25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14204

Massa Ulang Kesuksesan 2008

ROMA- Ferrari masih memberikan kepercayaan penuh kepada pembalapnya, Felipe Massa. Presiden Kuda Jingkrak, Luca di Montezemolo bahkan meyakini bila pembalap veteran Brasil tersebut bakal bangkit di Fomula One (F1) musim 2012 mendatang.

Bahkan targetnya, Felipe Massa bisa tampil seperti musim terbaiknya pada tahun 2008 lalu. Keyakinan itu dilontarkan oleh Presiden Ferrari Luca di Montezemolo.

Tahun 2008 sejauh ini menjadi puncak karier Massa di lintasan F1. Saat itu ia bahkan sempat sesaat “jadi” juara dunia usai menjadi pembalap pertama yang melintasi garis finis di Brasil, sebelum akhirnya Lewis Hamilton finis kelima dan jadi juara dunia yang sebenarnya, membuat Massa hanya jadi runner-up di musim tersebut.

Semenjak itu performa Massa menurun dan selama dua musim terakhir setia mengakhiri musim balapan di posisi enam klasemen akhir. Dibandingkan musim lalu pun, performa Massa musim 2011 pun terbilang lebih buruk karena sama sekali tak bisa naik podium, dengan capaian terbaik finis kelima.

Akan tetapi, di Montezemolo yakin Massa akan bangkit di musim 2012. Fakta bahwa kontraknya dengan Ferrari tinggal tersisa satu tahun lagi disebut sebagai penambah semangat Massa untuk membuktikan diri.

“Saya yakin kita akan melihat Felipe kompetitif seperti sebelumnya. Jangan lupa bahwa ia terkadang lebih cepat dari Michael Schumacher saat masih jadi rekan setim,” ujarnya di Autosport.(bbs/jpnn)
“Saya mengharapkan reaksi kuat dari Felipe karena ia baru menjalani musim tak sukses. Felipe bisa mendapatkan musim yang lebih bagus tahun depan dan saya tahu ia sedang mempersiapkan diri dengan amat baik,” simpul di Montezemolo.(net/jpnn)

Jadi Juara Moto GP 2011 Karena Talenta

Casey Stoner di Mata Lawan Balapnya

Kesuksesan Casey Stoner tampil sebagai juara dunia MotoGP 2011 ditanggapi beragam oleh khalayak pecinta MotoGP. Ada yang menilai Stoner juara karena pindah ke Repsol Honda yang punya motor luar biasa, namun tak jarang juga yang menilai Stoner sukses karena memang memiki talenta.

Ya, setelah gagal bersinar di dua tahun terakhirnya bersama Ducati (2009 & 2010), Stoner kembali menunjukkan tajinya sebagai pembalap jempolan saat memutuskan hijrah ke Honda, awal musim 2011. Pembalap Australia ini sukses memenangi balapan demi balapan, hingga akhirnya sukses menyabet gelar juara dunia keduanya setelah yang pertama diraih bersama Ducati pada 2007 silam.

Sukses Stoner ini pun menimbulkan beragam reaksi. Banyak kalangan menilai Stoner tak lebih hanya sekadar beruntung jadi juara, karena dia bergabung dengan Honda yang telah melakukan berbagai pengembangan dan punya motor yang kompetitif. Ini dibuktikan dengan sukses dua rider Honda lainnya, Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso yang mampu bersaing di papan atas.

Terlepas dari tudingan banyak kalangan, Stoner justru mendapat dukungan dari rival utamanya, Jorge Lorenzo. Pembalap Yamaha yang musim lalu harus puas hanya menempati runner-up (di bawah Stoner) menegaskan bila sukses yang diraih The Kurri-Kurri Boy merupakan bekah dari talenta luar biasa yang dimilikinya, bukan hanya semata bantuan motor yang kompetitif.

“Saya tidak punya kata-kata baru yang belum saya katakan tentangnya (Stoner). Tapi yang jelas, Stoner adalah pembalap yang punya talenta luar biasa dan dia mampu menunggangi motor hingga batas maksimum dalam situasi apapun,” tegas Lorenzo dikutip The Canberra Times, Jumat (23/12).

“Kehadiran Stoner juga membuat pembalap Honda lainnya semakin tangguh. Itu karena mereka juga tertantang untuk memacu motornya ke batas yang lebih tinggi lagi. Tekanan yang lebih (di Honda) juga membuat mereka tampil lebih cepat,” sambungnya.

Hal senada juga dilontarkan manajer tim Lorenzo, Wilco Zeelenberg yang menilai kehadiran Stoner membuat Honda sangat tangguh. “Perubahan besarnya adalah Stoner mampu membawa Honda ke level yang berbeda (lebih tinggi),” pungkas Wilco yang memprediksi Stoner bakal kembali jadi pesaing berat Lorenzo dalam meraih gear juara dunia MotoGP 2012.(bbs/jpnn)

Terjun ke Politik

Luca Di Montezemolo

Bos Ferrari, Luca Di Montezemolo dikabarkan akan terjun ke dunia politik. Namanya santer disebut-sebut bakal maju dalam pemilihan umum presiden di Italia tahun 2013 mendatang.
Kabar bakal majunya Montezemolo dalam pemilu presiden Italia pada 2013 mendatang muncul menyusul terungkapnya surat dukungan dari dari Italia Futura pada pria 64 tahun itu.

“Orang Italia tak ingin lagi melihat wajah lama yang sama, adalah para politisi yang membuat kondisi ini terus berlangsung. Pemilihan yang akan datang akan menjadi sebuah peristiwa bersejarah yang harus menandai satu awal baru dalah kehidupan publik kita,” demikiam tulis surat tersebut sebagaimana diberitakan Autoguide.

Di bagian bawah surat tersebut tersemat nama dan tanda tangan Luca di Montezemolo plus imbuhan ‘Presiden masa depan Italia’.
Italia Futura adalah sebuah wadah pemikir liberal Italia yang didirikan oleh Montezemolo di tahun 2009.

Dengan jumlah anggota yang kini diklaim mencapai 40 ribu orang, wadah ini disinyalir akan diubah menjadi partai politik sebagai kendaraan untuk mewujudkan ambisinya menjadi presiden.
Meski telah memiliki banyak pendukung, Montezemolo mengaku akan terus berusaha keran menciptakan sebuah kesatuan yang kuat agar mimpinya dapat terwujud.

“Kami harus bekerja lebih keras lagi untuk mulai mebuat sebuah kesatuan jaringan yang kuat di seluruh Italia pada bulan Juni dan juga bekerja keras utuk memperkenalkan langkah-langkah realistis untuk menangani situasi penting di negara ini,” ungkap Montezemolo .

Ini bukan kali pertama Montezemolo dikabarkan bakal maju dalam pencalonan presiden. Tahun 2007 lalu kabar dirinya maju dalam pemilu presiden Italia juga sempat terdengar. (net/jpnn)

Nyesal Selingkuh

8 Ryan Giggs-Natasha Giggs

Saudara ipar Ryan Giggs menyatakan penyesalannya telah berselingkuh dengan bintang Manchester United tersebut.

Natasha Giggs mengatakan bahwa ia melakukan hal “bodoh” yang beresiko pada pernikahannya dengan Rhodri, kakak Giggs, untuk hubungan “intim” dengan sang bintang.
Natasha, (29) tahun, berharap Rhodri yang meninggalkannya karena perselingkuhan tersebut akan mengampuni dan menerimanya kembali.

Dia mengakui bahwa perselingkuhannya dengan pemain asal Wales berusia 38 tahun itu telah membuatnya merasa bersalah karena berselingkuh pada suaminya.
“Sekarang saya berdoa ia (Rhodri) akan mengampuni saya dan kita bisa bersama lagi,” kata Natasha pada The Sun.

“Pada awalnya itu (perselingkuhan) sangat mendebarkan ketika mengetahui bahwa seseorang yang terkenal dan dikagumi banyak orang seperti Ryan ingin berada di tempat tidur dengan saya,” sayangnya.

“Tapi pada akhirnya semuanya menjadi begitu kumuh dan tak lagi menyenangkan. Gairah itu telah pergi dan tak ada lagi hal romantis tentang itu,” ucapnya.
“Aku masih tidak percaya betapa bodohnya aku karena risiko atas kesenangan berhubungan seks dengan Ryan,” terangnya.

Natasha mengungkapkan perselingkuhannya dengan Giggs setelah pemain veteran United itu telah mengkhianati istrinya, Stacey, dengan berselingkuh dengan bintang televisi dan model Inggris, Imogen Thomas.

Natasha pertama kali bertemu dengan Giggs pada sebuah klub malam di Manchester pada Maret 2003, dan mulai berkencan dengan Rhodri -kakak Giggs- dua bulan kemudian. Mereka menikah tahun lalu setelah lima tahun bertunangan. (net/jpnn)

PPLP Sumut Pulangkan Atletnya

MEDAN- Sebanyak 72 atlet pelajar yang dibina di Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara mendapatkan disepensasi untuk menjalani libur mulai 23 Desember 2011 sampai 3 Januari 2012 nanti.

Kebijakan untuk meliburkan 72 atlet tadi terkait dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Adapun atlet yang pulang ke daerahnya masing-maisng untuk merayakan Natal dan Tahun Baru tadi terdiri dari delapan atlet pencak silat, delapan atlet gulat, delapan atlet panahan, enam atlet karate, 16 atlet atletik, enam atlet sepak takraw, dan 20 pesepakbola.

Kepala Asrama PPLP Sumut Supriono kepada Sumut Pos, Jumat (23/12) mengatakan bahwa libur yang dijalani para atlet tadi sesuai  dengan surat keputusan dari Disporasu.
Lebih lanjut Supriono berharap kepada para atlet untuk terus menjaga kebugaran selama berlibur, sehingga tidak terkejut ketika kembali digenjot para pelatih sekembali dari liburan.

“Kita telah mengingatkan kepada para atlet untuk tidak terlambat saat kembali ke asrama. Kami tak segan untuk memberi hukuman kepada para atlet yang datang terlambat,” bilang Supriono. (omi).

Dualisme Abaikan Potensi

Markus: Klub yang Menggaji, Bukan Timnas

MEDAN-Kisruh di badan tertinggi persepakbolaan Indonesia, PSSI, akan menyebabkan kerugian bagi Indonesia sendiri. Karena pembinaan dan perekruan pemain-pemain berpotensi dalam jangka panjang akan sulit dilakukan. Seperti dilarangnya pemain-pemain yang memperkuat klub-klub di ISL untuk membela Timnas Indonesia, akibat dualisme kompetisi.

Pelatih PSMS Raja Isa menuturkan, sangat banyak pemain-pemain yang berpotensi yang bermain untuk ISL maupun IPL. “Dengan tak diberikannya kesempatan bagi pemain-pemain berpotensi ini membela Timnas, akan memberikan kerugian tersendiri bagi Indonesia,” ungkapnya, Jumat (23/12).

Namun menurutnya, semua keputusan ada di tangan PSSI. “PSSI punya hak mau bagaimana atau dibawa ke mana persepakbolaan Indonesia ini diarahkan ke depannya,” tutur pelatih berkebangsaan Malaysia ini.

Dari sudut pandang Raja Isa, urusan kisruh ini pemain tak bisa disalahkan. “Mereka (Pemain, Red) mencari kerja dan uang dengan kontrak yang diterima. Dalam kisruh ini, pemain adalah korban,” katanya.

Ia juga menuturkan, dengan adanya kompetisi sepak bola di Indonesia sangat membantu perekonomian negara. “Dengan pemain-pemain berpotensi yang dimiliki, mereka bisa bermain untuk Timnas. Dan tak menutup kemungkinan pula mereka direkrut klub luar negeri bahkan hingga Amerika dan Eropa,” ujar Raja Isa.

Sementara itu, mantan kiper Timnas Indonesia yang kini diplot jadi kapten PSMS di ajang ISL Markus Haris Maulana saat dimintai tanggapan mengenai tak diperbolehkannya pemain yang berlaga di ISL memperkuat Timnas, tak mempermasalahkannya. “Sebenarnya itu kan kebijakan PSSI. Aku sebagai pemain tak masalah, karena kami membela klub yang memberi kontrak. Sementara klub tersebut memilih bermain di ISL, ya kami harus patuh,” kata Markus.

“Kalau tak bisa perkuat timnas ya mau bagaimana lagi. Sebagai pemain kami tak bisa berbuat banyak. Di timnas kita juga tak dikontrak dan tak digaji. Memang membela timnas itu cita-cita semua pemain. Prestisenya pun cukup lumayan,” bebernya. (saz)

Tolak Permintaan KLB

JAKARTA – Permintaan mayoritas anggota agar digelar Kongres Luar Biasa (KLB) menyikapi kinerja pengurus PSSI saat ini menabrak tembok tebal. Sebab Djohar Arifin Husin (Ketum PSSI) cs mengisyaratkan tidak akan menggubris permintaan KLB itu.

“KLB hanya akan menjadi preseden buruk bagi sepakbola kita,” cetus Djohar dalam press conference di kantor PSSI kemarin siang didampingi Waketum Farid Rahman, anggota exco Bob Hippy dan Sekjen Tri Goestoro,  Djohar menyatakan jika tidak ada alasan untuk KLB digelar. Tidak ada satu pun pasal statuta menurut Djohar yang dilanggar. “Tak ada pasal statuta yang kami langgar. Begitu juga dengan hasil Kongres Bali,” sambungnya.

Tapi Djohar Arifin mengungkapkan mengatakan PSSI akan melakukan verifikasi apakah 452 perwakilan anggota yang hadir di Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN ) di Jakarta pada 18 Desember lalu benar-benar perwakilan dari anggota sah PSSI. Jika valid PSSI akan menggelar rapat Exco dan akan memutuskan apakah permintaan KLB dipenuhi atau tidak.

“PSSI baru menerima surat (hasil RSAN) hari ini (kemarin-Red). Jadi untuk menuju KLB itu ada prosedurnya. Antara lain harus dilakukan investigasi dan rapat Exco,” “bebernya.
Mantan staf ahli Menpora ini menegaskan, meski begitu ada satu hal yang perlu “digarisbawahi. Yaitu dia dan jajaran kepengurusannya baru bekerja beberapa bulan. “Apa pantas sekarang ada anggota meminta KLB?” tandas Djohar Arifin.

Dalam surat hasil RSAN yang diterima Djohar kemarin itu, ada lima tuntutan yang diberi label Deklarasi Jakarta. Pertama, mosi tidak percaya terhadap Ketum Djohar Arifin Husin, Waketum Farid Rahman, Exco Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, Tuty Dau dan Bob Hippy karena tidak kredibel dan melakukan pelanggaran serta tidak melakukan hasil Kongres Bali.

Kedua, meminta KLB dengan agenda pemilihan Ketum, Waketum dan exco selambatnya 30 Maret 2012. Ketiga, meminta PSSI memberi jawaban selambatnya 28 Desember 2011. Keempat membentuk KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia ) dengan ketua Tony Aprilliani, salah satu anggota exco PSSI. Tugas KPSI adalah menjalankan roda PSSI sesuai hasil Kongres Bali, termasuk memberi proteksi kredibilitas kepada para anggotanya hingga terbentuk PSSI yang baru.

Dan kelima, jika PSSI tidak member lampu hijau pada KLB, maka para pemilik suara itu mengancam bakal menggelar KLB sendiri sesuai Statuta PSSI pasal 31 ayat 2 yang berbunyi Exco akan mengadakan KLB apabila diminta secara tertulis oleh 2/3 anggota PSSI. Permintaan tersebut harus mencantumkan agenda yang akan dibicarakan. KLB harus diadakan dalam waktu tiga bulan setelah diterimanya permintaan tersebut. Apabila KLB tidak diadakan anggota yang memintanya dapat mengadakan kongres sendiri. Sebagai usaha terakhir anggota bisa meminta bantuan dari FIFA.

a Nyalla Mattaliti, anggota Exco yang pro KLB menegaskan jika rencana KLB harus jalan terus. “Djohar Arifin dan kroninya sudah banyak membuat keputusan yang bertentangan dengan Statuta PSSI dan Kongres Bali. Dia bekerja berdasarkan pesanan orang. KLB adalah harga mati,” tegas La Nyalla Mattalitti.

Menurut Nyalla, diantara pelanggaran berat yang dilakukan PSSI adalah memberikan tiket kepada beberapa klub untuk bermain di kompetisi tertinggi dengan alasan yang dibuat-buat dan tidak ada landasan hukumnya. “Seperti Bontang FC dan Persebaya 1927. (ali/jpnn)

PSSI Terancam Sanksi FIFA

JAKARTA – Sepakbola Indonesia mengulang sejarah buruk. Ancaman sanksi dari otoritas tertinggi sepakbola dunia FIFA kembali membayang. Jika sampai 20 Maret 2012 mendatang, PSSI gagal menyelesaikan konflik terkait kompetisi ISL (Indonesia Super League), kasusnya akan dibawa ke Komite Asosiasi untuk dibahas. Pembahasan itu bisa berbuah sanksi.

Situasi sungguh ironis dan berbalik. Jika sebelumnya, saat kubu ISL berkuasa, pemantik konflik itu adalah kompetisi LPI yang disebut ilegal. Kini saat kubu LPI yang berkuasa, kompetisi ISL yang disebut ilegal.

Menghadapi situasi tersebut, pengurus PSSI pusat menggelar press confenrence di kantor PSSI kemarin sore (22/12). PSSI mengungkapkan beberapa poin yang diterima dari departemen media FIFA. “FIFA sangat mengharapkan agar ISL kembali ke PSSI,” kata Edy Elison, juru bicara PSSI.
Jika imbauan tersebut diabaikan, PSSI diminta mengambil tindakan tegas untuk memastikan bahwa semua kegiatan sepakbola masih dibawah kontrol PSSI. Poin tersebut persis sama dengan yang diterima Jawa Pos (Grup Sumut Pos)  sebagai jawaban atas konfirmasi ke FIFA. Jawaban itu ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke dan Sekjen AFC Alex Soosay.

CEO PT LI Joko Driyono mengatakan sudah menduga bahwa jawaban AFC dan FIFA akan normatif seperti itu. Untuk itu, Joko berjanji akan terus berkomunikasi dengan AFC dan FIFA secara intens.
Kini, Joko tinggal menunggu keputusan PSSI setelah keluarnya surat itu. “Kami ingin tahu apakah PSSI follow up surat itu dengan nice,” sambung Joko.

Pria asal Ngawi ini mengungkapkan, kalau follow up PSSI tidak nice, dirinya yakin klub-klub yang berlaga di ISL akan serta merta bubar atau balik kembali mengikuti kompetisi PSSI. “Saya kira bukan itu pilihannya. Kami akan melihat apa yang mau dilakukan PSSI,” kata Joko.

Hasil konfirmasi langsung Jawa Pos kepada FIFA, organisasi itu sudah bertemu dengan pengurus PSSI di Tokyo Jepang, 15 Desember lalu. Pengurus yang ditemui adalah Ketum Djohar Arifin, Waketum Farid Rahman, dan Sekjen Tri Goestoro).

Saat itu, FIFA mengingatkan PSSI soal pasal 18 butir 1 statute FIFA. Isinya, liga atau grup sepakbola lainnya yang berafiliasi sebagai anggota FIFA harus tunduk dan diakui sebagai anggota.
FIFA juga meminta perangkat pertandingan terutama wasit tidak ikut serta dalam kegiatan ISL. Yang melanggar akan dikenakan sanksi.

Pemain yang bermain di ISL tidak bisa ditransfer ke luar negeri. TMS (transfer macnhing system) klub-klub ISL akan dicabut. Selain itu, pemain yang berlaga di ISL tidak boleh main di timnas negara masing-masing.

Poin terpenting dari email departemen media FIFA kepada Jawa Pos adalah, jika sampai 20 Maret 2012 situasi ini tidak terselesaikan, FIFA akan membawa kasus Indonesia ke Komite Asosiasi. Pembahasan itu bisa berujung sanksi. (ali/ruk/jpnn)

Amankan 944 Gereja

13 Ribu Personel Diturunkan untuk Natal dan Tahun Baru

MEDAN-Sedikitnya 13.988 personel gabungan dari Polda Sumut, TNI Kodam I/BB, Pemko Medan, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan akan dikerahkan untuk pengamanan pengamanan jelang Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Untuk memaksimalkan persiapan tersebut, Polda Sumut dan Kodam I/BB melakukan upacara gelar pasukan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (22/12) pagi.

Berindak sebagai inspektur upacara adalah Pangdam I/ BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus. Dalam arahannya, Lodewijk menjelaskan isi dari UU No 34 Tahun 2004 yang mengatur salah satu tugas TNI yang disebutkannya ada dua, yakni operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Salah satu operasi militer selain perang adalah dengan memberikan bantuan pengamanan kepada pemerintah daerah maupun aparat kepolisian.

“SOP-nya sudah jelas, semua pelaksanaannya dibawah kendali Kapoldasu. Sedang kita sifatnya on call, berapapun kekuatan yang diminta kepada kita, kita siap. Itu sudah ada SOP-nya, baik dari pihak kepolisian maupun Mabes TNI, kita tinggal menjalankannya di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Kapoldasu Ijen Pol Wisjnu A Sastro mengatakan pengamanan yang dilakukan ini akan berlangsung selama 10 hari. “Ini merupakan operasi kemanusiaan terpadu. Artinya, yang terlibat dalam operasi ini tidak hanya aparat kepolisian saja tetapi juga melibatkan unsur TNI dan (aparat) pemerintah daerah,” ujar Wisjnu kepada wartawan.

Dijelaskannya, operasi yang dilakukan ini akan memberikan rasa aman kepada seluruh warga Nasrani yang merayarakan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Dengan begitu, dalam operasi ini lebih mengedepankan penanganan secara persuasif, preventif, dan represif yang setelah itu barulah dilakukan penegakan secara hukum.

“Masyarakat tidak perlu dibentak-bentak karena masyarakat perlu pengayoman. Untuk itu aparat kita berikan arahan agar memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Kepada warga yang menjalankan ibadah Natal dan merayakan Tahun Baru 2012, Wisjnu mengingatkan untuk menjaga keamanan dirinya masing-masing, terutama ketika hendak berpergian. Dengan demikian semua kegiatan yang dilakukan dapat berjalan tertib dan lancar.

Sedangkan untuk melakukan pengamanan di jajaran Polda Sumatera Utara, mendirikan 112 pos pengamanan dan 18 pos pelayanan.

Wisjnu mengatakan, pengamanan tempat ibadah merupakan prioritas utama. Ada 944 gereja yang harus diamankan. Itu sebabnya Poldasu mengajak seluruh masyarakat untuk ikut membantu melakukan pengamanan.

Sedangkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengatakan untuk menciptakan kondisi kota yang aman tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat kepolisian, TNI maupun pemerintah kota tetapi harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

“Kita ingin mulai dari tingkat kepala lingkungan sampai kecamatan harus ikut bersama-sama menciptakan suasana kondusif dan mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan tetap siaga dalam menghadapi setiap ancaman yang mungkin terjadi,” ujarnya. (adl/mag-5)

Tokoh Berinisial ‘B’ Ditangkap

Diciduk tanpa Barang Bukti di Rumah Mewahnya di Medan

JAKARTA-Pasca tertangkapnya dua kurir berinisial Y dan A ketika transaksi paket narkoba seberat 20 kg dari Malaysia dan mengamankan napi perempuan, Mami Medan, sebagai pengendali sindikat narkoba di Medan, Badan Narkotika Nasional (BNN) juga berhasil menangkap seseorang lagi berinisial B.

Setidaknya hal ini diungkapkan Direktur Bidang Penindakan dan Pengejaran, BNN, Brigjen Pol Benny Mamoto.

“Sudah, sudah berhasil kita tangkap.

Oknum B ini ditangkap sore hari di rumahnya, setelah kita menangkap kedua kurir,” kata Benny kepada Sumut Pos melalui ponselnya, tadi malam.

Sayang, Benny tidak merinci detil waktu penangkapan tersebut. Benny pun tidak menyebutkan dimana posisi B diamankan saat ini. Kemungkinan besar, pria yang disebut-sebut sebagai orang yang cukup berpengaruh dalam sindikat narkoba di Medan itu, ditangkap Kamis (22/12) sore. Pasalnya, saat diwawancarai Rabu (21/12) malam, Benny menyebut BNN masih sedang memburu B.

Benny menyebutkan, oknum berinisial B ini ditangkap karena dari pengembangan kasus dan dari keterangan tiga tersangka yang sebelumnya ditangkap, narkoba sebanyak 20 kg itu akan diserahkan kepada B. “Kini kasusnya masih dalam pengembangan. Bisa saja masih ada yang terlibat,” ujarnya.

Sedikit ia menceritakan kronologi penangkapan, yang terbilang sulit. “Oknum B ini punya rumah sangat mewah di Medan. Anggota sedikit kesulitan melakukan penangkapan, karena dia (B, Red) punya banyak mata-mata dan rumahnya dilengkapi dengan CCTV.

Tapi, dengan keuletan dan kesabaran anggota, akhirnya dia berhasil ditangkap tanpa perlawanan,” urai putra Sulut ini.

Saat ini, tambah Benny, seluruh aset dan rekening oknum B ini sedang dilacak.

“Kami tidak temukan narkoba atau bukti lain, seperti uang tunai. Hanya aset dan rekening terkait aliran dana sedang diselidiki,” jelasnya.

Soal tertangkapnya B oleh BNN, jajaran Poldasu mengaku tidak pernah dilibatkan.

Hal ini dikatakan Dir Narkoba Poldasu Kombes Pol Andjar Dewantoro.

“Tak ada laporan dalam bentuk lisan dan tertulis dari BNN terkait penangkapan B. Kalaupun ada, Dit Narkoba Poldasu pasti akan bantu. BBN tak ada berkoordinasi dengan kita. Coba tanyakan saja langsung sama BNN. Sayapun tak kenal mereka,” ujarnya, kemarin.

Salah seorang sumber terpercaya di Poldasu juga mengatakan hal yang sama kalau tidak ada tim dari BNN yang datang ke Dit Narkoba Poldasu untuk melakukan penangkapan B.

Sebab, kata dia, Dit Narkoba Poldasu yang lebih paham dengan situasi daerah di Medan.

“Tak ada tuh Dek, kalaupun ada, saya rasa pasti berkoordinasi dengan Dit Poldasu atau dengan atasan saya. Biasanya, kalau sudah BNN yang turun, mereka bekerja secara rahasia.

Bisa saja si B sudah ditangkap dan diendapkan di hotel. Ini karena BNN bekerja secara tertutup,” ujar pria berkulit cokelat.

Sedangkan Kepala BNN Sumut Aguswan yang dikonfirmasi melalui telepon seluler juga membantah adanya penangkapan B di Kota Medan. “Dari tadi banyak wartawan yang menghubungi saya, tapi itu tak benar. Biar saya jelaskan ya, saya ini lagi rapat di Jakarta.

Kalau tidak percaya, boleh cek ke kantor BBN pusat. BNN Sumut belum ada menerima perintah dari BNN pusat untuk melakukan tugas itu.

Sabarya, kalauadainformasiakansaya beritahu,” ujarnya.

Pun dengan penggerebekan di LP Wanita Tanjung Gusta yang merupakan kerja BNN pusat. Namun, bukan berarti tidak ada keterlibatan dari BNN Sumut dalam hal itu. “Itu BNN pusat langsung dengan Wamenkumham.

Bukan berarti tidak ada koordinasi dengan BNN Sumut. Tetap ada. Di Sumut ini kan baru terbentuk dan kantornya juga belum ada. Jadi, kami tidak bisa berstatement lebih jauh. Karena itu langsung BNN pusat,” jawab Aguswan.

Sementara itu, untuk mencari dugaan adanya keterlibatan oknum petugas terkait kasus ini, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Hukum dan Ham Sumut, Baldwin Simatupang terus melakukan penyelidikan dan menggelar pemeriksaan terhadap para penghuni dan pegawai LP. “Kita sudah berusaha untuk menekan peredaran narkoba di LP. Aksi yang kita lakukan dengan melakukan pemeriksaan dan penggeledahan pada setiap kamar di dalam,” ujar Baldwin.

Selain melakukan pemeriksaan, pihaknya juga melakukan tes urine pada seluruh penghuni warga binaan. “Bukan hanya warga binaan, tapi kita juga melakukan pemeriksaan tes urine pada petugas. Apabila kita temukan adanya pemakaian narkoba, maka oknum itu akan kita tindak tegas berupa pemecatan,” tegasnya.

Terkait kasus yang menghentak Kota Medan ini, anggota Komisi A DPRD Sumut Syamsul Hilal langsung buka suara. Menurutnya, tidak mungkin petugas LP tidak mengetahui adanya peredaran narkoba di kawasan yang menjadi wilayah ‘kekuasaan’ mereka. “Bisa jadi, memang ada permainan antara pengedar narkoba dengan petugas. Kemungkinannya, ada petugas LP yang tidak dapat bagian dari peredaran narkoba itu, kemudian dia membongkarnya. Makanya, langsung Wamenkumham dan BNN menggerebek itu,” ungkapnya, Kamis (22/12). Jadi, sambungnya, persoalan ini harus segera diusut tuntas.

Selain itu, keberhasilan BNN mengungkap peredaran narkoba tersebut tanpa diketahui pihak lokal, dalam hal ini Poldasu dan Polresta, dianggap Syamsul Hilal sebagai titik lemah.

“Ada dua hal. Pertama, polisi tahu tapi tidak mau tahu. Kedua, sudah jadi rahasia umum kalau ada juga polisi yang jadi pemasok narkoba.

Terlepas dari persoalan itu, dengan kejadian ini menunjukkan kepolisian itu lemah dalam memberantas peredaran narkoba di Sumut,” tegasnya. (fir/jpnn/sam/rud/ari/ adl)