetia Medan menggelar reuni akbar di Tapian Daya Jalan Gatot Subroto Medan Senin (2/1) kemarin. Reuni tersebut mengambil tema Merajut Kenangan Menjalin Persahabatan.
Seperti biasa, tujuan utama sebuah reuni tentu saja untuk menjalin silaturahmi. Itu pula yang dilakukan alumni 1986 SMAN 11 Helvetia Medan. Apalagi kini para alumni sudah banyak yang berpindah tempat tinggal, dan sudah bekerja di berbagai profesi.

Ketua Alumni 86 SMAN 11 Helvetia Medan, Ngatiman didampingi Ferry Suhari selaku Wakil Ketua mengatakan hal itu. Mempererat rasa persaudaraan antar sesama Alumni 86 SMAN 11 Helvetia Medan, adalah tujuan tak terbantahkan.
“Selama ini kita tidak bertemu, maka dengan diadakannya reuni ini, kita harap rasa kekeluargaan para alumni dan pengurus lebih terjalin lagi. Para alumni banyak yang sudah menjadi orang sukses, kita harap dengan kegiatan seperti ini, tidak ada perbedaan dan pemisah di antara alumni,” terang Ngatiman.

Kegiatan reuni akbar itu baru pertama kali diadakan. Ke depannya, diharapkan kegiatan tersebut berkelanjutan, dengan program-program baru demi kemajuan SMAN 11 Helvetia Medan yang sekarang sudah berganti menjadi SMAN 12 Helvetia Medan.

“Memang baru pertama kali diadakan. Nantinya kita akan buat program baru seperti mengadakan kegiatan bakti sosial ataupun membuka usaha yang kepentingannya untuk masa depan dan kemajuan para alumni. Dengan kegiatan ini juga kita dapat saling kenal diantara para alumni yang sudah berkeluarga,” sambung Ngatiman.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Agus Prianto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan momentum yang sangat baik untuk menyambung silaturahmi dengan dasar pemikiran untuk kebersamaan para alumni.

“Di sinilah para alumni bertemu tidak hanya dengan teman, namun juga dengan para guru yang pernah mengajar dulu. Ini saatnya bagi alumni untuk menumpahkan rasa rindu sekaligus mengucapkan terima kasih kepada para guru yang dulu pernah mengajar dan mendidik,” katanya.

Pihaknya yang mewakili para alumni mengucapkan rasa terimakasih terhadap para guru yang telah banyak berjasa dalam mendidik. “Keberhasilan kita tidak terlepas dari didikan dan peran serta para guru. Maka kita juga mengucapkan banyak terimakasih terhadap para guru yang tak kenal lelah dalam mendidik kita. Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan jendela masa depan,” ungkapnya.

Kegiatan reuni akbar yang dihadiri sebanyak 200 alumni SMAN 11 Helvetia Medan serta para tenaga didik ini diisi dengan hiburan dan nyanyian. Selain itu, acara tersebut ditandai dengan pemberian cendera mata terhadap para guru. “Kita harap para alumni menjadi lebih sukses dan para anak didik generasi penerus di SMAN 12 lebih semangat dalam belajar dan menggapai cita-cita,” pungkas Agus.  (*)

Lonjakan Penumpang 45 Persen

Hari Ini, Puncak Arus Balik

MEDAN- Dipastikan, puncak arus balik luar daerah ke Kota Medan terjadi hari ini, Selasa (3/1). Diperkirakan, lonjakan penumpang mencapai 45 persen.

“Sampai saat ini, lonjakan penumpang di Terminal Amplas belum terlalu kelihatan. Hanya 2 persen saja. Tapi dipastikan untuk puncak arus balik akan meningkat mencapai 45 persen pada esok hari (hari ini, Red),” kata Kepala Terminal Amplas Asli Peranginangin, Senin (2/1).

Jika dibandingkan tahun lalu, lanjutnya, peningkatan arus balik tahun ini lebih sedikit. “Paling banyak penumpang arus balik dari Siantar ke Medan. Perbandingan dengan tahun semalam, penumpang yang balik lebih sedikit karena pada umumnya sudah balik ke Medan dari kemarin. Kebanyakan dari mereka ingin merayakan Tahun Baru di Medan setelah merayakan Natal di kampung,” jelasnya.

Sedangkan untuk persiapan angkutan mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus balik, Terminal Amplas menyiapkan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sebanyak 80 unit dengan penumpang berangkat 1.500 orang. Sedangkan  82 unit dengan penumpang tiba 1.000 orang.

Lanjutnya, untuk angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 230 unit dengan penumpang berangkat 1.915 orang dan yang tiba sebanyak 240 unit dengan penumpang 300 orang. Kemudian untuk MPU dengan jumlah bus bernagkat sebanyak 451unit dengan penumpangnya 3.200 orang. Sedangkan untuk tiba sebanyak 400 unit dengan penumpang 3.000 orang.

“Dan dari segi pelayanan, persiapan yang dilakukan pihaknya sama dengan hari besar sebelumnya seperti Lebaran, Natal dan lainnya. Jasa tenaga dokter, pemeriksaan fisik bus dan lainnya tetap disediakan jauh hari sebelum arus balik,” ucapnya.

Menurutnya, untuk harga dan stok tiket seluruh loket menjual dengan harga yang sudah ditentukan pemerintah. “Tidak ada kenaikan melebihi batas atas. Persaingan angkutan di Terminal Amplas tinggi, jadi tidak ada yang menaikkan harga tiket melebihi batas,” ucapnya.

Sementara, di Terminal Pinang Baris tidak terjadi peningkatan arus balik. Hal itu ditegaskan Kepala Terminal Pinang Baris Arjani Siregar yang menuturkan, kalau masyarakat banyak menggunakan angkutan jasa rental.
“Tidak ada peningkatan di Terminal Pinang Baris, karena pada umumnya masyarakat menggunakan kendaraan pribadi ke beberapa daerah tujuan. Seperti ke Langkat, masyarakat pergi dengan kendaraan pribadi jadi tidak banyak yang pergi menggunakan bus angkutan,” bebernya singkat.

Sementara di arus balik di Stasiun Besar Kereta Api dan Bandara Polonia juga belum terlalu siginifikan. “Belum ada lonjakan yang signifikan, mungkin para calon penumpang masih berada di kampung halamannya masing-masing,” kata Kepala Besar Stasiun Kereta Api (KSB KA) Medan Jasrin Sibarani saat memantau arus balik, Senin (2/1) siang.
Jasrin mengatakan, semua kereta api dioperasikan hingga H+5 dan petugas juga disiagakan. “Kalau untuk tiket tidak ada mengalami kenaikan dan semua kereta api beroperasional. Tempat duduk masih banyak dan keamanan tetap kita berkoordinasi dengan lintas sektor,” paparnya.

Hal senada juga diucapkan Staff Duty Manager OIC Bandara Polonia Medan, Ali Sofyan. Diterangkannya, jumlah penumpang tidak mengalami kenaikan yang signifikan bila dibandingkan 2011 lalu. “Untuk Terminal Kedatangan Domestik per 1 Januari 2011 lalu, jumlah pesawat 53 dan jumlah penumpang 6.397 orang. Untuk per 1 Januari 2012 jumlah pesawat 62 dengan jumlah penumpang 7.623 orang. Untuk Terminal Keberangkatan Domestik per 1 Januari 2011 lalu, jumlah pesawat 53 dengan jumlah penumpang 7.569 orang. Untuk 1 Januari 2012, jumlah pesawat 62 dengan jumlah penumpang 8.408 penumpang,” ujarnya.

Ditambahkannya, untuk Terminal Kedatangan International 1 Januari 2011 lalu, jumlah pesawat 16 pesawat dengan total penumpang 1.938 orang dan 1 Januari 2012 jumlah pesawat 23 pesawat dengan total penumpang 2.995 orang. “Untuk Terminal Keberangkatan International per 1 Januari 2011 lalu jumlah pesawat 16 pesawat dengan total penumpang 1.521 orang. Untuk 1 Januari 2012 jumlah pesawat 23 pesawat dengan total penumpang 2.182 penumpang,” sebutnya.

Sementara itu, Humas PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Firdaus mengaku, kenaikan belum ada kenaikan karena para penumpang mungkin belum ada yang pulang. “Walaupun demikian, keamanan akan tetap kita siagakan demi kenyamanan dari calon penumpang. Bandara sejauh ini akan tetap menyiagakan semuanya hingga H+7 nanti,” pungkasnya.(adl/jon)

Pencapaian Imunisasi di Sumut Rendah

Pencapaian imunisasi di Sumatera Utara (Sumut) masih sangat rendah. Untuk mengetahui seperti apa pencapaian imunisasi hepatitis B, imunisasi campak, dan imunisasi polio, berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Farida Noris Ritonga dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Candra Syafei, Senin (2/1)

Untuk imunisasi hepatitis B, kabupaten dan kota mana saja yang sudah melakukan pencapaiannya?
Imunisasi hepatitis B ini, memang masih 4 kabupaten/kota saja yang melakukannya, di antaranya Samosir, Asahan, Medan dan Deli Serdang. Sisanya masih di bawah 80 persen.

Bagaimana dengan capaian imunisasi campak?
Jenis imunisasi ini yang cakupannya masih di bawah 80 persen diantaranya sebanyak 14 kabupaten/kota. Antara lain Labuhanbatu Selatan, Dairi, Gunungsitoli, Padang Lawas, Nias Utara, Tanjungbalai, Padang Lawas Utara, Nias Barat, Madina, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan, Sibolga, Padang Sidempuan dan Nias Selatan.

Selain itu, untuk imunisasi polio pencapaiannya seperti apa?
Saat ini baru 15 kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan di atas 80 persen. Sedikit menggembirakan, untuk cakupan imunisasi polio, 12 kabupaten/kota saja yang cakupan imunisasi di bawah 80 persen. Sedangkan kabupaten/kota lainnya di atas 80 persen.

Apa penyebab rendahnya pencapaian tersebut?
Permasalahan ini terjadi karena pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) belum menjadi kegiatan rutin yang dilakukan kabupaten/kota. Permasalahan lain adalah bimbingan teknis (bimtek) belum optimal atau masih belum terjadwalnya dan dilakukan berkesinambungan. Ini tergantung ketersediaan biaya operasional. Idealnya, bimtek ini dilakukan provinsi 2 kali dalam setahun, kabupaten/kota 4 kali dan Puskesmas 6 kali.

Apa harapan Anda?
Memang tidak semua kabupaten/kota menyediakan dana pengambilan vaksin dan logistik yang cukup. Imbauan kita, hanya mengharapkan peranan pemerintah daerah untuk lebih maksimal lagi dalam cakupan imunisasi terkhusus untuk kader posyandunya.(*)

4 Rumah Terbakar, Dua Tewas

Mengawali tahun 2012, empat peristiwa kebaran terjadi di Kota Medan. Dalam peristiwa itu, dua kor ban tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit karena mengalami luka bakar yang cukup serius, sedangkan dua korban lainnya kritis.
Nasib tragis ini dialami keluarga Sartoni alias A Kien, warga Jalan Pukat V Gang Durian, Kecamatan Medan Tembung, Minggu (1/1) pagi pukul 10.00 WIB. Selain meludeskan bangunan rumah dua orang penghuni rumah yakni ayah dari A Kien, Lim Kwek Kie serta seorang temannya Angkok Hua (50), warga Jalan Kebun Sayur, Desa Bandar Kalipah, Deli Serang, yang kebetulan menginap di rumah itu. Sedangkan A Kien dan istrinya Dewi Nasution mengalami luka bakar dan hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Methodist, Jalan Thamrin Medan.

Saat peristiwa itu terjadi, semua penghuni rumah sedang tertidur karena baru saja merayakan malam tahun baru. Diduga, api berasal dari tempat sembahyang (pekong, Red). Namun hingga kini polisi masih menyelidiki kepastian penyebab kebakaran tersebut.

Menurut Suparman, warga yang ikut memadamkan api dan melakukan evakuasi para korban, mereka sempat kesulitan melakukan pertolongan karena semua pintu terkunci. Akhirnya, warga mendobrak pintu rumah tersebut dan berhasil mengevakuasi keempat korban. Namun sayang, Lim Kwek Kie dan Angkok Hua tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Methodist di Jalan Thamrin Medan karena mengalami luka bakar hampir di seluruh tubuh. Selanjutnya kedua jenazah diotopsi di Ruang Instlasi Jenazah RSU dr Pirngadi Medan.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak melalui Kanit Reskrim AKP Faidir Chan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Faidir menambahkan, pihaknya telah memeriksa enam saksi, yakni empat orang warga yang membantu memadamkan api, korban Dewi Nasution serta kepala lingkungan di kawasan tersebut.

Sementara, Sabtu (31/12) malam pukul 23.15 WIB rumah milik warga bermarga Butarbutar hangus terbakar. Diduga, api berasal dari korsleting listrik dan membakar plafon rumah.

Untuk memadamkan api, empat unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan diturunkan ke lokasi. Berselang 40 menit kemudian, petugas mampu memadamkan api.

Sementara Kapolsek Medan Kota Kompol Sandy Sinurat saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakuakn penyelididkan terkait asal api. “Api belum tahu kita ketahui, hal ini masih kita lidik,” ucap Sandy.

Kemudian, Minggu (1/1) dini hari pukul 00.10 WIB, petugas DP2K Kota Medan kembali disibukkan dengan kebakaran yang terjadi di Komplek Sutrisno Mas No 285 U, Jalan sutrisno Medan milik A Ping. Api terlihat membara di lantai II ruko berlantai tiga tersebut. Istri dan anak A Ping sempat terjebak di dalam rumah. Namun berkat kesigapan petugas pemadam kebakaran, keduanya berhasil diselamatkan.

Selanjutnya berselang satu jam kemudian, sekira pukul 02.00 WIB, petugas pemadam kembali bergerak ke kawasan Jalan Sentosa Lama, Gang Leman. Pasalnya, di sana rumah milik Supriati alias Atik Lontong terbakar.

Di Rumah semi permanen berlantai dua milik Supriati alias Atik Lontong, api beraksi dengan ganasnya dan musnahkan bangunan milik Atik yang terbakar. Api diduga berasal dari percikan api sisa pembakaran ikan, karena sebelum kejadian keluarga Supriati sedang mengadakan acara bakar-bakar ikan dalam menyambut malam pergantian tahun. Sedikitnya Empat unit armada pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api di dua unit rumah milik Atik.

Kabid Pengendalian Operasi DP2K Kota Medan Elias Sebayang saat dihubungi melalui telpon selurnya, Senin (2/1) siang mengatakan, pihaknya memang telah mengantisipasi peristiwa kebakaran pada malam pergantian tahun. Karenanya, DP2K menyiagakan 14 unit mobil pemadam. Selain itu, kata Elias, DP2K Kota Medan juga mempersiapkan armada di tempat-tempat keramaian dan pusat perbelanjaan seperti Taman Sri Deli, Pasar Sentral dan Pasar Petisah. “Untuk malam pergantian tahun, kita sudah mempersiapkan armada termasuk di tempat-tempat keramaian dan pusat perbelanjaan,” ucap Elias.(gus)

Akibat tak Punya Uang Buat Pulang Kampung

Diduga tidak memiliki uang untuk pulang kampung, Salomo Sinamo (25), warga Phakphak Barat ini nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Pria lajang yang menyewa kamar di kawasan Jalan Jamin Ginting KM 7,5, tepatnya di Doorsmer 366 ini, ditemui tewas tergantung di kamar kosnya, Senin (2/1) pagi pukul 09.00 WIB.

Diakui sejumlah warga sekitar, kalau korban yang bekerja di doorsmer tersebut tidak memiliki sanak famili di Kota Medan. Dari pengakuan Boru Sembiring, sebelum meninggal, korban sempat mengadu kepadanya terkait permintaan ayah korban yang memintanya pulang ke kampung.

“Ayahnya dan saudara kandungnya nelpon dia minta supaya pulang ke kampung. Tapi dia mengaku tidak punya uang untuk ongkos pulang, mungkin itu yang buat dia stres dan nekat gantung diri,” sebut Boru Sembiring.

Korban ditemui tidak bernyawa setelah pemilik kos dan sejumlah warga curiga karena korban tak keluar kamar sejak Minggu (1/1). Namun hingga Senin (2/1) pagi pukul 08.00 WIB, korban tak juga keluar kamar. “Kami mencoba bangunkan dia. Tapi dia nggak dengar saat kami panggil. Saat kami intip dari jerjak jendela, kami lihat ada kain panjang tergantung,” ungkap warga bermarga Simamora.

Melihat kecurigaan tersebut, warga lalu mengabarkan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian. Ketika didobrak oleh petugas kepolisian, korban ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi tergantung. Selanjutnya, jasad korban diboyong ke Rumah Sakit Adam Malik untuk menjalani otopsi.(uma)

2012, Tahun Pemantapan Kerukunan

Refleksi Akhir Tahun dan Rapat Kerja FKUB Kota Medan

KETUA Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut Dr H Maratua Simanjuntak memberi apresiasi atas kerukunan umat beragama di Medan sepanjang tahun 2011. Karena tahun 2012 dijadikan sebagai tahun pemantapan kerukunan umat beragama di Sumut termasuk Medan.

Ungkapan ini disampaikan Maratua Simanjuntak saat menghadiri acara refleksi akhir tahun dan rapat kerja FKUB Kota Medan di Hotel Garuda Medan, Jumat (30/12) malam. Turut hadir Ketua FKUB Kota Medan Prof Dr H Syahrin Harahap MA, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr HM Hatta, Pelaksana Kepala Kamenag Medan Wahyu, Sekum PGI Medan Pdt LD Manulang, tokoh agama Buddha Piter Lim dan undangan lain.

Maratua mengakui, tahun 2011 merupakan masa cemerlang kerukunan umat beragama di Medan. Melalui kerukunan ini dapat menyatukan masyarakat Medan sehingga memudahkan meraih tujuan yang diinginkan masyarakat.
‘’Kerjasama masyarakat, dewan penasehat, pemerintah, pimpinan majelis agama kiranya dapat terus ditingkatkan. FKUB Medan telah memiliki donasi yang besar dan kantor tetap sedangkan daerah lain ada yang tidak memiliki donasi untuk operasinya,’’ kata Maratua.

Apresiasi serupa juga dikemukakan Ketua MUI Kota Medan Prof Dr HM Hatta. ‘’Kerjasama pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan FKUB Kota Medan harus terus ditingkatkan untuk menjaga kerukunan,’’ harapnya.

Dr Arifinsyah menambahkan, Medan sebagai icon kerukunan di Sumut. Namun ancaman terhadap kerukunan, lanjut Arifinsyah, bisa diganggu oleh gerakan radikalisme yang berlindung atas nama hak azasi manusia. ‘’Lebih sulut mempertahankan dari pada membangun kerukunan,’’ ucapnya.

Pelaksana Kepala Kamenag Medan Wahyu mengatakan FKUB Kota Medan sebagai wadah para tokoh agama agar terus memotivasi umat untuk semakin dekat dengan agama dan mencintai orang lain.

Dua tokoh agama Kristen, Pdt LD Manullang dan tokoh agama Buddha, Piter Lim juga memberi apresiasi terhadap kerukunan di Medan.  Atas berbagai apresiasi dan masukan yang disampaikan, Ketua FKUB Kota Medan Prof Dr Syahrin Harahap MA mengatakan, pihak akan semakin memperbanyak dialog dengan masyarakat menengah ke bawah.
Dalam kesempatan ini, Syahrin mengemukakan lima langkah  ‘Medan Membangun Icon Kerukunan Indonesia’ diantara pemerintah, pemuka agama dan masyarakat memberi partisipasi dan kepeloporan dalam mewujudkan Kota Medan sebagai icon masyarakat harmonis Indonesia. “Pemerintah memberi perhatian yang serius terhadap kerukunan dan melakukan cepat tanggap dan deteksi dini terhadap terhadap fenomena keretakan,” pungkasnya. (dmp)

Tak Selalu Bercerita Tentang Cinta

Sunday Monday, Selalu Berprestasi di Ajang Festival Band

Sunday Monday adalah band pendatang baru beraliran hiprock yang berdiri pada 9 November 2011 di Sumatera Utara, tepatnya di Rantau Prapat. Lagu-lagu mereka tak selalu bertemakan tentang cinta, tapi juga sarat dengan pesan-pesan sosial dan motivasi bagi para pendengarnya, sehingga dapat dinikmati semua kalangan.

Dalam penuturan Roby kepada Sumut Pos, Minggu dan Senin merupakan hari yang bersejarah bagi mereka, karena di hari itulah pertama kali mereka manggung dan diundang menjadi guest star di sebuah even. Hal itu juga yang membuat mereka memilih nama Sunday Monday sebagai nama band mereka.

Band yang dimotori Harris Wianda sebagai vokalis I, Adistia sebagai vokalis II, Roby Handika sebagai gitaris, Azwarsyah sebagai keyboardist, Herri Azlan sebagai bassist, dan Yousrizal Amree sebagai drummer ini telah berhasil mengeluarkan enam single. “Sejauh ini kita punya enam single hits yaitu Just Wanna Say, Go Away, Hypocritical, Secret, Tak Hanya Bermimpi, dan Tentukan Harimu,” tutur Roby yang akrab disapa Oby ini.

Salah satu single mereka yang berjudul “Just Wanna Say” bahkan dipercayai oleh Opique’s Picture untuk mengisi soundtrack film indie yang berjudul “Gak Belok Lagi” yang akhirnya terpilih sebagai juara II pada festival film anak 2010.

“Ini sebuah penghargaan yang cukup berarti bagi Sunday Monday untuk ke depan menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi,” tegas Wianda sang vokalis.

Enam cowok dalam band Sunday Monday sudah sering tampil di beberapa kota, dan mereka tampil dengan membawakan lagu sendiri. Meskipun terbilang cukup baru di industri musik, prestasi mereka tidak bisa dibilang sedikit. Mereka sering meraih juara di berbagai festival band, seperti juara I Festival pelajar yang diadakan di Rantau Prapat 2007, juara II IM3 Musik Festival yang diadakan di Rantau Prapat 2008, juara I Festival Honda yang diadakan di Merdeka Walk 2010, juara harapan I LA Light Find the Light 2007 di Rantau Prapat, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sunday Monday juga sering diminta sebagai opening konser band- band besar di kota asal mereka. Semua personil Sunday Monday masih duduk dibangku kuliah, namun mereka tetap semangat dan dapat membagi waktu mereka dengan seimbang untuk ngeband. “Pendidikan tetap prioritas utama,” pungkas Yousrizal.
Pelajaran bagus buat kita yang niat ngeband nih, bahwa kita harus tetap semangat!!! (jul)

Masuki Tahun 2012 Harga Sembako Masih Normal

MEDAN – Memasuki awal tahun 2012, harga bahan pokok di Kota Medan cenderung normal dan mengalami penurunan. Seperti yang terlihat di Pusat Pasar Medan, Senin (2/1), tidak ada peningkatan yang signifikan terhadap harga sembako.

Salah seorang pedagang di Pasar Central, Agustina (30) mengaku harga sembako yang dijualnya masih normal dan biasa saja. Seperti bawang putih perkilo Rp10 ribu, bawang merah perkilo Rp12 ribu, cabai merah perkilo Rp32 ribu dan cabai rawit perkilonya Rp20 ribu.

“Nggak naik harganya. Biasa aja, apalagi usai tahun baru ini, sebagian warga Kota Medan masih bepergian karena inikan masih suasana libur. Otomatis rendah permintaan, harga juga cenderung stabil.

Memang kita akui, untuk stok barang, sangat minim. Tapi itu nggak mempengaruhi harga. Paling yang naik turun itu cuma cabai merah, naiknya juga nggak mahal kali, ya naik 5 ribuan lah,” katanya.

Sementara untuk harga sayur-sayuran, mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Seperti tomat perkilonya Rp6 ribu, kentang perkilo Rp4 ribu, timun perkilo Rp4 ribu, sayur kol perkilonya Rp5 ribu dan sayur sawi perkilo Rp7 ribu. Rata-rata kenaikan mencapai Rp1.500 hingga Rp2 ribu per kilo.

“Ya naiklah harganya, stok barang kita minim, yang mau beli sayur banyak, otomatis harganya naik. Tapi naiknya harga sayur nggak ada pengaruhnya sama pergantian tahun. Memang barangnya lagi kosong dan yang mau beli banyak,” ucap Dona, pedagang sayur di Pasar Central.

Lain halnya dengan harga beras. Kenaikan harganya tidak begitu tinggi. Seperti beras IR perkilonya Rp1500, beras kuku balam perkilonya Rp9300, beras ramos perkilonya Rp9000.

“Memang harga beras lagi naik, tapi nggak tinggi kali naiknya. Ya berkisar naik Rp300-an. Tapi saat natal kemarin, memang harga beras sempat melambung. Tapi sekarang normal lagi,” ucap Asiong, pedagang beras di Pusat Pasar.
Terpisah, salah seorang pembeli, Aisyah mengaku, sejumlah sembako yang dibelinya masih dengan harga normal. Namun diakuinya untuk harga sayur sendiri, mengalami kenaikan. “Harga sayur yang paling mahal. Kalau yang lainnya, masih biasa-biasa aja harganya. Kalau sayur-sayuran memang melambung harganya. Saya aja yang biasanya beli sayur sampai 2 Kg, sekarang cuma beli 1 kilo aja. Nunggu harganya turun lah, nanti baru beli banyak,” beber Aisyah. (mag-11)

Layanan Data Telkomsel Melonjak 300 Persen

Gaya hidup masyarakat yang sudah semakin digitalize dan mobile, terbukti dari peningkatan trafik layanan data yang digunakan. Telkomsel mencatat konsumsi layanan data pelanggan pada saat Tahun Baru 2012 meningkat hampir 300 persen dibandingkan dengan Tahun Baru 2011.

Minat masyarakat terhadap layanan data ini menjadi arah dan fondasi transformasi industri telekomunikasi seluler di tahun-tahun mendatang.

Trafik layanan komunikasi Telkomsel saat akhir tahun 2011 dan Tahun Baru 2012 mengalami lonjakan yang signifikan. Layanan data mengalami peningkatan tertinggi dibanding dengan Tahun Baru 2011, yaitu 280.4 persen (213 terra bytes). Layanan ini meningkat hampir 100 persen dibandingkan dengan pemakaian di hari normal 2011.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengungkapkan, peningkatan konsumsi layanan data ini menunjukkan bahwa arah perkembangan gaya hidup masyarakat akan lebih banyak menggunakan layanan berbasis data.

“Telkomsel telah mempersiapkan diri dengan sangat baik dalam proses transformasi bisnis telekomunikasi seluler di Indonesia. Kami menyiapkan infrastruktur dari sisi jaringan dan inovasi produk-layanan, dengan 44 ribu BTS dan lebih dari 9000 node (BTS 3G). Telkomsel fokus pada pengembangan jaringan 3G/HSDPA/HSPA+. Saat ini kami memiliki 45 broadband city, dan di tahun 2012 kami menargetkan akan memiliki 100 broadband cities,” ujarnya.
Trafik layanan data tertinggi terjadi di wilayah Jabodetabek (60.6 terra bytes). Sejalan dengan tingginya pemakaian layanan data, layanan MMS Telkomsel juga mengalami peningkatan trafik 2.58 juta MMS atau naik sebesar 1,5 kali lipat dibandingkan dengan hari normal.

Layanan dasar komunikasi (voice dan SMS) turut mengalami lonjakan, di mana trafik voice meningkat hingga1,99 milyar menit (naik 112.6% dibanding trafik di hari normal). Trafik SMS meningkat hingga 1,82 milyar SMS (naik 136%). Trafik layanan SMS tertinggi terjadi di wilayah Jabodetabek (693 juta SMS). Wilayah Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya) sebesar 342 juta menit. (sih)