25 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 14185

Perempuan Jadi Pejuang Keluarga Sejahtera

Memperingati Hari Ibu PT Bank Sumut

Anda dan kami, kita semua sama. Begitulah slogan PT Bank Sumut disampaikan saat menggelar temu ramah dengan 1.100 orang perempuan, yang tergabung dalam kelompok keuangan mikro (KKM) di bawah naungan PT Bank Sumut cabang utama Kota Medan.

Ribuan perempuan antara usia 21 hingga 65 tahun berkumpul pada Kamis (22/12) di Restoran Kenanga Internasional Indonesia di Jalan Jamin Ginting, Medan. Para perempuan itu berkumpul untuk menghadiri silaturahmi dengan Direktur Utama PT Bank Sumut, H Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM sekaligus memperingati hari ibu ke-83.
Para perempuan itu rela menunggu kehadiran Gus Irawan dari pukul 11.00 WIB demi mendapatkan pencerahan bagaimana cara mengelola usaha dan mendapatkan permodalan dari bank milik Pemprovsu itu. Ribuan perempuan itu melalui account officer lapangan PT Bank Sumut dikelompokkan menjadi 57 kelompok, tak jarang mereka saling mencoba bertukar informasi untuk mengelola usahanya.

“Ia usaha katering masih banyak dibutuhkan, karena usaha ini tak mengenal libur. Cuma itu, koneksi saja yang masih kurang. Kalau ada hubungi kelompok kami ya,” celetuk ibu dari Kelompok Dahlia. Layaknya berbalas pantun, perempuan lainnya berucap, bila butuh pelaminan dan rias pengantin hubungi kelompok Mawar. Begitulah percakapan ribuan perempuan yang ketika itu dikumpulkan oleh PT Bank Sumut cabang utama Medan.

Di tengah percakapan itu, sembari diiringi lantunan musik yang dinyanyikan oleh anggota kelompok, yang ketika itu saling menunjukkan kebolehannya. Ternyata, orang yang ditunggu Direktur Utama PT Bank Sumut, H Gus Irawan Pasaribu hadir sekira pukul 14.45 WIB. Sementara, musik langsung berganti menjadi alunan musik khas adat  Batak Karo, Gus Irawan digiring hingga ke atas panggung dan diulosi.  Acara mulai dibuka sekira pukul 15.00 WIB.
Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Bank Sumut, Kepala Cabang Utama PT Bank Sumut, Kepala Cabang Sukaramai dan kepala PT Bank Sumut Syariah Medan.

Kepala PT Bank Sumut cabang utama Medan, Fahrul Imam Ritonga didaulat menyampaikan kata sambutannya, dia menyebutkan sebenarnya di bawah PT Bank Sumut cabang utama Medan ada sebanyak 57 KKM dengan jumlah orang sebanyak 1.900. Dari jumlah itu, secara keseluruhannya merupakan pelaku usaha mikro kecil.
“Tapi, yang bersedia hadir dan bergabung berjumlah 1.100 orang. Lainnya berhalangan hadir karena ada kesibukan lain,” ujarnya.

Dia menyebutkan kehadiran Direktur Utama PT Bank Sumut selain memberikan pencerahan, para perempuan ini berkumpul untuk saling bertukar informasi cara mengelola usaha, dan pemasaran produknya diantara para kelompok.
Mewakili ribuan perempuan yang hadir, Nelyza dari KKM Tulip menyampaikan, mengawali usaha itu perlu modal, jadi walaupun memiliki keahlian belum tentu bisa mendatangkan untung. Kesulitan itulah yang banyak dirasakan kaum perempuan, akhirnya PT Bank Sumut dengan syarat yang cukup mudah yakni membuat kelompok dan menunjukkan usaha serta foto copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) sudah bisa mendapatkan modal. “Alhamdulillah usaha anggota kelompok kami maju, kalau dulu kami mengharapkan uang dari gaji suami, tapi kami sudah bisa membantu perekonomian keluarga, menyekolahkan anak, beli televisi dan barang lainnya,” ucapnya.

Tapi, dia mengharapkan agar PT Bank Sumut segera merealisasikan kredit Sumut Sejahrtera II dengan pinjaman Rp5- 50 juta. Karena selama ini, kelompoknya lancar mengembalikan uang pinjaman modal saat menjadi peserta Sumut Sumatera I.

Mendengar itu, bergegas Gus Irawan menjawab,  program yang diusungnya untuk perempuan menjadi tonggak perjuangan keluarga sejahtera merupakan keinginan PT Bank Sumut.

Melalui peringatan hari ibu ke-83, Gus Irawan yang biasa disapa Bang Gus mengatakan aktualisasi bagi kaum perempuan tak hanya dilakukan melalui peringatan upacara, tapi sudah dilakukan setiap harinya dengan mendampingi sebanyak 2.600 KKM dengan jumlah anggota 60 ribu lebih di Sumut. Tapi, jumlah itu belum cukup dan akan terus ditambah ke pelosok penjuru Sumut.

Dia menerangkan di PT Bank Sumut mengawalinya pada 2011 lalu, dengan produk percontohan pelaku usaha mikro kecil pasca bencana alam gempa dan tsunami di Kepulauan Nias. Bekerjasama dengan lembaga keuangan di Filipina untuk menyalurkan kredit, inilah yang bisa digunakan oleh ribuan ibu-ibu di Sumut untuk mendirikan usaha.
“Sekarang saya sudah melakukan kerjasama dengan Jerman untuk menyalurkan kredit SS-II, kerjasama ini untuk penyaluran kredit SS-II. Kredit ini pakai agunan. Tapi, agunananya bisa apa saja kwitansi pembelian tanah saja bisa jadi agunan,” paparnya.

Sementara itu, dia mengingatkan apabila ada dari anggota kelompok yang sakit atau anaknya sakit dan berakibat usahanya terganggung. Mengatasinya kembalilah ke kelompoknya masing-masing, awalnya kelompok didirikan atas dasar kebersamaan. Jadi tak ada salahnya kelompoklah yang membantunya untuk membayar kredit, tapi setelah sembuh barulah dibayarkan ke kelompok.

Diakhir pertemuannya, dia berujar dengan berkelompok ini, sebaiknya ibu-ibu jangan lagi membeli produk dari luar, melainkan gunakanlah produk hasil dari kelompok sendiri atau kelompok lain. Sehingga semuanya semakin terbantu. (ril)

MPW PP: Tindak Pengusaha yang Abaikan Jamsostek

MEDAN- Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Sumut mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah untuk menertibkan perusahaan, yang mengabaikan jaminan sosial tenagakerja (Jamsostek) terhadap pegawainya.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Usaha dan Ketenagakerjaan Pokja Humas MPW PP Sumut, Mirza SE didamping Wakil Koordinator Pokja Humas Indra Gunawan, Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan, Sufriadi SE MM,  Ketua Bidang Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah, Syafrudin, Wakil Sekretaris Yulinda Dinata saat menggelar konfrensi pers di Hotel Grand Aston Medan, Senin (26/12).

Mirza mengaku, Ketua MPW PP Sumut, Anuar Shah SE “Aweng”  secara tegas sudah memerintahkan Pokja MPW PP Sumut untuk melakukan investigasi terhadap sejumlah perusahaan di Sumut yang nakal terhadap pegawainya tersebut.
Dia membeberkan persoalan jaminan sosial tenaga kerja, seperti yang berhubungan dengan industrial selama ini memang kerab terabaikan. Tak pelak, banyak tenaga kerja yang dirugikan karena mereka tidak memiliki jaminan hari tua atau malah harus kehilangan nyawa sia-sia karena kecelakaan kerja. Terang saja, kondisi tersebut mengusik hati nurani Ketua MPW PP Sumut.

“Berdasarkan data yang kami miliki memang baru sekitar 30 persen perusahaan di Sumut yang memberikan jaminan sosial seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan kesehatan, dan jaminan hari tua kepada karyawan dan keluarganya. Ini sangat disesalkan. Sesuai arahan Ketua Aweng maka kami akan bekerja mensosialisasikan maupun mendorong pemerintah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan untuk menindak perusahaan-perusahaan nakal tersebut,”ujarnya.

Sementara itu, Wakil Koordinator Pokja Humas MPW PP Sumut, Indra Gunawan menegaskan agar pemerintah benar-benar mengawasi pemberlakukan Upah Minimum Propinsi (UMP) sebesar Rp 1,2 juta perbulan.  “UMP tahun 2012  harus benar-benar berjalan dan mendapat pengawasan dari pemerintah,” ujarnya.(ari)

Ukir Prestasi Demi Cita-cita Keliling Dunia

Melda Risdayanti, Siswi Berprestasi di SMKN 1 Medan

Berawal dari ketertarikannya terhadap tayangan televisi yang menggambarkan begitu banyaknya rakyat Indonesia yang masih jauh tertinggal dalam mendapatkan hak-haknya seperti kesehatan, kesejahteraan dan jaminan hidup yang layak, membuat Melda Risdayanti, siswi kelas II SMKN 1 Medan, jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) ini, tergerak hatinya untuk memperjuangkan nasib bangsanya sendiri.

Salah satu langkah memperbaiki nasib bangsa ini yakni, dimulai dari diri sendiri.

“Aku sangat sedih melihat bangsa sendiri yang begitu banyak tertindas, makanya saya bercita-cita ingin menjadi seorang politikus yang memperjuangkan hak-hak orang lemah,” ungkapnya.

Keseriusan wanita yang lahir di Surabaya, 14 Mei 1995 silam, dibuktikannya lewat beragam prestasi membanggakan bagi dirinya, sekolah dan keluarga.

Diantara prestasi membanggakan yang telah ditorehkan buah hati pasangan Risdinal Latief dan Muryanthi ini, Juara I Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Kota Medan, Oktober 2011 lalu, dalam perlombaan tourism industri.
Dengan kemenangannya di Kota Medan tersebut, memberikan kesempatan besar untuk Melda mengikuti LKS di jenjang  Nasional di Bali 2012 mendatang.

Pasalnya, daerah lain tidak memiliki peserta untuk dilombakan dalam mata lomba tourism industri ini.
“Untuk tingkat Provinsi tidak ada, karena daerah lain tidak memiliki peserta. Rencananya saya langsung mengikuti LKS tingkat Nasional yang direncanakan berlangsung di Bali,” ungkap Melda, yang memiliki cita-cita sebagai Pramugari dan Politikus ini.

Sebelumnya, Melda juga mampu menasbihkan diri sebagai yang terbaik dalam Gelar Prestasi dan Bela Negara (GPBN) untuk lomba Bahasa Inggris tingkat Kota Medan dan tingkat Provinsi Sumatera Utara, Maret 2011 lalu.
Dengan hasil positif yang telah diraihnya itu, kini Melda juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba di ajang Nasional yang akan berlangsung di Jakarta pada 2012 mendatang.

Untuk persiapannya sendiri, Melda mengaku, untuk mata lomba Bahasa Inggris kini dirinya tengah mengikuti kursus bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus di Kota Medan.

“Berhubung jadwalnya tidak berbenturan, mungkin saya akan mengikuti kedua lomba tingkat Nasional yang akan berlangsung tahun depan. Sedang untuk persiapan  mata lomba tourism industri, rencananya saya akan dilatih di Akademi Keperawatan,” sebutnya.

Untuk targetnya di ajang Nasional dalam dua lomba yang berbeda, Melda mengaku tak memiliki target muluk. Bagi anak sulung dari tiga bersaudara ini, berbuat yang terbaik untuk Sumut, keluarga dan khususnya sekolah adalah upaya terbaik sebagai modal nantinya.

“Saya gak pernah mikirin untuk menang, bagi saya berbuat yang terbaik adalah langkah nyata. Karena orangtua saya juga menasehati untuk tidak terlalu memporsir waktu dan berupaya menjalaninya tanpa beban,” sebutnya.(uma)

Anggota SMECK Diadukan ke Polisi

MEDAN-Kelompok pendukung PSMS yang tergabung di SMECK Hooligan oleh sebagian masyarakat dinilai semakin beringas. Ini ditandai dengan kian seringnya kelompok suporter ini terlibat bentrok dengan kelompok suporter lain, seperti PSMS Fans Club (PFC) maupun KAMPAK FC.

Kali terakhir SMECK terlibat bentrok dengan kelompok pendukung lainnya adalah saat berlangsungnya pertandingan persahabatan antara PSMS versus Perak FC di Stadion Teladan Medan, Jumat (23/12) lalu.  Akibat bentrok itu lima anggota PFC menderita luka di bagian wajah dan tubuh.

Tak senang anggotanya menjadi korban pemukulan, Ketua PFC Rahmat Nur Lubis menempuh jalur hukum dengan membuat pengaduan ke Polsekta Medan Kota, Sabtu (24/12) malam. Dan pengaduan tersebut direspon pihak kepolisian.

Namun, berdasarkan hasil visum yang dilakukan di RS Bakti, didapati bahwa cedera yang dialami oleh para anggota PFC tadi belum cukup kuat untuk menjerat para pelaku pemukulan tadi ke ranah hukum.

Pasalnya, pihak korban terlalu lama membuat pengaduan, sehingga luka yang dialami korban pemukulan tadi tak lagi lebam.

Selain itu, anggota PFC yang menjadi korban penukulan tadi juga tak mampu menandai pelaku pengeroyokan. Karenanya pihak kepolisian sulit untuk menangkap pelaku.

“Kami sangat kecewa dengan pemukulan yang dilakukan anggota SMECK. Apalagi peristiwa seperti ini telah terjadi berulangkali,” ungkap Ketua PFC Rahmat Nur Lubis, Senin (26/12).

Di sisi lain, Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota AKP  S Simaremare membenarkan bahwa pihak PFC melakukan pengaduan terhadap angggotanya yang menjadi korban pemukulan anggota SMECK. “Benar mereka telah melakukan pengaduan. Sayangnya, mereka terlalu lama membuat pengaduan sehingga hasil visum tak cukup kuat untuk menjerat pelaku. Seharusnya, pihak PFC melakukan pengaduan saat anggotanya dipukuli. Selain itu, para korban juga tak bisa menandai siapa-siapa saja anggota SMECK yang terlibat pemukulan itu.,” tuturnya.

Disebutkannya, jika pengaduan PFC diteruskan maka kecil kemungkinan para pelaku dijerat proses hukum. Jadi, kami imbau bila ke depan terjadi lagi kasus pemukulan,   ada baiknya insiden itu segera dilaporkan kepada pihak berwajib sehingga pelaku secepatnya ditangkap untuk diproses lewat jalur hukum. (saz)

Pelatih Kiper PSMS IPL Denny Paslah Tutup Usia

MEDAN- Pelatih kiper PSMS IPL, Denny Paslah menghembuskan nafas terakhirnya Senin (26/12) sekitar pukul 19.00 WIB di Jakarta. Denny Paslah meninggal dalam usia 63 tahun. Kabar duka itu langsung menyelimuti seluruh punggawa PSMS yang main di IPL.

Kabarnya, secara tiba-tiba, Denny yang sedang menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Bea Cukai Jalan Ahmad Yani Rawamangun tidak sadarkan diri sekitar Pukul 18.30 WIB.

“Om Denny sebelumnya enggak ada sakit apa-apa. Tapi waktu nonton pertandingan sepak bola di stadion Bea Cukai, dia mendadak pingsan. Sempat, dibawa ke Rumah Sakit Rawamangun, tapi dalam perjalanan ke sana, beliau sudah tidak ada,” ujar keponakan Denny Pasla, Resi Pasla saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon seluler Senin (26/12) malam.

Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Jalan Wadas di daerah Jati Waringin dan rencananya akan dikebumikan Selasa (27/12). “Rencananya besok dikebumikan. Sebelumnya, beliau enggak ada keluhan sakit atau apa. Kemarin (Minggu 25/12), kami sempat berbincang, bercanda. Beliau memang orangnya suka bercanda,” kata Resi.

Denny yang sebelumnya melatih kiper PSMS Decky Ardian dan Irwin Ramadhana pulang ke Jakarta selama PSMS diliburkan sejak Jumat (23/12) lalu untuk merayakan Natal bersama keluarganya.

Selama di Medan, adik kandung legenda kiper Indonesia Ronny Pasla juga tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Kabar duka cita ini diterima PSMS sekitar pukul 20.00 WIB. Komisaris PT Bintang Medan Metropolitan Arif Bargot Siregar langsung berangkat ke Jakarta untuk melayat ke rumah duka mewakili manajemen PSMS Medan.

Sementara ofisial PSMS Halim Panggabean mengaku mendapat kabar meninggalnya Denny dari adik iparnya Jajang Nurjaman dan mantan pemain PSMS Zulkarnain Lubis. “Jajang bilang, sampai jam empat tadio sore (26/12), dirinya masih BBM-an dengan Denny,” bebernya.

Manajer PSMS Medan Doli Sinomba Siregar mewakili tim PSMS Medan mengaku terkejut mendengar kabar duka tersebut. “Keluarga besar PSMS Medan mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya bang Denny Pasla. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi tuhan, dan keluarga tetap tabah ” tandas Doli.

Pelatih PSMS Fabio Lopez yang berada di Malaysia dan  mengetahui kabar tersebu cukup terkejut. “Dia ramah dan mudah senyum. Dari apa yang saya lihat, dia sangat senang bisa bekerjasama dengan orang-orang lain di PSMS,” tulis Fabio lewat pesan singkat.

Kabar duka juga diterima awak koran ini dari rekannya sesama pelatih, Donny Latuperisa yang kini melatih kiper di Persiba Balikpapan. “Saya dapat kabar Denny meninggal tiba-tiba tadi. Kami tentu sangat berduka atas kepergiannya,” kata Donny. (ful)

Aji Santoso Tangani Timnas U-23

JAKARTA- Lain Rahmad Darmawan, lain pula sikap yang ditunjukkan Aji Santoso. Jika Rahmad memilih mundur dari kursi pelatih Timnas U-23, tak demikian dengan Aji. Mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut memilih tetap bertahan sebagai pelatih. PSSI pun akhirnya menunjuk mantan arsitek Persema Malang tersebut sebagai suksesor Rahmad di Timnas U-23.

Hal itu diungkapkan koordinator Timnas Bob Hippy. Pengalaman Aji sebagai asisten pelatih di SEA Games 2011 dianggap sebagai nilai lebih. Aji dianggap banyak mengetahui karakter para pemain Timnas.
“Aji akan mulai menjalankan tugasnya Januari mendatang. Nantinya dia akan dibantu dua asisten pelatih,” terang Bob kemarin (26/12).

Namun, dari dua asisten pelatih yang direncanakan itu, PSSI baru menunjuk mantan bomber Timnas Widodo Cahyono Putro. Sebelumnya, keduanya saling bahu membahu membantu Rahmad di SEA Games 2011. Widodo sendiri mengaku siap jika memang ditunjuk sebagai asisten pelatih.

“Kalau saya ditempatkan di manapun selalu siap. Tapi hingga saat ini (kemarin) saya belum menerima surat atau konfirmasi dari PSSI,” ucap Widodo.

Tapi, pencetak gol terbaik di Piala Asia 1996 tersebut mesti membagi peran. Pasalnya, dia juga didaulat sebagai pelatih timnas U-20 yang akan diturunkan di Piala Hassanal Bolqiah di Brunei Darussalam 25 Februari- 5 Maret 2012 mendatang.

Nah, tangan dingin Aji bakal dilihat saat Timnas terjun di Piala AFF U-23 yang menurut rencana akan digeber Juni 2012 mendatang. Namun, agenda tersebut juga masih tentatif. Artinya, ada kemungkinan batal. (ru/jpnn)

21 Tim Berlaga di Turnamen Futsal PPP

MEDAN-Tim Futsal PPP Sunggal FC  berhasil meraih kemenangan perdana di Turnamen Futsal Harlah PPP ke 39 yang berlangsung di Lapangan Futsal Multi Fungsi Jalan Suka Amal/STM. Pada pertandingan yang berlangsung Minggu (25/12), PPP Sunggal FC menaklukkan Sukma FC dengan Skor 4-2.

Keempat gol bagi tim futsal PPP Sunggal FC diciptakan Sapta, Zarot, dan Aminan (dua gol). Sedang dua gol bagi Sukma FC dilesakkan Rudi dan Wira. Berkat kemenangannya itu, maka hari ini PPP Sunggal FC akan berhadapan dengan SMR FC.
Sebelumnya, H Hasrul Azwar MM, Wakil Ketua Umum DPP PPP yang juga penggagas even mengatakan bahwa  event futsal yang pertama kali berlangsung sejak tahun 2009 itu bertujuan menjaring pemain berbakat.

Selanjutnya Hasrul mengatakan bahwa even ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-39 PPP.
Sementara itu ketua panitia H Irsal Fikri S.Sos menyebutkan bahwa turnamen kali ini diikuti 21 tim dan memperebutkan total hadiah Rp39 juta.

Adapun ke 21 tim futsal yang berlaga di turnamen kali ini adalah VHI FC, Liga SU FC, Delapan PPP, LP3I Glugur FC , SE PPP Adanfg FC, PD Pasar FC, PPP Helvetia FC, Kantin FISIP UMSU FC, Black Pearl FC, Silva FC, Zoemanjie FC, Jurnalis Prestasi FC, PPP Medan Sunggal FC, Gastrom, ISORI FC, LP3I Gajah Mada FC, SMR FC, Sukma Amal Delapan FC dan LP3I SM Raja FC. (omi)

FORMI Sumut Gelar Rakerda

MEDAN – Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumatera Utara menggelar Rakerda di Hotel Asean Medan, Sabtu (24/12) lalu.

Ketua FORMI, Drs Sujamrat Amro MM menjelaskan,  sepanjang 2011, FORMI Sumut berhasil mengemas prestasi, antara lain, memperoleh dua medali emas Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) Oktober 2011, melalui atlet  FORMI Sumut, Ardika Winata yang berhasil menjuarai kompetisi BMX Freestyle. Ardika tampil juara pada kategori pemula dan junior.

Selain itu, Formi Sumut juga berhasil mengemas prestasi terbaik menjadi juara I terompa panjang wanita pada gelaran Kejuaraan Olahraga Tradisional Terompa Panjang dan Enggrang Tingkat Nasional 2011 di Jakarta pada 19-20 November lalu.

Formi Sumut bekerjasama dengan Perhimpunan Kebugaran Masyarakat Indonesia (PMKI) Sumut, juga meraih sukses penyelenggaraan pelatihan kebugaran dan lomba aerobik se-Sumatera yang diikuti 200 an peserta dari NAD, Riau dan Sumut, 3-4 Desember 2011 lalu.

Rapat kerja FORMI Sumut di ketuai Drs HM Joharis Lubis MM, MPd, dihadiri unsur Pengurus FORMI Sumut, Wakil Ketua Azwar Pilly Ketua Harian Jamila Aziz serta, Sekretaris RM Asnawi.

Rakerda tersebut diikuti 24 cabang olahraga dan rekreasi masyarakat, antara lain, ABI Sumut, Asosiasi Low Rider Indonesia (ALRI) Sumut, Asiafi, Domino Batu (Domba), POPTI Sumut, Pengrang Sumut, Parkour Sumut, Old Motorcycle Asosiasion (OMA), Gaz Auto Club (GAC) Sumut, Willys Auto Club (WAC), PTSI, Falundafa, Vespa Owner Club dan FORMI Kabupaten/Kota se Sumatera Utara.

Ditambahkan Sujamrat, peran olahraga masyarakat dan rekreasi cukup penting dan strategis pada kehidupan manusia. Pasalnya, olahraga masyarakat dan rekreasi ini telah dikenalkan sejak manusia masih dalam kandungan, kegiatannya melalui ibu yang melaksanakan olahraga hamil hingga dilakukan manusia yang telah lanjut usianya.
Karenanya Sujamrat berharap, olahraga rekreasi semakin berkembang. Agar masyarakat semakin gemar untuk berolahraga dan bisa menjadi atlet kebangaan Indonesia. “Atlet bisa muncul dari sebuah bangsa yang gemar berolahraga,” bilang Sujamrat Amro. (ful)

UMSU Beri Kemudahan bagi Alet Berprestasi

MEDAN- Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memberikan berbagai kemudahan bagi atlet mahasiswanya yang beprestasi, untuk menyelesaikan studinya  untuk meraih gelar sarjananya sesuai tepat waktu.
“Kita telah berkomitmen akan memberikan berbagai kemudahan bagi atlet mahasiswa yang telah mengukir prestasi saat berlaga ditingkat nasional maupun internasional,” bilang Drs Agussani MAP Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Senin (26/12).

Dilanjutkan pria yang menjabat sebagai Ketua Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia BAPOMI Sumut itu,  salah satu kemudahan yang diberikan kepada mahasiswa atlet beprestasi yakni  menyelesaikan studinya sesuai tepat waktu serta berbagai beasiswa.

Untuk itu, Agussani berharap kepada para dekan berbagai fakultas di perguruan tinggi itu juga diminta agar  menyiapkan suatu metode pembelajaran khusus bagi atlet mahasiswa berprestasi tersebut agar dapat mengejar ketertinggalan mata kuliah ketika mengikuti kejuaraan ataupun pemusatan latihan.

“Kita sadar atlet mahasiswa tentunya banyak ketinggalan mata pelajaran ketika mengikuti kejuaraan seperti kejuraan BAPOMI. Untuk itu kita akan siapakan suatu metode pembelajaran agar sekembalinya ke kampus usai mengikuti kejuaraan mereka dapat mengejar ketertinggalan tersebut,”katanya.

Dijelaskan Agussani, dimana  BAPOMI Sumut sendiri sesuai dengan fungsinya harus memiliki tanggungjawab membina atlet-atlet mahasiswa berpestasi.

Pembinaan bagi atlet berprestasi,  bukan hanya dari segi pretasi dibidang olah raga. Tapi, juga bisa dibidang akademis.

Dalam pengertian lebih lanjut, Bapomi sendiri juga memiliki peranan yang besar dalam pembinaan dan pencarian bibit unggul atlet khususnya mahasiswa yang berasal dari PTN/PTS.

“Bagi atlet yang memiliki prestasi dan ingin kuliah, kita akan fasilitasi, tentunya setelah bekerjasama dengan KONI Sumut, sehingga perstasi dibidang olah raga bisa seiring dengan pendidikan,” katanya.

Disebutkan jika beberapa atlet mahasiswa berprestasi nasional maupun internasional yang melanjutkan studi di UMSU, diantaranya Basuki Nugroho (taekwondo), Indra Gunawan (renang), Tantri W, Jintar Simanjuntak (karate) yang merupakan penyumbang emas bagi Indonesia pada SEA Games 2011 Jakarta dan Palembang.

Kemudian ada juga atlet nasional lainnya seperti Sumurung Siregar (gulat) serta Siti Aisyah (tinju). Mereka semuanya adalah mahasiswa UMSU. Prestasi yang telah mereka raih tersebut selain membawa harum nama UMSU sendiri juga telah memberikan kebanggaan bagi Sumatera Utara dan Indonesia,” katanya.(omi)

Pemain Tolak Imbauan PSSI untuk Tinggalkan Kompetisi ISL

JAKARTA-Tak hanya jajaran klub yang coba dirayu PSSI agar kembali ke pangkuan dan meninggalkan kompetisi yang dianggap illegal. Para pemain timnas juga mengaku didekati PSSI dan disarankan agar meninggalkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan memilih bergabung dengan klub-klub Indonesian Premier League (IPL). Janji yang diberikan PSSI sudah jelas, yaitu tempat di timnas Merah Putih.

Memang ada sedikit celah bagi para pemain untuk meninggalkan klubnya (ISL) dan membelot ke klub-klub IPL. Dimana di setiap kontrak pemain terdapat keterangan “berkompetisi di bawah naungan federasi (PSSI)”.

Beberapa pemain timnas yang dihubungi Koran ini mengakui sudah beberapa kali diajak ketemu pengurus PSSI. “Beberapa hari lalu saya dihubungi Pak Farid Rahman. Dia memang dekat dengan para pemain,” kata salah satu pemain timnas senior yang tidak mau namanya dipublikasikan.

Penggawa timnas lainnya juga mengakui hal yang sama. Yaitu dibujuk-bujuk agar mau meninggalkan klubnya (ISL) saat ini dan bergabung dengan tim IPL. “Saya sudah sering dihubungi. Tapi saya masih mikir dulu karena biar bagaimanapun saya masih tetap menghormati kontrak klub yang saya bela saat ini,” kata salah satu pemain timnas lainnya.

Kepada wartawan di Jakarta  beberapa hari lalu, Presiden APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia) Ponaryo Astaman yang bersama kepengurusannya sudah bertemu dengan  jajaran pengurus PSSI mengakui para pemain yang tergabung dalam APPI juga disarankan untuk meninggalkan klub yang berkompetisi di bawah  PT Liga Indonesia (PT LI) dan hijarah ke IPL yang direstui PSSI agar bisa memperkuat timnas.

“Jujur saja, kami memang mendapatkan tawaran begitu. Tapi permasalahannya tidak sesederhana itu. Tidak mungkin bagi kami untuk tiba-tiba saja memutuskan kontrak dengan klub yang kami bela sekarang. Kami bisa diadukan ke ranah hukum oleh manajemen klub,” beber mantan kapten timnas Merah Putih itu.

Beberapa pemain dengan tegas tidak akan menerima tawaran PSSI itu. Di antaranya kapten timnas U-23 Egi Melgiansyah. “Saya akan tetap membela Pelita Jaya. Saya terikat kontrak di sini dan senang bergabung dengan timnya. Jika konflik di persepakbolaan kita sudah  menemui jalan keluar terbaik pasti kita bisa kembali memperkuat timnas. Kami semua berharap kekisruhan ini segera usai,” kata Egy kepada wartawan di sela launching tim Pelita Jaya. Hal senada dinyatakan rekan satu tim Egy baik di timnas maupun di Pelita Jaya, Diego Michels.
Pemain yang namanya tengah naik daun ini menegaskan akan tetap memperkuat  Pelita Jaya. “Saya akan tetap bermain di sini dan tidak akan pindah kemana-mana,” ujar Diego. (ali/ko)