25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14189

60 Persen Anak di Sumut Terancam Kanker

Konsumsi Makanan Mengandung Kimia dan Pengawet

MEDAN-Diperkirakan sekitar 60 persen anak-anak di perkotaan Sumut cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan kimia dan pengawet. Dalam waktu jangka panjang, hal ini akan berdampak pada kualitas hidup anak tersebut dan risiko menderita kanker lebih besar untuk 10 atau 20 tahun ke depan.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut dr Henry Salim Siregar SpOG. Kata dia, pola makan atau gaya hidup anak-anak sekarang lebih cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya atau pengawet. “Padahal ini sangat berbahaya karena kualitas hidup terganggu, siapa nanti yang menjadi pemimpin bangsa ini. Memang dampaknya bukan sekarang, tapi akan terlihat dalam waktu jangka panjang. Anak-anak sekarang juga minim mengonsumsi sayur-sayuran, padahal ini sangat baik untuk kesehatan,” kata Henry Salim Siregar.
Karena itu, pada 2012 mendatang, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan akan menyosialisasikan kembali agar anak-anak memakan makanan alami yang dimasak di rumahnya masing-masing. “Kita akan sosialisasikan. Nggak baik kalau anak-anak semakin lama mengonsumsi makanan seperti ini,” jelasnya.

Dikatakannya, hal tersebut harus dilakukan agar masyarakat tahu akan kesehatan dan bahaya kanker dapat dicegah. “Anak-anak ini lebih sehat, ini akan disosialisasikan ke sekolah-sekolah agar anak-anak itu mengonsumsi makanan rumah yang kebersihan dan gizinya terjamin,” katanya sembari mengimbau para orangtua untuk menyajikan makanan sehat di rumah.

Hendri Salim memaparkan, penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) atau food additives sudah sangat meluas. Hampir semua industri pangan, baik industri besar maupun industri rumah tangga, dipastikan menggunakan BTP. Penggunaan BTP memang tidak dilarang asalkan bahan tersebut benar-benar aman bagi kesehatan manusia dan dalam dosis yang tepat. Kata dia, pengawet merupakan salah satu jenis BTP yang paling banyak digunakan oleh produsen makanan. Penggunaan BTP dimaksudkan untuk mempertahankan kesegaran atau agar produk tahan lama, serta untuk memperbaiki rasa, aroma, penampilan fisik, dan warna. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi mencegah makanan menjadi tengik akibat perubahan kimiawi. Namun, karena kurangnya pengetahuan tentang bahaya penggunaan BTP, para produsen makanan menggunakan BTP (pengawet) secara berlebihan. Paling banyak mereka menggunakan formalin.

Dikatakannya, formalin merupakan salah satu pengawet yang akhir-akhir ini banyak digunakan dalam makanan, padahal jenis pengawet tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Formalin merupakan larutan tidak berwarna, berbau tajam, mengandung formaldehid sekitar 37% dalam air, biasanya ditambahkan metanol 10-15%.

Pengawet ini memiliki unsur aldehida yang bersifat mudah bereaksi dengan protein, karenanya ketika disiramkan ke makanan seperti tahu, formalin akan mengikat unsur protein mulai dari bagian permukaan tahu hingga terus meresap ke bagian dalamnya. Dengan matinya protein setelah terikat unsur kimia dari formalin maka bila ditekan tahu terasa lebih kenyal . Selain itu protein yang telah mati tidak akan diserang bakteri pembusuk yang menghasilkan senyawa asam. Itulah sebabnya tahu atau makanan berformalin lainnya menjadi lebih awet. “Formalin selain harganya murah, mudah didapat dan pemakaiannya pun tidak sulit sehingga sangat diminati sebagai pengawet oleh produsen pangan yang tidak bertanggung jawab. Hasil survei dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan, sejumlah produk pangan menggunakan formalin sebagai pengawet,” kata dia.

Dia juga memaparkan, produk makanan yang paling gampang dideteksi mengandung formalin, yakni ikan asin. Cirinya, tahan lama pada suhu kamar (25oC), lebih dari 1 bulan. Warna bersih dan cerah (tidak kuning kecoklatan). Tekstur keras, tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur serta tidak dihinggapi lalat.

Untuk Ikan basah/udang,  insang berwarna merah tua dan tidak cemerlang. Warna putih bersih dengan tekstur yang kenyal. Awet sampai 3 hari pada suhu kamar, tidak mudah busuk dan bau. “Kalau untuk jajanan anak-anak yang mengandung pengawet dan zat pewarna kimia berbahaya, bisa ditandai dengan rasa pahit makanan tersebut, misalnya pada kerupuk. Kemudiannya warnanya sangat cerah seperti pada es ganepo dan es sejenisnya. Pada buah-buahan asinan dengan sedikit pahit dan kenyal, dan lainnya,” jelasnya.

Terpisah, Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, Sacramento Tarigan mengakui saat ini anak-anak di perkotaan khususnya di sekolah, mayoritas mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya dan bahan pengawet seperti bakso, mi, kerupuk berwarna, lontong dan lainnya.

“Memang dalam operasi rutin yang kita lakukan melalui mobil operasional laboratorium keliling ke sekolah-sekolah, masih banyak anak-anak yang mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya dan masih ada ditemukan para pedagang yang menjajakan makanannya mengandung bahan tidak baik tersebut. Tapi tidak semua pedagang seperti itu, maka konsumen juga harus lebih pintar dalam membeli,” ujarnya.

Untuk itu, katanya, dalam rangka monitoring dan pembinaan keamanan pangan terutama di lingkungan sekolah, pihaknya akan berkoordinasi dengan lintas sektor seperti Badan Ketahanan Pangan (BKP), Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan menargetkan pada 2012 ini jumlah anak-anak perkotaan yang mengkonsumsi makanan tidak sehat ini dapat diminimalisir.

“Jadi awalnya kita data para pedagang ini, jika memang masih ada yang kita temukan yang menjual makanan tidak sehat maka akan kita kita bina mereka. Memang masih ada saja pedagang yang menjual bahan kimia berbahaya seperti boraks pada bakso. Tapi ini sudah menurun sekitar 10 persen ya,” ucapnya.

Sementara itu, Siti (30), warga Jalan Perintis Kemerdekaan mengaku tidak dapat mengontrol jajanan anaknya. “Memang anak-anak nggak bisa dikontrol jajanannya. Kalau dibekali makanan dari rumah, mereka nggak mau karena lebih suka jajanan dari luar. Apalagi kita kan nggak bisa pantau, apa yang mereka beli di sekolah. Maunya pihak sekolah yang membatasi pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah tersebut,” kata ibu yang memiliki dua orang anak ini.

Lain lagi yang dikatakan Sarah (42) warga Tembung. “Anak saya yang sekolah SD pernah kena diare karena jajan sembarangan. Padahal dari rumah sudah kita ingatkan supaya jangan beli makanan yang aneh-aneh. Tapi, kita nggak bisa ngawasi mereka ya. Karena kita di rumah dan anak-anak di sekolah. Jadi guru yang harusnya berperan di sini,” bebernya.

Senada dengan Henry Salim Siregar, DR Umar Zein selaku konsultan gizi mengatakan, dampak akan dirasa dalam rentan waktu yang panjang. “Mengonsumsi makanan mengandung bahan pengawet, dan pewarna akan memberikan dampak jangka panjang bagi seorang anak. Di antaranya yakni penyakit  kanker, alergi, gangguan pernafasan dan pencernaan,” ujarnya.

Selain itu konsumsi makanan berbahan pengawet bukan tidak mungkin akan memberikan gangguan ke otak seperti lambatnya daya pikir seorang anak, meskipun belum ada penelitian secara resmi yang dilakukan oleh ahli. Mengingat zat pengawet, bilang Umar Zein, merupakan salah satu pencetus penyakit kanker yang dihasilkan dalam jangka panjang.

Untuk pencegahannya sendiri, menurutnya sebaiknya dilakukan penyuluhan secara bersama oleh seluruh stakeholder seperti dinas kesehatan, badan pengawas obat dan makanan serta instansi terkait lainnya. “Langkah terbaik yang bisa dilakukan salahsatunya membuat pelatihan mengenai jajanan kesehatan. Selain mendukung program ekonomi kerakyatan, anak-anak sebagai salah satu konsumen terbesar bisa terlindungi dari beragam penyakit yang dihasilkan bahan pengawet,” terangnya. (mag-11/uma)

Juli 2011 Bawa Sabu dalam Dubur

Bawa Sabu dalam Dubur

3 Juli

Mantan Kepala Bagian Protokol Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Rahalim Azhari (50) ditangkap sedang melakukan perselingkuhan dengan istri simpanannya, Nur Ainun (34) di Jalan Orcit B 11 Lingkungan 29 Komplek Perumahan Griya marelan III Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelann

4 Juli
30 warga Komplek Bumi Johor Sentosa Kecamatan Medan Johor ditipu seorang wanita berinisial DA (30), yang juga menetap di komplek tersebut. DA berhasil menyikat uang warga berkisar di atas Rp40 miliar lebih. Jumlah itu diperoleh DA dari puluhan “nasabah” nya, dengan jumlah bervariasi dari Rp200 juta hingga Rp7 miliar.

5 Juli
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Amrun Daulay, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Dirjen Bantuan Jaminan Sosial Masyarakat di Departemen Sosial (Depsos) itu ditahan terkait keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sapi impor, sarung dan mesin jahit di Depsos tahun 2004-2009. Anggota DPR asal Sumut itu sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 8 April 2011.

7 Juli

  • Kejaksaan Agung menangkap dua tersangka kasus dugaan korupsi dana kas Pemkab Batubara, Sumatera Utara, senilai Rp80 miliar. Kedua tersangka tersebut adalah Direktur di PT Pacific Fortune Management (PFM), yakni Ilham Martua Harahap dan Daud Aswan Nasution. Dari tangan keduanya turut disita uang Rp224,3 juta dan diamankan satu unit Honda New Civic.
  • Kondisi Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin sudah jauh lebih baik. Meski masih dalam perawatan di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, terdakwa perkara dugaan korupsi APBD Langkat itu sudah mulai bisa berjalan. Bahkan, Syamsul sudah mulai melucu dan tertawa terbahak-bahak.

8 Juli
Kasus salah tukar bayi dialami Hotmida br Nababan (26), warga Onan Borbor, Tobasa, di RS Mitra Sejati, Jalan AH Nasution. Anak Hotmida br Nababan tertukar dengan anak Hotmaida br Manalu. Padahal anak Hotmida br Nababan dinyatakan sudah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit pada Selasa 5 Juli pada pukul 08.35 WIB. Sedangkan anak Hotmaida br Manalu masih dirawat di ruangan bayi Lantai II. RS Mitra Sejati mengaku terjadi kesalahan terkait tertukarnya bayi tersebut.

12 Juli
Lift di Hotel Grand Aston City Hall Jalan Putri Hijau, Kecamatan Medan Barat yang diduga tidak memenuhi standarisasi lift jatuh dari lantai 2 ke lantai 1. Namun, pihak hotel terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut.

13 Juli

  • Aksi saling pukul antara mahasiswa dan jaksa di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Sumut di Jalan AH Nasution. Seorang oknum jaksa bernama Novhan Siregar seperti tertulis di badge nama, saling pukul dengan sejumlah mahasiswa. Aksi unjuk rasa mahasiswa semula berlangsung tertib. Mereka mendesak kejatisu menangkap Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) Bachrum Harahap, tersangka dugaan korupsi APBD Tapsel 2001/2002. Selain itu, massa mendesak Kejatisu untuk mengusut tuntas penyelewangan dana APBD tahun 2009 Kabupaten Padang Lawas Utara senilai Rp23,5 miliar.
  • Kurir sabu, Musril Mahfud (24), warga Tgk Musa, Lhokseumawe NAD diamankan petugas Bea & Cukai Bandara Udara Polonia Medan di Terminal Kedatangan International. Barang bukti narkoba diamankan dari dalam anus tersangka sebanyak 3 kapsul dengan berat 158 gram.

14 Juli
Puluhan warga Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, berhamburan keluar dari dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Pasalnya, 9 unit rumah milik warga Tionghua rata dilalap si jago merah sekitar pukul 07.00 WIB. Selain 9 unit rumah, warga Tionghua Kota Binjai juga nyaris kehilangan Vihara Setia Budha dan gedung sekolah Ahmad Yani yang jaraknya berdekatan dengan 9 unit rumah tersebut.

15 Juli
Kapal Motor (KM) patroli milik Bea dan Cukai Belawan dengan seri BC-15001, sekira pukul 18.40 WIB, meledak di perairan Pantai Labu atau sekira 3 mil dari bibir pantai. Dari 9 orang penumpang, 7 orang dinyatakan tewas. Sedangkan kapten kapal bernama Zul Basri (35) diselamatkan Moh Azmi (35), nelayan yang tinggal di Dusun IV, Desa Pantai Labu, Kecamatan Pantai Labu Deli Serdang.

17 Juli
Dian AP Harahap/Edwin Nasution dari Net Motorsport Sriwijaya Air tampil sebagai kampium pada Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 yang berakhir di Lapangan Merdeka Medan. Tempat kedua diduduki Marzuki Desky/Fakhri Siddik dari BlaBlaBla Motorsport, sedangkan tempat ketiga Taufik Harahap/Adi Wibowo dari MMRT Sport.

18 Juli
Ribuan pensiunan eks PT Perkebunan Nusantara IX sekarang PTPN II yang mengatasnamakan Forum Tani Jas Merah menuntut 6.070 unit pertapakan rumah pensiunan di areal seluas 558,35 hektar. Tuntutan itu disampaikan di depan DPRD Sumut dan Kantor Gubsu.

19 Juli

  • Setelah mengalami penundaan selama beberapa minggu, akhirnya 12 terdakwa perampokan Bank CIMB Niaga dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak dituntut masing 10-15 tahun penjara di Pengadilan Negeri Medan.
  • Petugas Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan, membekuk kurir sabu, Azhar (27), warga Banda Aceh, yang diduga membawa sabu 107 gram dari Malaysia. Sabu seberat 107 gram tersebut dimasukkan dalam kondom yang disimpan di dubur.

20 Juli

  • Tak sanggup lagi dikibuli oknum pengurus soal pembayaran gaji, tujuh pemain PSMS mengadu ke KONI Medan di Jalan Stadion Telanda. Mereka menuntut agar nasibnya diperhatikan. Sekitar pukul 10.00 WIB, pemain yang berjasa membawa PSMS ke babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia musim lalu berbondong-bondong mengadukan nasib. Yang dituju adalah Ketua KONI Medan, Dzulhifzi Lubis atau yang akrab disapa Opung Ladon.
  • Seorang kontraktor bernama Muhammada Gazali (37) mendekam dalam sel tahan Mapolresta Medan. Pasalnya, dia menodongkan senjata api jenis air soft gun ke arah personel Sat Lantas Polsek Patumbak yang sedang bertugas, sekitar pukul 13.00 WIB. Insiden itu terjadi di persimpangan lampu merah Jalan Tritura, Simpang Marendal, Medan. Senpi jenis air soft gun diacungkan Muhammada Gazali ke kepala Briptu Renold Sianturi.

26 Juli
Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin dituntut 5 tahun penjara di pengadilan tipikor, Jakarta. Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga meminta majelis hakim dalam putusannya nanti mewajibkan mantan bupati Langkat itu membayar denda Rp500 juta, subsidair 6 bulan kurungan.

28 Juli
Dua pegawai Bea Cukai Belawan ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Poldasu, terkait aksi penyelundupan gula asal India sebanyak 1.625 ton. Kedua tersangka masing-masing Ospaldo dan Syahrial yang merupakan, bagian penindakan dan penyidikan (P2) Bea Cukai Belawan.

29 Juli
Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sumut H Rizaldi Mavi MBA (52) dirampok di kawasan Tol Belmera Tanjung Mulia sekira pukul 23.00 WIB. Akibat peristiwa itu, Rizaldi mengalami luka-luka karena dianiaya kawanan perampok. Dompet, sejumlah uang, dan ponsel juga dibawa pelaku. (data Sumut Pos)

Rumah Sakit Sepi, Pasien Minta Pulang

Natal di Medan Aman dan Lancar

Perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012 di Kota Medan berjalan aman dan lancar. Setidaknya hal ini dibuktikan oleh Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus, Ketua MPW Pemuda Pancasila (PP) Sumut Anuar Shah pada Sabtu (24/12) malam mulai pukul 19.00 WIB  di beberapa Gereja di Kota Medan.

“Kiranya perayaan malam Natal hingga malam Tahun Baru dapat berjalan lancar dengan penuh keakraban,” bilang Gatot, dalam kesempatan itu.

“Alhamdulillah belum ditemukan hal-hal tak diinginkan,”  timpal Wisjnu.

Selain itu, Wisjnu juga menerangkan kalau persiapan Natal akbar yang akan digelar di Stadion Teladan Medan pada 28 Desember mendatang sudah cukup matang. Setidaknya hal ini diungkapkannya setelah tatap muka dengan  pimpinan dan pengurus  lembaga gereja-gereja serta punguan marga se-Kota Medan dan sekitarnya yang berlangsung di Maimun Ballroom Lantai 10, Hotel Hermes Palace Medan, Sabtu (24/12) sekira pukul 10.00 Wib hingga pukul 14.30 WIB. “Kita harapkan juga bantuan dari pengurus dan  sekuriti untuk dapat membantu petugas kepolisian saat memeriksa bawaan para jamaat,” kata Wisjnu.

Terlepas dari itu, ketika Natal kemarin yang berlangsung aman dan lancar, di RSUD dr Pirngadi Medan terjadi sesuatu yang ‘menggelitik’. Ya, seperti yang terlihat di ruang IGD rumah sakit berplat merah itu. Ruangan tersebut terlihat sepi tidak seperti biasanya. Selain itu, berdasarkan pantauan di Lantai 8 rumah sakit yang memiliki 19 kamar juga terlihat sunyi dari aktifitas. Bahkan rata-rata 1 kamar hanya diisi 1 orang pasien dari semulanya 4 pasien yang menjalani rawat inap. “Inikan masih perayaan hari Natal. Pasien yang rata-rata beragama Nasrani pasti merayakannya. Tak jarang mereka yang minta supaya rawat jalan saja karena mau merayakan natal di tempatnya. Tapi, mereka pulang karena sudah diizinkan oleh dokter. Kalau penyakitnya nggak parah, jadi dibolehkan pulang,” ujar seorang perawat, Minggu (25/12).

Yang ‘menggelitik’ adalah pengakuan Ahmad Yani, salah seorang keluarga pasien. Menurutnya, seorang pasien asal Aceh yang sebelumnya dirawat di kamar 817 karena sakit stroke meminta pulang karena merasa takut. “Pasien itu bilang sama saya dia takut sendirian di ruangan. Katanya ada hantu yang mendatangi dia pas malam-malam di ruangan. Kan banyak pasien yang pulang, jadi dia sendirian yang dirawat di kamar tersebut. Karena takut, akhirnya dia minta pulang sama dokter,” katanya.

Selain itu, Puput yang keluarganya menjalani perawatan di kamar 811 mengaku takut dengan sunyinya aktivitas di lantai 8 tersebut. “Takut juga sih, katanya ada pasien yang melihat hantu. Apalagi inikan di lantai 8, jauh sekali kalau harus turun ke bawah. Tapi mau gimana lagi, belum boleh pulang, jadi harus dirawat disini,” ucapnya.

Sementara itu, menurut Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin dalam perayaan Natal ini tidak ada persiapan khusus. Pasalnya Natal bertepatan dengan hari libur. Dokter jaga di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut tetap standby seperti hari biasa dan pelayanan kesehatan juga tidak mengalami hambatan.

“Nggak ada persiapan khusus. Karena memang bertepatan hari Minggu. Jadi dokter fungsional juga masuk seperti biasa. Boleh masuk, boleh nggak. Kita nggak ada buat jadwal seperti perayaan lebaran kemarin. Jadi dokter spesialis dan dokter jaga bekerja seperti biasa. Biasa itu, kalau hari seperti ini IGD atau ruangan lainnya juga sunyi. Karena mereka juga mau berliburan kan,” bebernya. (mag-11/omi/mag-5)

Natal di Vatikan

Maria Selena

Natal menjadi momen penting bagi umat Nasrani. Berkah yang diterima pun mejadi sangat berarti. Persis dengan Maria Selena.

Ya, setelah didaulat menjadi Puteri Indonesia 2011, di tahun ini juga Maria berkesempatan untuk merayakan Natal di luar negeri. Tambah membahagaiakan, Natal pertamanya di luar negeri ini bertempat di otoritas pusat Gereja Katolik Dunia, Vatikan.

“Untul acara Natal memang banyak undangan, tapi pas 25 aku ziarah ke Vatikan, Roma,” ujar Maria.
Maria telah berangkat sejak 23 Desember lalu. Ia akan pulang ke Tanah Air setelah Tahun Baru berlalu. Biasanya Maria dan keluarga berkumpul di kota Semarang. Lalu apa harapan Maria untuk tahun depan?

“Keluarga lebih bahagia saja. Satu ya yang pasti, sebenarnya mental ke Miss Universe. Jadi harus lebih ke persiapan mental saja. Iman dulu harus lebih kuat,” tuturnya. (net/jpnn)

Diprediksi hingga Januari Cuaca Rawan Bencana

Puting Beliung, Longsor, dan Ombak Tinggi

MEDAN- Perayaan Natal 2011 dan jelang Tahun Baru 2012, masih akan diwarnai turunnya hujan di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut). Daerah yang mendapat perhatian khusus adalah sepanjang Pantai Barat Sumatera seperti Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, Madina dan darah lainnya.

Meski begitu, bukan berarti Pantai Timur Sumatera aman. Deli Serdang, Serdang Bedagai (Sergai), Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Labuhan Batu tanpa terkecuali Medan juga rawan hujan. Bahkan, intensitas curah hujan di Pantai Timur Sumatera dan Pantai Barat Sumatera lumayan tinggi, berkisar 150 sampai 300 milimeter kubik per bulan. “Ukuran intensitas atau curah hujan itu berbeda-beda antar satu daerah dengan daerah lain.

Di Pantai Barat relatif lebih tinggi berkisar 300 milimeter per bulan, sedangkan di Pantai Timur berkisar 150 milimeter per bulan. Kondisi seperti itu, akan terus terjadi hingga Januari 2012 mendatang. Setelah itu, baru akan masuk musim kemarau. Tapi kelebihan di Sumut ini tidak seperti di Jawa. Kalau di Jawa musim kemarau benar-benar kemarau, tapi kalau di Sumut musim kemarau biasanya diselingi turunnya hujan. Patut diingat, kondisi tersebut juga berpotensi banjir dan puting beliung,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi (Datin) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Sumut, Hendra Suwarta kepada Sumut Pos, Minggu (25/12).

Musim kemarau akan muncul dan terjadi, ketika curah hujan nantinya mulai berubah atau turun. Dalam arti kata, ketika curah hujan di bawah 150 milimeter per bulan atau di bawah 50 milimeter per 10 hari.

“Pastinya belum bisa diprediksi, makanya nanti Januari 2012 baru akan diketahui kapan perubahan musim itu bisa terlihat. Dari statistik, biasanya musim hujan akan terjadi manakala curah hujan sudah mencapai di bawah 150 milimeter per bulan. Kalau di atas 150 milimeter per bulan, musim hujan masih terjadi. Atau ukuran lainnya, ketika curah hujan di bawah 50 milimeter per 10 hari, maka itu sudah masuk musim kemarau. Kalau di atas 50 milimeter per 10 hari, masih musim hujan,” terangnya lagi.

Dikatakannya, kondisi yang terjadi itu, tidak sama sekali karena terjadinya Badai Washi di Filipina. “Tidak ada pengaruhnya badai di Filipina itu,” katanya.

Untuk puting beliung, BMKG Wilayah I Sumut memprediksi, kecepatan angin bisa mencapai ukuran 30 knot. Untuk potensi longsor, lanjutnya, relatif berpeluang terjadi di sejumlah daerah dataran tinggi antara lain, Tapanuli Utara (Taput), Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Selatan (Tapsel), Madina, Padang Lawas (Palas), Padang Lawas Utara (Paluta) dan daerah-daerah lainnya.

Dengan prediksi itu, juga menyebabkan pada ombak laut, dimana di sekitar Laut Barat Sumatera Ombak diprediksi mencapai tinggi sekitar tiga meter, dan di Laut Timur Sumatera mencapai tinggi dua meter. Dan, kondisi ini relatif rawan.

Karena hal itu, diharapkan para pemudik sebaiknya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, diharapkan menggunakan jalur darat dengan angkutan umum.
“Sebaiknya pakai jalur darat dan angkutan umum. Karena bisa saja tiba-tiba longsor, puting beliung atau ombak yang meninggi. Apalagi sangat riskan bila menggunakan sepeda motor,” imbaunya.(ari)

94 Persen Pasangan Kepala Daerah Pecah Kongsi

Pengunduran diri Prijanto sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, diduga bagian persiapan menghadapi Pemilu Kada Gubernur DKI Jakarta pada Juli 2012. Fenomena pecahnya pasangan kepala daerah gara-gara salah seorangnya ingin menjadi kontestan Pemilukada, rupanya terjadi hampir merata di semua daerah.

“Dari 244 Pemilu Kada pada 2010 dan 67 pada 2011, hampir 94 persen diantaranya pecah kongsi. Kemesraannya cepat berlalu,” ungkap Kapuspen Kemendagri, Reydonnyzar Moenoek ketika dihubungi, Minggu (25/12).

Berdasar data Kemendagri pula, diketahui hanya 6,15 persen pasangan kepala daerah hasil pemilihan pada 2010 dan 2011 yang tetap berpasangan pada Pemilu Kada untuk periode selanjutnya. Sedemikian besar presentase pasangan kepala daerah yang pecah kongsi, sampai-sampai dianggap sebagai fenomena wajar dalam dinamika pemilu kada.
“Idealnya tidak pecah kongsi sampai berakhir masa bakti resmi. Kalau mau ikut pemilu kada, cukup cuti selama masa kampanye. Jadi tidak perlu sampai mengundurkan diri,” jelasnya.

“Khusus mengenai Pak Prijanto, kita belum tahu ada modusnya (apakah pengunduran diri sebagai Wagub DKI Jakarta terkait rencana maju sebagai Cagub DKI Jakarta, Red),” sambung sambung pria yang akrab dipanggil Donny ini. (net/bbs)

Wagub DKI Mendadak Mundur

Ajukan ke Mendagri Tanggal 11-11-2011 Jam 11.00 WIB

JAKARTA-Entah apa yang sebenarnya dipikirkan Prijanto. Yang jelas saat menggelar jumpa pers untuk menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, purnawirawan jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat itu sempat menangis.

Air mata itu tumpah setelah Prijanto mengatakan dirinya sudah tidak merasa berat meninggalkan jabatan DKI-2. Mantan Asisten Teritorial KSAD itu juga mengatakan hubungan dirinya dengan Gubernur Fauzi Bowo sebenarnya baik-baik, walau dalam implementasi sering berbeda. Tetapi sejauh ini, Prijanto tak juga kunjung mengungkapkan alasan utama ketidakcocokan dirinya dengan Fauzi Bowo.

“Saya mundur untuk kebaikan. Media tidak usah mikir macem-macem dan membesar-bearkan,” ujar Prijanto di lokasi jumpa pers, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu siang (25/12).

Namun, ada beberapa kalimat Prijanto yang dapat diartikan sebagai sindiran untuk Fauzi Bowo, walaupun ia tak menyebut nama. Misalnya, Prijanto mengatakan selama ini dirinya tidak mau banyak diekspose.

“Saya jarang gendong-gendong anak yatim piatu lalu difoto dan masuk koran. Tidak pernah. Saya tidak banyak di luar. Saya banyak di dalam,” katanya lagi. “Benang yang bengkok saya luruskan,” sambungnya.

Keputusan Prijanto untuk mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta bukanlah keputusan reaksioner atau upaya pencitraan menjelang Pilkada DKI Jakarta. Keputusan ini sudah dipikirkan sejak dua tahun yang lalu.
“Lama-kelamaan tekad meninggalkan jabatan DKI-2 itu makin bulat. Jujur saya katakan, saya sudah bilang langsung ke Menteri Dalam Negeri, untuk mundur dari jabatan wagub,” tegas Prijanto.

Prijanto pun mengisahkan bahwa rencana pengunduran dirinya dilakukan sejak bulan lalu. Prijanto mengatakan, pada tanggal 10 November 2011, ia berencana untuk langsung menemui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Pertemuan ini dilakukan sebagai ajang curhat dan menceritakan niatnya tersebut. Ia kemudian membuat janji untuk bertemu sekitar jam 14.00 WIB atau 15.00 WIB. Namun pertemuan itu akhirnya batal, lantaran Mendagri dipanggil wapres. Pertemuan pun akhirnya diundur.

Prijanto kemudian menceritakan, pertemuan tersebut di-reschedulle keesokan, yakni pada tanggal 11 November 2011, sekitar pukul jam 11.

“Ketika itu, keputusan politik pribadi saya pun saya sampaikan kepada Mendagri (Gamawan Fauzi),” lanjut purnawirawan Angkatan Darat berpangkat Mayjen ini.

“Tak disangka, tanggalnya antik ketika memutuskan mundur dari jabatan wagub DKI, tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 jam 11 di ruang mendagri,” lanjut Prijanto.

Walau Mendagri sempat mengatakan sebaiknya dipikirkan kembali, namun akhirnya permintaan Prijanto dikabulkan. Prijanto pun mengucapkan terimakasih kepada Mendagri.
Prijanto yang sudah bulat tekadnya pun menceritakan baru mengirimkan surat resmi pengunduran diri pada tanggal 23 Desember 2011 lalu.

“Saya kirim surat ke mendagri, mengapa tanggal itu? Karena itu tanggal Ultah anak saya yang kedua, saya juga suka tanggalnya,” ungkap Prijanto.

Surat tembusannya pun, imbuh Prijanto, sudah dikirim kemarin pada tanggal 24 Desember melalui Sekretaris Pimpinan Kementerian Dalam Negeri.

Dijelaskannya, saat itu ada dua kelompok, ada kelompok yang setuju ada pula yang tidak. Kelompok pertama, kata Prijanto, setuju dirinya mundur. “Senior, pengamat, dan sahabat-sahabat saya menilai saya terlampau sabar,” kata Prijanto.

Dijelaskannya ada satu kelompok yang mendesak dirinya untuk tidak mundur, karena sedikit banyak menganggap dirinya masih bermanfaat. “Desakan ini membuat saya tidak mundur. Saya nggak ngerti bermanfaat atau tidak, saya kerjalah sebagai Wagub sampai saat ini,” ucap Prijanto.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengaku telah menerima kabar pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Meski menyayangkan pengunduran diri Prijanto, namun Fauzi Bowo tetap menghormati keputusan tersebut.
Pengunduran diri Wagub Prijanto yang masa jabatannya akan habis pada bulan Oktober 2012 mendatang, disayangkan banyak kalangan, termasuk Gubernur Fauzi Bowo. Namun meski menyayangkan pengunduran Prijanto, Fauzi Bowo mengaku menghormati keputusan Wakil Gubernur yang telah hampir lima tahun mendaminginya itu.

“Saya menyayangkan pengunduran diri Wakil Gubernur Prijanto. Tapi saya tetap menghormati keputusan Wakil Gubernur untuk mengundurkan diri, dan yakin keputusan tersebut telah dipertimbangkan matang-matang,” kata Fauzi Bowo saat dijumpai di Jakarta, Minggu (25/12).

Foke, demikian sapaan akrab Fauzi Bowo mengatakan selanjutnya, pengunduran Wagub, akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kita menerima pengunduran diri Wagub dan akan memproses permitaan tersebut,” jelas Foke.
Sementara itu, Foke mengatakan dirinya akan terus melakukan tugasnya sebagai Gubernur yang dipilih rakyat. (alt/aln/rm/net/bbs)

Ditangkap Bersama Dua Napi di LP Cipinang, Sipir Terancam Dipecat

JAKARTA- Sipir penjara di Lembaga Pemasyarakat Khusus Narkotika Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, yang ditangkap Satuan Tugas Pemberantasan Narkotika, Minggu (25/12) dini hari, terancam dipecat dengan tidak hormat. Sanksi itu akan dijatuhkan apabila sipir penjara itu terindikasi terlibat dalam jaringan sindikat narkotika.

“Saya akan usulkan dipecat saja dari pegawai negeri sipil,” kata Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah DKI Jakarta Taswem Tarib, Minggu (25/12).

Menurut Taswem, sanksi tegas tersebut sebagai peringatan terhadap seluruh aparatur di Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah DKI Jakarta agar tidak terlibat narkotika ataupun menjadi bagian dari sindikat narkotika. Tindakan tegas itu juga bentuk komitmen aparatur Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah DKI Jakarta mendukung langkah pemberantasan dan penanggulangan narkotika.

Sekadar diketahui, Minggu (25/12) dini hari tim yang dipimpin Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan Deputy Pemberantasan Badan Naskotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Benny Mamoto  menggerebek Lapas Narkotika Cipinang.

Denny menjelaskan, pada penggerebekan di Cipinang ini, dibekuk dua napi berinisial Z dan AM, serta satu orang petugas sipir, FA.

“Operasi dilakukan sebagai hasil pengembangan pemberantasan jaringan narkoba yang dilakukan oleh BNN. Pada saat penggeledahan di sel yang bersangkutan ditemukan sejumlah barang bukti yang kemudian disita oleh BNN, diantaranya seperangkat handphone, serta sejumlah kertas dan dokumen,” terang Denny dalam keterangan persnya, kemarin.

Dijelaskan, operasi dinihari itu adalah operasi kali kedua kerjasama BNN dengan Kemenkumham, setelah Rabu dinihari lalu di Lapas Tanjunggusta, Medan. Kedua operasi tersebut merupakan realisasi dari Peraturan Bersama Menkumham dan Kepala BNN Nomor M.HH-09.HM.03.02 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Dalam Lapas dan Rutan, dimana Kepala Satgas P4GN atau Satgas Pemberantasan Narkoba adalah Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana bersama Deputi Pemberantasan BNN Benny Mamoto. (sam/jpnn)

3 Hari di Rumah Sakit, Nunun Dikembalikan ke Rutan

JAKARTA-Nunun Nurbaeti tidak bisa berlama-lama menikmati kasur nyaman RS Abdi Waluyo. Sore kemarin (25/12), tersangka kasus suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) itu diboyong kembali ke Rutan Wanita Klas I Pondok Bambu untuk melanjutkan masa tahanannya.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos (grup Sumut Pos) menyebutkan, Nunun dikeluarkan oleh beberapa penyidik KPK dari rumah sakit (RS). Dia dijemput sekitar pukul 16.00. Selain petugas KPK, beberapa anggota keluarga juga tampak sabar menemani pemindahan Nunun.

“Dia berjalan seperti biasa, tidak pakai kursi roda atau dipapah kayak orang sakit parah. Dia juga tampak segar. Tapi dia diam saja,” kata seorang petugas RS kemarin.

Begitu keluar dari rumah sakit yang terletak di Jalan Cokroaminoto itu, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil KPK, Isuzu Panther B 1220 SQO. Dan seperti yang diduga, mobil itu pun langsung tancap gas meninggalkan kerumunan wartawan yang ingin mengabadikan momen tersebut.

Seorang sumber di KPK mengatakan, pembantaran Nunun ke RS Abdi Waluyo itu sangat mengejutkan para pimpinan KPK, terutama Ketua KPK Abraham Samad.  “Pimpinan marah besar begitu tahu Nunun dibantarkan penyidik. Setalah mengetahui bahwa Nunun tidak sakit parah, pimpinan memutuskan untuk mengembalikan Nunun ke rutan,” katanya.
Menurutnya, pimpinan KPK akan meminta pertanggungjawaban para penyidik yang sudah mengeluarkan izin pembantaran tanpa sepengetahuan pimpinan. Saat ditanya apakah ada penyidik yang pro dengan keluarga Nunun, mengingat penyidik KPK merupakan penyidik kepolisian yang memungkinkan masih menjalin kedekatan dengan Adang, sumber tersebut hanya menjawab singkat. “Pokoknya ini masih panjang. Masih ada runtutannya dari (penangkapan Nunun, Red) Thailand,” imbuhnya.

Memang, Jumat lalu Ketua KPK Abraham Samad begitu berang saat mengetahui Nunun dibantarkan. Apalagi yang membantarkan adalah para penyidik dan dia sendiri belum pernah mendengar adanya permohonan resmi tentang pembantaran itu. (kuh/nw/jpnn)

Bayi 6 Ons di Tangerang Menyusul Ibunya Meninggal

Tangerang- Melani Hidayah, bayi yang lahir yang lahir abnormal pada 9 Desember 2011 lalu dengan berat cuma 6 ons, akhirnya menyusul Tuti Alawiyah (28) ibunya. Warga Kelurahan Neroktog, RT 7/5, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang itu meninggal Minggu (25/12) sekitar pukul 04.00 WIB dan kemudian dimakamkan di depan kediaman tantenya.
Anak ketiga pasangan pasangan suami istri, Ricky (33) dan alm Tuti Alawiyah(28) itu meninggal karena tidak mendapat perawatan di rumah sakit karena konsidi ekonomi keluarga yang kurang mampu.

“Kami benar-benar kecewa dengan rumah sakit yang ada di Kota Tangerang. Mereka tidak mau menerima pasien yang tidak mampu seperti kami,” ujar Rita, tante Melani, Minggu (25/12).

Menurut keterangan Rita, keponakannya tersebut meninggal setelah dikeluarkan dari dalam inkubator di rumahnya. “Sebelumnya dia menangis terus saat diletakkan di dalam inkubator. Akhirnya saya mengeluarkan dia karena kelihatannya tidak nyaman di inkubator,” ungkapnya.

Melani kemudian ditidurkan di atas kasur. Namun beberapa jam kemudian, Melani tidak bergerak lagi. Karena curiga, nenek Melani, Karmila, memeriksanya. “Ternyata sudah tidak ada nafasnya lagi,” ungkap Rita.

Sebelumnya, ibu Melani, Tuti Alawiyah meninggal Minggu (18/12), akibat sakit komplikasi. “Dia punya penyakit komplikasi seperti, kelenjar getah bening, jatung dan darah tinggi. Belum lagi waktu lahiran, RS tidak memperban tali pusarnya, kami benar-benar kecewa,” kata Rita.(net/bbs)