27 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 14188

Terinspirasi Kisah Tokoh Pejuang Kemerdekaan

Agung Prade, Finalis OSN Bidang Studi IPS Asal Medan

Dikenal pintar di kelas, juga memiliki sejumlah prestasi membanggakan, tidak hanya bagi dirinya namun bagi kedua orangtuanya, sudah ditunjukkan Agung Prade, siswa SMP 16 Medan berusia 14 tahun, yang mampu mengharumkan nama sekolah dengan mewakili Sumatera Utara dalam even Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk mata lomba Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), beberapa waktu lalu.

Saat ditemui di SMP 16 Medan, Senin (5/12), pria yang akrab disapa Agung oleh teman-temannya ini mengaku, menyukai semua mata pelajaran yang didapatnya di lembaga pendidikan.

Hanya saja, untuk beberapa mata pelajaran IPS, Agung mengaku lebih menguasainya, karena kecintaan terhadap mata pelajaran sejarah.

Terinspirasi dari kisah perjuangan sejumlah tokoh pejuang dalam masa mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melatarbelakangi Agung Prade mencintai mata pelajaran IPS, yang tergabung didalamnya mata pelajaran sejarah.

“Saya suka semua mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun untuk mata pelajaran sejarah ada nilai tersendiri buat saya. Pasalnya saya sejak kelas V SD sangat tertarik untuk membaca kisah para pejuang, dalam mempertahankan kemerdekaan RI diantaranya Sultan Hasanuddin maupun Imam Bonjol,” ujar Agung saat berbincang di ruang perpustakaan.

Kecintaannya dengan sejarah mengawali buah hati L Simanjuntak dan H Purba ini mewakili sekolahnya untuk mengikuti OSN tingkat Kota Medan lewat bidang lomba IPS pada pertengahan 2011 lalu.

Meskipun dalam kesempatan itu Agung mengaku hanya mampu meraih juara III, namun dirinya tetap mendapatkan kesempatan diantara sepuluh peserta terbaik lainnya untuk mengikuti seleksi mewakili Sumatera Utara.
Alhasil dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah yang dimilikinya, Agung terpilih sebagai peserta terbaik yang berhak mewakili Sumut dalam ajang OSN tingkat Nasional di Manado.

“Mewakili Sumut di tingkat nasional adalah sebuah kebanggan yang tidak ternilai harganya. Namun saat itu saya terus berfikir bagaimana bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi pada tingkat nasional di Manado. Karena saya merupakan satu-satunya wakil Sumut yang mengikuti OSN  bidang studi IPS yang diharapkan bisa meraih prestasi terbaik,” terangnya.

Meskipun telah berupaya semaksimal mungkin, namun pria yang tercatat sebagai siswa kelas IX ini, belum berhasil meraih juara dan hanya mampu mencatatkan dirinya sebagai finalis.

Bagi Agung Prade, dengan raihan prestasi yang diperolehnya itu, tak lantas membuat dirinya cepat berpusa diri.
Kini dirinya mengaku tengah mempersiapkan diri dengan terus belajar untuk bekal ujian nasional agar bisa masuk kejenjang sekolah menengah negeri yang diimpikannya

“Saya kan tidak bisa lagi mengikuti OSN tingkat SMP 2012 mendatang, jadi saat ini saya hanya konsentrasi untuk mempersiapkan UN agar bisa meraih hasil bagus dan bisa masuk SMAN yang saya inginkan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMP 16 Medan Irnawati mengaku, sangat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap siswanya yang berprestasi, dengan terus mendukung segala bentuk kegiatan siswa yang dianggap mampu membawa nilai positif.(uma)

Jenazah Bripda Ridwan Dimakamkan di Kampung Halaman

MEDAN-Jenazah Bripda Ridwan Napitupulu, anggota Brimob yang tewas akibat dianiaya belasan warga bersenjata panah di Kampung Berap, Distrik Nimbokrang, Jayapura, Kamis (1/12) tiba di Bandara Polonia Medan, Senin (5/12) sekira pukul 22.30 WIB. Kedatangan jenazah langsung disambut Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro.

Jenazah Bripda Ridwan selanjutnya diserahkan  kepada keluarga dan langsung diberangkatkan ke kampung halaman di Tobasa. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, jenazah Bripda Ridwan Napitupulu akan diberangkatkan ke kampung halamannya Kampung Jonggi Nihuta, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Isak tangis keluarga mengiringi keberangkatan jenazah Ridwan yang dibawa dengan mobil ambulans milik Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Satro mengatakan, pihaknya menyerahkan jenazah Briptu Ridwan kepada keluarga atas permintaan keluarga. “Seperti permintaan keluarga yang meminta jenazah anaknya dipulangkan karena akan dikebumikan di belakang rumah mereka di Tobasa,” terang Wisjnu.

Menurut Wisjnu, pemakaman akan dilakukan Selasa (6/12) hari ini dipimpin langsung Kapolres Tobasa.  Ridwan Napitupulu merupakan anak keenam dari enam bersaudara pasangan D Napitupulu dan S Manurung. Korban bertugas di Satuan Reserse Polres Papua selama 5 tahun. Ridwan Napitupulu merupakan alumni SMA Negeri 8 Medan. Ridwan lolos masuk polisi di Papua.

Bripda Ridwan Napitupulu meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, Senin dinihari, 5 Desember 2011, sekitar pukul 00.30 WIT. (mag-5/jon)

Tak Sekadar Memacu Adrenalin

Speed Off Road dan Enduro Cross 2011

Banyak yang bilang jika olahraga otomotif memacu adrenalin pelaku maupun penonton. Namun jika ditelaah lebih mendalam, ternyata olahraga ini pun sarat hiburan.

Betapa tidak, lihatlah apa yang terjadi di ajang Speed Off Road dan Enduro Cross 2011 yang berlangsung di sirkuit Cemara Abadi, Sabtu (3/12) dan Minggu (4/12) lalu.

Sejak dari seremonial pembukaan hingga berakhir gelaran ini, para penonton kerap disuguhkan aksi-aksi menarik yang dipertontonkan para peserta.

Tak sampai di situ, para bikes yang didatangkan dari Jawa Barat juga tampil sangat menghibur saat melakukan aksi offcycle setinggi tujuh meter, untuk selanjutnya meluncur menuju gundukan dan melakukan jumping sambil bergaya laksana superman ataupun beragam aksi lainnya.

“Untuk atraksi free style bicycle ini, kita mendapat dukungan dari SSR Industries, yang mengirimkan 11 peserta, termasuk peringkat V Asia,” terang Musha Idishah, Ketua Extrim Indonesia, yang akrab disapa Doddy itu
Atlet free style bicycle kelas dunia yang turun yakni Asep Tubagus Trisnadi, dari Bandung Bicycle Dirt Team yang menempati peringkat lima event Asian Indoor Game di Macao 2007, dan di Jepang 2010, serta terakhir masuk 20 Besar kejuaraan Asian X Games 2011 di Shanghai, Cina. Bersama rekannya Tri Waskita, dan yang lain, Asep akan unjuk kebolehan dengan atlet-atlet free style Medan, khususnya di nomor MTB dan BMX dirt jump.

“Kami berharap lewat penampilan mereka masyarakat akan terhibur. Di sisi lainnya kami juga berharap agar kehadiran mereka mampu menggugah para biker Kota Medan untuk semakin giat berlatih,” bilang Doddy yang juga Pembina Indonesia Offroad Federation (IOF).

Selesai melihat aksi extrim cycle, para pengungjung disuguhi penampilan anggota exterim pada nomor enduro cross. Seluruh peserta berpacu dengan melewati gundukan dan kubangan lumpur yang dalam. Di nomor ini cukup banyak peserta yang tak mampu menyelesaikan lomba akibat terjatuh di kubangan lumpur.

“Baru pertama kali ini digelar kegiatan off road yang melibatkan sepeda, sepeda motor hingga mobil. Jelas ini suatu kebanggaan bagi kita di Sumut. Apalagi jumlah  pesertanya membludak,” bilang Doddy.

Menurut Doddy, event akbar ini terselenggara atas dukungan Wali Kota Medan, Drs. H. Rahudman Harahap, MM yang memang dikenal punya atensi luar biasa terdapat dunia otomotif.

“Kita salut kepada Wali Kota Medan yang begitu peduli terdapat perkembangan olahraga bermotor di daerah ini. Event terlaksana atas dukungan penuh Wali Kota Medan, dan tanpa bantuan dari sponsor lain” ungkap Doddy.
Kejuaraan yang berlangsung dua hari penuh ini diikuti para offroader andal Sumut serta dari luar daerah. “Semua klub offroad tampil di even ini seperti tim Habitat, Jeep Jamboree, SJI, Bla Bla Bla,  Generasi 4WD, Caprindo dan Twenty. Inilah yang membuat even ini semakin menarik,” tambah Doddy.

Sementara itu Ketua IMI Sumut Ijeck mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para peserta serta panitia yang mempu menyukseskan even ini.

“Sudah lama gelaran offroad tidak dipertandingkan. Jadi, selain menyediakan Piala Tetap dari Wali Kota Medan, di sisi lain even ini juga menghapus kerinduan para offroader untuk kembali merasakan berbagai tantangan,” bilang Ijeck.
Tampil sebagai juara umum di even ini adalah Doddy setelah menjuarai dua kelas. Di kelas J4/Free For All (FFA) Doddy yang berpasangan dengan Prihatin Kasiman dengan Jeep Cherokee, mampu menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 15 menit 29,080 detik. Di tempat kedua ditempati driver Bla Bla Bla Motorsport pasangan Ijeck/Uche, juga di atas Cherokee  yang membukukan waktu15:38,000. Sementara peringkat III diraih pasangan Simon/Adek dengan waktu tempuh 16:45,640.

Sukses Doddy berlanjut di kelas J3 (2.501- 4.000 cc) dengan raihan waktu terbaik 15:30,560, disusul Ijeck (15:38,730) serta Simon (16:31,570). Sementara gelar juara di kelas J2 direbut Isfan F Fahrudin yang mencatat waktu17:05,170 dan di kelas J1 menjadi milik driver Aceh, Ismet dengan pasangan navigator H. Marlian  asal Langsa yang meraih waktu 18:11,870.

Untuk nomor eksibishi sprint reli, kelas GR 2.1 menjadi milik pasangan Ijeck/Uche, dengan gelar GR 2.2 disabet Arjun, dan satu lagi kelas yang diperlombakan, yakni N15 berhasil dimenangkan Dian Sukmawan.
Di katagori Enduro Cross gelar juara umum menjadi milik Dani Ginting dari tim XTrim Medan, yang tampil sebagai juara di kelas 2 Tak, serta runner-up di kelas FFA di bawah Sony. Sedangkan  di kelas 4 tak, gelar juara dibawa pulang rider Monstrack Asahan, Wellianto. (*)

Pengumuman Pemilu Kembali Ditunda

KAIRO-  Pengumuman hasil pemilihan umum (Pemilu) Mesir ditunda untuk ketiga kalinya. Semula dijadwalkan pengumuman Pemilu, Jumat (2/12), kembali ditunda menjadi Minggu (4/12) dan kini ditunda lagi menjadi, Rabu (7/12).
Demikian dilansir surat kabar milik negara al-Ahram,  mengutip pernyataan Perdana Menteri al-Kamal Ganzouri. Menurut dia, Pengumuman pemerintah baru kembali ditunda karena kesulitan dalam menunjuk menteri dalam negeri baru, setetap beberapa jam sebelum pemilu parlemen tahap kedua dimulai.

Selanjutnya, paparnya Pemilu parlemen dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dimulai pada Senin. Kekuatan politik utama Mesir, Ikhwanul Muslimin, melaju dalam pemilihan anggota parlemen tahap pertama 28 dan 29 November 2011. Pemilu tahap pertama berlangsung di sembilan dari 27 provinsi. (net/jpnn)

Tilang Tanpa Nama Petugas

081973174xxx

Pak Kapolresta Medan tolong tindak anggota Bapak yang menyalahi prosedur dalam melakukan razia di kawasan Jalan Brigjen Katamso Simpang Titi Kuning Medan. Pasalnya saya ditilang hanya karena lampu utama saya mati dikarenakan adanya sedikit kerusakan. Namun yang sangat saya sesalkan, oknum polisi tersebut tidak mencantumkan nama, kesatuan pangkatnya di dalam surat tilang tersebut. Oknum tersebut hanya menandatangani surat tilang tanpa nama. Apakah hal itu sudah sesuai prosedur?

Wajib Ada

Terimakasih untuk pertanyaannya. Perlu kami sampaikan kepada masyarakat pengendara kendaraan bermotor, setiap pelanggaran lalu lintas akan dikenakan tilang. Sesuai peraturan tilang wajib disertai nama, kesatuan, dan pangkat dari petugas yang bersangkutan. Bila tidak tercantum, silahkan bawa surat tilang tersebut untuk kami cek siapa petugasnya.

Kompol I Made Ary Pradana
Kasat Lantas Polresta Medan

Adukan ke Pimpinannya atau DPRD Medan

Proses tilang harus ada aturan dimulai dari plank razia termasuk juga surat tilang yang dilengkapi nama petugas. Surat tilang tanpa nama petugas itu merupakan kesalahan. Bila terjadi, warga segera melapor ke atasannya yakni Kasat Lantas Polresta Medan atau ke DPRD Kota Medan.

Untuk itu kami minta Kasat Lantas Polresta Medan menindak tegas anggotanya yang melakukan kesalahan. Nama dan pangkat petugas di surat tilang itu penting bagi warga yang kena tilang sebagai pegangan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti orang yang berpura-pura jadi polisi untuk membawa lari kendaraan warga tadi. Kalau seperti itu mau ke mana lagi mengadu.

Memang penegakan hukum harus hitam-putih, tapi perlu juga dilihat alasannya. Apalagi hanya masalah lampu, kan ini baru tahap permulaan. Mengingat budaya kita, warga masih perlu diingatkan lagi.

Begitu pun warga masyarakat juga kita himbau agar mulai membenahi perlengkapan kendaraannya. Dengan menaati peraturan lalu lintas, warga membantu kinerja kepolisian sekaligus cermin sebagai anggota masyarakat yang bermartabat.

Aripay Tambunan
Anggota Komisi A DPRD Medan

Poldasu Tindak 22.145 Pengendara

Ops Zerbra Toba 2011

MEDAN- Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut menindak 22.145 pengendara selama digelar Ops Zebra Toba 2011, yang dilaksanakan di seluruh wilayah hukum Poldasu mulai 18 November sampai menjelang Ops Lilin Toba.
Demikian disampaikan Dirlantas Kombes Pol Drs Bambang Sukamto SH MH melalui Kabag Bin Ops Dit Lantas Polda Sumut AKBP Ahmad Nurdin didamping Kasi Laka Kompol Edy Sudarsono, SH sebagai Ka Anev Ops Zebra Toba 2011, Senin (5/12).

“Sekarang ini sudah ada sebanyak 22.145 pelanggaran lalu lintas, jumlah itu menunjukkan kenaikan 58,25 persen dibanding 6 hari sebelum Operasi,” katanya.

Dia menjelaskan, jumlah penindakan tersebut dengan rincian 20.281 tilang dan 1.864 dengan teguran simpatik terhadap pengemudi roda dua, beca bermotor untuk pelanggaran light on, helm, kelengkapan kendaraan, rambu dan marka jalan juga terhadap pengemudi roda empat atau lebih ditambah pelanggaran sabuk keselamatan.
Menurut dia, operasi telah berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas baik kualitas maupun kuantitas dari 88 jumlah kecelakaan menjadi 70 kali kejadian atau turun 25,71 persen, dengan korban meninggal dunia dari 31 orang menjadi 18 orang atau 5 sampai 6 orang setiap hari menjadi 3 orang setiap hari ada penurunan  72,22 persen. “Korban yang mengalami luka berat juga terjadi penurunan sebesar 1,89 persen yaitu dari 54 orang menjadi 53 orang, sedangkan luka ringan turun 47,54 persen yaitu dari 90 orang menjadi 61 orang,” katanya.

Bambang menyebutkan korban meninggal dunia terbanyak 4 orang di Polres Labuhanbatu yang mencakup  wilayah Kabupaten Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan, disusul Polres Tapanuli Selatan sebanyak 3 orang, urutan ke 3 masing masing 2 orang korban meninggal yaitu di Polres Tebing Tinggi serta Polres Asahan yang mencakup wilayah Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara, sedangkan Kota Medan di luar operasi  jumlah kecelakaan terbanyak tahun 2010 dan 2011 di Sumut.

“Selama Operasi Zebra dapat menekan angka kecelakaan dan korban meninggal dunia 6 hari sebelum operasi  5 orang meninggal dunia menjadi 1 orang. 3 orang tersangka kecelakaan lalu lintas merupakan anak dibawah 16 tahun,” jelasnya.

Dari 70 kali kejadian laka lantas 43 persen pelakunya berusia 16 sampai 30 tahun  merupakan pelaku tertinggi,  sedangkan dari 132 korban tertinggi akibat kecelakaan 49 persen berusia 16 sampai 30 tahun.

Lebih lanjut, dia mengatakan di Polres Tapanuli Selatan dalam rangka Operasi Zebra dalam satu razia yang digelar telah menangkap seorang tersangka pembawa ganja seberat 3 Kg dengan menggunakan mobil Avanza BK 454 JA, barang tersebut dibawa tersangka dari Madina menuju Padang Sidempuan.

Direktur Lalu Lintas juga mengimbau, setiap pengguna jalan agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas di jalan mana saja anda beraktiifitas, yang terpenting adalah untuk keselamtan, ketertiban dan kelancaran bersama. (azw)

Dimana Tunjangan Sertifikasi 2012

081362147xxx

Mohon penjelasan yang benar dan jujur. Kami guru-guru yang sudah lulus sertifikasi Desember 2010. Pemberkasan untuk dapat tunjangan sudah lama disampaikan ke Dinas Dikpora Deli Serdang periode Januari-Juni 2011. Tapi sampai sekarang kami belum terima itu tunjangan. Sebagian teman-teman kami sudah terima. Kami tanya ke Dinas katanya uangnya tidak cukup. Padahal dari pusat dananya sudah  masuk ke Pemkab/Pemko masing-masing. Katanya kami masuk gelombang ke-7. Katanya lagi rekening kami BNI seharusnya bank Sumut atau BRI. Gimana nasib kami Pak Bupati Cerdas? Pengabdian kami untuk bangsa ini sudah lebih 30 tahun lho, Pak.

Keluar Awal 2012

Tunjangan sertifikasi para guru rencananya keluar pada awal 2012. Pendistribusian dilakukan melalui Bank Sumut mengingat kemudahan proses administrasinya. Untuk itu kami himbau para guru agar bersabar sembari mengurus rekeningnya.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Dinas Infokom Deli Serdang

Calon Kades Harus Biayai Pilkades

PAKPAK BHARAT- Anggaran untuk pemilihan kepala desa (Pilkades) se-Kabupaten Pakpak Bharat belum pernah dianggarkan hingga kini. Akibatnya, beban anggaran Pilkades dibebankan kepada para calon Kades.

Kepala Bidang Pemberdayaan Desa, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana Pakpak Bharat, Petrus Saragih mengatakan  sesuai Perda No 8/2008, setiap calon Kades harus mengikuti seleksi calon. Karena hal itu merupakan tahapan Pilkades.

Terkait dengan anggaran Pilkades paparnya, pihaknya telah mengajukan pos anggaran Pilkades di APBD 2012. Tapi, hingga saat ini belum terealisasi sehingga ada kemungkinan Pilkades dibebankan kepada para calon kades bersangkutan.
Lebih lanjut, dia menerangkan Pilkades yang berlangsung dalam waktu dekat ini, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi diakibatkan belum ada anggarannya, tapi apabila panitia Pilkades tetap melaksanakannya, Pemkab Pakpak Bharat hanya bisa menyerahkannya kepada panitia.

“Semuanya merupakan kewenangan panitia Pilkades. Kami hanya mengimbau agar Pilkades menggunakan prinsip efesiensi. Sehinga tidak memberatkan kepada para calon,” imbaunya.

Menanggapi adanya kebijakan tersebut, seorang warga Desa Kutasaga, Kecamatan Kerajaan, Hernawati L terpaksa mengurungkan niatnya untuk maju sebagai calon Kades diakibatkan mengeluarkan dana pribadi. “Kalau dibebankan ke calon Kades sangat besar anggarannya,” sebutnya.

Dia berharap agar Pemkab Pakpak Bharat memberikan subsidi Pilkades, sehingga masyarakat terbuka luas untuk mencalonkan diri.   (mag-14)

DPRD Minta Gaji Honorer RSU Pirngadi Dinaikkan

MEDAN- DPRD Medan mendesak RSU Pirngadi Medan untuk segera mungkin menaikkan gaji tenaga honornya sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK). Karena rumah sakit tersebut sudah menjadi Badan Layan Umum Daerah (BLUD) sejak 2 bulan lalu.

Desakan itu Ketua Fraksi PDS DPRD Medan, Landen Marbun SH dan Sekretaris Komisi B DPRD Medan, Khairuddin Salim, Senin (5/12).

Seperti diketahui, gaji tenaga honorer di RSU Pirngadi hanya dibayarkan Rp500 ribu hingga Rp900 ribu per bulannya. Gaji itu masih jauh di bawah UMK Kota Medan 2011 sebesar Rp1.1 juta.  Dengan kondisi itu, sama saja tenaga honorer hanya diambil tenaganya tanpa dipikirkan kesejahteraan para tenaga honorer.

Khairuddin Salim menegaskan, rendahnya gaji tenaga honorer RSU Pirngadi tentunya tak terlepas dari kebijakan Direktur Utama (Dirut ) RSU Pirngadi Medan. Untuk menengahinya, pihaknya akan memanggil Dirut rumah sakit milik Pemko Medan tersebut mengenai gaji honorer ini.

Anggota Fraksi Demokrat ini memaparkan, sebenarnya setelah RSU Pirngadi resmi menjadi BLUD, artinya rumah sakit sudah diberikan wewenang penuh untuk mengelola rumah sakit dan memajukan rumah sakit. Maka dari itu, rumah sakit khususnya Dirut harus mengeluarkan kebijakan baru agar meningkatkan kesejahteraan pegawai dan tidak luput juga pegawai honornya.

“Karena tujuan RSU Pirngadi dijadikan BLUD agar pegawai bisa sejahtera dan rumah sakit itu tak kesulitan dalam mengelola anggarannya,” sebutnya.

Lebih lanjut, Landen Marbun menegaskan tenaga honor di instansi pemerintahan tidak boleh di bawah UMK Kota Medan, seminimalnya harus sesuai dengan UMP. Apabila masih ada instansi yang membayar tenaga honorernya di bawah UMK, sama saja Pemko Medan melalui Wali Kota tak menghargai SK Wali Kota.”Jangan sampai hak dari pegawai tenaga honor itu ditahan. Harus direalisasikan secepatnya karena mereka itu manusia. Lagi pula, manalah cukup Rp500 ribu per bulan bila dibandingkan dengan harga kebutuhan pokok sekarang,” ungkapnya.

Dia menegaskan, sebaiknya Dirut RSU Pirngadi segera merevisi gaji tenaga honorer tersebut, agar bisa lebih sejahtera. Tapi, dengan catatan para pegawai ini dibutuhkan bekerja, bukan karena ada kepentingan lainnya.

Sebelumnya, Kasubbag Hukum & Humas RSU Pirngadi Medan Edison Perangin-angin SH MKes mengaku, bahwa gaji honor diberikan sesuai dengan jabatan dan pekerjaannya. Tapi, setelah RSU Pirngadi berstatus BLU, benar salah satunya untuk mensejahterakan para pegawai dan honorer. Dengan status ini, kami hanya bisa menaikkan gaji honorer sebesar Rp100 ribu per tahunnya.

“RSU Pirngadi baru dua bulan menjadi BLU dan ini masih pertimbangan,” ucapnya. (jon)

Pelancong Asal Takengon Tewas Usai Dirampok

MEDAN-  Aksi perampokan dengan menggunakan sepeda motor di Kota Medan terus menghantui masyarakat, khususnya bagi para penumpang becak motor (betor). Selain barang berharga menjadi incarannya, tak ayal nyawa bisa jadi melayang apabila korban melawan.

Seperti dialami seorang warga Takengon, Aceh Tengah, Hj Marianti (40), Sabtu (3/12). Warga asal Takengon itu datang ke Kota Medan untuk liburan dan menginap di Hotel Tiara Medan. Ketika ke luar berniat jalan-jalan di Kota Medan, Marianti menyetop betor.

Baru naik betor dan sesampainya di Jalan Imam Bonjol, tiba-tiba pengendara sepeda motor yang berboncengan merampas tas.  Namun, Marianti  menahannya, sehingga terjadi tarik menarik. Tali tas yang dipegang putus, Marianti jatuh dan bagian kepalanya terbentur aspal serta terluka. Satu hari menjalani perawatan, Marianti akhirnya tewas di RSU Materna di Jalan Tengku Umar, Medan untuk mendapatkan perawatan medis.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru Iptu Andik Eko membenarkan kejadian itu. “Korban naik betor, dirampok dua orang mengendarai sepeda motor, kini korbantewas,” ucapnya.  (gus)